From: "Joshua Latupatti" 
Subject: DUSTA DAN KEBODOHAN AWAL TAHUN
Date: Tue, 08 Jan 2002 10:32:43 +0000

DUSTA DAN KEBODOHAN AWAL TAHUN
------------------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Tak banyak komentar pembuka kali ini. Silahkan saja telusuri berbagai jenis sampah yang
mengotori awal tahun 2002 ini. Semoga membawa perubahan.

SOURCE: KOMPAS; DATE: 2002-01-02
Wakil Presiden Hamzah Haz: Konflik Selalu Ditandai Kesenjangan Struktural
Makassar, Kompas
Wakil Presiden Hamzah Haz menegaskan, setiap konflik tidak bisa dilepaskan dari persoalan
struktural dalam masyarakat. Konflik selalu ditandai adanya kesenjangan ekonomi dan
sosial-budaya.

JOSHUA:
Di sini si Wapres berhati jahad dan bertotak udang mulai menjiplak teori usang si
"sisolog bego-Imam Prasodjo", yang merata-ratakan semua masalah konflik sebagai akibat
dari kesenjangan sosial-ekonomi. Bukankah negara ini mengaku sebagai "negara berTuhan",
yang dijejali oleh mayoritas "rakyat beriman"? Lalu, dimanakah bukti dari ungkapan
"berTuhan dan beriman", jika kekurangan beberapa butir nasi dapat menyebabkan penjarahan
dan perusakan, penganiayaan dan pembunuhan? Bagaimana sebenarnya Ketua Partai Islam PPP
ini menggambarkan akhlak anggota dan pendukungnya dengan komentar seperti ini?

SOURCE: KOMPAS; DATE: 2002-01-02
Karena itu, Hamzah mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk segera melupakan dendam dan
memulai dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki intelektual dan ber-
akhlaqul kharimah.

JOSHUA:
Coba teliti semua 'dakwah iblis' dari rekan seperjuangan si Hamzah Haz ini lalu simpulkan
sendiri, siapa 'pemilik dan penyebar dendam yang merasuk dan merusak umat'? Tanyakan pula
kepada Wapres idiot ini, bagaimana membangun SDM jang 'M'-nya sudah disembelih "laskar
jihad"-nya? Bagaimana umat bias memiliki intelektual yang memadai jika mereka terus
dicekoki oleh Wapres dan Ketua PPP yang tidak becus memanfaatkan otaknya? Akhlaknya
sendiri sudah membusuk, tetapi berlagak menjadi penganjur.

SOURCE: KOMPAS; DATE: 2002-01-02
"Pemerintah di dunia ini tidak ada yang sebaik Pemerintah Indonesia," kata Hamzah.

JOSHUA:
Tidakkah pernyataan ini ibarat mengunyah kotoran kambing dan mengakuinya sebagai coklat
terbaik di dunia? Mana ada Wakil Presiden di dunia ini yang menjamu "penjarah, perampok,
pemerkosa, dan pembunuh, lalu meminta mereka untuk mendatangkan damai sejahtera bagi
daerah yang dilaknati mereka atas nama Allah? Amat sangat memalukan!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-05
Pemerintah Pusat Mesti Aktif Tuntaskan Konflik Maluku
Sejumlah kewenangan yang belum dan tidak bisa ditangani oleh PDSD Maluku Pemda Maluku
antara lain penanganan orang luar atau asing, penegakan hukum, dan sistem komando di
tubuh TNI/Polri.

JOSHUA:
Ini juga seorang pemimpin munafik-pengecut, yang hanya berani Menyebut "orang luar atau
asing", tanpa memberikan penjelasan tensiapa yang dimaksud, padahal wajahnya sudah
dikentuti teroris internasional asal Afgnanistan dan "laskar jihad" di dalam rumahnya
sendiri di Lanud Pattimura, Laha, Ambon, Maluku! Gubernur 'sontong' (cumi-cumi) ini hanya
menyemburkan tinta 'orang luar atau asing', supaya air bisa dikaburkan untuk menunjuk
bayangan "Barat dan Kristen' di dalamnya! Bukankah orang ini yang menyambut dan menjamu
"laskar jihad"?

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-02
RRI dan TVRI Ambon Didemo Warga Muslim
Menurutnya, pemberitaan itu merupakan bentuk fitnah untuk menyudutkan warga Nania (desa
muslim) dan melindungi kejahatan warga kristen di Desa Passo.  Pasalnya penembakan
terhadap dua anggota polisi itu bukan terjadi di Nania melainkan di Passo.

JOSHUA:
Yang pertama ingin saya jelaska adalah bahwa "Nania adalah Desa Adat Kristen"! Warga
Muslim yang ada di Nania adalah mereka yang dipindahkan dari daerah rumah-rumah gantung
Belakang Kota, karena mencemari lingkungan pantai Kota Ambon! Dorongan hasrat merampok
terlalu kuat bagi secuil kejujuran kan? Jika memang informasi tersebut tidak benar,
mengapa mereka tidak meminta pernyataan dari kedua orang Polisi yang tertembak? Sekarang
mereka berbalik menuduh warga Kristen Passo sebagai pelaku, tetapi tidak memberikan bukti
apa-apa!?

CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA; Ambon, January 4, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS-Report No. 221
3. CORRECTION ON MISINFORMATION-In our Report 219 no.1 we also mentioned aggression
toward two policemen in the Muslim village of Nania last December 27. Our source was the
news bulletin of the local TV. However, this information turned out to be incorrect, and
the news reader apologized. So do we.

JOSHUA:
Sumber di atas ini kemudian meralat berita yang katanya diperoleh dari sumber lain, dan
meminta maaf. Bagus dan terpuji. Saya juga tidak melihat adanya kata 'Passo' di dalam
ralat ini, sehingga saya terus mencarinya. Hasilnya sama, 'Passo' tidak diberitakan
sebagai penyerang kedua anggota Polisi tersbut. Tetapi saya menemukan 'sumber utama'-nya
dan beberapa pengutipnya, sekaligus motivasi di balik bantahan di atas.

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-02
Sementara itu Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Husni Putuhena mengancam akan
menuntut TVRI dan RRI atas pemutarbalikan fakta itu. kir

JOSHUA:
Inilah intinya! Si ular "putuhina" muncul lagi dengan mengandalkan SH-idiot dan mulut
busuknya! Niat utama dari si "putu-yang-hina" ini adalah untuk mendikreditkan TVRI dan
RRI Stasion Ambon, yang dicap pera begundal Al Fatah dan "laskar jihad" sebagai alata
propaganda Kristen Maluku. Sekarang teliti dua sumber di bawah ini!

SOURCE: SUARA PEMBARUAN DAILY; DATE: 2001-12-28
Bentrok Antaraparat di Ambon Wakil Komandan Brimob Tertembak
Sumber Antara di Dispen Polri maupun Puskodal Ops Polda Maluku menyebutkan, seorang
perwira polisi di Polda Maluku, AKP Hariyanto bersama sopirnya Brigda Pol I Komang Herry
Darmanta juga tertembak saat melintas di kawasan Nania, Kecamatan Baguala. Keduanya kini
menjalani perawatan di RS Bakhti Rahayu, Ambon.

SOURCE: JAWA POS; DATE 2001-12-28
Baku Tembak Antaraparat,Lima Orang Terluka
Sumber di Dispen maupun Puskodal Ops Polda Maluku menyebutkan, seorang perwira polisi di
Polda Maluku AKP Hariyanto bersama sopirnya Brigda Pol I Komang Herry Darmanto juga
tertembak saat melintas di kawasan Nania, Kecamatan Baguala. Keduanya kini sedang
menjalani perawatan di RS Bakti Rahayu, Ambon.

JOSHUA:
Rupanya, 'sumber utama' dari berita tersebut adalah "Antara", dan bukan TVRI-RRI Stasion
Ambon. Kalaupun TVRI-RRI Stasion Ambon harus dituntut sebagai sumber kedua, maka Suara
Pembaharuan serta Jawa Pos juga harus dituntut. Jika TVRI-RRI Stasion Ambon harus
dituntut sebagai sumber pertama, maka Antara juga harus dituntut (kalau yang menuntut
memang mencari keadilan dan bukan sekedar berniat busuk). Coba lihat satu ini lagi!

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-12-27
Wadan YON Resimen I da Dua Naka Terkena Peluru Nyasar
Sumber Antara di Dispen maupun Puskodal Ops Polda Maluku menyebutkan, seorang perwira
polisi di Polda Maluku, AKP Hariyanto bersama sopirnya Brigda Pol.I Komang Herry Darmanto
juga tertembak saat melintas di kawasan Nania, Kecamatan Baguala. Keduanya kini sedang
menjalani perawatan di RS Bakhti Rahayu, Ambon.

JOSHUA:
Saya piker, si SH-idiot "putuhina" sudah mulai tercekik kerongkong annya. Mau mengaku
hanya tahu tentang berita TVRI-RRI Stasion Ambon, sedangkan media penghasut mereka juga
turut memberitakannya! Siapa yang akan dituntut si SH-idiot "putuhina" ini? Dia hanya
ingin mengotori tahun baru dengan kebodohan dan mental busuknya.

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-07
Tegakkan Kembali Toleransi Antarumat Beragama
"Kalau mayoritasnya tidak memberikan toleransinya, tidak mungkin dapat tegak sebuah
negara kesatuan (Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI-red) seperti sekarang ini,"
kata Hussein pada acara halal bi halal yang diadakan DDII, di Jakarta, Sabtu (5/1).

JOSHUA:
Tidak disangka bahwa 'dakwah yang menyesatkan' seperti ini adalah produk DDII yang
diucapkan oleh Sekjennya sendiri. Negara ini berdiri bukan karena 'toleransi', tetapi
karena rasa 'persatuan', seperti yang diunggulkan Soekarno di dalam Pancasila, ketika
diproklamirkan (Sila Pertama-Persatuan Indonesia). Negara ini berdasarkan 'hukum', dimana
semua duduk sama tinggi. Warga Kristen hidup di dalam negara ini karena memiliki 'hak
kewarganegaraan' yang bukan merupakan anugerah negara, maupun anugerah warga lain
mayoritas. Dakwah sesat seperti ini biasanya lahir dari persepsi usang menyangkut paham
'idiotik mayoritas' yang mengklaim bahwa Muslim memiliki 'hak lebih' karena lebih banyak
yang berjasa bagi kemerdekaan negara ini. Padahal, 'banyak' itu hanya berarti 'jumlah
besar', tetapi di dalam 'presentase kecil'. Toleransi dan hak adalah dua hal yang berbeda
di dalam hokum, dan warga Kristen berhak hidup didalam kelayakan sebagai warganegara dan
manu sia, karena dijamin oleh hokum dan bukan oleh toleransi.

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-07
Kerukunan antarumat, menurut Hussein, juga akan dapat membuktikan bahwa Islam di
Indonesia bukan identik dengan kekerasan sebagaimana sering digambarkan media barat.

JOSHUA:
Jika Islam di Indonesia identik dengan kelemah-lembutan dan toleransi, 'siapakah yang
membakar dan membom ribuan Gereja di dalam beberapa tahu terakhir ini'? Jika tindakan
tidak beradab dari gerombolan itu tidak bersesuaian dengan Islam-Indonesia, mengapa tidak
ada protes, kecaman, maupun sangsi yang dilakukan oleh Islam-Indonesia yang tidak identik
dengan kekerasan tersebut?  Mengapa DDII tidak mencela "laskar jihad" yang mengaku paling
Islami dari seluruh Muslim Indonesia? Kelompok penjahad inilah yang mencoreng-moreng
wajah Islam-Indonesia, dan bukan media Barat! Silahkan baca sendiri pernyataan si Al
Ustadz Thalib yang dikutip salah satu media Barat di bawah ini!

SOURCE: THE STRAIT TIMES; DATE: 2002-01-04
Group to promote 'friendlier' face of Islam
'The difference between us and this group is like the difference between Muslims and the
kafir (non-believers),' Laskar Jihad's commander Jafar Umar Thalib told Gatra news
magazine recently.

JOSHUA:
Yang manakah sebenarnya Islam-Indonesia? DDII mengaku bahwa Islam-Indonesia tidak identik
dengan kekerasan, tetapi si Ja'far mengklaim bahwa 'Muslim yang bersahabat' itu bukan
Islam-Indonesia dan identik dengan kaum kafir? Hentikanlah kemunafikan yang membodohi
umat dengan menyalahkan media Barat!

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-07
Sebaliknya Hussein mengecam peran media barat yang telah membangun opini yang merusak
citra umat Islam. "Terus terang saja, opini yang dibangun oleh media cenderung merusak.
Itu kan membawa misi tertentu, garapan intelejen barat. Sengaja untuk merusak citra
Islam," kata Hussein

JOSHUA:
Inilah contoh dari kebobrokan akhlak DDII. Mereka mendukung Tindakan biadab "laskar
jihad" dan teroris Internasinal yang mengaku sebagai Muslim yang benar, tetapi mengecam
media Barat yang meneropong "laskar jihad" sebagai repersentasi Muslim Indonesia.  Jika
'gurunya kencing berlari, tentulah muridnya akan mengencingi manusia lain sambil terbang
(mengaku disuruh Allah). Perhatikan argumentasi konyol dari Ketua Muhammadiyah, Syafi'i,
di bawah ini!

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
Referring to an incident in the East Java town of Ngawi, where a group of radical Muslims
attacked a gambling house last month, Syafi'i said it had been sparked by the
unwillingness of the police to stop gambling, which is prohibited by the law.

JOSHUA:
Apakah yang melakukan tindakan barbar di atas bukan Muslim-Indonesia? Logika orang bodoh
mengatakan bahwa jika Polisi tidak melayani tuntutan mereka untuk menghentikan perjudian,
maka seharusnya Polisilah yang mereka kecam (kalau mereka adalah Muslim yang tidak suka
kekerasan). Lalu, apa landasan hukum untuk menyerang para penjudi, yang bisa digunakan
untuk meyakinkan media Barat bahwa mereka melakukan yang benar, dan jauh dari main hakim
sendiri secara barbar? Dusta dan kebodohan seperti inilah yang menjadi penghambat utama
bagi kemajuan bangsa!  Barat yang selalu disalahkan dan dikafirkan sudah mandi susu dan
keju untuk pergi ke Bulan, sedangkan bangsa ini tetap bergelut di dalam lumpur
kemelaratan dan kebodohan sambil menelan dakwah sesat sebagai makanan rohani mereka. Coba
telaah beberapa pernyataan sesat di bawah ini!

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
Secretary General of the Indonesian Ulemas Council (MUI) Dien Syamsuddin shared Syafi'i's
argument and said: "The police must not take any action as such action will only spark
more problems." "I myself do not agree with the idea of setting up an Islamic state, but
I would also disagree if, in this democratic system, the police acted unfairly toward
such groups," he added.

JOSHUA:
Jika setan penghasut MUI ini memang tidak setuju dengan Negara Islam, kapan dia pernah
mengecam tindakan radikal untuk itu? Si penipu ini malah melindungi kejahatan milisi
sipil dengan menggunakan jubah agama. Lunatik ini memelintir arti demokrasi menurut
keinginan akhlah rendah dan tuntunan otak kambingnya, lalu secara terselubung 'menghasut'
umat untuk merusuh, jika para penjahat beriman itu ditindak Polisi. Jika MUI lebih banyak
berfungsi sebagai tukang hasut terselubung, bagaimana jadinya ujud umat Islam-Indonesia,
sehingga bisa dikategorikan sebagai umat yang anti kekerasan? Cara seperti MUI inilah
yang sering digunakan sebagai tameng ampuh oleh "laskar jihad". Mereka mengacau dan
merusuh, tetapi jika dikecam, orang yang mengecam dituduh sebagai pembenci Islam. Saya
sendiri sering mengalaminya. Coba pikirkan argumentasi si Syafi'i yang berikut.

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
According to Syafi'i, although the organizations could number in the dozens, radical
movements only involved a small proportion of Indonesian Muslims, therefore, they were
nothing to worry about.

JOSHUA:
Karena di dalam satu RT, hanya ada satu pencuri, maka si pencuri tersebut tidak boleh
ditangkap. Polisi tidak usah kuatir, sebab hanya beberapa helai jemuran dan ternak
tetangga yang akan jadi korban. Karena bangsa ini besar jumlahnya, maka beberapa gelintir
"penjudi" itu tidak perlu dikuatirkan, apalagi ditangkap. Lihat! Si Syafi'i sudah mulai
uring-uringan karena alasan dungunya saya telanjangi. Negara manakah di dunia ini yang
mengurusi penjahat berasarkan perbandingan jumlah penjahat dan jumlah penduduk?  Apa
komentar media Barat terhadap alasan si Syafi'i ini? Idiot!  Tetapi si idiot ini cukup
licik untuk kemudian menghasut umat Islam-Indonesia bahwa media Barat telah menghina
Muslim dan Islam dengan mengatainya sebagai idiot. Padahal pemimpin bermoral busuk
seperti inilah yang menghina dan mempermalukan Islam Indonesia di hadapan umum! Sekarang
kita kembali ke idiotnya DDII.

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-07
Ditanya perlu tidaknya dibuat semacam undang-undang toleransi antarumat beragama, Hussein
menyatakan perlu. Sebab, katanya, justru hal itulah yang sejak lama menjadi harapan
Majelis Ulama Indonesia (MUI).

JOSHUA:
Coba selidiki ke seluruh pelosok dunia, dari yang paling terkebelakang sampai ke yang
paling moderen, saya yakin bahwa tidak ada satupun negara yang cukup bodoh untuk membuat
semacam "UU-Toleransi"! Toleransi di dalam bidang teknologi misalnya, harus diletakkan di
dalam semacam peraturan atau standar, untuk mempertahankan kualitas, menjaga
kompatibilitas, dll. Tetapi toleransi bagi manusia adalah "kesediaan untuk menerima
sesama manusia apa adanya", dan ini mengisyaratkan kesediaan untuk berkorban, di dalam
hal hak, milik, kenyamanan, dll., dan di dalam tingkatan yang berbeda-beda. Saya yakin
bahwa DDII dan MUI tidak memiliki pengertian tentang toleransi seperti ini, dan buktinya
ada pada argumentasi berikut..

SOUCE: REPUBLIKA; DATE: 2002-01-07
"Bahkan MUI ketika masih zamannya KH Hasan Basri, menginginkan agar sejumlah SK yang ada
pada zamannya (Menag) Pak Alamsyah Ratuperwiranegara ditingkatkan kedudukannya menjadi
undang-undang atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang," kata mantan anggota MPR
itu.

JOSHUA:
Si jahil Alamsyah Ratuperwiranegara terkenal dengan SK-sirik-nya yang berniat 'memutus
hubungan umat Kristen Indonesia dengan sesama umat Kristen Internasional', khususnya di
dalam hal "bantu an Gereja Internasional". Tujuannya utama beberapa SK-busuk tersebut
adalah, "membunuh Kekristenan di Indonesia", sebab sementara aliran dana dari luar
dipotong, subsidi dari Pemerintahpun dikutungi. Inilah model "toleransi impian DDII dan
MUI" Yang satu Dewan Dakwah dan yang lain Majelis Ulama, tetapi di dalamnya adalah neraka
penggodok irihati, culas dan niat jahat, yang dibungkus rapih di dalam paket 'Islam'!
Inilah pembusuk-pembusuk internal terhadap Islam, dan bukan media Barat. Media Barat
hanya mengendus bau busuk yang disebarkan tokoh-tokoh tak punya malu seperti ini, sebab
kebetulan orang Barat berhidung mancung.

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
No arrest of militants, Muslim leaders warn Syafi'i conceded that a number of militant
groups in Indonesia were championing an Islamic state for Indonesia, but thus far, their
numbers were small and they had not resorted to violence.

JOSHUA:
Keinginan untuk mengenyahkan Pancasila dari NKRI sendiri adalah salah satu bentuk
penghianatan terhadap Proklamasi dan Negara, tanpa harus mempertanyakan apakah dilakukan
dengan damai, atau secara kasar. Apakah penyerangan terhadap para penjudi di Ngawi, bukan
merupakan tindakan kekerasan? Saudara saya laki-laki dan perempuan diperkosa, dirampok,
dikebiri seperti anjing, lalu tanah leluhur kami dibegal, dan si "Sapi'idiot" ini
mengatakan tindakan biadab itu sebagai tindakan non-violence? Inikah pemimpin idaman bagi
umat Islam? Hati-hati dalam menjawab, sebab jawaban itu akan memberikan 'gambaran tentang
Islam-Indonesia'!

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
Syafi'i said that the situation in Indonesia differed from those in Malaysia and
Singapore, where radicalism might have reached an alarming level.

JOSHUA:
Situasinya berbeda, benar! Perbedaannya adalah, Pemerintah Malaysia tidak sedungu,
sepengecut, dan semunafik Pemerintah Indonesia, yang menggunakan Islam sebagai tunggangan
politik mereka! Demikian pula perbedaan antara Pemimpin umat Islam Malaysia dengan
Pemimpin umat Islam di Indonesia! Hei Sapi'idiot, rakyat Malaysia yang sedikit itu
justeru tidak harus dikuatirkan, sebab bisa diatasi dengan mudah. Tetapi rakyat
Indonesia, umat Islam yang ratusan juta di dalam negara yang bobrok ini, justeru bisa
menjadi sumber malapetaka, apalagi jika sudah kalian bodohi, tipu dan hasut dengan
menggunakan simbol-simbol agama!? Mengapa akhlah dan intelektual kalian jadi jungkir-
balik seperti ini? Terlalu dijejali dengan niat jahad-kah?

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2002-01-07
"It will become our concern if large organizations like Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah
support their movement," according to Syafi'i, adding that the government needed to hold
a dialog with them so that their movement would cause no problems.

JOSHUA:
Tidak usahlah membawa-bawa nama NU ke dalam kebodohan kalian! Apakah kalian pernah
protes, kecam atau menyatakan 'cuci tangan', ketika Ketua MUI-Maluku membayar dan membawa
'laskar Muhammadiyah dari Makassar' untuk memeriahkan konflik di Maluku'? Bukankah si
Hamzah Haz sudah berdialog, bersilaturah mi dan berpeluk-pelukan dengan "laskar jihad?
Apa hasilnya?  Maluku dan Poso terus membara dan kehilangan harta serta nyawa!  Ternyata,
WC umum di kali Ciliwung lebih harum dari mulut beriman kalian. Masih ada komentar kalian
yang lain, yang bisa saya komentari, tetapi saya sudah mau muntah membacanya terlalu
lama. Kalian mengapung di atas kali Ciliwung dan menyebar bau busuk dan penyakit, tetapi
sambil menepuk dada bahwa kalian adalah Muslim sejati. Semua yang menutup hidung dan
berpaling kalian sebut sebagai pembenci Islam, media Barat, dan lain-lain istilah
beracun. Untuk menjadikan kalian sebagai pupukpun saya jadi kuatir bahwa tanaman saya
malah akan keracunan dan mati, atau malah mengambil sorban dan pedang untuk membunuh
saya.

Alangkah malangnya umat Islam-Indonesia!

Salam sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/waai67