The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

PENYERANGAN KE DESA SEPE


PENYERANGAN KE DESA SEPE

Sabtu, 1 Desember 2001,

Kedatangan Laskar Jihad ke Poso bukan membawa misi perdamaian seperti yang dikatakan oleh Wakapolda Sulteng dan beberapa pejabat pemda sulteng dan Pejabat Kabupaten Poso lainnya, melainkan semakin memperkeruh situasi karena melakukan kejahatan besar, jihad melakukan penjarahan, pembakaran, pembunuhan, dan upaya pemusnahan etnis Poso beragama Kristen.

Pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2001 sekitar Pk. 21.00 malam Laskar Jihad datang dari arah dusun Buyukatedo (Bukit Labu) menyerang desa Sepe Kecamatan Lage, Poso Pesisir .

Warga kristen di desa ini yang sudah pernah diserang pada Desember 2000 dan Oktober 2001 melakukan pertahanan di ujung lorong yang merupakan jalan hubungan desa Sepe dan dusun Buyukatedo ( Desa Sepe). Walaupun jihad dilengkapi dengan senjata organik namun warga kristen terus melakukan perlawanan sehingga terjadi kontak fisik yang hebat dan laskar jihad sulit menembusi pertahanan warga kristen.

Sekitar Pk. 22.30 datang aparat TNI sejumlah 2 truck, aparat TNI menuyuruh masyarakat mundur dan mereka maju ke depan menghadapi jihad. Namun ternyata tidak lama kemudian aparat TNI akhirnya harus mundur karena tembakan gencar jihad sedangkan aparat TNI hanya di bekali satu magazine tiap senjata. Jihad bergerak maju sambil terus melepaskan tembakan gencar dari senapan mesin dan otomatisnya sementara TNI sudah tidak punya peluru. Akibatnya jatuh korban 4 orang di pihak TNI, 2 orang muslim dan 2 orang kristen. salah satu korban adalah Danton Pasukan, Letnan Inf. Tommy berasal dari Toraja dan merupakan Penatua di GKST Kawua ia bertugas di Kompi Raksatama 711 Kawua. Letnan Inf. Tommy menderita luka tembakan yang serius pada perutnya dan kini dalam perawatan intensif di Jakarta.

Jihad semakin brutal dan melakukan penjarahan kemudian membakari rumah-rumah warga kristen, hampir seluruh rumah warga dibakar habis hanya tersisa beberapa rumah saja yang tidak mungkin di tinggali.

Pada pagi hari tanggal 2 Desember 2001, warga kristen desa Sepe menemukan sebuah peti dan beberapa buah bungkusan di dalam peti yang di tinggalkan Laskar Jihad. Peti itu bertulisan :

BERAT : 25 KG
ISI : 0,019 M3
PETI No : 235
Lot No: 3/89
DEPARTEMEN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
1400 Butir
MUNISI KALIBER 5,56 mm
MU - 5 TJ
DALAM KANTONG PLASTIK
NO.KONTRAK:KJB/004/DN/M/1988
TANGGAL 12 MARET 1988

Masih ada tulisan dengan cat berwarna hijau yaitu huruf B yang agak besar disamping tulisan di atas, juga tulisan POSO pada sisi atas Peti tersebut. Sedangkan pada kantong plastik bertuliskan :

280 BUTIR
MUNISI KALIBER 5,56 mm
MU - 5 TJ
DALAM KANTONG KAIN
(Logo dan Tulisan PINDAD)
PT. PINDAD (PERSERO)

Tulisan ini terkurung dalam bingkai garis dan dibawah bingkai garis ada kertas putih tertempel dan bertuliskan LOT No:3/89

Sejauh ini sampai dimanakah kerja sama Laskar Jihad dengan Aparat Keamanan? Ditingkat manakah mereka bermain. Mungkinkah mereka bermain ditingkat bawah atau memang dari tingkat atas.

Sebuah produk dari pindad yang dibelokkan jalannya jelas adalah perbuatan melawan hukum. Mungkinkah seorang prajurit mencuri peluru-peluru itu dalam jumlah besar dan memperdagangkannya. Ataukah prajurit ini hanya orang yang diperintahkan oleh atasannya; atasan yang mana???

Hanya Lembaga TNI/Polri atau dari PINDAD sendiri yang bisa mengeluarkan barang ini dan permainan ini bukan dilakukan di tingkat lokal pasti ini dilakukan ditingkat tinggi. Maka hal ini jelas adalah rekayasa di tingkat nasional; perbuatan oknum yang merusak lembaganya sendiri. Bila laskar jihad Poso berdemo karena aparat bertindak tegas ternyata hanyalah sebagai dasar untuk membentuk opini bahwa aparat berpihak pada masyarakat biasa bukan jihad. Demo juga bisa merupakan cara untuk mengelabui kerjasama laskar jihad dengan aparat keamanan. Siapa memihak siapa. Apa yang selama ini tersamar menjadi semakin jelas.

Masyarakat yang sempat melihat kotak itu, ada yang sempat mengenali besar kotak seperti itu tetapi terbungkus dengan kain putih, turun di Pelabuhan Pantoloan Palu dalam jumlah besar tetapi bagian atasnya diberi cap Palang Merah sehingga terkesan kotak obat.

Received via email from: JK @ Masariku@yahoogroups.com
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044