|
** From: bjo@cableregina.com
Tutik Sri Astuti wrote:
>
>
> Yth para doketr,
>
> Saya anggota baru MLDI. Saya ingin menanyakan
tentang penyakit kanker
> leher rahim yang dialami oleh ibu saya.
Ibu saya berumur 50 tahun.
> Sejak 2 tahun yang lalu divonis dokter menderita
kanker leher rahim.
> Ibu saya masih merasa kesakitan di sekitar
perut, punggung dan tulang
> kemaluan. Disamping rasa sakit tersebut,
ibu saya juga mengalami
> kesulitan makan. Setiap kali makan nasi
pasti mual dan langsung
> muntah sehingga sekarang ini berat badannya
tinggal 35 kg (semula 45
> kg). Sudah banyak cara pengobatan yang
ditempuh. Sesuai dengan
> petunjuk dokter, ibu saya melakukan pengobatan
dengan cara disinar,
> waktu itu perlu 20 kali penyinaran. Setelah
pengobatan yang pertama
> ini tidak ada kemajuan yang dicapai.
Ibu saya juga sudah mencoba
> berobat tradisional dan pengobatan cina, tetap
belum juga sembuh.
> Selanjutnya dokternya menyarankan untuk dilakukan
pengobatan dengan
> cara disuntik seri sampai empat seri.
Setelah dilakukan penyuntikan
> itu, ibu saya mengalami kerontokan rambut sampai
hampir habis. Dengan
> cara ini juga tidak terdapat kemajuan dalam
kesehan beliau. Setelah
> pengobatan maka dilakukan pemeriksaan lagi,
dan menurut dokter
> stadiumnya semakin tinggi dan sekarang ini
dianjurkan untuk dilakukan
> penyinaran lagi tapi sampai sejauh ini tidak
ada perkembangan
> sedikitpu pada ibu saya. Setiap kali
penyakitnya kambuh ibu saya bisa
> minum obat namanya mektan(rersep dari dokter).
Setelah minum obat
> tersebut rasa sakitnya berkurang tetapi hanya
bertahan sampai beberapa
> jam saja setelah itu kambuh lagi. saya
sangat kasih melihat kondisi
> ibu saya, yang saat ini hanya bisa tiduran
di tempat tidur saja.
> Saya ingin menanyakan apakah Ibu saya masih
bisa disembuhkan, dan
> metode penyembuhan apa yang harus ditempuh.
>
> Terima kasih.
Saya akan mencoba menjawab berdasarkan keterangan2 tsb. diatas, yang
sebetulnya kurang lengkap utk. konsultasi. Dalam mengatasi kanker,
biasanya ada tiga tahap tertentu:
1) terapi dengan maksud utk. menyembuhkan kanker(CURATIVE
TREATMENT/intent). Ini utk. kanker dari stadium yang
rendah.
2) terapi dengan tujuan menghilangkan/ mengurangi penderitaan dari
kanker, misalnya menghilangkan/ mengurangi rasa sakitnya dan juga bisa
memperpanjang lama sisa hidupnya(PALLIATIVE TREATMENT). Ini utk.
kanker
stadium yang tinggi/ yang tidak bisa disembuhkan.
3) terapi yang cuma memberi keperluan badan se-hari2nya dengan
memberikan makanan dan minuman atau infusi, tanpa mengobati
kankernya(SUPPORTIVE CARE). Ini utk. kanker stadium yang tinggi/
yang
tidak bisa disembuhkan dan juga yang sisa hidupnya tidak lama lagi.
Dari keterangan2 tsb. diatas seperti:
Sejak 2 tahun yang lalu divonis dokter menderita kanker leher rahim.
Ibu saya masih merasa kesakitan di sekitar perut, punggung dan tulang
kemaluan.
Sesuai dengan petunjuk dokter, ibu saya melakukan pengobatan dengan
cara
disinar, waktu itu perlu 20 kali penyinaran.
Setelah dilakukan penyuntikan itu, ibu saya mengalami kerontokan rambut
sampai hampir habis. Setelah dilakukan penyuntikan itu, ibu saya
mengalami kerontokan rambut sampai hampir habis.
Disinar/radiasi 20 kali tanpa radiasi dari dalam rahim(intracavitary
radiation) adalah bukan terapi kuratif(CURATIVE TREATMENT/intent).
Penyuntikan yang mengakibatkan rambut rontok yang diberikan tidak
ber-sama2 waktu ibu nya sedang mendapat radiasi, tetapi beberapa waktu
setelah selesai disinar, itu juga bukan terapi kuratif, tetapi terapi
paliatif(PALLIATIVE TREATMENT). 2 tahun telah berlalu tetapi
masih
dengan tanda2 kanker, itu juga berarti kankernya tidak bisa disembuhkan.
JADI: kesimpulan saya adalan bahwa kanker dari Ibu Sdr. dalam keaadaan
yang tidak bisa disembuhkan(INCURABLE) (I am sorry to tell you this
news, but it is better to know the truth). Tetapi ini tidak
berarti
bahwa keaadaan Ibu Sdr. tidak bisa dibikin lebih baik(more
comfortable). Dengan PALLIATIVE TREATMENT dan SUPPORTIVE
CARE yang
benar/appropiate "quality of life" dari Ibu Sdr. bisa tambah
baik
walaupun kankernya tidak bisa disembuhkan. Saya kadang2 mesti
memakai
bhs. Inggris sebab saya kadang2 tidak tahu istilah yang tepat dalam
bhs.
Indonesia.
BH Jo
From: "Hendra Gunawan Widjanarko" <hendragw@indosat.net.id>
Yth. ibu Tutik Sri Astuti,
Rupanya dari alamat e-mail , ibu tinggal diluar Jawa
( Divre 5 ), apa benar demikian ?
Ini perlu untuk memikirkan rumah sakit rujukan yang
terdekat.
Kembali pada masalah kanker leher rahim yang diderita ibu
anda.
Tampaknya memang sudah dalam tahapan yang tidak bisa
disembuhkan ( lihat juga jawaban dr BH Jo ); maaf
bahwa kami para dokter
seringkali harus mengatakan hal yang demikian.
Melihat pilihan dokter pertama adalah penyinaran (
radiotherapy ) maka mungkin sekali stadium klinis
kanker leher rahim tsb
sudah melewati stadium II A; sehingga dipilih penyinaran;
sayang tidak
lengkap apakah sewaktu 20 kali penyinaran eksterna
( dari luar tubuh )
dilakukan juga penyinaran interna ( intra cavitary
) yaitu dimasukkan
alat/jarum radiasi kedalam rahim pasien, mohon penjelasan
lebih
lanjut.
Lalu ada penyuntikan obat anti kanker ( yang merontokkan
rambut ), yaitu chemotherapy, tetapi rupanya hasilnya
tidak
baik.
Saat ini diperlukan paliative dan supportive care ( spt
dijelaskan dr.BH Jo ) untuk mempertahankan kwalitas
hidup dari ibu anda,
silahkan coba menghubungi Yayasan Kanker Indonesia
setempat; bahkan bila ibu
anda tinggal di Jakarta sudah disediakan hospice
care dari YKI , bisa kontak
(kalau tak salah) Sasana Mardi Husada dijalan Lebak
Bulus Jakarta
Selatan.
Tempat inipun menyediakan penampungan pasien dan
keluarganya dengan biaya yang sangat murah, disediakan
transport untuk
pasien yang harus berobat ke RS Cipto Mangunkusumo,
misalnya untuk radiasi ( tentu tidak lagi pada ibu anda ), untuk cuci darah,
untuk chemo dan lain
sebagainya
Dengan penjelasan ini, dibutuhkan juga sikap keluarga dan
terutama sikap si penderita untuk dapat menerima
"vonis" ini ,
tetapi juga jangan mengambil sikap pasrah saja,
selama masih ada kemungkinan
dan kemampuan, kerjakanlah apa yang bisa dikerjakan
untuk mempertahankan
kwalitas hidup si pasien sampai akhir hayatnya dengan
palliative dan
supportive care yang baik.
Sekian, semoga penjelasan ini bermanfaat.
Salam kesehatan, Hendra GW
From: Tutik
Yth dokter Hendra Gunawan,
Terima kasih atas
jawaban yang diberikan.
Saya dan ibu saya berdomisili di Surabaya jadi
saya juga ingin menanyakan alamat Yayasan Kanker
Indonesia di Daerah
Surabaya.
Saya ingin menambahkan informasi mengenai pengobatan yang
telah dilakukan oleh ibu saya.
Selama ini baru penyinaran luar (radio
theraphy) dan chemotheraphy sedangkan
intra cavitary belum pernah
dilakukan.
Mohon saran dan informasi selanjutnya.
Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
From: "Hendra Gunawan Widjanarko" <hendragw@indosat.net.id>
Yth.ibu Tutik,
Kalau anda dan ibu anda berdomisili di Surabaya, tentunya
akan memperoleh fasilitas layanan yang bermutu,
karena team ginekologi
onkologi dari FK-Unair / RSUD Dr.Soetomo merupakan
team yang bagus dan RSUD
Dr Soetomo dapat dikatakan sudah setingkat dengan
RSCM Jakarta; silahkan
menemui dr.Suhatno SpOG dan dr.Heru Santoso SpOG,
mereka adalah tokoh2
onkologi di Surabaya, tentu beliau2 mempunyai team
yang cukup baik untuk
pelayanan komprehensif penderita kanker lanjut.
Alamat YKI Surabaya akan saya susulkan, saya simpan
dikantor dan saya tidak hafal.
Salam, HGW
|