The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

TEMPO


TEMPO, Senin, 24 Mei 2004 | 13:51 WIB

Ambon

DPRD Maluku Tercantum dalam Dokumen RMS
(Hati-hati dgn jebakan sejenis yg dibuat Aparat utk mejebak Pdt. Damanik)

TEMPO Interaktif, Ambon: Dokumen kepengurusan Front Kedaulatan Maluku (FKM) pendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS), kini beredar di Ambon.

Dalam dokumen tersebut, juga tercantum nama anggota DPRD Maluku Markus Pentury, serta anggota DPRD Maluku terpilih dari Partai Golkar Richard Rahakbauw. Keduanya masuk dalam kepengurusan gerakan separatis.

Dokumen yang diserahkan Joni T.Kilwo, dan A.T.Rethob, perwakilan masyarakat Maluku Tenggara di Ambon, kepada aparat keamanan wartawan Senin (24/5), itu menyebutkan nama Markus Pentury, berada di urutan kelima dengan jabatan sebagai ketua Departemen Sumber Daya Manusia (SDM).

Copian dokumen berkop surat FKM dengan alamat Jalan Dr.Kayadoe, Lrg PMI no.71 Ambon, yang dijadikan Markas FKM itu, tertera nama dr.Alexander Hermanus Manuputty, Hamin Sialana, beralamat di Amerika Serikat. Juga menyebutkan Ir.Ricky Apituley, beralamat Kelurahan Batu Gajah, sebagai ketua Departemen Sumber Daya Alam (SDA), dan Matheus Talakua, SPi, sebagai ketua Divisi Kelautan dan Perikanan. Sedangkan Richard Rahakbauw, anggota DPRD Maluku, terpilih dari Partai Golkar mewakili daerah pemilihan Maluku Tenggara beralamat OSM, Ambon, dalam struktur itu sebagai tim Advokasi dan HAM.

Beberapa pengacara yang berdomisili di Ambon, juga disebutkan dalam dokumen itu masuk dalam tim Advokasi FKM. Para pengacara itu, yakni Simon Noiya, SH., Yohanes A.Hattu, SH., Enthoni Hatane, SH., serta Johanes Lexy harury, SH.

Para pengacara saat hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Sumber di Pengadilan Negeri Ambon, menyebutkan, sejak insiden 25 April lalu, para pengacara ini tidak pernah kelihatan lagi di Pengadilan Negeri Ambon, tempat mereka sering mangkal. "Ada yang sudah tinggalkan Ambon secara diam-diam," kata sumber itu.

Markus Pentury, salah seorang anggota DPRD Maluku, yang masuk dalam komposisi kepengurusan FKM, ketika dikonfirmasi via telepon di rumahnya kawasan lorong PMI, Kudamati, Nusaniwe, Ambon, mengaku tidak pernah merasa berada dalam struktur kepengurusan FKM.

Ia mengaku kalau rumahnya berdekatan dengan rumah dr.Alex Manuputty, Pimpinan Eksekutif FKM. "Beta punya rumah dekat dengan dokter. Kalau simpati kepada mereka, beta kira wajar-wajar saja," kata Markus Pentury, kepada wartawan.

Sedangkan Rahman Holle, Sekretaris Partai Golkar, merasa terkejut setelah mendapat konfirmasi dari wartawan. "Saya belum tahu betul kasus itu. Karena itu, Partai Golkar belum bisa menagambil sikap terhadap anggotanya," kata Rahman Holle.

Dokumen kemudian diserahkan kepada aparat keamanan, karena perwakilan masyarakat Maluku Tenggara, yang ada di Ambon, tidak menghendaki ada warganya yang terlibat dalam organisasi terlarang itu. Joni T.Kilwo dan A.T.Rethob, berharap agar Kodam 16 Pattimura, dan Polda Maluku, mengusut keterlibatn warga Maluku Tenggara, itu dalam gerakan separatis FKM apendukung RMS.

Mochtar Touwe – Tempo News Room

copyright TEMPO 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044