TEMPO, Kamis, 22 Juli 2004 | 15:35 WIB
Sulawesi Tengah
Gereja Bala Keselamatan Diteror Bom
TEMPO Interaktif, Palu:Belum tuntas kasus penembakan di Gereja Effatha Palu,
Kamis (22/7) sekitar pukul 10.30 Wita, gereja Bala Keselamatan Korps I Palu di
bilangan Jalan Hasanuddin Palu Timur, dekat pusat pertokoan diteror bom.
Namun, dalam penyisiran selama dua jam, oleh tim Penjinak Bahan Peledak
(Jihandak) Brimob Polda Sulawesi Tengah, ternyata benda yang diduga bom itu
hanyalah sebuah bungkusan yang berisi dua buah baterai dan rangkaian kabel.
Menariknya, saat teror bom itu terjadi, di dalam kantor gereja sedang ada diskusi
antara pimpinan Gereja BK Korps I Palu dan para pendeta dengan sejumlah pemuda
lintas agama (Muslim, Kristen dan Hindu). Mereka adalah peserta Institusi
Keagamaan bagi Pemuda Sulawesi Tengah
Di tengah diskusi itu, tiba-tiba seorang pengurus gereja bernama Kapten Manurung
menerima telepon dari seorang lelaki tanpa memberitahu identitas dan mengatakan
bahwa saat ini sudah diletakkan bom di gereja BK dan dalam waktu dekat akan
meledak. Saat itu ia langsung memberitahukannya ke seorang pembina Gereja
bernama Koagouw.
Setelah menerima laporan itu, Koagouw langsung menelepon polisi dan dalam waktu
beberapa menit kemudian, anggota polisi dari Polresta Palu datang ke lokasi dan
mengamankan lokasi dengan cara memasang police line. Setelah itu, tim jihandak
yang dipimpin Kepala Seksi Operasional Brimob Polda Sulawesi Tengah Komisaris
Polisi (kompol) IKG Wijatmika datang ke lokasi dan berusaha menjinakkan benda
yang dicurigai sebagai bom tersebut.
Kompol IKG Wijatmika yang memimpin operasi penjinakan itu kepada wartawan
menjelaskan, benda tersebut bukan bom tapi hanya baterai dan rangkaian kabel yang
dibungkus mirip bom. "Benda itu tidak ada amunisinya sehingga tidak berbahaya,
saat kami jinakkan ternyata benda itu hanyalah baterai dan kabel saja," kata IKG
Wijatmika.
Teror bom itu tidak membuat warga Kota Palu panik. Malah sebagian warga Palu
datang ke lokasi dan menonton petugas menjinakkan benda yang dicurigai sebagai
bom tersebut.
Darlis - Tempo News Room
copyright TEMPO 2003
|