The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

 Komentar Joshua Latupatti


LAGI-LAGI RMS, LAGI-LAGI RMS
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Berbagai peristiwa di seputar Pertemuan Malino II cukup menarik untuk dicermati. Tetapi situasi pasca Malino II nampaknya lebih menarik untuk dibicarakan, terutama yang berkaitan dengan mereka-mereka yang "kebakaran jenggot" karena penasaran. Mereka lalu mencakar sampah di sana sini untuk menganulir Kesepakatan Maluku, dengan berbagai macam pernyataan munafik dan alasan dangkal. Tetapi seperti kata pepatah bahwa "Siapa yang berkotek, dia yang bertelur", kita akan melihat siapa yang paling banyak berkotek di sini, sebab merekalah "ayam-ayam betina yang bertelur". Jumlah 'kotekan' mereka, tentulah sebanding dengan jumlah telur yang sudah mereka hasilkan. Semakin sering mereka mengkotekan 'supremasi hukum', semakin kita tahu bahwa 'merekalah yang paling sering melanggar hukum'. Semakin sering mereka mengkotekan 'RMS', semakin terbuka bagi kita, bagaiman mereka mati-matian berusaha 'menyembunyikan kejahatan mereka' dengan menyebar dusta tentang RMS.

Selain mencermati 'isu-isu dusta tentang RMS', saya ingin mem perlihatkan bahwa apa yang dahulu saya sebut sebagai "mempertahankan barang rampokan", ternyata benar-benar jelas nampak saat ini. Tetapi sebelumnya, saya ingin mohon maaf, bahwa saya belum sempat menganalisa "Rekomendasi MUI-Maluku Utara, kepada "laskar jihad". Saya juga harus meralat tulisan saya, bahwa 'Bpk. Umar Santi, Ketua FKM Regional Eropa, bukanlah anggota Parlemen Belanda, tetapi saudara beliau, Bpk. Usman Santi.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Perjanjian Malino Bukan Kehendak Umat Islam Maluku Ambon

LaskarJihad.or.id, 14 Februari 2002 Menurutnya (RUSTAM KASTOR), pembentukan Tim Investigasi Nasional yang dibentuk pemerintah tidak akan mampu berbuat banyak mengungkap kasus RMS yang ada di Maluku. Hal ini, lanjutnya, disebabkan karena tim tersebut tidak mengerti masalah Maluku.

JOSHUA:
Pada akhirnya, si "kopral dungu" penipu umat dan penghasut idiot ini, tidak bisa menahan diri untuk ikut mengembik. Sebenarnya, saya sendiri kuatir bahwa Tim Independen Nasional Non-Maluku hanyalah semacam "sekelompok wayang kulit yang nantinya akan dimainkan oleh Pemerintah NKRI sebagai dalangnya". Tetaii dasar argumentasi saya jauh berbeda dengan punya si "kopral dungu" yang telah "membunuh ribuan manusia dengan teori pendekatan militer idiotnya tentang RMS-Kristen"! Jika Pemerintah NKRI memang mau bersikap jujur terhadap rakyat Maluku, untuk tidak menjadi "dalang pertunjukan wayang kulit tentang RMS", maka SI KOPRAL DUNGU INI SUDAH HARUS DITAHAN, untuk MEMPERTANGGUNG-JAWABKAN ISI BUKU IBLISNYA, yang telah merengut ribuan nyawa rakyat Indonesia!

Dalam hal ini saya amat sependapat dengan George J.Aditjondro, PhD., bahwa:

ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU George J. Aditjondro
Lahir di Ambon pada tanggal 9 Juli 1939, Rustam Kastor adalah mantan Komandan Korem Pattimura, mantan Kepala Staf Kodam Trikora (Papua Barat), dan telah ditempatkan di Markas Besar di Jakarta. Barangkali dialah yang paling tepat dijuluki sebagai 'bapak ideologis' dari kekerasan Maluku.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Perjanjian Malino Bukan Kehendak Umat Islam Maluku Meskipun perjanjian damai telah ditandatangani oleh anggota delegasi yang mengaku mewakili kaum Muslimin, namun Rustam mengaku yakin masyarakat Muslim Maluku tidak akan bersedia menerima seluruh isi perjanjian damai yang telah ditandatangani itu. Selain anggota delegasi yang mengatasnamakan umat Islam Maluku itu tidak berani mensosialisasikan hasil perundingan kepada masyarakat, kata Rustam, umat Islam Maluku juga telah sepakat tidak akan berdamai jika RMS belum ditumpas habis.

JOSHUA:
Istilah "umat Islam Maluku" dan "masyarakat Muslim Maluku" inilah yang selalu saya pertanyakan, sebab seperti yang terlihat di sini, si "korapl dungu" sendiri tidak akan bisa memberikan klarifikasi tentang siapa-siapa itu "masyarakat Muslim Maluku"! Yang kita baca di sini, bukalna sebuah pernyataan, tetapi semacam "hasutan tersamar" yang mungkin sudah dia lakukan secara langsung ada berbagai kesempatan lain, hingga dia berani 'mengaku yakin".

Dasar "kopral dungu", dia pikir bahwa dengan mengatakan, "anggota delegasi yang mengatasnamakan umat Islam Maluku itu tidak berani mensosialisasikan hasil perundingan kepada masyarakat, dia sudah melemahkan posisi para delegasi Muslim Maluku! Padahal, si veteran idiot ini sedang memperlihatkan "sifat masyarakat Muslim Maluku, yang malah menakutkan Muslim Maluku sendiri"! Saya dengar, "ada beberapa delegasi Muslim Maluku yang tidak kembali ke Maluku", setelah menghadiri Pertemuan Malino II. Mereka bukannya takut terhadap Muslim Maluku, tetapi takut disembelih oleh "muslim Maluku"-nya si Rustam Kastor, yaitu "laskar jihad"! Lihat kutipan di bawah ini.

ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU George J. Aditjondro
Ia memberikan pembenaran 'pseudo-ilmiah' untuk mengundang Lasykar Jihad ke Maluku, konon untuk menyelamatkan orang Muslim dari pembinasaan yang dilakukan oleh orang-orang Maluku Kristen, dengan menuduh orang-orang Kristen mencoba menghidupkan kembali pemberontakan 'RMS' tahun 1950 s/d 1964. Tidak hanya Gereja Protestan Maluku, tetapi juga PDI-P Megawati Sukarnoputri cabang Maluku dituduh terlibat dalam pemberontakan itu, yang bertujuan untuk menciptakan negara Maluku yang berasas Kristen dimana tidak ada tempat bagi orang Maluku yang beragama Islam, menurut buku Rustam Kastor (2000) yang menjadi best-seller di kalangan pendukung Lasykar Jihad di Jawa.

JOSHUA:
Tidak heran, jika si "kopral dungu", Rustam Kastor sekarang merasa seperti "barjakan di atas bara api", melihat Maluku yang mulai damai. Sudah terlalu banyak kejahatannya yang harus dia pertanggung-jawabkan dan mimipi buruk ini memang menakutkan si tua renta yang sakit-sakitan ini. Mungkin ada yang penasaran dan bertanya, "Jika, Si Rustam Kastor ini memang bersalah karena Buku iblisnya, mengapa dia masih juga tidak tersentuh hukum dan keadilan?" Barangkali, anda bisa menemukan jawabannya di dalam kutipan berikut.

ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU George J. Aditjondro
Sesungguhnya, teori konspirasi ini pertama kali dikemukakan pada 28 Januari 1999 dalam konperensi pers yang diorganisir oleh dua organisasi militan Muslim, KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam) dan PPMI (Persatuan Pekerja Muslim Indonesia). Teori konspirasi ini segera disebarluaskan oleh Letjen (pur) A.M. Hendropriyono, seperti yang telah dijelaskan di depan. Seorang jendral purnawirawan yang lain, Feisal Tanjung, bekas Pangab dalam kabinet Soeharto dan terakhir menjabat sebagai Menko Polkam dalam kabinet Habibie, ikut menggarisbawahi tuduhan Hendropriyono.

JOSHUA:
Dengan melihat kenyataan di atas dan sepak terjang duet "Suaidi Marasabessy-Wiranto" di dalam mengipas-ngipas isu RMS, sambil "membuat ratusan Bendera RMS di Mesjid Al Fatah dan pada daerah Muslim Galunggung" (disita Danrem Pattimura, Kol. Inf.

K.A. Ralahalu), anda sudah bisa memperoleh jawabannya. Kita sedang berhadapan dengan "sebuah konspirasi kejahatan tingkat tinggi", yang sepertinya berada di atas hukum dan keadilan. Hal serupa bisa kita lihat pula pada sepak-terjang Kol. Pol. Rusdi Hasanussi, Ketua MUI-Maluku, yang sekarang bersembunyi di Ternate, Maluku Utara.

ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU George J. Aditjondro
Selain kedua orang kolonel itu, yang di akhir tahun 2000 telah dipindahkan dari Maluku, beberapa orang purnawirawan dan perwira aktif dan masih tinggal di Ambon juga memainkan peran dalam mengipas-ngipas api permusuhan antaragama. Mereka adalah Brigjen (Purn) Rustam Kastor dan Letkol (Pur) Rusdi Hasanussy. Tokoh selanjutnya, H.Rusdi Hassanusi, mungkin merupakan satu-satunya perwira polisi aktif yang memimpin sebuah cabang Majelis Ulama Indonesia. Pada bulan Juli 1999, ketua MUI Maluku itu pergi ke Makassar untuk merekrut enampuluh orang anggota Muhammadiyah dan mengapalkan mereka ke Ambon untuk bergabung dengan milisi Muslim lokal (TPG, 1999). Secara ironis, ia kehilangan anaknya, Alfian ("Eki") Hassanusi (10), sersan polisi yang secara fatal dilukai oleh penembak gelap pada hari Rabu, 17 Mei, 2000.

JOSHUA:
Inilah keanehan "Ketua MUI-Maluku sebagai Perwira Polisi aktif" yang haram disinggung, apalagi dipertanggungjawabkan oleh Din Syamsuddin dan MUI-nya. Kasus pemasokan perusuh oleh Kol. R. Hasanussi, Ketua MUI-Maluku, masih BELUM DISELESAIKAN oleh Polda Maluku, tetapi oleh sponsor "Firman Gani", Hasanussi 'dibebas-ungsikan' ke Ternate. Anda pasti tahu tentang 'demo menentang Brigjen. I Made Yasa' di Bandung, Jawa Barat, dan "Fatwa mati bagi Brigjen. I Made Yasa", yang dikeluarkan si Al Ustadz Jarah, Jaf'ar Umar Thalib. Jika "Firman Gani" bertindak 'netral' saja di Maluku, apa anda pikir bahwa si Gani ini tidak akan didemo dan ditentang di Makassar? Diterimanya Firman Gani dengan tangan terbuka di Makassar, Sulsel, memperlihatkan "siapa Firman Gani sebenarnya di Maluku"! Kembali lagi, kita sedang berhadapan dengan "sebuah konspirasi kejahatan tingkat tinggi", yang sepertinya berada di atas hukum dan keadilan.

Mari kita lihat, bagaimana "para kambing yang sedang kebakaran jenggot" memamerkan dusta dan kebodohan mereka, melalui embikan tentang RMS.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
RMS, Dalang Kerusuhan Maluku Harus Ditumpas Habis Tuahuns (Ketua DPD Tk I Pejuang Veteran Siliwangi Maluku-Maluku Utara Letkol (Purn) Abdul Basyir Tuahuns) juga melihat, sejauh ini gerakan RMS sudah cukup mengakar di kelompok Kristen dan boleh dikatakan hampir tidak ada dari komunitas Kristen yang tidak mengakui RMS dan masih setia dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

JOSHUA:
Menurut si pendusta dungu ini, "hampir seluruh warga Kristen di Maluku, adalah pendukung RMS yang tidak setia kepada NKRI! Dan karena itu, dia menyatakan kepada "Laskarjihad.or.id", Sabtu (16/02), bahwa,

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
RMS, Dalang Kerusuhan Maluku Harus Ditumpas Habis Dan dalam gerakannya, tandas Tuahuns, RMS selalu menjadikan umat Islam sebagai sasaran pembantaian karena dianggap sebagai hambatan. Selain umat Islam, lanjutnya, RMS juga menganggap TNI sebagai institusi yang selalu merintangi gerakan mereka. Sebagai bukti, kata Tuahuns, telah banyak personil TNI yang menjadi korban kebiadaban RMS.

JOSHUA:
Dengan pernyataan di atas ini, dia memberikan alasan kuat bagi saya untuk menyebutnya sebagai "pendusta dungu". Bagaimana tidak? Apakah "Komando Siluman Wijaya II-nya Pamen Polri/ TNI, yang dibekuk YONGAB (Batalyon Gabungan TNI-Marinir, Kopasus dan Paskhas) adalah Komando RMS? Apakah RMS yang meraung-raung ketika YONGAB meluluh-lantakan "sarang penyamun" yang mati-matian diakui sebagai "poliklinik? Apakah RMS yang membuni-hanguskan Markas Brimob Tantui, menembak mati Komandannya, dan merampok Gudang Senjatanya? Sudah pendusta, ternyata dungu pula si 'laskar tak berguna' ini! Sebagai bukti bagi tuduhannya, Tuahuns menunjuk FKM dengan kegiatannya seperti,

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
RMS, Dalang Kerusuhan Maluku Harus Ditumpas Habis Disinggung mengenai FKM, Tuahuns melihat, organisasi ini tidak bisa dipisahkan dengan RMS Dan FKM, tandasnya, adalah sayap politik RMS. Pasalnya, tujuan organisasi itu adalah untuk mengembalikan kedaulatan RMS. Bukti yang paling jelas, kata Tuahuns, adalah dilakukan upacara kenegaraan RMS oleh FKM, 25 April lalu.

JOSHUA:
Bukti nyata dari keterlibatan RMS di dalam Kerusuhan Maluku, Adalah "Upacara Penaikan Bendera RMS, 25 April 2001" oleh FKM, walaupun kerusuhan sudah mulai sejak 19 Januari 1999. Lucunya lagi, sementara si TuAhuns mengatakan "25 April lalu", yang artinya 25 April 2001, pendusta idiot yang lain mengaku yang lain pula.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
RMS, Dalang Kerusuhan Maluku Harus Ditumpas Habis
Hal senada disampaikan Serma (Purn) Polisi Paid Gasperz. Kepada SPMM, Gasperz mengatakan, salah satu bukti bermainnya RMS dalam konflik Maluku ini adalah dikibarkannya bendera RMS setiap tanggal 25 April.

JOSHUA:
Si idiot ini mengatakan bahwa "Bendera RMS dikibarkan 'setiap' tanggal 25 April"! Inteligensia dan akhlak para purnawirwan ini ternyata identik dengan punya si "kopral dungu", Rustam Kastor. yang juga tidak kalah bejad dan dungunya adalah "laskar biadab" yang memanipulasi istilah 'jihad'. Dengan menggunakan istilah "hal senada", laskar idiot beriman memuat "dua pernyatan yang berbeda di dalam satu berita"!? Berdasarkan kebodohan dan kebobrokan moral seperti inilah, mereka mamulai berita idiot mereka dengan komentar.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
RMS, Dalang Kerusuhan Maluku Harus Ditumpas Habis

Ambon, LaskarJihad.or.id, 16 Februari 2002 Umat Islam mempunyai pengalaman pahit dengan pemberontakan dan pengkhianatan RMS pada tahun 1950. Kini, peristiwa itu terulang kembali hingga terjadi Tragedi Idul Fitri Berdarah 19 Januari 1999. Namun kenyataan ini tampaknya berusaha dikaburkan dengan mengatakan bahwa RMS hanyalah dongeng masa lalu.

JOSHUA:
Artinya, RMS-Kristenlah yang menyerang, menjarah dan membakar Perumahan warga Kristen Mardika dan Silale pada hari terkutuk, sore hari Lebaran 19 Januari 1999, sekitar pukul 15.30, tetapi umat Islam Ambonlah yang berdarah. Peristiwa ini merupakan perulangan dari peristiwa 1950, yang kata mereka, adalah penyengsaraan umat Islam Maluku oleh RMS-Kristen. Padahal, selain dari "Pengakuan bekas Sekretaris RMS, Abdullah Soulisa, Ketua yayasan Al Fatah, kita bisa memperolah kesaksian lain tentang RMS, bahwa…..

ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU George J. Aditjondro
Disertasi Richard Chauvel tentang pemberontakan itu (1990) menunjukkan ketidakbenaran pelesetan 'Republik Maluku Serani', dan bahwa RMS bukan bertujuan membentuk negara Kristen. Chauvel jelas-jelas membeberkan bagaimana salah seorang pemimpin RMS yang diperiksa oleh TNI setelah pemberontakan di Ambon berhasil ditumpas adalah Ibrahim Ohorella. Raja (kepala desa) Tulehu itu malah menjadi tuan rumah rapat-rapat persiapan proklamasi RMS, mengerahkan sebagian besar warga desanya untuk menghadiri proklamasi RMS di alun-alun kota Ambon yang dihadiri sekitar 9000 orang, dan memasok kebutuhan sagu senilai Rp 25 ribu (waktu itu) untuk makanan para serdadu Angkatan Perang RMS sebelum Tulehu diduduki oleh TNI. Sebaliknya, masyarakat Kristen di Ambon serta orang Ambon Kristen di luar Ambon juga tidak sepenuhnya mendukung proklamasi RMS. Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) sendiri, bersikap netral terhadap proklamasi itu. Seorang tokoh Ambon di Jakarta yang kemudian menjadi Wakil Perdana Menteri, Dr. J. Leimena, dipercayai oleh Sukarno untuk berunding dengan pencetus RMS untuk mengakhiri gerakan mereka.

JOSHUA:
Jadi, jika dikatakan bahwa RMS menyababkan kesengsaraan bagi rakyat Maluku, maka yang sengsara bukan cuma warga Maluku yang Muslim, tetapi yang Kristen juga. Sebaliknya, jika RMS berhasil, maka yang disebut 'rakyat RMS' adalah warga Muslim dan Kristen Maluku. Semakin sering RMS dijadikan alasan dusta untuk merongrong Perdamaian Maluku, semakin kentara adanya niat busuk untuk menyembunyikan kejahatan di baliknya.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Hasil Perundingan Malino II Menguntungkan Pihak Kristen

Ambon, LaskarJihad.or.id, 14 Februari 2002 Kelemahan itu menunjukkan delegasi yang mengatasnamakan umat Islam tidak memiliki konsep yang tangguh. Hasil perundingan yang difasilitasi dan dimediasi oleh pemerintah itu, tandas Jufri, (Jufri Rumaresing, seorang guru) banyak menguntungkan pihak Kristen RMS.

JOSHUA:
Sementara kambing dungu lain mengembik, bahwa "RMS adalah musuh bersama Pemerintah dan umat Islam", yang satu ini mengembik bahwa "Perundingan yang difasilitasi dan dimediasi oleh Pemerintah, memberikan hasil yang menguntungkan pihak RMS". Apakah mungkin? Mungkin, jika Pemerintah NKRI sama idiotnya dengan si pendusta dungu ini. Bisa di bayangkan bagimana inteligensia dan akhlak para murid, jika gurunya seperti ini.

REPUBLIKA; 2002-02-16
Jangan Abaikan Aspirasi Arus Bawah di Ambon Wahab Lumaela dari FPI Maluku, mengatakan pihaknya melihat persoalan konflik Maluku sebagai bagian dari rencana besar RMS. "Dari situ melihatnya," katanya. Ia menyebut sejumlah bukti yang menjadi prolog sebelum tragedi 19 Januari 1999. Semua prolog itu, katanya, dengan jelas memperlihatkan aspirasi RMS. arp/din/dam/osa/nul

JOSHUA:
Mendengar nama 'FPI', saya sudah tidak kaget dengan apa yang akan mereka katakan. Jika pendusta idiot ini diminta untuk memberikan 'sejunlah bukti' yang dikatakannya, tentunya dia akan merujuk ke Buku iblisnya si "kopral dungu", Rustam Kastor. Murid teladan si "kopral dungu" ini tidak sadar, bahwa sang guru sendiri lagi berkeringat dingin, makan tak enak dan tidur tak nyenyak, karena dibayang-bayangi oleh 'karma' dari Buku iblisnya itu.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Butir-butir Perdamaian Bisa Jebak Umat Islam

Ambon, LaskarJihad.or.id, 14 Februari 2002 "Permasalahan mendasar dan substansial itu adalah permintaan maaf dari kelompok Kristen sebagai pihak yang memulai konflik di Maluku," kata Idris (Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Fatah, Drs. Idris Waly). "Apabila tidak ada permintaan maaf dari kelompok Kristen, berarti konflik Maluku ini akibat kesalahan dari kedua komunitas. Padahal, konflik Maluku adalah ulah dari kelompok separatis Kristen sedangkan umat Islam hanya membela diri," tegasnya.

JOSHUA:
Sama halnya, murid terpandai kedua dari "kopral dungu", Rustam Kastor ini, pastilah merujuk ke Buku iblis yang sama. Sebab jika RMS memang bersalah dan mereka memiliki bukti otentik untuk itu, tentulah si Suaidi Marasabessy tidak perlu susah-susah untuk mensponsori produksi 'ratusan Bendera RMS' di Al Fatah dan Galunggung. Yang mendasar dan substansial di sini adalah "kondisi mental dan intelektual anak didik yang cukup menakutkan dimasa depan, jika intelektualitas dan moral para Guru dan Kepala Sekolah Madrasah serendah ini". Yang paling menyedihkan adalah kenyataan bahwa karena keharusan untuk mendukung niat busuk yg. sama atau katakanlah karena didera oleh ketakutan yang sama, Ketua Yayasan Al Fatah sendiri, Abdullah Soulisa, yang sebelah kakinya sudah di liang kubur, terpaksa harus terus berkhianat dan berdusta.

Sekarang, mari kita longok isi kepala seorang "pembuat daftar pas-100 provokator Kerusuhan Maluku", yang ketika tantangannya utk. berdebat dengan PDSD-Maluku diterima, dia malah mengilang ke dalam kain sarung bapaknya yang kumal.

SUARA INDONESIA BARU; 2002-02-17
TNI akan Bertindak Represif di Maluku; Islam Maluku Ajak Kristen Bergabung Perangi RMS Jakarta (SIB)

Forum Silaturrahmi Umat Islam se-Maluku (FSUIM) meminta umat Kristen Maluku untuk mau bergabung bersama umat Islam memerangi gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).

JOSHUA:
Setelah "hampir semua warga Kristen Maluku adalah pendukung RMS", dan "sejak 1950, seluruh aktivis RMS adalah umat Kristen Maluku yang menyengsarakan umat Islam Maluku", si Putuhina, yang juga adalah Ketua PB FPI Maluku, mengajak warga Kristen Maluku untuk sama-sama memerangi RMS? Apa masih tersisa satu atau dua orang Kristen Maluku yang bukan RMS, menurut para pengembik dungu di atas?

Didalam menanggapi berbagai demo dan semarak penggunaan istilah "Muslim Maluku", dahulu pernah saya katakan bahwa "walaupun terlihat begitu banyak organisasi 'Muslim ini dan Islam itu', di Maluku, orang-orangnya hanya yang itu-itu juga". Kini, entah dengan alasan apa, Ketua BP-FPIM muncul sebagai Ketua FSUIM"! Strategi pengembang-biakan organisasi seperti ini adalah agar terlihat di luar bahwa "sangat banyak umat Islam Maluku" yang mendemo ini dan menentang itu. Coba perhatikan beberaapa catatan lama tentang orang ini.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Husni Putuhena: RMS Makin Eksis

Ambon, Laskarjihad.or.id (19/08/2001) Masuknya presiden RMS FJL Tutuhatunewa beberapa hari lalu berkunjung ke Ambon dan diperlihatkannya bendera RMS oleh para siswa kristen usai upacara peringatan HUT RI di lapangan Merdeka, Ambon, Jumat (17/8), makin mengukuhkan bukti masih eksisnya RMS di Maluku. Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Front Pembela Islam Maluku (PB FPIM) kepada Laskarjihad.or.id di kediamannya Sabtu siang (18/8). Apalagi, lanjutnya, RMS merupakan satu jaringan yang tidak lepas dari program kristenisasi dan merupakan salah satu bentuk dari kristenisasi itu sendiri dalam rangka gerakan Oikumene, sebagai perwujudan Gospel, Gold, dan Glory.

JOSHUA:
Dahulu, si penipu idiot Putuhina ini menyatakan bahwa RMS adalah "mutlak gerakan separatis Kristen". Sekarang, dia meminta umat Kristen Maluku untuk memerangi RMS, memerangi mereka sendiri. Apakah si Putuhina ini sinting, ataukah cuma terlalu dungu untuk mengarang dusta berkepanjangan? Kita lihat satu lagi!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pernyataan dan Komunike Bersama Para Mujahidin Maluku

Ambon, Laskarjihad.or.id (14/08/2001) Mujahidin seluruh Maluku yang terdiri dari seluruh perwakilan posko-posko jihad, para mujahidin non posko, satgas amar ma'ruf nahi munkar muslimin Maluku dan kalangan grassroot menegaskan dukungan sepenuhnya terhadap perjuangan tokoh-tokoh Pengurus Besar Front Pembela Islam Maluku (PB FPIM) maupun Tim Pengacara Muslim (TPM) yang berjuang membela umat Islam melalui penegakan supremasi hukum. Kaum Muslimin Maluku juga menegaskan tidak akan melakukan rekonsiliasi dengan cara apapun, karena menyadari bahwa Kristen Maluku seluruhnya adalah RMS.

JOSHUA:
Kembali lagi "warna si Putuhina" terlihat di sini. Orang ini tentu sepaham dengan gerombolan "mujahiblis Maluku" yang mendukungnya, bahwa "Kristen Maluku seluruhnya adalah RMS". Saya jadi bertanya-tanya, "Dengan modal apakah si Putuhina ini bisa membela Islam Maluku?" Dengan dusta dan kebodohannya yang dia pamerkan sekarang? Tapi kita harus sadar, bahwa si SH-idiot ini punya backing yang kuat. Ada gerombolan "muja-hiblis", ada "gerombolan politikus beragama", "gerombolan Jen-deral" dan "gerombolan Pemerintah NKRI". Karena itu, biar si Putuhina kentut, akan selalu didengar sebagai berkhotbah.

SUARA INDONESIA BARU; 2002-02-17
TNI akan Bertindak Represif di Maluku; Islam Maluku Ajak Kristen Bergabung Perangi RMS "Kita juga meminta ketegasan pemerintah untuk menyatakan apakah terjadi di Maluku adalah konflik horizontal antarpemeluk agama atau konflik vertikal antara separatis RMS dengan nega-ra," kata Ketua FSUIM, M Husni Putuhena kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

JOSHUA:
Sementara anda sibuk memikirkan alasan 'mengapa si Putuhina harus berganti kulit' di sini, kita lihat di sini, dan mengapa 'SH'-nya juga hilang, si idiot ini ternyata "tidak punya dasar apa-apa untuk mendiskreditkan RMS". Dia bergantung kepada Pemerintah NKRI, yang sedang sibuk sendiri untuk melepaskan belenggu dosa masa lalu terhadap Maluku, dengan melempar tanggung jawab ke sana-ke mari, termasuk ke pundak Tim Investigasi Independen Nasional Non-Maluku saat ini. Sama dengan si "kopral dungu", Rustam Kastor, jika Pemerintah NKRI memang sunggu-sungguh menginginkan Damai bagi Maluku, seharusnya sudah lama si Putuhina ini dibekuk untuk mempertangung-jawabkan pernyataan-pernyataan dusta dan hasutannya. Sayangnya, Pemerintah NKRI justeru menyambut dan menunggangi orang-orang seperti si Putuhina untuk menyela matkan diri mereka dari tuntutan hukum dan keadilan. Saya pikir, dalam hal ini tidak salah kalau FSUIM mengunjungi Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai pelindung konspirasi militer-"laskar jihad" di Maluku.

Mari kita tinggalkan para 'pengagum RMS' kita ini, untuk membicarakan "usaha mepertahankan barang rampokan", di balik berbagai alsan dan argumentasi dangkal.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pengungsi Muslim Tidak Mau Kembali Ke Daerah Asal; Menyangkut poin ke-11, Idris menilai, ada ketidakjelasan. Sebab, selama tidak ada konsep perimbangan rekrutmen tenaga pengajar, selama itu pula Universitas Pattimura (Unpatti) tetap dikuasai kelompok Kristen.

JOSHUA:
Point-11 dari Kesapakatan Maluku-Malino II, ternyata merupakan 'bara api di kepala' bagi banyak orang yang bengkok hatinya. Mereka lalu mencoba "mengkristenkan Universitas Pattimura", yang pernah lama direktori oleh seorang SH (saja), "Muhammad Lestaluhu", seorang Muslim asal Tulehu, untuk mengalang-halangi upaya rehabilitasi kampus Unpatti. Sebenarnya, sasaran akhir yang ingin mereka capai adalah "penguasaan Desa Adat Kristen Poka-Rumahtiga". Sebagai konsekwensi dari Rehabilitasi Kampus Unpatti adalah bahwa "laskar jihad" harus enyah dari daerah tersebut!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Hasil Perundingan Malino II Menguntungkan Pihak Kristen

Ambon, LaskarJihad.or.id, 14 Februari 2002 Hasan yang telah bergelut di dunia pendidikan selama belasan tahun juga menyoroti upaya merehabilitasi Universitas Pattimura (Unpatti). Menurutnya, apabila Unpatti dibangun dan kembali diaktifkan di Rumah Tiga, maka harus ada perimbangan dosen pengajar

JOSHUA:
Saya tidak tahu, apa gunanya mengangkat informasi tentang "bergelut di dunia pendidikan selama belasan tahun", sebab yang terlihat di sini adalah seorang dungu yang hanya asal bicara. Cobalah hat di sini adalah seorang dungu yang hanya asal bicara. Cobalah anda uji ucapan saya ini dengan memikirkan, "adakah hubungan antara merehabilitasi dan mengaktifkan kembali Unpatti di Poka-Rumahtiga dengan perimbangan tenaga dosen?" Dua belas tahun pengalaman di dalam bidang Pendidikan tak terlihat sama sekali di dalam pernyataan ini. Lihat lanjutannya di bawah ini!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Hasil Perundingan Malino II Menguntungkan Pihak Kristen Sementara itu, dirinya, mengakui SDM umat Islam masih kurang, khususnya di bidang pendidikan. Oleh karena itu, lanjut Hasan, jika terjadi perimbangan maka harus benar-benar melaksanakan tugas mengajar dengan penuh tanggungjawab. Meskipun demikian, dirinya berharap agar pemerintah jangan dulu merehabilitasi Unpatti.

JOSHUA:
Dia menuntut perimbangan jumlah dosen Islam-Kristen bagi Unpatti, sementara dia sadar bahwa SDM Muslim sangat minim untuk itu. Kalau tidak gila, ya dungu! Selanjutnya, apa hubungan perimbangan jumlah dosen dengan pelaksanaan tugas mengajar? Dosen baik dan dosen bobrok itu terdapat di mana-mana, termasuk di universitas yang memiliki 100% dosen Muslim atau 100% dosen Kristen. Tujuan utama dari pernyataan idiot berdasarkan pengalaman 12 tahun di bidang Pendidikan ini, ada pada kalimat terakhir di atas. Unpatti jangan direhabilitasi dahulu, sebelum si "laskar rakus beriman" itu beranak-cucu dan berakar di desa adat Kristen Poka-Rumahtiga, yang dirampok atas restu dan bantuan Allah mereka! Itulah intisarinya!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Butir-butir Perdamaian Bisa Jebak Umat Islam

Ambon, LaskarJihad.or.id, 14 Februari 2002 Untuk itu, baik Idris Waly (Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Fatah, Drs. Idris Waly) maupun Usman Pattisahusiwa (koordinator pengungsi Ruko Batu Merah Blok J) berpendapat, sebaiknya masalah pengembalian pengungsi memakai sistem relokasi. Artinya para pengungsi Muslim di tempatkan di daerah-daerah yang telah dikuasai oleh umat Islam seperti Poka dan Rumah Tiga, sedangkan pengungsi Kristen dikembalikan ke daerah-daerah Kristen. (nur)

JOSHUA:
Apa saya bilang? Seluruh kegiatan pamer kebodohan dan mental busuk di sini ada di dalam rangkaian usaha "mempertahankan rampokan"! Karena dusta dan kebodohannya kurang koordinasi, sebagian menuntut agar "pengungsi Muslim dikembalikan ke daerah Kristen yang mereka tumpangi", tetapi sebagian lagi menuntut supaya pengungsi Muslim dimasukkan ke desa-desa Kristen yang dirampok "laskar jihad". Mereka hanya menunjuk Poka-Rumahtiga, atau Waai, tetapi kalkulasi mereka sudah meliputi Kep. Banda yg sudah 'bersih Kristen', sebagian Pulau Seram., Pulau Buru dan beberapa desa di Pulau Saparua dan Pulau Haruku. Idiot ini berpikir bahwa kita ini sama dungunya dengan dia.

Usaha busuk yang sama sudah pernah saya singgung, ketika Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Maluku muncul dengan Proyek Eksplotasi Minyak Bumi di Bula, Pulau Seram, dengan merekrut warga sekitar, ketika Bula sudah 'bersih Kristen', dan mendatangkan 'ribuan pekerja Muslim dari luar Maluku'. Usaha busuk seperti ini, juga telah dicoba-jalankan oleh si licik "AM. Fatwa", ketika mengunjungi Maluku di dalam rangka menjalankan tugas negara. Dia sengaja mengunjungi Pulau Seram, Buru, dll., untuk melihat sendiri situasi yang saya sebut sebagai "bersih Kristen", lalu mengajak "pengungsi Muslim asal Maluku menggunakan 'peluang' tersebut untuk kembali ke Maluku".

Republika; 2001-08-05
Laporan: ANTARA
Eksplorasi Serta Seismik Minyak Bula Butuh 2000 Naker

Ambon-RoL--Rencana pengeksplorasian minyak dengan mencari sumur-sumur bor baru serta kegiatan seismik di Bula (Pulau Seram) Kab. Maluku Tengah selama enam bulan setidaknya membutuhkan 2000 tenaga kerja lokal, kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Maluku, B.H Simandjuntak, BRE, Eng. "Rekruitmen 2000 naker lokal di Bula dijadwalkan September mendatang, hanya saja yang menjadi kendala adalah waktu kerjanya memasuki bulan puasa sehingga tidak mungkin hanya warga setempat yang direkrut tapi perlu juga dari wilayah sekitarnya," katanya di Ambon, Minggu.

Republika
200 Ribu Pengungsi Muslim Diminta Kembali ke Maluku AMBON--Wakil Ketua DPR RI, AM Fatwa meminta kepada para pengungsi asal Maluku yang saat ini bertebaran di berbagai provinsi di Indonesia untuk kembali ke provinsi tersebut. Menurut Fatwa, dari hasil kunjungannya di berbagai lokasi di pulau Seram dan Buru selama dua hari, ia melihat adanya peluang bagi para pengungsi untuk kembali ke Maluku.

Mari kita lanjutkan!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Muslimin Leihitu Tolak Pengungsi Kristen Kembali ke Poka-Rumah Tiga

Ambon, LaskarJihad.or.id, 16 Februari 2002 Ditemui laskarjihad.or.id di kediamannya, Jumat (15/02), Ketua Latupatti Jazirah Leihitu Muhammad Saleh Soulisa, BA menegaskan, pengungsi Muslim sudah tidak mau lagi membaur dengan warga Kristen. Hal ini, lanjutnya, karena umat Islam masih mengalami trauma akibat Peristiwa 19 Januari 1999 lalu.

JOSHUA:
Saya mendapat saingan rupanya! Sayangya bukan saingan yang perlu saya perhitungkan. Latupatti yang ini sama saja dungu dan pendustanya dengan yang di atas. Dia mencoba mempertahankan desa Kristen yang dirampas olah "laskar rampok beriman" dengan menggunakan alasan "trauma yang masih menghantui Muslim Maluku, sehingga tidak mau berbaur dengan warga Kristen Maluku. Padahal, di balik "trauma" tersebut tersembunyi "sifat rakus orang Beriman" akan harta-milik orang lain.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Muslimin Leihitu Tolak Pengungsi Kristen Kembali ke Poka-Rumah Tiga "Wilayah Poka-Rumah Tiga yang telah direbut dengan darah dan air mata para syuhada, tak mungkin kami serahkan begitu saja kepada kelompok Kristen. Jika hal ini dipaksakan, berarti mereka akan berhadapan dengan kaum Muslimin," ujarnya berapi-api.

JOSHUA:
Menurut logika dan akhlak mereka, "pencuri yang tertangkap, dikeroyok masa, dan dipenjarakan polisi, berhak atas barang curian yang sudah dibayarnya dengan pukulan, tendangan dan kurungan yang dideritanya. Logika dan akhlak khas, milik orang beriman yang amat disenangi Allah. Kita teruskan lagi.

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pembauran Islam-Kristen Hanya Akan Timbulkan Konflik

Ambon, LaskarJihad.or.id, 16 Februari 2002 "Relokasi ini merupakan langkah antisipasi untuk meminimalisir potensi konflik. Selain itu, bagi umat Islam juga penting untuk menjaga diri dari kemungkinan pengkhianatan yang dilakukan kelompok Kristen RMS," katanya (Tokoh Pemuda Muslim Ambon, Dahlan Latar, S.Sos) menjelaskan.

JOSHUA:
Seorang "sisiolego" (sosiolog bego) baru sudah lahir, untuk menapaki jejak-langkah si Imam Prasodjo. Kondisi mana yang paling memungkinkan bagi tumbuh-suburnya RMS-Kristen, "warga Maluku, Muslim dan Kristen hidup membaur", atau "warga Maluku, Muslim dan Kristen hidup terpisah"? Logika sederhana seperti ini saja sudah tidak dimiliki oleh si sisolego ini. Seperti inikah kualitas tokoh pemuda Muslim Ambon yang nantinya menjadi pemimpin Muslim di masa depan? Betapa suram nantinya masa depan Ambon dan Maluku?

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pembauran Islam-Kristen Hanya Akan Timbulkan Konflik "Pemerintah seharusnya menanyakan cara terbaik tentang penanganan pengungsi langsung kepada masyarakat. Memaksakan untuk mengembalikan pengungsi ke tempat semula, efek sampingnya lebih besar bila dibandingkan dengan relokasi di wilayah yang aman. Apabila pengungsi dikembalikan ke tempat semula, lalu timbul gejolak, pemukiman yang baru dibangun bisa hancur lagi. Ini kan merupakan penghamburan uang negara," tandasnya.

JOSHUA:
Bagaimana Pemerintah bisa berharap untuk mendapatkan masukan yang baik dari masyarakat bawah yang tokoh pemudanya berkualitas morat-marit seperti ini? Menurut si tokoh pemuda Muslim Ambon yang memalukan ini, "wilayah yang aman" bagi para pengungsi Muslim, adalah "desa-desa adat Kristen yang dijarah dan dirampok oleh gerombolan perampok beriman, "laskar jarah". Si idiot ini kemudian menjelma menjadi ekonom yang prihatin terhadap masalah penggunaan uang negara. Wah! Serba bisa juga orang ini.

Ada dua hal yang ingin saya kemukakan. Pertama, orang luar Maluku tidak akan bisa membayangkan bahwa membicarakan sebuah "Desa Adat" di Maluku yang adalah sebuah "Negeri" dibawah pimpinan seorang "Raja", bukan hanya menyangkut lingkungan perumahan, tetapi melibatkan "wilayah adat yang luas". Inilah yang melelehkan liur rakus dari "laskar jarah", sehingga menghalalkan segala cara untuk mempertahankannya. Cobalah anda analisa pendapat si Dahlan S.Sos. tentang "wilayah yang aman", dengan membayangkan bahwa anda hidup di atas tanah jarahan yang pemiliknya yang sah berada di sekitar anda. Apakah anda bisa memenjamkan mata di malam hari dan bebas masuk hutan kapan anda suka? Bagaimana dari sisi kemanusiaan sebagai orang ber-Tuhan? Tidakkah hidup anda seperti dihantui oleh perasaan bersalah? Jika anda, tidak sampai merasakan semua ini, jangan kuatir sebab anda hanya berubah menjadi seekor hewan tunggangan si iblis, sama seperti si "sosiolego" kita dengan istilah 'aman'-nya.

Tak ada kesimpulan, supaya anda boleh simpulkan sendiri-sendiri.

Salam Sejahtera!

JL.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044