ULAR SEMAKIN MENGGELIAT KEPANASAN
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Ketika Adam dan Eva ditempatkan Allah di dalam taman Eden yang penuh
damai-sejahtera iblis menjadi berang dan menggunakan ular untuk menipu kedua
manusia itu, dan akhir ceritanya kita semua sudah tahu. Sekarang ini, Maluku lagi
diperkenankan Allah untuk mendapatkan kembali anugerah damai-sejahtera yg.
sempat hilang dirampok iblis selama lebih dri tiga tahun. Mana ada iblis yang tidak
jingkrak-jingrak terbakar angkara? Mereka lalu menyebar pasukan ular beludak ke
sudut-sudut Maluku, untuk menipu dan menghasut manusia. Sasaran utama dari
pasukan ular beludak ini tidak lain dari ‘merampas lagi, damai-sejahtera anugearah
Allah dari tangan rakyat Maluku'. Oleh sebab itu, kita harus mengenal segala jenis
tipu-daya ular beludak, supaya kita tidak tertipu dan kehilangan anugerah Allah,
sekaligus mampu membekuk batang leher para utusan iblis tersebut.
REPUBLIKA; 2002-03-02
Insiden Shalat Dhuhur Mustopo: Tak Takut Menembak Kalau Terpaksa
Laporan: Sukirno
Ambon-RoL--Tiga tahun lalu, insiden berdarah terjadi saat muslim Amon melakukan
shalat Iedul Fitri. Kini, insiden serupa terjadi tatkala warga muslim sedang shalat
dhuhur berjamaah.
JOSHUA:
Inilah salah satu "iblis latent" yang harus senantiasa diwaspadai! Orang akan
cenderung memperhatikan masalah besar yang terbaca pada judul berita, sehingga
tidak sadar bahwa ular sedang menyusupkan racunya secara diam-diam ke dalam
berita tersebut. "Ular Sukirno" atau supandir ini mencoba menggali lagi "skenario
dusta" tentang "penembakan jemaah Ied, pada pagi hari terkutuk, 19 Janusari 1999,
di Lapangan Merdeka, Ambon", yang tidak memiliki dukungan fakta apapun. Banyak
kambing yang sudah lari dari hadapan saya sambil mengunyah skenario laknat
tersebut, hanya karena sebuah pertanyaan sederhana, "Berapa korbannya yang luka
dan mati?"
Kebiasaan para hipokrit ini adalah memanipulasi simbol-simbol agama, sehingga
ketika ditendang selagi berada di dalam WC, mereka akan mengaku diserang ketika
lagi sholat di Mesjid. Untuk melindungi kejahatan terencana yang terjadi di depan Al
Fatah, sholat lagi yang digunakan sebagai tameng. Melihat adanya peluang bagus, si
ular "republika"segara menyisipkan racun iblisnya untuk merusak akal-budi manusia.
Dengan demikian, umat yang sudah terkontaminasi akan mendukung "laskar jihad"
dan antek-anteknya, yang berlagak menuntut penegakan hukum bagi peristiwa
terkutuk yang mereka rancang dan sendiri.
REPUBLIKA; 2002-03-03
Ambon Kembali Terpecah Dua
''Jangan situasi sekarang ini dinodai perilaku-perilaku individu yang cukup merugikan.
Kalau di sekitar masjid Al Fatah sedang shalat dhuhur, yang merasa tidak muslim ya
menghargailah,'' ujar Kapolda terkait dengan pemicu kerusuhan.
JOSHUA:
Saya tidak tahu pasti apakah pernyataan di atas memang diucapkan oleh Kapolda
Maluku, ataukah karangan si ular "republika" Jika benar, maka Kapolda Maluku
ternyata tidak jauh bedanya dengan ular beludak yang kita soroti di sini. Kita akan
membahas masalah "sholat dhuhur" ini lebih jauh, tetapi coba pikirkan kualitas dari
pernyataan Kapolda Maluku, Soenarko DA, seperti "di sekitar Mejid Al fatah sedang
sholat dhuhur". Sholat di Mesjid atau di ‘sekitar Mesjid'? Apakah Soenarko DA
sedang mencoba memelintir informasi tentang peristiwa tersebut?
REPUBLIKA; 2002-03-03
Ambon Kembali Terpecah Dua
Untuk mencegah terjadinya pertikaian lanjutan, Kapolda meminta agar satu
komunitas yang memasuki wilayah komunitas yang lain menghargai dengan
menunjukkan sikap dan perilaku yang menyimpang. ''Toleransi bersama harus
dikedepankan. Janganlah kegembiraan bisa keluar masuk ke daerah lain diikuti
dengan minum-minuman keras, teriak-teriak atau buka baju ketika masuk daerah lain.
Hal-hal yang baik jangan dinodai,'' katanya.
JOSHUA:
Kunyuk berbintang ini mau mengajari orang Maluku tentang toleransi umat
beragama? Ya sio nyong, ose punya nene moyang jua seng pung Pela-Gandong
mo!? Rupanya, Soenarko AD lagi kehilangan akal sehat dan moral bhayangkara-nya.
Ini bukan masalah warga Kristen masuk ke wilayah Muslim atau sebaliknya, tetapi
"kedua komunitas, Salam-Sarani lagi berpawai melewati daerah Muslim". Saya
sendiri tidak suka mabuk-mabukan, tetapi MENGERTILAH, bahwa mereka sedang
melakukan PAWAI BAKU BAE, setelah 3 TAHUN BAKU BUNUH, dan bukan sedang
MENGIRINGI JENAZAH ke KUBURAN!
Hei Soenarko AD! Jika kamu jujur dan berakhlak baik dalam hal ini, seharusnya
logikamu berjalan seperti ini. Katakanlah bahwa peserta Pawai Baku Bae itu
melakukan kesalahan seperti yang anda kemukakan. Supaya tidak terjadi bentrok,
SIAPA YANG HARUS LEBIH BERSABAR, yang BERPAWAI atau yang
MENONTON? Pikirkan itu Soenarko AD!
REPUBLIKA; 2002-03-03
Ambon Kembali Terpecah Dua
Pihaknya mengakui kalau aksi menengguk minuman keras ketika melakukan
sosialisasi dan pawai perdamaian di Ambon selama tiga hari yang lalu merupakan
salah satu pemicu kerusuhan yang baru saja terjadi. ''Kami akan tertibkan itu semua,''
tegasnya.
JOSHUA:
Kembali saya katakan, bahwa ADA BAIKNYA, sukacita yang meluap-luap tidak di
bawa ke dalam Pawai sambil mabuk-mabukan. Tetapi saya harus katakan bahwa
MABUK BUKAN PEMICU KERUSUHAN, jika BUKAN ORANG MABUK yg.
menyerang lebih dulu. Orang waras yang MEMBENCI damai itulah yang
menggenggam picunya! Jika MABUK itu salah, POLISI, KAMU, yang harus turun
tangan dan bukan penonton yang berlagak sholeh. Jangan melindungi
ketidakmampuan mengatasi keadaan dengan membenarkan penyerangan terebut. Itu
munafik namanya!
MEDIA INDONESIA; 2002-03-03
Provokator Picu Ketegangan di Ambon
Sejumlah peserta pawai menggunakan truk, bernyanyi-nyanyi dengan suara nyaring
sepanjang jalan. Pengemudi sepeda motor menyertai dengan membunyikan klakson
dan memain-mainkan gas. Suaranya cukup bising. Umat yang sedang salat zuhur di
Masjid Al-Falah menjadi terganggu.
JOSHUA:
Saya tidak akan menentang, jika dikatakan bahwa "yang sedang lagi sholat dhuhur di
Mesjid Al Falah menjadi terganggu". Tapi, ada dua hal yang perlu kita bahas di sini.
Pertama, Mesjid Al-Fatah tidak berada beberapa meter di samping jalan, tetapi
kira-kira 40 meter dari jalan raya. Apakah akibat dari keributan itu bisa disebut
"sangat mengganggu" sehingga memicu aksi penyerangan tersebut? Jika "ya", berarti
YANG MENYERANG berasal dari JEMAAH YANG LAGI SHOLAT. Mereka yang
terganggu dan mereka berhak bereaksi (entah pakai toleransi atau tidak). Kita cermati
terus.
MEDIA INDONESIA; 2002-03-03
Provokator Picu Ketegangan di Ambon
Saat itulah, beberapa orang yang tidak diketahui dari mana datangnya merangsek ke
tengah jalan dan mencegat pengendara sepeda motor. Mereka membakar kendaraan
dan menganiaya pengemudinya. Tercatat enam sepeda motor dan satu becak hangus
dibakar.
JOSHUA:
Di sini, kita lihat bahwa penyerang itu BUKAN berasal dari ‘jemaah yang lagi sholat',
tetapi entah dari neraka sebelah dan tiba-tiba sudah menyerang peserta Pawai
Apakah para penyerang tersebut juga "sedang sholat dhuhur disekitar Mesjid Al
Fatah"? Itulah mengapa saya katakan bahwa Soenarko AD seperti ingin memelintir
informasi dengan ‘sholat disekitar Mesjid'-nya.
Dari pertama, "alasan penyerangan Pawai Baku-Bae" itu sudah berbau amis. Jika
karena "gangguan terhadap sholat dhuhur", mengapa yang menyerang bukan dari
yang lagi sholat. Lagipula, orang yang lagi sholat tidak mungkin mengecam
"penampilan peserta pawai" (pakai anting, salib, mata merah, dll) yang tidak mereka
lihat. Jika karena "penampilan peserta pawai", penyerang pastilah sedang "tidak
sholat". Lalu mengapa mereka menyinggung masalah "gangguan sholat", jika alasan
mereka tentang penampilan perserta Pawai sudah cukup melakukan serangan?
SATUNET; 2002-03-02
Ambon kembali diwarnai bentrok
Menurut salah satu saksi korban Mateus Tanate (40), saat melintasi kawasan Wai
Haong, tiba-tiba mereka dihadang oleh sekelompok orang sehingga mereka
berhamburan menyelamatkan diri. "Saat kejadian, saya langsung menemui aparat
keamanan dan melapor, namun setelah balik ke tempat kejadian perkara, saya
menemukan sepeda motor yang saya sewa untuk pawai sudah dalam keadaan
terbakar. Bagaimana saya harus mempertanggungjawabkannya," katanya.
JOSHUA:
Dari pengakuan korban ini, mereka (peserta Pawai) dihadang secara tiba-tiba.
DIHADANG SECARA TIBA-TIBA menyatakan bahwa "Penyerang tidak melakukan
pengamatan terhadap para peserta Pawai", dan TIDAK bisa memakai "penampilan"
sebagai alasan untuk menyerang. Istilah ini juga memberi gambaran bahwa kalau
bukan "barisan terdepan", maka "bagian depan" konvoi yang diserang secara tiba-tiba
(konvoi sepeda motor selalu mendahului konvoi mobil). Artinya, "keributan yang
mengganggu sholat dhuhur di Mesjid Al Fatah", BELUM SAMPAI di depan Al Fatah.
Kesimpulannya, "penampilan dan gangguan sholat dhuhur" hanyalah alasan yang
diangkat untuk mengaburkan kenyataan tentang "tindakan yang sudah direncanakan"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Insiden Sabtu Merupakan Reaksi Spontan Para Pelajar
Ambon, LaskarJihad.or.id, 4 Maret 2002 Jabir, salah seorang pelajar dari Madrasah
Aliyah Al Fatah Ambon, kepada laskarjihad.or.id mengatakan, aksi yang terjadi pada
waktu itu merupakan reaksi spontan para pelajar. Reaksi spontan itu, katanya,
muncul karena para pelajar melihat peserta konvoi perdamaian yang melintas ketika
waktu sholat Dzuhur, berpenampilan dan bertingkah urakan.
JOSHUA:
Sebenarnya, apa yang dikemukakan "laskar jihad" tidak akan lebih tinggi mutunya
dari "sampah". Jika para pelajar ini adalah "pelajar Muslim yang baik dan sholeh",
mengapa mereka berkeliaran di luar ketika waktunya sholat dhuhur? Jika mereka
pelajar teladan, apa yang dilakukan mereka di luar sekolah pada jam sekolah? Yang
diperlihatkan mereka justeru adalah "mental preman jalanan" yang mudah terbakar
oleh situasi lingkungan. Istilah "spontan" malah memerkuat penilaian saya tentang
"mental preman jalanan" yang dipertontonkan.
Jika ingin menolak "spontan", maka pilihan yang tinggal hanyalah "terencana".
"laskar dungu" ini sedang memasukkan leher mereka ke dalam jerat. Jika "spontan"
ingin dipertahankan, selain konsekwensi "gambaran moral", mereka akan berhadapan
dengan kesulitan untuk menjelaskan pertanyaan, "Mengapa reaksi spontan hanya
diarahkan kepada warga Kristen, yang malah sepeda motor merekapun bisa
dikenali?" Pilih yang mana "laskar dungu" yang gemar berdusta? Lihat bagaimana
kebodohan kalian malah tidak cukup baik untuk sebuah dusta!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Setelah Tiga Hari Damai, Ambon Rusuh Lagi
Ambon, LaskarJihad.or.id, 2 Maret 2002 Kerusuhan siang tadi disebabkan oleh
provokasi yang dilakukan oleh para peserta konvoi yang menggunakan sebuah truk
berspanduk Maluku Tenggara melintas di depan Masjid Raya Al Fatah. Di sepanjang
jalan, peserta konvoi yang terdiri dari kalangan Kristen dan Islam itu meneriakkan
yel-yel dan lagu Pela Gandong serta Sampe Jua. Ketika itu umat Islam tengah
menjalankan shalat Dzuhur di Masjid Al Fatah.
JOSHUA:
Anda perhatikan bahwa yang dianggap sebagai "provokasi" adalah "yel-yel dan lagu
Pela Gandong serta Sampe Jua (cukup sudah)". Artinya, mereka terbakar angkara
ketika orang bernyanyi tentang "persaudaraan dan perdamaian", serta "cukup sudah
semua perkelahian dan perumpahan dara". Dasar "penipu dungu", laskar sampah ini
menelanjangi moral busuk para perusuh anti-damai, dan berpikir bahwa mereka akan
dibenarkan.
Kata "laskar dungu" lagi, "mereka melakukan itu semua, ketika umat Islam TENGAH
MENJALANKAN SHALAT DZUHUR di Masjid Al Fatah . Sekarang kita uji istilah
TENGAH tersebut.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Setelah Tiga Hari Damai, Ambon Rusuh Lagi
Ambon, LaskarJihad.or.id, 2 Maret 2002 Usai shalat, beberapa pelajar SMU berada di
luar masjid. Kepada para pelajar itu, para peserta konvoi meneriakkan yel-yel Pela
Gandong dan Sampe Jua, serta memberi isyarat yang melecehkan para pelajar.
JOSHUA:
Setelah mengaku TENGAH SHOLAT, mereka memperolah kesulitan untuk
menjelaskan "adanya pelajar di luar jam sekolah dan di luar mesjid". Tetapi karena
"sholat dhuhur" harus tetap dijadikan tameng, maka "laskar rendah moral" ini lalu
menggunakan istilah USAI SHALAT, tanpa pikir bahwa ada orang yg. lebih pandai
dari mereka dan akan menemukan kebohongan ini.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Insiden Sabtu Merupakan Reaksi Spontan Para Pelajar
Ambon, LaskarJihad.or.id, 4 Maret 2002 Hal senada juga diungkapkan Ikky, pelajar
SMK Muhammadiyah. Diungkapkannya, tidak ada yang menyuruh para pelajar untuk
menyerang konvoi perdamaian itu. Para pelajar Muslim itu, tegas Ikky, sebelumnya
sudah mencoba untuk bersabar. Namun, mereka tidak kuasa menahan kesabarannya
lagi, melihat tingkah laku warga Kristen yang dinilainya sangat menghina.(#)
JOSHUA:
Saya tidak perlu melakukan penyelidikan khusus tentang ada-tidaknya "orang yang
menyuruh". Saya cukup melihat pernyataan si pan-Ikky ini, bahwa "mereka sudah
cukup bersabar", tetapi tidak bisa lagi menahan kesabaran mereka'. Sampai berapa
lamakah kita bisa mengartikan "mencoba bersabar" tersebut? Jika para ‘pelajar' ini
memang sudah berusaha bersabar, tentu BUKAN BAGIAN DEPAN konvoi Baku-Bae
yang mereka serang.
Begitupun, saya harus akui bahwa para pendusta ini masih lebih mampu
menempatkan tuntutan untuk TOLERAN pada pihak yg. benar, yaitu pihak yang
merasa disinggung. Apa komentar anda tentang hal ini, Kapolda Maluku, Soenarko
AD?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Setelah Tiga Hari Damai, Ambon Rusuh Lagi Massa semakin emosi ketika para
peserta pawai meneriakkan cemoohan terdapat warga dan pelajar. Serta merta
massa mengejar konvoi itu dan menyebabkan keadaan semakin kacau. Beberapa
kendaraan peserta konvoi sempat menjadi korban.
JOSHUA:
Di atas dikatakan adanya "isyarat yg. melecehkan", lalu "sangat menghina", dan
sekarang "meneriakkan cemoohan", TANPA sekalipun memberikan "contoh" selain
dari ‘Pela-Gandong' dan ‘Sampe Jua'. Jika mereka harus mengejar konvoi yang
membuat mendidih darah mereka, artinya konvoi tersebut "sudah lewat". Jika belum
lewat, "mengapa perlu mengejar"? Katakanlah bahwa para pelajar tersebut
berhadapan dengan "bagian tengah" iring-iringan, dan sudah mulai menahan sabar
sejak melihat bagian terdepan dari konvoi yang katanya ‘menghina' mereka.
Bukankah mereka cukup menyerang bagian konvoi yang ada di depan mereka? Istilah
"mengejar" digunakan hanya untuk menyembunyikan kenyataan tentang
"penghadangan" yang memperlihatkan adanya "perencanaan", dan yang
menggugurkan semua alasan munafik tentang "sholat dhuhur yang terganggu", dan
"penampilan serta ucapan yang menghina".
Yang benar adalah seperti yang dilaporkan Masariku di bawah ini!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-04
Masariku Update 04/03-02
Sementara itu kelanjutan peristiwa Sabtu kemarin semakin memperoleh kejelasan
menyangkut kelompok-kelompok yang melakukan provokasi. Salah seorang yang
ditahan dengan menggunakan seragam sekolah SMU madrasah Muhamadiah
ternyata bukan siswa sekolah, melainkan anak-anak pasar yang menyamar dengan
menggunakan seragam sekolah. Beberapa teman Muslim yang datang ke Crisis
Center GPM setelah kejadian itu, melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan
setelah mengamati foto-foto yang diambil selama kejadian. Menurut mereka sebagian
besar masa yang melakukan kekacauan itu merupakan 'anak-anak pasar', yang
selama ini berpotensi besar membuat onar. Kelompok ini rupanya telah dipersiapkan
terlebih dahulu untuk memprovokasi kekacauan dalam pawai hari Sabtu lalu.
JOSHUA:
Dengan demikian, semua alasan tentang "terganggunya sholat dhuhur" dan
"penampilan serta tingkah dan ucapan yang menghina", adalah SAMPAH-nya si
"laskar sampah", yang dimanfaatkan untuk menghalalkan "perbuatan sampah"
sebagai gambaran "akhlak sampah mereka". Kapolda Maluku, Soenarko DA, yang
tidak mampu mengantisipasi keadaan, terpaksa ikut menggunakan "sampah" sebagai
tameng.
MASARIKU NETWORK; 2002-03-04
Masariku Update: BAU KONSPIRASI MULAI TERCIUM
Peristiwa hari Sabtu lalu disinyalir kuat telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh
kelompok tertentu, dengan melibatkan para pemuda dari komunitas Kristen maupun
Islam. Pada komunitas Kristen ditemukan beberapa pemuda yang membawa banyak
botol sopi menjelang dan ketika berlangsungnya pawai. Mereka pula yang kemudian
dicurigai menggalang sebagian kelompok yang berpawai untuk bersikap ugal-ugalan,
termasuk melakukan pelemparan terhadap ruang kerja Wagub Maluku disaat
terjadinya insiden.
JOSHUA:
Apa yang saya katakan sebagai "tindakan terencana", ternyata tidak terlalu jauh dari
sasaran. Iblis menggunakan "kelemahan" manusia untuk mencapai tujuannya. Warga
Kristen disuapi dengan "miras", sementara para ular-beludak meributkan
mabuk-mabukan warga Kristen sebagai biang kerusuhan, padahal kegemaran "minum
sopi" adalah ciri khas orang Maluku, baik Kristen maupun Muslim. Saya perkirakan,
yang "mabuk" tersebut BUKAN warga Maluku yang menderita selama kerusuhan!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-04
Masariku Update: BAU KONSPIRASI MULAI TERCIUM
Sementara dari kalangan komunitas Muslim digalang kelompok siswa SMU
gadungan, yang melakukan provokasi awal bagi pelemparan dan pembakaran motor
di depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon. Disinyalir kuat kedua kelompok ini digerakan
oleh penggerak yang sama untuk memainkan hubungan kausalitas dibalik peristiwa
Sabtu kemarin.
JOSHUA:
Sementara itu, iblis jahanam menyusupkan ide "gemar menggunakan simbol-simbol
agama" ke dalam komunitas Muslim, dengan membentuk sekelompok perusuh
"berseragam SMU Madrasah Muhammadiyah". Seiring dengan itu, "laskar iblis"
segera menggunakan "pelajar SMU gadungan" sebagai alat protes terhadap
Kesepakatan Malino II, malalu berbagai tulisan seperti "reaksi spontan" yang
berkualitas sampah.
Jika tertarik untuk mengenal siapa "biang iblis" yang lagi berupaying untuk merusak
Perdamaian Maluku, sekalian dengan kemungkinan ‘jaringan mereka', lihat yang di
bawah ini!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-04
Masariku Update: BAU KONSPIRASI MULAI TERCIUM
Dalam kaitan dengan point di atas, diketahui kemudian bahwa sebelum Sabtu di hotel
Manise Ambon kedatangan seorang tamu dari Jakarta. Yang bersangkutan
berpangkat Kolonel dan berinitial NR (mantan Dandim Maluku Tengah dan
Pulau-pulau Lease), yang saat ini bekerja sebagai STAFF WAPRES. Menariknya
menurut gubernur NR tidak pernah menjumpai gubernur sebagai PDS berkaitan
dengan maksud kedatangannya. Ternyata selama di Ambon, NR yang juga turut serta
hadir di Malino II telah melakukan pertemuan dengan beberapa kelompok kecil garis
keras di pihak Muslim, maupun satu kelompok kecil Kristen di daerah KM-Ambon.
Kedua kelompok ini yang menurut pengamatan serta analisa hasil rekaman video
pada peristiwa hari Sabtu, yang turut mengambil posisi untuk memandu salah satu
kelompok pawai motor yang bersikap ugal-ugalan karena mabuk.
JOSHUA:
Sudah bisa melihat SAMPAI KE JAKARTA atau belum? Jika sudah, itulah modal kita
untuk menyimak masalah ini lebih lanjut. Jika belum, ulangi lagi dari awal atau
cobalah pikirkan dahulu baik-baik!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-02
Masariku update 02/03-02-MALINO II MULAI DIUJI
Menariknya dalam rekaman gambar video yang sempat diambil rekan-rekan di
lapangan, terlihat jelas percakapan yang dilakukan Rustam Kastor dengan Kapolres
Pulau Ambon & Lease. Dengan tegas Rustam Kastor memberi alasan bahwa mereka
dengan sengaja menahan warga Kristen yang terjebak di Ambon Plaza, dan
menunggu dilepaskannya terlebih dahulu sebuah truck warga Muslim di daerah
Passo, dan satu Truck lainnya di daerah Benteng Atas. Setelah dilakukan
pengecekan silang ternyata hal itu tidak benar, karena tak pernah ada pencegatan
dan penahanan truck bersama warga Muslim di kedua daerah itu. Apalagi jelas bahwa
warga Muslim yang datang dari arah Passo untuk berpawai di Ambon diangkut oleh
truck-truck polisi.
JOSHUA:
Yang saya herankan, PDSD-Maluku masih saja membiarkan si "kambing tua, penipu
dan penghasut idiot", dan yang "bergelar brigjen" tetapi "bermutu kopral", berkeliaran
mengembikkan dusta dan kebodohannya dimana-mana. DPRD-Maluku sendiri tidak
becus membedah "buku iblis"-nya si "kopral dungu", untuk memberikan semacam
rekomendasi kepada PDSD-Maluku tentang si kambing dungu ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Bom Waktu Itu Akhirnya Meledak Juga
Ambon, LaskarJihad.or.id, 2 Maret 2002 Rustam (mantan Kasdam XVII/Trikora
Brigjend TNI (Purn) Rustam Kastor) juga melihat ada provokator yang tidak
bertanggungjawab sebagaimana disaksikannya sendiri, massa Kristen dengan warga
Muslim yang berasal dari desa kelahiran Gubernur itu dengan terang-terangan
mabuk-mabukan didepan masjid Al-Fatah. "Kalau muncul tudingan tentang adanya
pihak tertentu yang memprovokasi para pelajar dan massa muslim untuk berbenturan
dengan massa Kristen, maka Gubernurlah yang memprovokasi dengan mengadakan
konvoi," tandas Rustam. (a3)
JOSHUA:
Lihat! Betapa idiotnya laskar tua tak berguna ini dan betapa dungunya "laskar jahad".
"kopral dungu" ini mencoba menjatuhkan Saleh Latuconsina dengan melibatkan
"warga senegeri yang mabuk", padahal Kapolda Maluku, Soenarko DA, si "republika"
dan "laskar jihad" sedang mati-matian memasang merek "pemabuk" ke warga Kristen
dan menunjuknya sebagai pemicu kerusuhan. Karena kedegilan moral dan kekerdilan
inteligensianya, si "kopral dungu" menidentifikasi kebiadaban di depan Mesjid Al
Fatah sebagai "benturan massa Muslim dengan massa Kristen", padahal sementara
yang berpawai adalah "Salam-Sarani Maluku", para perusuh "pelajar gadungan"
hanya memilih warga Kristen sebagai korban. Jika Saleh Latuconsina adalah
provokator….sebentar….
Ternyata si kambing tua ini sedang mencoba "mengadu domba kedua Basudara,
dengan menghasut warga Kristen untuk mempersalahkan Saleh Latuconsina sebagai
penyebab terjadinya tindakan biadab di depan Mesjid Al Fatah tersebut. Jika ini
sampai terjadi, kelompok Muslim Hatuhaha akan membela Saleh Latuconsina dan
menetang basudara Kristen Hatuhaha. Pertama, dukungan kuat Hatuhaha untuk
perdamaian Maluku akan hancur. Kedua, kelompok Muslim Hatuhaha yang disegani
atau malah ditakuti oleh "laskar jihad", tidak lagi akan menjadi penghalang kejahadan
dan kebiadaban si "laskar".
Tunggu apa lagi? ENYAHKAN SEGERA SI IBLIS TUA KASTOR DARI MALUKU,
UNTUK SELAMANYA!!!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-04
Masariku Update: BAU KONSPIRASI MULAI TERCIUM
Hari ini SPMM telah dipanggil menghadap PDSDM untuk memberitahukan penegasan
terakhir PDSDM tentang perintah penutupan radio SPMM. Kekhwatiran gubernur
menurutnya, bila polisi tak menindaklanjuti perintahnya untuk menutup radio tak
berijin tersebut. Sementara itu kami memperoleh informasi bahwa pihak SPMM telah
mengedarkan list tanda tangan untuk meminta dukungan masyarakat Muslim,
berkaitan dengan perintah penutupan radio dimaksud.
JOSHUA:
Saya pikir, daripada ikut bermain sampah dengan "laskar jihad", ada lebih baik jika
Kapolda Maluku, Soenarko DA, menindak-lanjuti instruksi PDSD-Maluku untuk
membekukan siaran provokasi dari SPMM. Jangan pusingkan omong kosong
pentolan TPM seperti si "mahendradungu, MA", sebab PDSD-Maluku tidak akan
memberikan instruksi tanpa dasar bukti yang kuat! Jika masih memerlukan lebih
banyak bukti, Posko Maranatha bisa membantu anda dengan "rekaman" siaran radio
iblis tersebut. Atau anda ingin menambah daftar Kapolda yang gagal mengurusi
SPMM, mulai dari si Firman Gani?
REPUBLIKA; 2002-03-02
Muslim Poso Disuruh Transmigrasi
NGAWI-Sampai saat ini anggota Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang
ditempatkan di daerah konflik Poso dan Maluku masih dipertahankan. Hal ini
dilakukan karena Laskar Jihad menilai tindak lanjut kesepakatan Malino I dan II, yang
tujuannya untuk meredam konflik di dua daerah tersebut tidak efektif. Bahkan, tidak
dilaksanakan.
JOSHUA:
Siapa yang melayakkan "laskar biadab beriman" ini untuk memberikan penilaian
terhadap situasi Maluku? Bagaimana mungkin terjadi bahwa pentolan berotak
kambing seperti Jaf'ar Umar Thalib bisa berpikir bahwa tidak ada perusuh yang bisa
merdam konflik? Manusia yang sakit jiwa ini selalu menyinggung RMS-Kristen,
sementara Abdullah Soulisa, Ketua Yayasan Al Fatah, dan mantan Sekretaris RMS,
sudah memberikan pengakuan bahwa iparnya sendiri, Ibrahim Ohorella, Raja Negeri
Islam Tulehu adalah "Menteri Sosial RMS". Coba mintakan si Yaman idot ini berduet
dengan "kopral dungu-Rustam Kastor" untuk membuktikan secara ilmiah bahwa RMS
memang memberontak, maka anda akan bisa mengukur level inteligensia mereka.
REPUBLIKA; 2002-03-02
Muslim Poso Disuruh Transmigrasi
"Posisi Laskar Jihad di dua daerah konflik itu masih tetap," kata Penglima Laskar
Jihad, Ustadz Ja'far Umar Thalib di Ngawi, Kamis (28/2). Menurutnya, baik jumlah
maupun aktifitasnya juga tidak berubah. Karena pada dasarnya, lanjutnya,
keberadaan anggota laskar di sana adalah untuk melindungi warga muslim yang
didholimi.
JOSHUA:
Jika dahulu si Jabbar ini mengatakan yang di atas, semua akan manggut-manggut
seperti kambing terserang kantuk dan mengaminkannya sebagai kebenaran, tetapi
sekarang tidak bisa lagi. Kalau Joshua yang mengatakan bahwa "Muslim Maluku juga
tertindas oleh "laskar rampok"-nya si Jabbar, banyak orang yg. tidak prcaya, bukan
karena Joshua ini anak si "kastor", tetapi karena Joshua beragama Kristen. Jadi
mudahnya, si Kristen pasti akan membela Kristen dan menjatuhkan Muslim. Apalagi
jika saya katakan bahwa banyak PNS Muslim Maluku yang hanya menerima gaji Rp.
20.000 – 50.000 perbulan yang diantar oleh PNS yang Kristen ke zona netral, banyak
yang akan berpikir "pastilah sebagian besar sudah dimakan si kurir Kristen sebagai
ongkos transport. Padahal, PNS Muslim sendiri yang meminta untuk memberikan
sekian rupiah saja, supaya "tidak habis disedekah-paksakan oleh "laskar rakus
beriman", yang kata mereka "untuk perjuangan di jalan Alloh"!
Sekarang, jangan pusingkan omongan si Kristen-Joshua, lihat saja yang di bawah ini!
MASARIKU NETWORK; 2002-03-02
Masariku update 02/03-02-MALINO II MULAI DIUJI
Sementara itu dalam percakapan dengan beberapa warga Muslim di simpang jalan
depan Pos Polisi Sektor Sirimau, dengan tegas mereka menekankan pada kami
bahwa pemerintah sudah harus mengambil tindakan tegas dan represif terhadap
Laskar Jihad dan jaringan lokalnya, karena disinyalir mereka ada dibelakang aksi-aksi
seperti ini.
JOSHUA:
Dengan komentar basudara Salam saya, saya menutup komentar saya kali ini. Saya
akan kembali dengan komentar menyangkut ulah "laskar jihad" dan antek-anteknya
seperti TPM, di dalam merusak Kedamaian Maluku dengan otak dan akhlak
rendahnya.
Salam Sejahtera!
JL.
|