From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Fri, 30 Nov 2001 09:49:43 +0000
Subject: [alifuru67] KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO (2)

KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO (2)
------------------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Sementara "Menkopolsoskam, Susilo Bambang Yudhoyono, berkeliling menjual jamu", "Menhan,
Matori Abduldjahil main separatisan dengan mengirim Pasukan untuk membantai rakyat di
daerah, "Wakil Presiden RI, Hamzah Haz, bukannya melakukan 'tugasnya', tetapi malah
'bersilaturahmi dengan "laskar biadab beriman"!" Lalu, Presiden RI, Megawati, tidak
berusaha meminta pertanggungan-jawab dari 'tugas' yang didelegasikannya kepada si Wapres,
tetapi sibuk menurunkan berat badan dengan 'jalan-jalan ke luar negeri'! Jadinya, "bagi-
bagi jatah tugas" antara RI-1 dan RI-2, hanyalah semacam "bara-basi" untuk menutupi yang
sebenarnya bahwa "mereka tidak ingin berbuat apa-apa"!

Akhirnya, Maluku terus rusuh, dan POSO SEMAKIN BERASAP, tetapi NEGARA TIDAK PEDULI, "si
Mejelis Urusan Iblis(MUI), malah mencoba menjadi malaikat"! Setelah Gereja Bethany itu
musnah dilahap api dan diterjang bom "orang biadab beriman yg. kebetulan, sedang
mendekati Allah di dalam bulan suci" ini, sekarang TENTENA YANG MULAI DIBAKAR dan ada
kemungkinan akan dijadikan PERSEMBAHAN SUCI RAMADHAN bagi Allah, agar mendapat ridhoNya,
untuk mengubah NEGARA ini menjadi "NEGARA BIADAB BERIMAN"! Coba lihat!

SOURCE: TEMPO; DATE: 2001-11-27
Gereja Bethany di Poso Dibom
TEMPO Interaktif, Poso: Poso kembali bergolak. Gereja Bethany dibom oleh orang tak
dikenal, Senin (26/11) dini hari. Salah satu gereja terbesar di Poso itu luluh lantak
karena diterjang ledakan dahsyat. Tak ada korban jiwa. Sebelum dibom, gereja itu lebih
dulu dibakar. Tak lama kemudian, pecah ledakan tak begitu keras dari dalam api. Sontak
warga sekitar terbangun. Aparat keamanan datang ke lokasi untuk memadamkan api. Tapi baru
selangkah aparat masuk halaman gereja, sekonyong-konyong pecah ledakan dahsyat. Aparat
pun lari semburat, berusaha menghindar dari serpihan bom dan runtuhan bangunan gereja.

JOSHUA:
Ada dua hal yang ingin saya catat di sini! Yang pertama adalah bahwa "meledakkan Gereja",
sudah menjadi "kegiatan rutin orang biadab beriman" yang DIRESTUI NEGARA, apalagi jika
dilakukan di dalam BULAN SUCI! Bukankah masalah "Pengeboman Gereja Petra" dan lain-lain,
yang berkaitan dengan MUJAHIBLIS dan DARUL ISLAM, belum juga diselesaikan? Sekarang,
NEGARA sudah meluncurkan "PENGALIH PERHATIAN" melalui "drama-PENEMUAN SI ANAK HILANG",
Tomy Soeharto"!

Kedua, terlihat juga Aparat di POSO lebih berfungsi sebagai "pasukan PEMADAM KEBAKARAN",
daripada "pasukan PENGAMAN"! Akibatnya, kita akan selalu dihadapkan dengan cerita "Gereja
dibom atau dibakar dan tidak dapat diselamatkan", daripada "Keberhasilan di dalam
"mencegah" terjadinya peledakan dan pembakaran"! Inilah buktinya!

SOURCE: TEMPO; DATE: 2001-11-27
Warga seketika menyerbu lokasi kejadian. Seorang warga mengatakan, sehari sebelumnya
terjadi pembakaran sebuah rumah di samping Gereja Bethany itu. Lagi-lagi, pelaku lolos,
tak diketahui identitasnya. (Darlis Muhammad)

JOSHUA:
Sebenarnya, pelaku "tindakan suci yang diridhoi Allah" tersebut, sudah memberikan
"sinyal" bahwa "Gereja Bethany itu akan saya bakar/bom"! Tetapi sinyal itu dianggap
terlalu sederhana untuk ditanggapi, atau seperti saya katakan di atas, "Aparat keamanna
telah diubah menjadi Pasukan Pemadam Kebakaran", sesuai dengan STRATEGI UMUM NEGARA YANG
JAHAT ini! Coba tanyakan sendiri pada itu, si "Unggung Cahyono"! Atau namanya seharusnya
UNGGUN?

SOURCE: TEMPO; DATE: 2001-11-27
"Pelaku pengeboman gereja belum teridentifikasi," ujar Kapolres Poso, Ajun Komisaris
Besar Unggung Cahyono, ketika dikonfirmasi Tempo News Room, Selasa (27/11). Ia berdalih
karena kejadian tersebut berlangsung dini hari.

JOSHUA:
Seseorang yang "melihat tanda" bahwa rumahnya dimasuki "tikus", akan segera "memasang
perangkap tikus", atau "menaruh racun tikus" di tempat-tempat tertentu! Katakanlah bahwa
pemilik rumah menyuruh pembantunya untuk memasang perangkap, dan pembantunya lupa
memasangnya! Akibatnya, sebagian isi lemari makan lenyap drampok gerombolan tikus! Apa
mungkin si pembantu dapat membela dirinya dengan alasan, "habis tikusnya datang pada saat
dini hari"? Walaupun dia itu pembantu, dia bukan keledai untuk memajukan alasan idiot
semacam itu! Ketika berhadapan dengan "gerombolan tikus beriman, yang lagi "menyucikan
bulan", si Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Unggung Cahyono, menjadi "lebih dungu dari
seorang pembantu"!? Jika si "Ajun Komisaris Besar" tidak berlagak amat idiot seperti ini,
maka RENCANAN JAHAT NEGARA tidak akan berjalan lancar di POSO! "Pembakar dan pembom
Gereja yang biadab itu TIDAK akan pernah teridentifikasi"!

SINAR HARAPAN; RABU, 28 NOVEMBER 2001
Kontak Senjata di Poso, Lima Tewas
Poso, Sinar Harapan-Situasi Poso terus membara. Setelah, terjadi pemboman dan pembakaran
Gereja Bethany, di Kota Poso, Senin (26/11) dini hari, pada Selasa (27/11) pagi hingga
malam, terjadi aksi penyerangan terhadap sejumlah desa di daerah pesisir Poso (Betalemba,
Tangkura dan Patiwunga, JL), selama satu hari penuh oleh kelompok putih. Akibatnya
terjadi kontak senjata antara dua kubu yang baru mereda Rabu (28/11) tadi pagi.

JOSHUA:
Saya percaya, "penyerangan ini terjadi pada saat DINI hari juga ya, pak "pencinta api-
UNGGUN"? Penyerangan ini terjadi karena "pihak Merah ingin melalukuan pembalasan atas
Gereja yg. dibakar dan dibom", sehingga "merusak suasana khusuk dan syahdu dari orang
beriman yang lagi berusaha menyucikan diri untuk mendapat pengampunan Allah"! Begitu kan,
argumen khas kalian hai MUNAFIK yang JAHAT?

SINAR HARAPAN; RABU, 28 NOVEMBER 2001
Rumah-rumah penduduk didesa ini (Betalemba, JL ) dibakar habis oleh kelompok penyerang,
sehingga ribuan warga terpaksa mengungsi. "Laporan terakhir hingga pukul 12.15 WiTa,
menyatakan sekitar 1000 orang warga telah mengungsi ke desa Tangkura," ujar Noldy Taco,
Sekretaris Crisis Centre, saat dihubungi SH di Tentena tadi malam. Kondisi para pengungsi
semakin memprihatinkan, karena mereka kesulitan mendapatkan bahan makanan.

JOSHUA:
Apakah kalian melihat "salah satu dari tindakan-tindakan biadab" seperti ini, hai
MAHKAMAH ASU? Kalian hanya punya cerita "dusta murahan tentang "dusun Buyung Katedo dan
desa Sepe" lalu kalian menghukum MATI, "Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan Dominggus da
Silva" (dulu saya salah menyebut Dominggus Tibo), dan sekarang kalian punya "kenyataan
tentang puluhan de sa dan dusun yang musnah, dan puluhan ribu pengungsi", tetapi belum
satupun yang kalian adili, sebab kalian hanya PENGADIL AN NEGERI ASU untuk memperkarakan
yang tidak bisa melawan, untuk kemudian disahkan oleh si MAHKAMAH ASU! .

SINAR HARAPAN; RABU, 28 NOVEMBER 2001
Polisi Mundur
Dikatakan, saat ini tiga desa yang kini mempertahankan diri masing-masing Desa Patiwunga,
Tangkura, dan Betalemba. Noldy menyatakan, peristiwa penyerangan terhadap Desa Betalemba
sudah beberapa kali dilakukan, dan warga di sana masih tetap bertahan. "Namun kali ini,
mereka terpaksa mundur, karena pihak aparat tidak mampu mengatasi konflik, karena
kekurangan amunisi. Bahkan, informasi yang saya peroleh, aparat kepolisian terpaksa
ditarik dari lokasi konflik," ujarnya.

JOSHUA:
Apakah Pasukan Polisi yang mundur adalah "polisi separatis"? Mereka adalah "aparat
keamanan NEGARA yang SAH"! Jadi, yang mereka hadapi adalah "perusuh beriman yang menista
kedaulatan NEGARA! "A-Susilo Bambang Yudhoyono" tetap memeneriakkan "separatis", tetapi
Pasukan Polisi Negara yang berulang-ulang diserang oleh "laskar biadab beriman", sampai
bisa mundur kehabisan amunisi, tidak pernah dia perdulikan! Yang sebenarnya "melanggar
kedaulatan NEGARA adalah laskar biadab beriman"! Tetapi karena negara ini adalah NEGARA
PENJAHAT, maka "laskar biadab beriman" adalah "teman"! Berbagai desa Kristen diserang
berulang kali, tanpa adanya penggantian atau penambahan pasukan dan amunisi, jelas-jelas
memperlihatkan kecenderungan NEGARA untuk melakukan KEJAHATAN ATAS POSO! Direstuinya
"laskar biadab beriman" untuk menjadi bagian dari PENGADILAN dan MAHKAMAH ASU terhadap
warga Kristen Poso adalah bukti dari KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/waai67