IBLIS TERUS MERONGRONG PERDAMAIAN MALUKU
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Rupanya, iblis itu ulet dan tebal muka juga. Walaupun yang putih dibilang hitam,
mereka terus berkeras mempertahankanya, dengan berlindung di balik simbol-simbol
agama. Sebelum lanjutan dari pembahasan tentang segala macam dusta dan
kebodohan ini kita lanjutkan, saya ingin menyampaikan suatu kemungkinan tentang
adanya "skenario jahad" yang lagi dimainkan saat ini.
Setelah embikan mereka tentang 'penegakkan hukum' ternyata tidak mendatangkan
hasil yang diinginkan, parasuruhan iblis mulai mengubah taktik mereka. Mereka mulai
menggunakan massa untuk melakukan 'demo atau protes masal', termasuk 'serangan
fisik sporadis', dengan mengandalkan pelajar (yang ternyata hanya pelajar gadungan),
dan wanita. Para demonstran dan perusuh ini akan menguji dan mendesak kesabaran
aparat dan kedua Basudara Salam-Sarani, sampai ke batas akhir. Sedikit saja aparat
atau warga yang lagi Baku Bae bereaksi, maka iblis penghasut akan memperoleh
peluang untuk memanfaatkan identitas demonstran mereka (pelajar dan wanita),
untuk menambah kemelut di Maluku dengan meniru kasus Semanggi dan Trisakti.
Kita perlu berhati-hati untuk tidak terjebak ke dalam gaya permainan iblis, walau saya
tetap berharap, perkiraan saya ini keliru.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kronologi Insiden Pawai Perdamaian Ambon Sabtu (02/03) Sabtu (02/03/02); Pukul
13.00 WIT
Konvoi melintasi Jl. A.Y. Patty menuju Tugu Trikora melintasi perempatan Masjid
Raya Al Fatah. Mereka menyanyikan lagu Pela Gandong dan Sampe Jua. Pada
waktu itu, adzan Dzuhur tengah berkumandang. Warga Muslim yang berada di sekitar
Masjid Al Fatah berteriak-teriak marah karena pawai tersebut mengganggu waktu
shalat dhuhur.
JOSHUA:
Anda masi ingat tentang perkiraan 40 meter dari tepi jalan ke Al-Fatah, di dalam
hubungannya dengan "gangguan sholat dhuhur" sebagai alasan penyerangan
terhadap konvoi Baku Bae? Sekarang, ternyata bahwa "konvoi dikatakan menggangu
sholat tersebut ketika TIDAK lewat di depan Mesjid Al Fatah". Tidak ada alasan bagi
yang berada di SEKITAR Mesjid Al Fatah dan yang TIDAK SHOLAT untuk merasa
terganggu, kecuali mereka memang sudah membenci acara Baku Bae (misalkan kita
belum tahu tentang adanya "preman jalanan" yang berseragam SMU).
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Tudingan Provokasi Pelajar, Tidak Benar
Ambon, LaskarJihad.or.id, 5 Maret 2002 "Pada saat peristiwa itu terjadi, mayoritas
para pelajar justru usai menunaikan Sholat Dhuhur sehingga sangat tidak masuk akal
jika para pelajar Muslim itu sedang mabuk," tandasnya (Kepala Sekolah Madrasah
Aliyah (MA) Al Fatah, Ambon, Drs. Idris Wally. (win)
JOSHUA:
Masih dalam pemisalan bahwa kita belum tahu tentang adanya para "perman jalanan"
yang berseragam SMU, si Kepala Madrasah penipu ini mengakuia bahwa "mayoritas
para pelajar justru usai menunaikan sholat dhuhur". Dia sengaja mengangkat dusta ini
untuk membantah tuduhan bahwa "pelajar Muslim itu sedang mabuk", padahal TIDAK
ada satupun tuduhan seperti itu terhadap para penyerang. Justeru peserta konvoi,
terutama yang Kristen, yg. dituduh 'sedang mabuk dengan mata merah'. Kalaupun
dikatakan bahwa Pelajar Muslim sedang mabuk, kita bisa memakluminya karena
mereka adalah PELAJAR GADUNGAN.
Misalkan (lagi) dia berkata benar, bahwa para pelajar itu baru selesai sholat dhuhur.
Lalu siapa di "sekitar Mesjid Al Fatah" yang terganggu dan akhirnya menyerang
konvoi Baku Bae (lihat kronologi di atas)? Lihat lagi kronologi berikut.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kronologi Insiden Pawai Perdamaian Ambon Sabtu (02/03) Sabtu (02/03/02); Pukul
13.20 WIT
Melihat hal itu, para pelajar dan warga Muslim dengan emosi mengejar truk yang
ditumpangi massa tersebut. Petugas dengan sigap menghadang para pelajar dan
menyelamatkan truk ke arah Tugu Trikora.
JOSHUA:
Saya tidak tahu persis berapa lama sholat dhuhur itu, sehingga ketika jam 13.00
masih sholat, jam 13.20 sudah mengejar truk konvoi Baku Bae. Berita yang saya
terima adalah bahwa TIDAK ada TRUK konvoi baku bae Maluku Tenggara-Seram
Timur yang lewat di dekat Al Fatah, ketika waktunya sholat dhuhur. Lihat laporan
CCDA di bawah ini.
CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA; Ambon, March 4, 2002
1. RECTIFICATION ON THE INCIDENT OF MARCH 2nd – Today Father Agus
Ulahaiyanan, of the Crisis Centre Diocese of Amboina, was interviewed on local TV
concerning the incident of March 2 [see yesterday's Report]. He provided the following
clarification. Knowing that about that time there would be worship underway in the
Al-Fatah Mosque, the rally of the 3000 combined South-East Moluccans and
East-Ceram people followed a route that definitely did not come near the Al-Fatah
Mosque. The motorcyclists that were thrown at with stones when they passed the
Mosque, indeed, were no part of the rally: they had their own unorganized and
seemingly undisciplined "rally". Thus ! the reaction of these Muslims was fairly
comprehendible though not justified.
JOSHUA:
Yang diserang di depan Mesjid Al Fatah adalah konvoi para ojek Salam-Sarani, yang
terpisah dari konvoi Baku Bae Maluku Tenggara-Seram Timur. Inilah kunci
kejanggalan dari dusta para pesuruh iblis yang disebarkan untuk menghalalkan
kejahadan mereka. Dengan demikian, alasan penyerbuan Pertokoan Amplaz juga
hanya alasan jadi-jadian bagi penyerangan yang sudah DIPERSIAPKAN sebelumnya!
Sekarang kita berpindah ke kasus dusta yang lain.
REPUBLIKA ONLINE; SABTU, 02 MARET 2002 16:42:00
Laskar Jihad dan Tokoh Maluku Datangi SCTV
Laporan: Bahrum Rambe
Jakarta-RoL--Ketua Forum Komunikasi Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Laskar Jihad),
Ayip Syafruddin, didampingi sejumlah anggota Laskar Jihad dan beberapa tokoh
masyarakat Maluku, Sabtu [2/3/2] siang, mendatangi SCTV meminta mengklarifikasi
pemberitaan situasi dan kondisi di Ambon. Menurut Ayip Syafruddin, pemberitaan
SCTV mengenai situasi di Ambon dalam tiga hari terakhir, atau pasca pertemuan
Malino dinilai sangat manipulatif, tidak seimbang dan menyesatkan.
JOSHUA:
Lucunya, jika SCTV memberitakan yang salah tentang kondisi di Ambon.Maluku,
"laskar jihad" yang punya sumber di Ambon dapat langsung "membantah" dengan
menyodorkan berita yang mereka anggap benar. Jika tidak seimbang, berikan
imbangannya! Tindakan ini hanyalah semacam "gerakan hambar" dari pentolan
perusuh yang kehilangan arah untuk mengimbangi ledakan Baku Bae di Maluku.
Masuk ke situs "laskarjihad.or.id" dan lihat bagaimana mereka HANYA memberitakan
yang MENOLAK Perdamaian Maluku, tanpa sedikitpun menyinggung fenomena Baku
Bae secara positif. MUNAFIK tapi beriman!
REPUBLIKA ONLINE; SABTU, 02 MARET 2002 16:42:00
Laskar Jihad dan Tokoh Maluku Datangi SCTV
Ia mengatakan, SCTV termasuk media massa yang paling gencar memberitakan soal
telah terjadinya perdamaian antarkomunitas Islam dan Kristen di Ambon dan
kota-kota lainnya di Maluku. Padahal, menurut dia, saat bersamaan ada juga
kelompok yang tidak menginginkan perdamaian, sehingga dipertanyakan mengapa
mereka tidak diekspos. "Sehingga kami bisa saja menyimpulkan ada sesuatu di balik
pemberitaan yang gencar tersebut," katanya. "Siang ini saja masih ada keributan di
Ambon, menyusul arak-arakan komunitas Islam-Kristen yang ternoda akibat
provokasi," tambahnya.
JOSHUA:
Pada beberapa kesempatan lain para pentolan "laskar dusta" mengatakan bahwa
"kami tidak anti perdamaian, tetapi…..". Sekarang si sarjana psikopat bergigi
mancung ini mengatakan "ada kelompok yang tidak menginginkan perdamaian".
Apakah ini bukan ciri khar ular beludak? Ketika Ikatan Pengajian Ibu-Ibu Maluku se
Jabotabek memberikan PENGHARGAAN, selain "republika", SCTV juga menerima
anugerah tersebut, atas jasanya bagi Maluku (yang Muslim tentunya). Ketika itu, si
Ayip dan gerombolannya manggut-manggut kesenangan seperti kambing lagi
menikmati daun muda. Sang bandot sekarang berlagak, seakan-akan
PENGHARGAAN itu tak pernah diberikan kepada SCTV. Jika anda melihat komentar
dari SCTV tentang aksi si Ayip dkk.,
''Saya kira hal seperti ini justru sesuatu yang positif bagi kita untuk memperbaiki
pemberitaan kita, seperti akurasi berita dan sebagainya. Siapa saja yang merasa
tidak puas dengan pemberitaan SCTV silakan datang untuk berdialog dengan kami
memberikan masukan,'' kata Nur Jaman."
maka anda bisa mengerti tentang apa yang saya katakan sebagai "gerakan hambar"
di dalam lakon sebuah drama kosong dari para pentolan perusuh yang kebingngan
dan hilang arah.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ancaman Pemecatan Terhadap PNS dan Pelajar Melanggar HAM Ancaman
pemecatan tersebut juga menunjukkan bahwa para PNS itu dijadikan satu obyek
dukungan atau dipolitisir. Padahal sejak reformasi tahun 1998 yang lalu, PNS tidak
boleh dipolitisir, karena mereka adalah abdi negara yang mengabdi pada negara
bukan pada pemerintah.
JOSHUA:
Jika "menjadikan objek dukungan" itu sama dengan usaha "mempolitisir", menurut si
Mahendradatta, MA., bagaimana dengan cara dia "menjadikan Muslum Maluku,
sebagai objek dukungan" di bawah ini?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ancaman Pemecatan Terhadap PNS dan Pelajar Melanggar HAM Mahendradatta
mengatakan, pihaknya akan senantiasa berusaha memperjuangkan nasib muslimin
Maluku sebisa yang dapat dilakukan. Namun ia juga mengharapkan dukungan dari
muslimin Maluku.
JOSHUA:
Anda mungkin akan mengajukan argumen bahwa "objek dukungan" Mahendradatta
MA, adalah Muslim Maluku, dan bukan PNS. Pertanyaan saya adalah, "Berapa
persen dari Muslim Maluku yg. terkait dengan kasus "Ancaman Pemecatan Terhadap
PNS dan Pelajar Melanggar HAM", yang BUKAN PNS? Anda bisa saja mengatakan
bahwa si Mahendradatta MA, tidak spesifik menunjuk PNS, apalagi Pelajar! Lihat di
bahwa ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ancaman Pemecatan Terhadap PNS dan Pelajar Melanggar HAM Gugatan yang
berkaitan dengan pelajar ini, akan diajukan terhadap Menteri Pendidikan Nasional
(Mendiknas). Untuk mewujudkan itu, Mahendradatta berharap para mujahid baik dari
pegawai maupun pelajar bersedia untuk mengajukan bukti dan menjadi saksi. Para
pelajar dan pegawai juga dibenarkan secara hukum untuk tidak mengikuti perintah
atau ancaman dari pihak atasan dalam menyikapi hasil perjanjian Malino II.
JOSHUA:
Dia khusus menyebut "baik dari pegawai maupun pelajar", dan menggolongkan
mereka sebagai "mujahid". Apakah ini bukan gerakan yang lebih berbau "politis"
daripada "hukum"? Masakan seorang MA (hukum) tidak tahu bahwa jika kehadiran
para pelajar adalah suatu pelanggaran hukum, maka yang pertama harus dituntut
adalah "Kepala Sekolah" mereka? Dia mempermasalahkan "ancaman" sedangkan
yang bisa memberikan ancaman terhadap pelajar, adalah "Kepala Sekolah", karena
Diknas tidak punya perangkat untuk memonitor siapa yang hadir dan siapa yg. tidak.
Anda masih bisa tetap membantah, bahwa si Mahendradata bukan berusaha
"mempolitisir", tetapi berusaha "menegakkan hukum". Baik, kita teruskan.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ancaman Pemecatan Terhadap PNS dan Pelajar Melanggar HAM Hadapi Ancaman
Dengan Kebenaran Berkenaan dengan maraknya Pela Gandong di berbagai wilayah,
Mahendradatta menangkap adanya upaya untuk mengesankan Ambon telah damai.
Dengan demikian, upaya penegakan hukum berkaitan dengan Tragedi Idul Fitri
Berdarah, 19 Januari 1999 akan dinafikan pemerintah, dengan alasan masyarakat
sudah berdamai.
JOSHUA:
Pertama, TIDAK pernah ada Perdamaian yang melanggar hukum, tetapi sebuah
perdamaian dapat 'membatalkan' atau 'menggugurkan' proses hukum! Mengapa tidak
ada satupun pengakuan dari seorang MA terhadap kebenaran ini, jika dia memang
ingin menegakkan hukum secara total (termasuk memberikan pendidikan hukum
kepada umat)? Kedua, jika ada pihak yang ingin tetap melalui proses hukum (tidak
mau berdamai), jalan tetap terbuka bagi mereka untuk melakukannya. Mengapa
Mehendradatta tidak melakukan "pendataan" tentang hal ini, dan tetap melakukan
generalisasi sambil menyalahkan Pemerintah? Ketiga, apakah sebuah upaya
penegakkan hukum dapat dimulai dengan mempermasalahkan sesuatu yang masih
terikat oleh istilah "akan"? Itulah "kualitas" penegakkan hukum ala si Mahendradatta
MA.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ancaman Pemecatan Terhadap PNS dan Pelajar Melanggar HAM Menurut
Mahendradatta, Tragedi Idul Fitri Berdarah yang mengandung unsur pidana, tidak
mungkin disesalkan dengan saling bermaaf-maafan. "Saling memaafkan adalah
perbuatan sopan-santun dan apabila terlalu jauh dalam melakukan baku damai, saya
khawatir, kondisi itu bisa menimbulkan dasar hukum bagi pihak-pihak yang ingin
menghentikan penegakan hukum," jelasnya.
JOSHUA:
Lihat, bagaimana seorang ahli hukum memberikan pernyataan yg. tidak diyakininya
sendiri. Dia katakan bahwa "perkara yang ada unsur pidananya, tidak dapat
diselesaikan dengan maaf". Tetapi bahwa "kondisi maaf – memaafkan bisa dijadikan
dasar hukum", berarti unsur pidananya luruh. Apakah dia sedang merujuk pada dua
hukum yang berbeda, atau hanya tidak yakin? Saya percaya, si fanatik hukum ini
sedang menjalankan "permainan politik, di dalam jubah hukum". Semua tekad yang
menggebu-gebu untuk menegakkan hukum, lebih banyak berisikan kekuatiran
tentang sesuatu yang "akan" terjadi.
Baiklah kita tinggalkan saja si ahli hukum politis "kuatir akan terjadi" ini, dan kembali
ke Ambon lagi.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ibu-Ibu se-Kecamatan Baguala Tolak Pembauran Islam-Kristen
Ambon, LaskarJihad.or.id, 2 Maret 2002 Sedikitnya 100 ibu-ibu dari Kecamatan
Baguala, Ambon, yang tergabung dalam Forum silaturahmi Ibu-ibu Baguala (FSIB)
melakukan aksi damai di halaman Kantor Gubernur Maluku, Jum'at (01/03) pagi.
Dalam aksi yang berlangsung damai itu, ratusan ibu-ibu ini menyatakan
penolakannya atas pembauran Islam-Kristen, serta menentang berbagai aksi atau
konvoi damai yang anarkis.
JOSHUA:
Sepintas lalu kita sudah bisa mengatakan "siapa yang ada di balik aksi ibu-ibu
munafik ini", dari ungkapan "menolak pembauran"! Kemunafikan itu jelas terlihat dari
istilah "konvoi yang anarkis", sementara konvoi damai itulah yang "dianarkis"
sekelompka pelajar gadungan yang rajin sholat dhuhur di sekitar Mesjid! Jika kita bisa
menerka "sponsor" gerakan ini, maka kita bisa menerka tujuan utama aksi tersebut.
Selanjutnya, jika anda mencatat nama-nama ibu-ibu FSIB ini, anda mungkin akan
menemukan satu atau dua "marga asli Ambon / Maluku", dan selebihnya adalah
nama-nama seperti "wa Bunga", "Inem" dan "Surtini", sehingga anda makin yakin
pada terkaan anda.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ibu-Ibu se-Kecamatan Baguala Tolak Pembauran Islam-Kristen Di hadapan Gubernur,
FSIB menyampaikan 5 tuntutan. Ditegaskan, bagaimanapun juga mereka tetap
mencintai perdamaian, namun mereka menolak bila harus hidup berdampingan
dengan komunitas kristen. Untuk itu, mereka menuntut agar dilakukan relokasi atau
membiarkan masing-masing komunitas hidup di wilayahnya masing-masing seperti
yang selama ini terjadi.
JOSHUA:
Semakin kelihatan munafiknya, persis seperti sponsor mereka, "laskar jihad"! Ibu-ibu
munafik ini mengaku "mencintai damai", tetapi ketika warga Muslim-Kristen Maluku
berdamai dan membaur, mereka justeru menolaknya, tanpa alasan yang jelas. Ketika
mereka menyinggung soal "wilayah", semuanya segera menjadi jelas di mata kita,
bahwa yang ada di balik aksi "pencinta damai yang menolak damai" ini adalah
KERAKUSAN yang ditularkan "laskar rakus" atas tanah rampasan anugerah Allah
mereka yang melarat (kesimpulan saya atas berbagai pernyataan mereka sendiri).
Tidak percaya? Lihat yang di bawah ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pusat Komando Jihad Maluku Lakukan Silaturahmi Antar Anggota
Ambon, LaskarJihad.or.id, 4 Maret 2002 Puluhan umat Islam yang mewakili
posko-posko jihad yang tergabung dalam Pusat Komando Jihad Maluku (PKJM),
melakukan koordinasi sekaligus silaturahmi di Masjid Al Ukhuwah, Kapahaha, sore
tadi. Pertemuan yang juga dihadiri oleh Forum Silaturahmi Ibu-Ibu Bagula ini
menghasilkan sejumlah keputusan. Di antaranya adalah penegasan untuk
mempertahankan Rumah Tiga Poka hingga titik darah penghabisan.
JOSHUA:
Sekarang percaya? Kelompok kelaparan yang biasanya bergelimpangan di Jakarta
sana sambil menunggu order merusuh untuk sesuap nasi, dengan memasang wajah
kambing menetapkan hak atas tanah pusaka orang kafir, yang dirampok mereka atas
nama Allah. Kemelaratan dan keserakahan telah menutup akal-budi
manusia-manusia tak punya harga diri ini, sehingga baru tadi pagi mengotori lidah
mereka dengan pekikan "penegakan supremasi hukum", siang ini "bersilaturahmi
untuk menistai hukum demi barang jarahan". Apakah tidak MENJIJIKAN? Orang
Ambon bilang, "Su makang tai gong jihad ka apa e?" "Kalo seng malele deng ini kata,
kamorang memang binatang!"
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Sebelum Terjadi Keributan Gubernur Sudah Diingatkan
Ambon, LaskarJihad.or.id, 3 Maret 2002 Ketiga, kegiatan pawai bersama segera
dihentikan mengingat situasi kota Ambon yang kondusif sekarang jangan sampai
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Keempat, pawai
bersama tidak boleh melewati daerah kami. Kelima, apabila tuntutan kami tidak
ditanggapi secara serius maka kami tidak bertanggung jawab atas peristiwa yang
terjadi di wilayah kami.
JOSHUA:
"laskar dungu" ini mencoba mencari kebenaran mereka dan menyalahkan aksi Baku
Bae, padahal mereka malah memberi kesan bahwa ibu-ibu munafik itu "sudah tahu"
apa yang akan terjadi, jika aksi Baku Bae tetap dijalankan, karena diindoktrinasi oleh
si sponsor, "laskar jihad", yang memang sudah merencanakannya! Mereka ini bukan
calon LSM masa depan, seperti kata Yusuf Kalla, tetapi calon LRM, "Laskar
Rakus/Rusuh/Rampok Maluku". (pilih sendiri sesuai aksi mereka) Karena itu, para
iblis bersorban ini harus DIENYAHKAN dari Maluku!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Nasib Muslimin Maluku Sedang "Dipertaruhkan"
Jakarta, LaskarJihad.or.id, 2 Maret 2002 Ambon telah damai. Mungkin demikian
kesan yang akan ditangkap oleh umat Islam di luar Maluku. Pemberitaan media
massa yang demikian gencar tentang berbagai kegiatan 'sosialisasi' perjanjian Malino
II yang penuh rekayasa akan memunculkan kesan bahwa Ambon telah damai.
Benarkah demikian? Betulkah hanya dalam sekejap dua komunitas yang
bertahun-tahun bertikai telah berpelukan kembali dan berjalan beriringan pawai di
jalanan?
JOSHUA:
Tidak heran, anak-anak iblis mana mampu menyelami sifat rakyat Alif'uru atau Alif
Ur? Kami berkelahi sampai babak-belur di lapangan, lalu pulang ke rumah sambil
berpegangan tangan. Kalian manusia-manusia rendah tidak akan bisa memahaminya.
Kalian pikir bahwa dengan mempertanyakan proses meledaknya gerakan Baku Bae,
kalian akan mampu mengurangi maknanya. Padahal, kalian malah mempertontonkan
kerendahan budi-pekerti di depan umum.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Nasib Muslimin Maluku Sedang "Dipertaruhkan" Namun hari-hari ini kaum muslimin
Maluku sedang dilanda kedukaan. Berbagai berita perdamaian di Maluku ternyata
malah membuat muslimin Maluku sedih.
Lagi-lagi nasib mereka dikorbankan oleh penguasa untuk membela kelompok kristen
yang menjadi anak emas Amerika.
JOSHUA:
"laskar idiot" ini selalu mengekor di belakang si "kopral dungu-Rustam Kastor", untuk
mempopulerkan istilah "RMS-Kristen", yang malah memperlihatkan dusta dan
kebodohan mereka sendiri. Sekarang, mereka buat klaim lain, bahwa "umat Kristen
Maluku adalah anak emas Amerika". Sejak kapan Amerika mendukung RMS-Kristen,
hai manusia-manusia tak layak? Sementara para munafikun ini menangisi nasib umat
Islam Maluku, kami, Basudara Pala-Gandong, Salam-Sarani lagi berpelukan sampai
lupa diri.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Nasib Muslimin Maluku Sedang "Dipertaruhkan" Kesedihan itu makin bertambah
ketika sejumlah kaum muslimin dan kristen berpawai di jalanan kota Ambon
merayakan perdamaian diantara mereka. Berita ini diekspos besar-besaran dan
disebarkan ke seluruh Indonesia. Sementara suara umat Islam yang sebenarnya tidak
pernah diekspos sama sekali.
JOSHUA:
Idiot ini berpikir bahwa mereka akan dipandang sebagai pencinta Muslim Maluku,
padahal mereka terlihat seperti iblis yang meratap, ketika anugarah Allah berupa
damai-sejahtera, turun ke atas Maluku. Mereka mengaku sebagai "umat Islam yang
benar", padahal mereka harus meratap karena Allah mereka tidak memihak mereka
dan tidak mampu mencegah perdamaian ini, selain jika membuat lagi tindakan biadab
11 September ala jihadnya si Osa-ma bin Thalib (Os-[s]ama-bin-Laden, red). Saya
TIDAK menghina iman saudara SALAM saya, tetapi yang ingin saya katakan di sini
adalah bahwa "mereka yang mengaku sebagai 'Muslim benar', BUKAN MUSLIM
tetapi Penunggang-Penunggang Islam untuk memuasi nafsu serakah dan melindungi
kejahadan mereka.
Sama halnya dengan si kopral tua tak berguna, tetapi tetap menipu dan menghasut
umat, dengan teori RMS-Kristen idiotnya seperti:
"Menurutnya (Rustam Kastor), kaum Muslimin tidak boleh berbaik-baikan dengan
RMS. "RMS sebagai musuh umat Islam masih tetap utuh dan siap menerkam umat
Islam kembali," katanya mengingatkan."
Padahal, ketika menulis buku iblisnya tentang RMS-Kristen, si pandir ini tak pernah
mencoba menggali informasi tentang RMS di Belanda. Mengapa? Karena lidah
ularnya akan diberikan kepada anjing oleh RMS Salam-Sarani di Belanda, jika dia
berani ke sana.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Nasib Muslimin Maluku Sedang "Dipertaruhkan" Keadaan ini mengundang rasa
prihatin Ketua Tim Pengacara Muslim Mahendradatta, SH. MA. Kepada
laskarjihad.or.id ia mengaku terkejut mendengar keadaan muslimin Ambon yang
mendapat teror dan paksaan agar mau menerima Malino II.
JOSHUA:
Kembali kita melihat dengan "kelicikan" seorang penegak hukum yang tak mampu
bersikap jujur untuk tidak menggeneralisasikan "sebagian kecil" Muslim Ambon
(ditambah laskar jarah), sebagai Muslim Ambon. Untuk menambah bobot perhatian
munafiknya atas Muslim Ambon, dia memasukkan lehernya sendiri dan sesama
rekan seperjuangan ke dalam tali jerat. Lihat!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Nasib Muslimin Maluku Sedang "Dipertaruhkan" Nasib muslimin Maluku benar-benar
sedang dipertaruhkan. Ironisnya, mayoritas muslimin justru ikut terbawa arus yang
sedang digelindingkan pemerintah. Namun umat Islam jangan putus asa. Perjuangan
harus jalan. Dukungan akan senantiasa datang meskipun mungkin tidak sekarang.
(ai)
JOSHUA:
Sementara si Mahendradungu ini mengatakan, "MAYORITAS Muslimin justru ikut
terbawa arus……" (maksudnya arus perdamaian), forum munafik, FSUIM, mengklaim
bahwa mereka mendapat dukungan dari "90% Muslim Maluku"! Bukan itu saja, si
Panglima Pusat Komando Jihad Maluku (PKJM), Salim Said Bahasoan
mengungkapkan (Ambon, LaskarJihad.or.id, 27 Februari 2002) bahwa "jumlah
delegasi memang sedikit, namun 90 % masyarakat Muslim Maluku berada di
belakangnya (maksudnya delegasi 'tim 11'-nya FSUIM). Apakah leher mereka sudah
mereka masukkan sendiri ke dalam jerat atau tidak?
Sebenarnya, manusia-manusia rendah yang gemar berdusta dan menipu serta
mempermainkan umat Islam Maluku inilah, yang harus diratapi, karena mereka telah
tersesat dan dijadikan "kaki-tangan si iblis durjana"! Silahkan simak beberapa cerita
dusta yang menjerat leher di bawah ini.
REPUBLIKA; 2002-03-04
Puluhan Perempuan Demonstrasi Tolak Penutupan Radio SPMM ANTARA yang
memantau aksi demonstrasi itu melaporkan, puluhan perempuan mengatas-namakan
pengungsi Jl Permi, Tawiri, Kapahaha dan Forum Silaturahim ibu-ibu Muslim Baguala,
menggelar spanduk yang mendukung radio SPMM dan menuntut ditutupnya TVRI
Stasiun Ambon dan Perjan RRI Ambon karena menyiarkan berita-berita provokatif.
JOSHUA:
Setelah perempuan-perempuan dungu yang ditunggangi "laskar jihad", selesai dengan
"misi serakah" mereka atas tanah leluhur orang Maluku (jangan dikira bahwa tanah
basudara Salam saya tidak dirampok juga), sekarang mereka dikekangi untuk
membela radio suara iblis, SPMM. Bagi mereka yang sudah menjelma menjadi
kambing-kambing betina piaraan "laskar jihad", semua media, baik yang 'membela
Kristen' ataupun media yang netral, adalah media provokator yang 'anti Islam'. Media
yang benar adalah media yang selalu "membenarkan apapun tindakan "laskar biadab"
yang gemar berjubah putih itu". Aksi ini tidak berbeda dengan aksi asal unjuk gigi
mancung yang dilakukan Ayip Syafruddin terhadap SCTV.
REPUBLIKA; 2002-03-04
Puluhan Perempuan Demonstrasi Tolak Penutupan Radio SPMM Disampaikan pula
bahwa PDSD Maluku harus lebih jeli melihat aksi-aksi yang ada, dan umat Islam siap
membela radio SPMM sampai titik darah penghabisan.Demonstran lainnya, Naijab
Sahib sebagai perwakilan dari Forum Silaturahmi ibu-ibu Muslim Baguala,
mengatakan tidak menerima delegasi Malino II.
JOSHUA:
Mengapa puluhan ekor kambing betina ini bisa mengatas-namakan umat Islam?
Apakah sebagian yang sedang "berpesta damai" itu, bukan Muslim? Bukankah
pentolan-pentolan "laskar jihad", FSUIM, TPM, dll., selalu menggebu-gebu dengan
tuntutan penegakan supremasi hukum? Lalu mengapa gerombolan kambing betina ini
tidak ditunggangi untuk membela SPMM secara hukum, tetapi melalui tetesan darah?
Oleh sebab mereka tidak punya apa-apa untuk dibawa ke Pengadilan, betina-betina
dungu ini memaksa PDSD-Maluku untuk memperhatikan "aksi mereka" sebagai
sebuah aksi yang berkekuatan hukum.
Sekarang anda perhatikan bahwa WAKIL dari Forum Silaturahmi ibu-ibu Muslim
Baguala, adalah NAIJAB SAHIB, yang tak jelas keterkaitannya dengan keaslian
Baguala.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Warga Muslim Maluku Tolak Penutupan Radio SPMM
Ambon, LaskarJihad.or.id, 5 Maret 2002 Jainab Lessy yang mewakili Forum
Silaturahmi Ibu-ibu Muslim Baguala dalam pernyataan sikapnya menyatakan
penolakannya terhadap delegasi dan kesepakatan Malino II. Selain itu, warga Baguala
juga menolak pemulangan pengungsi Kristen ke Poka-Rumah Tiga.
JOSHUA:
Disini, "laskar tipu" mengaku JAINAB LESSY sebagai WAKIL dari Forum Silaturahmi
ibu-ibu Muslim Baguala. Perbedaan ini tidak bisa dianggap sebagai kesalahan kecil
karena kesalahan seperti ini sudah sering ditemui, dan amat terkait dengan masalah
'kejujuran' sebuah pemberitaan. "laskar dusta beriman" benar-benar "Kekurangan data
tentang Marga Asli Maluku", sehingga nama yang sama sering digunakan
berulang-ulang, atau secara bergiliran. Hal serupa terlihat pada cerita dusta mereka
yang hampir selalu berisikan marga "Ohorella". Saya tidak mengatakan bahwa aksi
ini tidak terjadi, tetapi saya ingin memperlihat kan "kualitas Muslim Maluku" yang
katanya diwakilkan kepada para kambing betina ini, dan mempertanyakan
ada-tidaknya pernyataan tentang "kerakusan atas tanah leluhur orang lain".
Masalahnya "Muslimah Maluku tidak pernah serakus ini"!
Masalah perwalian lagi.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Warga Muslim Maluku Tolak Penutupan Radio SPMM
Oleh karena itu, Yusrain (Yusrain Uluputty, ST, salah satu tokoh pemuda Ambon)
mewakili massa yang hadir, meminta kepada Gubernur Maluku Saleh Latuconsina,
Pangdam XVI/Pattimura Brigjend Mustopo, dan Kapolda Maluku Brigjend Pol Sunarko
Danu Ardanto, agar mau mendengarkan aspirasi umat Islam Maluku.
JOSHUA:
Setelah beberapa ekor kambing betina MEWAKILI daerah rampokan masing-masing,
muncul seekor bandot muda dan mengaku MEWAKILI SEMUA yang hadir. Hal
WAKIL-MEWAKIL di sini kelihatan sudah terlalu banyak dan simpang-siur. Orang
yang tidak cermat akan mendapat kesan "BERBAGAI organisasi Muslim" yang ikut
di dalam demo tersebut, dan itulah salah satu tujuan mereka. Padahal, seperti yang
sudah saya katakan, "mereka yang muncul kemarin dan hari ini, akan muncul lagi di
esok hari dan selalu mewakili organisasi yang berbeda-beda. Si "Putuhina, SH"
misalnya, seperti lebih suka di FSUIM dan melupakan PB.FPIM-nya yang dulu.
Sekarang masalah topik atau tema demo.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Warga Muslim Maluku Tolak Penutupan Radio SPMM
Ambon, LaskarJihad.or.id, 5 Maret 2002 Sementara itu, Salma Said yang mewakili
warga Kapahaha mempertanyakan upaya pengusutan Kasus Tragedi 19 Januari 1999
yang hingga kini tidak terdengar kabarnya.
JOSHUA:
Selain masalah perwalian yang tumpang-tindih, masalah tema aksi demo ini, juga
kemana-mana, walau topik beritanya satu dan sama. Setelah membela radio iblis,
SPMM, mereka menolak delegasi dari pihak Muslim dan Kesepakatan Malino II.
Sesudahnya, mereka menolak "Kembalinya PEMILIK desa Poka-Rumahtiga ke tanah
leluhur mereka". Ada yang menuntut agar "aksi-aksi" mereka diperhatikan,
sedangkan yang lain menyebutnya sebagai "aspirasi" yang perlu didengarkan.
Setelah itu, ada lagi seekor betina yang katanya mempermasalahkan kasus 19
Januari 1999. Tidak ketinggalan, ada yang menuntut tindakan tegas bagi penyalur dan
pemakai miras.
Dari perwalian yang tumpang tindih serta topik yang amburadul di bawah satu judul
yang sama tentang SPMM, saya berkesimpulan bahwa yang ditekankan di dalam
aksi sekelompok kambing betina ini adalah AKSI-nya, yang membebaskan mereka
dari kewajiban prosedural hukum, dan memberikan keuntungan di dalam menggoyang
fondasi "perdamaian" yang baru saja dibangun. Isi dari aksi berupa tuntutan
gado-gado, TIDAK penting secara substansial, tetapi berguna di dalam "menambah
kemelut". Semakin banyak dibicarakan, semakin ribut keadaannya. Semakin ribut
keadaan, semakin mudah fondasi Perdamaian Maluku digoyang, karena semakin
mudah kita terpancing untuk bereaksi terhadap aksi-aksi para pembenci damai yang
serakah tersebut. Seperti yang saya sampaikan di awal tulisan, penunggang pelajar
dan wanita untuk menjalankan rencana iblis adalah "lsakar jihad" dan
begundal-begundal-nya.
Oleh sebab semua itu, Maluku HARUS dibersihkan dari KOTORAN IMAN yang
bernama "laskar jihad" tersebut.
Salam Sejahtera!
JL.
|