The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DEKLARASI MALINO MULAI DI CEMARI


DEKLARASI MALINO MULAI DI CEMARI

Dengan adanya Deklarasi Malino (DEKLAMA), pada hari Rabu, 16 Januari 2002, sebanyak 2 truck warga kristen asal desa Malei yang mengungsi di Tentena dengan di kawal 12 Orang personil dari TNI AD 712 yang berjaga di Tagolu berangkat ke Desa Malei untuk membersihkan pemukiman, gereja dan kebun mereka. namun baru akan masuk desa Malei seorang yang memegang parang dan menurut warga malei orang tersebut bukan penduduk setempat tetapi diduga seorang laskar jihad menghadang rombongan dan mengusir mereka dan melarang warga kristen masuk desa Malei. melihat situasi yang kurang baik maka aparat keamanan mengajak rombongan kembali ke Tentena. saat itu jumlah massa muslim cukup banyak namun hanya satu orang tersebut yang maju sambil mengacung-acungkan parangnya. sesampainya warga kristen di Tagolu hal ini di laporkan ke pihak kecamatan dan di teruskan ke Polres Poso namun tidak ada tanggapan dari Kepolisian. Warga kristen meneruskan perjalanannya pulang ke Tentena.

Sementara itu beberapa orang warga kristen yang mencoba masuk desa Malei dengan berjalan kaki dari hutan datang untuk melihat rumah dan kebunnya serta mencari durian di kebunnya untuk di jual, melaporkan bahwa pohon Coklat, Kelapa dan tanaman lainnya di tebangi dan nampaknya baru di tebangi.

Pada hari Kamis, 17 Januari 2002, sebanyak 5 orang warga kristen (4 pengungsi Malei dari Silanca mengajak 1 orang asal desa Silanca) pergi ke desa Malei untuk melihat rumah dan mencari durian, mereka berangkat sore dan bermalam di kebunnya. mereka merasa akan aman karena rumah dan kebunnya jauh dari pemukiman muslim. Sekitar Pk. 05.00 Wita. sekitar 5 orang Jihad datang dan langsung menyenter mata Resi Lompewuwu 27 Th. (warga kristen Silanca - laki-laki, memiliki 2 anak) "Serahkan Parangmu" kata mereka sementara empat orang pengungsi Malei langsung menyelematkan diri, lari di lorong satu ke hutan. ketika Resi menyerahkan parangnya, orang yang menyenter matanya langsung melepaskan 2 kali tembakan yang menembus dada korban.

Empat orang yang lolos melaporkan peristiwa ini ke aparat desa dan selanjutnya ke pihak keamanan, pihak keamanan pergi ke Malei untuk mencari mayat korban dan di temukan di hutan, jauh dari tempat ia di tembak semula. korban di seret dan mengalami luka bacokan pada tangan dan kepalanya. korban di temukan pada hari jumat dan di makamkan di desa Silanca pada hari ini Sabtu, 19 Januari 2002.

Received via email from: JK @ Masariku@yahoogroups.com
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044