PENJELASAN TENTANG MULTI LEVEL MARKETING (MLM)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bisnis MLM saat ini telah menjadi fenomena baru dalam dunia bisnis, terlepas tentang adanya pro dan kontra terhadap konsep bisnis ini, MLM telah banyak membantu orang meningkatkan taraf hidupnya dan bahkan mampu merubah nasib seseorang menjadi jauh lebih baik. Dibalik fenomena ini ada sebagian orang yang memanfaatkan kehebatan konsep ini menjadi kedok untuk meraih keuntungan sendiri, sehingga muncullah MLM palsu seperti sistem piramida, kanan kiri seimbang dan arisan berantai (money game) dll.

Dengan dibentuknya Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) yang juga menaungi bisnis MLM, maka masyarakat menjadi lebih terlindungi dari MLM palsu.
Melalui serangkaian uji kelayakan dan pengontrolan yang ketat dan berkesinambungan terhadap perusahaan berkonsep MLM yang menjadi anggota APLI, menjadikan Perusahaan yang tergabung dalam APLI menjadi layak untuk dipercaya.

Melalui Multi Level Marketing anda berkesempatan memiliki ASSET yang sangat besar dengan modal yang sangat kecil, apakah ASSET tersebut ? yaitu jaringan distributor yang telah Anda bangun yang setiap bulannya akan menghasilkan income buat Anda. Yah! itulah PASSIVE INCOME! Anda cukup membutuhkan waktu 1-2 tahun untuk membangun ASSET ini.

Mengingat pesonanya yang luar biasa dalam hal "hasil" yang bisa diperoleh melalui bisnis MLM, maka kesuksesan dalam bisnis ini benar-benar pantas untuk diperjuangkan. Beberapa referensi bisa anda ambil antara lain dari buku "Cash Flow Quadrant" tulisan Robert T. Kiyosaki atau dari buku-buku karya Andreas Harefa. Sekalipun MLM memancarkan pesona yang hebat, namun ada satu bentuk ketakutan yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya yang menganggap bahwa bisnis ini sangatlah sulit.

Pemenang akan berfikir bahwa :
"Kelihatannya memang sulit, TETAPI MUNGKIN"

Berbeda dengan si-kalah yang berfikir bahwa :
"Kelihatannya mungkin, TETAPI SULIT"

Lantas bagaimana???...

SuperSukses Group... Menawarkan jawabannya.

 

 

KEUNTUNGAN MENJALANKAN BISNIS MLM

 

Hanya diperlukan modal kecil
Kita hanya cukup modal awal saat pendafataran. Setelah itu Anda bisa memulai kegiatan bisnis ini dan menghasilkan uang dari selling produk. Dengan demikian Anda berhak mendapatkan peluang untuk mempunyai penghasilan jutaan beberapa waktu ke depan.

Tidak terikat waktu dan tempat
Kapanpun dan dimanapun Anda bisa menjalankannya. Baik di rumah, di perjalanan, di tempat hiburan atau tempat-tempat dimana Anda berada dalam lingkungan masyarakat.

Tanpa perlu skill khusus
Semua orang bisa menjalani bisnis ini, remaja, ibu RT, karyawan bahkan seorang yg punya kedudukan penting. Jadi, Anda cukup mempelajari sistem bisnis ini yang gunanya untuk dijelaskan kepada anggota baru (downline Anda).

Hasil kerja - dapat diwariskan kepada saudara, anak, cucu dst.
Hasil kerja Anda dapat diwariskan, tetapi berbeda dengan penghasilan bila kita kerja di sebuah perusahaan atau wiraswasta. Disini yang diwariskan adalah penghasilan dari JARINGAN DISTRIBUTOR yang selalu terus berkembang dari hari ke hari.
Apabila hanya penghasilannya/bonusnya saja (berupa uang) yang di wariskan, mungkin dalam waktu beberapa bulan sampai 2 tahun uang tersebut akan habis. Tetapi bila jaringan distributor, jaringan tersebut akan berkembang dan otomatis penghasilan juga bertambah. Disini Anda cukup bekerja 1-2 tahun, setelah itu Anda akan mendapatkan kebebasan FINANSIAL. Yah… Anda tinggal menuai dari hasil selama 1-2 tahun Anda bekerja melalui FYI.

Anda adalah boss dari bisnis ini
Di bisnis MLM, Andalah sebagai boss, boss dari siapa? Yaitu boss dari jaringan bisnis Anda ini dari usaha Anda. Dan masing-masing anggota adalah boss dari jaringannya masing-masing!

Pendapat para Ulama dan Tokoh Islam tentang MLM

(Dikutip dari Warta CMS April 2002)

 

DAWAM RAHARJO, tokoh Islam dari Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai Pembina Sosial Ekonomi DPP Muhammadiyah mengemukakan, dalam Islam sistem pemasaran MLM tidak haram hukumnya. Bahkan sistem pemasaran MLM cukup bagus dan adil.
Catatan Redaksi INFO APLI: Tulisan ini, merupakan hasil wawancara Bapak DAWAM RAHARDJO dengan majalah Hebat & Sejahtera, yang diterbitkan pada edisi Oktober tahun 2000. Walaupun wawancara sudah berlangsung cukup lama (Oktober 2000), namun hemat kami tulisan ini masih cukup punya relevansi sehubungan dengan adanya isu haram/halal terhadap bisnis MLM yang sudah mendapatkan klarifikasi dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum lama ini, bahwa yang diharamkan adalah bisnis jenis money game/piramida.
Mudah-mudahan tulisan ini dapat dijadikan bahan masukan bagi anda selaku pelaku bisnis MLM. Terima kasih.

Bagaimana Anda memandang bisnis Multi Level Marketing (MLM)?
Saya kira itu merupakan pendekatan baru dalam bidang marketing yang melibatkan konsumen langsung dengan insentif. Dan pembagian keuntungan didesentralisasi dan tidak terpusat.


Apa itu menguntungkan bagi konsumen?
Dalam pandangan Islam, apakah cara pemasaran seperti itu baik?
Bagus saja, karena konsumen akan mengenal dan mempunyai hubungan langsung dengan komoditinya. Jadi tidak ada pemalsuan, (karena) konsumen bisa mengecek langsung. Kalau tidak, mereka 'kan nggak mau melakukan sistem pemasaran ini. Dan juga (dengan sistem ini) sekaligus membentuk hubungan sosial dan mempereratnya.


Tapi ada yang menyebut MLM sebagai bisnis orang Yahudi
Ah, tidak juga. Jangan langsung dihubungkan dengan orang Yahudi dan sebagainya. Itu nggak ada hubungannya, hanya mencari-cari saja.


Bagaimana dengan teknik pemasarannya, karena MLM mempunyai cara tersendiri memanfaatkan konsumen untuk ikut menjual?
Asal orang yang bersangkutan mau, nggak apa-apa. 'Kan tidak ada paksaan.


Apakah sistem pemasaran MLM tidak haram hukumnya dalam Islam?
Kalau menurut saya nggak.


Pemasaran MLM 'kan dilakukan secara berjenjang. Nah, sering kali level yang paling bawah hanya sebagai sapi perah saja. Apakah dalam Islam hal ini tidak melanggar?
Itu tergantung. Dalam Islam, syaratnya sukarela. Jadi harus terjadi perjanjian bersifat sukarela, itu disebut dalam Al Qur'an. Jadi yang penting kesukarelaan itu, bukan besarnya uang yang ditarik.


Bagaimana kalau dalam praktiknya ada yang dirugikan?
Kalau dirugikan itu namanya mengingkari janji. Jadi harus sesuai dengan perjanjian. Islam berpegang pada perjanjian. Perjanjian secara sukarela, Muamalat. Dan itu harus tertulis.

 

Mengejar kekayaan sebanyak-banyaknya biasa ditanamkan dikalangan MLM. Mereka dimotivasi untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Nah itu bagaimana?
Kalau dagang memang begitu, mencari keuntungan. Itu nggak apa-apa. Asal dilakukan secara tidak melanggar hukum, secara syariah.


Bukankah itu berarti tidak mensyukuri nikmat?
Ya, nggak dong. Tapi memang mungkin saja bahwa multi level marketing itu excessive. Menimbulkan ekses-ekses itu mungkin saja.


Bisnis yang melanggar agama seperti apa?
Seperti misalnya, tidak menepati janji, tidak menepati kesepakatan, atau memeras. Tapi saya melihat misalnya ada penjualan obat. Obat itu bagus sekali dan berhasil menjaring konsumen yang banyak.


Apakah yang Anda maksud harga produk seimbang dengan mutunya?
Iya,… malahan seringkali ada potongan-potongan. Kalau anggota, harganya lebih murah. Tapi tidak demikian kalau dijual kepada konsumen yang bukan anggota.


Tapi keuntungan itu dan potongan-potongan itu ‘kan dibagi-bagikan ke tiap jenjang itu.
Apakah sistem pemasaran MLM cukup adil?

Cukup bagus dan adil juga. Karena berbagai pihak bisa memperoleh manfaat.

 

APA KATA TOKOH -TOKOH ISLAM Tentang Bisnis MLM ?


1. Prof.Dr.H.M. DIN SAMSYUDDIN.
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan:
“Yang haram, MONEY GAME”.
“MLM haram jika tidak menjual produk”
.
2. BISMAR SIREGAR, SH.
Pengawas Kode Etik APLI, mengatakan:
“Islam tidak mudah mengatakan haram”.
“Tanyalah Hati Nurani!”.

3. DR. JALALUDIN RAHMAT.
Cendikiawan Muslim,mengatakan:
“MLM Tidak HARAM”
“Kalau uang sebagai komoditi, itu yang haram”.

 

 

Perbedaan antara MLM sejati dan MLM Palsu

(Dikutip dari Tabloid NOVA No 735/XIII )

  1. Perusahaan yang mengadakan bisnis itu biasanya mengatakan bahwa bisnisnya adalah bisnis MLM. Penggunaan istilah MLM oleh perusahaan money game biasanya adalah karena mereka tidak ingin bisnis orang jadi malas bergabung jika mereka terang-terangan menyebut nama money game.
    Karena itu mereka biasanya menyebut dirinya MLM, walaupun nama mereka tidak tercantum dalam APLI (APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjual Langsung Indonesia, sebuah asosiasi yang salah satu fungsinya adalah menyaring mana perusahaan yang betul-betul berbisnis penjualan langsung, entah itu dengan menggunakan sistem MLM atau tidak).
    Kalau nama mereka tercantum dalam APLI, pastilah mereka merupakan Perusahaan MLM yang sejati. Itulah sebabnya, kadang-kadang perusahaan money game seperti itu disebut perusahaan money game yang berkedok MLM.
  2. Anda akan diminta membayar sejumlah dana yang cukup besar hanya untuk mendaftar saja. Jumlahnya bervariasi, tapi minimal biasanya sekitar Rp 400 ribuan. Jumlah itu sebetulnya bisa dianggap cukup besar, mengingat Perusahaan MLM yang sejati biasanya hanya meminta biaya pendaftaran yang besarnya biasanya tidak sampai Rp 150 ribuan (itu pun tidak termasuk produk).
    Rendahnya biaya pendaftaran pada perusahaan MLM adalah agar semua orang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bergabung. Sedangkan pada perusahaan money game, tingginya biaya pendaftaran yang diminta adalah karena mereka harus membayar bonus penghasilan bagi orang-orang di atas Anda yang sudah lebih dulu bergabung.
  3. Pada Perusahaan MLM sejati, biaya pendaftaran biasanya harus bisa dijangkau, karena bonus penghasilan yang akan dibayarkan hanya akan dibebankan pada produk yang terjual saja, bukan dari biaya pendaftaran.
  4. Bisnis money game biasanya tidak memiliki produk untuk dijual kepada konsumen. Padahal ini sebetulnya merupakan faktor kunci dari sebuah bisnis MLM yang sejati. Karena itulah, agar bisa terlihat sebagai sebuah MLM, beberapa perusahaan money game biasanya lalu membuat produk untuk bisa dijual. Namun seringkali yang ada adalah bahwa produk yang dijual tersebut memiliki kualitas dan mutu yang biasa-biasa saja kalau tidak mau disebut asal-asalan.
    Pada Perusahaan MLM, harus ada produk yang dijual (entah itu berupa barang atau jasa), dan produk tersebut haruslah memiliki kualitas yang cukup baik agar bisa bersaing di pasar. Faktor produk ini sebetulnya juga merupakan faktor kunci dari sebuah perusahaan untuk bisa disebut sebagai sebuah MLM atau tidak. Kalau bisnis yang ditawarkan kepada Anda tersebut tidak memiliki produk, atau mutu produknya asal-asalan saja, jangan sebut itu sebagai bisnis MLM. Itu jelas money game.
  5. Bisnis money game seringkali hanya menguntungkan orang orang yang pertama bergabung. Sedangkan orang-orang yang bergabung belakangan seringkali cuma ketiban pulung, entah itu perusahaannya bangkrut, lari atau ditutup, atau karena orang yang bergabung belakangan seringkali tidak bisa memiliki penghasilan yang lebih besar daripada orang yang bergabung lebih dulu.
    Itulah sebabnya bisnis seperti ini juga disebut bisnis piramid. Kalau di Perusahaan MLM sejati, walaupun Anda bergabung belakangan, Anda bisa punya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar daripada orang-orang di atas Anda yang sudah bergabung lebih dahulu.

Sekarang tinggal keputusan Anda apakah akan bergabung dengan bisnis money game yang ditawarkan kepada Anda atau tidak. Mau ikut pun tidak apa-apa karena di Indonesia belum ada undang-undang yang mengatur tentang bisnis seperti itu. Hanya saja, risiko harus Anda tanggung sendiri.

Profil Bisnis FYI


 
 
Anda ingin bergabung ..?? [ Ya ]...(new window)...Klik Join pada sudut kanan atas..
Daftarkan diri anda dengan mengisi nama,user name, email dan alamat
Setelah itu, anda sangat disarankan untuk mendownload file zip#1
Pelajarilah dengan seksama
..
 
 

 

Hak Cipta © SuperSukses Group...2003. Hak Cipta dilindungi oleh TUHAN YME