TEMPO, Rabu, 28 Juli 2004 | 15:24 WIB
Jakarta
Polisi Buat Sketsa Pelaku Peledakan di KPU
TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi akan membuat sketsa seorang laki-laki yang
memaksa masuk ke kamar kecil perempuan di kantor Komisi Pemilihan Umum
(KPU). "Kita minta saksi mengingat-ingat laki-laki yang mengetuk-ngetuk pintu toilet
tersebut," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Firman Gani, Rabu
(28/7) siang.
Dikatakan Kapolda, sebelum peristiwa ledakan terjadi, seorang saksi perempuan
mengatakan ada seorang laki-laki yang memaksa masuk ke kamar kecil tersebut
dengan cara mengetuk pintu toilet berkali-kali. Namun saat ini, pengggambaran
sketsa itu masih belum dilakukan karena menunggu identifikasi dari saksi.
Selain menggambar sketsa wajah, polisi juga terus melacak telepon yang masuk ke
KPU beberapa jam sebelum ledakan terjadi. "Kami terus melakukan analisa
telepon-telepon yang masuk dengan alat pelacak," ujar Kapolda.
Sementara itu, untuk pengamanan KPU sendiri, Firman mengatakan akan memasang
detektor telepon untuk mengantisipasi ancaman berikutnya. Sebagai upaya preventif,
di KPU akan dilakukan pemeriksaan rutin secara periodik.
Pengamanan di Jakarta juga akan ditingkatkan menjelang pemilihan presiden putaran
kedua. Beberapa gedung yang termasuk vital, seperti KPU, akan lebih ditingkatkan
lagi pengamanannya. Bahkan bila mungkin, akan dilakukan pengawalan menjelang
tanggal 20 September.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Prasetyo, polisi
akan bekerjasama dengan penyedia jasa telepon untuk melakukan pelacakan dan
mengantisipasi ancaman teror di Jakarta.
Prasetyo mengatakan penyidik akan melakukan deteksi terhadap telepon-telepon
yang masuk pada beberapa obyek vital menjelang pemilihan presiden.
Yophiandi Kurniawan - Tempo News Room
copyright TEMPO 2003
|