From: "Faried Basalamah" <basalamah@hotmail.com>
To: apakabar@radix.net
Subject: Re: Taliban Klaah Perang Karena Paradigma Kuno
Date: Wed, 19 Dec 2001 07:09:12 +0700
TALIBAN KALAH PERANG KARENA PARADIGMA KUNO
Paradigma perang modern adalah: perang kecanggihan otak, kecanggihan sistim,
kecanggihan peralatan tempur, kecanggihan logistik dan bukan cuma semangat : ini
adalah abad millinium dan bukannya zaman Jahiliyah.
Dalam tulisan tanggal 16 Desember 2001, penulis menceriterakan betapa kekalahan
Taliban dan Al Qaeda dalam perang melawan pasukan koalisi dan pasukan anti
Taliban yang dengan sangat gencar menyerbu goa-goa dan persembunyian kelompok
Taliban dan Al Qaeda. Pasukan koalisi dengan persenjataan modern dan pasukan
terlatih dengan perlengkapan sangat canggih bukan lawan pasukan Taliban yang tak
berdisiplin dan bahkan tak memiliki seragam serta perlengkapan tempur.
Persenjataan Taliban sudah kuno, peninggalan Soviet Rusia dalam perang puluhan
tahun yang lewat. Sedangkan Amerika memiliki bom-bom canggih, pesawat siluman
yang harganya jutaan US $ bahkan 1 milyar US $ perbuahnya. Amerika memiliki
perpustakaan dan ahli-ahli bahasa suku-suku Afganistan dan bahkan memiliki
ahli-ahli kebudayaan, ahli sejarah, ahli anti terorisme, ahli segala bidang yang ada
sangkut pautnya dengan Afganistan, Arab, Islam dan sebagainya. Perang modern
bukan cuma adu FISIK, tetapi ADU OTAK dan Amerika memiliki komputer-komputer
canggih yang mampu melacak segala macam menurut program dan keinginan ahli
atau EXPERTS dibidang masing-masing. Bagaimana mungkin Taliban memenangkan
peperangan kalau POLA berpikir mereka masih beberapa ratus tahun ketinggalan ?
Taliban masih berpikir berdasarkan penafsiran Kitab Suci yang ditafsirkan juga secara
KELIRU dan NYELEWENG dari ajaran agama. Amerika dan pasukan anti Taliban
Afganistan menggunakan TEAM WORK yang baik: Amerika mengebom dengan
gencar dan pasukan anti Taliban menyerang JALAN DARAT. Kemudian pasukan
marinir dan pasukan khusus dengan segala perlengkapan canggih melancarkan
serangan jitu, terperinci dan tepat guna. Bagaimana mungkin pasukan dengan pola
berpikir abad XV mampu memenangkan pasukan dengan OTAK abad MILLINIUM dan
LOGISTIK yang disediakan berharga MILYARAN US $, sedangkan Taliban tak
memiliki semuanya itu, kecuali semangat membabi buta dengan tafsir Al Qur’an
yang katakanlah : “ Bagaimana manusia menafsirkan , belum tentu cocok dengan
keinginan ALLAH. “ Kelompok Taliban cuma berilusi sejarah masa lalu ketika
pasukan Taliban mengalahkan pasukan Soviet Rusia dalam perang yang sangat
lama. Pasukan Taliban dan Al Qaeda menganggap pasukan koalisi akan berperang
seperti Rusia yang mengalami kekalahan. Pusat strategi perang Amerika mempelajari
dengan teliti mengenai pertempuran di Vietnam, pertempuran di Afganistan dan
berbagai model dibuat untuk menentukan strategi dan taktik bertempur. Amerika tak
akan mengulangi kesalahan-kesalahan di Vietnam maupun kesalahan pasukan Rusia
di Afganistan. Dengan demikian pasukan modernlah yang akan memenangkan
pertempuran dan peperangan.
Ada pembaca fanatik buta yang menyalahkan pemikiran penulis dan menganggap
bahwa Afganistan Talibanlah yang benar, Al Qaedalah yang betul dan Amerika
dianggapnya teroris. Tulisan tersebut menjadi kacau dengan mengemukakan masalah
Israel yang sama sekali tidak dibahas dalam tulisan penulis ( Faried Basalamah ). Di
siaran televisi hari ini disiarkan bahwa pasukan Yaman menyerbu pasukan Al Qaeda,
bukankah Yaman merupakan negara Islam ? Dalam masalah perang Afganistan
kenyataan menunjukkan bahwa pernyataan Amerika – Inggris didukung oleh negara
Islam : Yordania dimana Raja Abdullah merupakan kawan baik Letjen Purn Prabowo
Subianto, mantan Komandan Kopassus dan mantan Panglima Kostrad, kemudian
negara Islam Pakistan yang negaranya mendukung pasukan koalisi, Negara Islam
Turki yang mendukung penuh pasukan koalisi dan sebagainya. Bagaimana mungkin
negara-negara Islam mendukung Amerika dan koalisinya seandainya pernyataan
perang membasmi terorisme internasional tidak mereka benarkan ?
Kebanyakan kelompok fanatik di Indonesia sudah tertipu dengan berbagai pernyataan
anti Amerika yang dilakukan oleh kelompok fundamentalis Indonesia melalui FPI, MUI
dan berbagai organisasi yang bertopeng agama. Cobalah berpikir jernih dan berpikir
kritis. Apa yang terjadi dengan kekalahan Taliban ialah kegembiraan mayoritas
penduduk Afganistan. Ini suatu kenyataan dan bukan pembodohan seperti yang
dilakukan oleh kelompok pengacau dinegara Indonesia yang sudah hancur lebur oleh
ulah kelompok anti Amerika tanpa alasan jelas dan cuma emosi mengada-ada.
Apapun yang terjadi, pasukan koalisi didukung oleh negara Islam : Turki, Saudi
Arabia, Pakistan dan sebagainya. Jadi perang Afganistan bukan perang agama dan
negara Islam terbagi dalam 2 kelompok : nyata-nyata mendukung Amerika dan
koalisinya dan negara anti Amerika : yang tidak secara terang-terangan dan cuma
hasut-hasutan secara pengecut ! Di Indonesia mayoritas umat Islam bukanlah
pendukung Taliban dan Al Qaeda. Ada sekelompok fundamentalis yang
bertemperamen dan memperalat agama untuk kepentingan golongan dan pribadi,
tetapi itu tidaklah banyak dan cuma berkoarnya yang keras . Kelompok The Loser
dan kelompok FRUSTRASI karena kekalahan total Taliban dan Osama Bin Laden.....
19 Desember 2001
|