From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Mon, 21 Jan 2002 10:19:44 +0000
PEMERINTAH YANG MUNAFIK
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Setelah tercapainya Kesepakatan Damai di Poso, Pemerintah Indonesia lalu
menepuk dada sambil membanggakan diri sebagai Pahlawan Perdamaian dan
Kemanusiaan. Moncong si Yusuf Kala semakin kedepan di dalam berbagai
pernyataan klise yang intinya adalah usaha untuk membersihkan marga "Kala" dari
daftar penghasut dan perusuh yang anti-Cina dan anti-Kristen. Yang paling memelas
adalah bahwa Megawati menggunakan Poso sebagai salah satu Keberhasilan
Pemerintah Indonesia, yang katanya dilakukan tanpa campur tangan pihak luar.
Apakah memang benar demikian? Judul di atas adalah jawabannnya.
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2002-01-12
Model Malino Siap Dibawa ke Ambon
JAKARTA -- Penguasa Darurat Sipil Provinsi Maluku, Saleh Latuconsina menyatakan
kesiapan-nya mengadopsi Deklarasi Malino ke Ambon. "Apa yang dilakukan di Poso
adalah suatu test case yang berhasil, masak di Ambon tidak bisa," kata Saleh seusai
melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri di kantor Menko Polkam, Jakarta,
Jumat (11/1).
JOSHUA:
Gubernur "sontong" (cumi-cumi) yang pengecut ini ternyata lagi hanyut oleh arus
kebanggaan semu Pemerintah tentang Poso, lalu menyebutnya sebagai .test-case
yang berhasil.. Dia sebenarnya tahu betul bahwa .bisa atau tidak bisa. itu tergantung
dari .mau atau tidak maunya. Pemerintah Indonesia. Dia juga tidak terlalu bodoh
untuk tidak tahu bahwa .maunya. Pemerintah Indonesia di dalam menurusi Poso,
juga bukan merupakan kemauan murni Pemerintah. Coba baca yang berikut ini.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Setelah sejumlah dutabesar Eropa utamanya dubes Inggris mendesak Menko Polkam
Susilo Bambang Yudhoyono dengan ancaman langkah ekonomi, barulah pemerintah
buru-buru me-ngirim beberapa batalyon ke Poso, belum lama ini.
JOSHUA:
Ternyata pidato Akhir Tahun Megawati tentang Poso, tidak lebih dari sekedar "Bualan
di akhir Tahun". Yusuf Kala, Susilo Bambang Yudhoyono, dkk., juga tidak lebih dari
badut-badut munafik yang berlagak seakan-akan Poso adalah suatu keberhasilan
mereka, padahal mereka lakukan semua itu setelah .kepala mereka diketok. oleh
pihak luar. Jadi, Saleh Latuconsina tidak akan bisa mengadopsi Penyelesaian
Masalah Poso ke Maluku, kecuali dia mohon agar .pihak luar. bersedia mengetok lagi
kepala Pemerintah Indonesia yang penuh dengan kejahatan dan kemunafikan itu.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Gubernur Maluku sendiri pernah mengeluh soal sikap ragu-ragu yang dipertunjukkan
Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kalangan Lasykar Jihad. Padahal Gubernur
Saleh Latuconsina ketika itu sudah meminta agar Susilo Bambang Yudhoyono
mengusahakan Lasykar Jihad ditarik dari Maluku. Tetapi sang Menko justru
mengatakan militer harus menjaga perimbangan kekuatan di sana. Dengan demikin
Susilo ingin menunjukkan seolah tentara dan polisi tidak mampu mengatasi keadaan
di sana.
JOSHUA:
Jadi, pada dasarnya semua sudah tahu, bahwa Maluku tidak akan menikmati rasa
aman dan damai, jika gerombolan tak beradab itu tetap membenalu di Maluku. Tetapi,
Pemerintah Indonesia tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, sementara si
Menkopolsoskam, Susilo Bambang Yudhoyono, mamajukan dalih .menjaga
perimbangan kekuatan di Maluku., untuk mempertahankan "laskar jihad" di Maluku.
Sebuah dalih "kotor", sekotor .manipulasi data kerusakan Mesjid dan Gereja. yang
dibuatnya. Makluk kotor ini mempermainkan kesengsaraan dan nyawa manusia, dan
menggunakannya sebagai komoditi politik busuknya. Dia akan menarik pasukan yang
baik dan benar dari Maluku, seperti yang dilakukannya terhadap YONGAB, agar
"laskar jihad" bisa tetap leluasa menyebar kebiadaban iman mereka di Maluku.
Sebaliknya, pasukan yang buruk dan memihak akan tetap dia pertahankan, supaya
mereka ini bisa dijadikan tumbal bagi kebusukan moral dan otaknya.
Apakah Saleh Latuconsina tidak bisa melihat ini semua? Apa yang membuat Saleh
Latuconsina ikut-ikutan berkicau menyanyikan lagu Poso untuk Maluku, sementara
Susilo Bambang Yudhoyono bersikeras untuk mempertahankan "laskar jihad" di
Maluku? Perdamaian Poso itu terlaksana karena leher si iblis besar ini dijepit dari
berbagai arah oleh pihak luar.
SOURCE: DETIKCOM; DATE : 2002-01-11
Menko Polkam Belum Putuskan Kapan ke Maluku; Reporter : M. Rizal Maslan
Detikcom - Jakarta, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mengaku belum bisa
memutus-kan kapan pihaknya akan bertolak ke Maluku. Ia mengaku masih harus
mempertimbangkan banyak hal sebelum berangkat ke sana. "Saya sedang
mempersiapkan dan bekerja lebih lengkap dulu karena kunjungan di Maluku bisa
memutuskan banyak hal, termasuk persoalan darurat sipil dan penyelesaian lebih
efektif di Maluku dan Maluku Utara. Itu semua sedang dipersiapkan," jelas
Yudhoyono.
JOSHUA:
Apa memang demikian? Setelah pertemuan ala .rakor polkam. yang resmi, si Susilo
Bambang Yudhoyono masih harus melakukan "beberapa pertemuan rakor
terselubung" dengan para pejabat dan petinggi militer/polisi pendukung "laskar jihad",
MUI dan juga wakil-wakil dari laskar biadab itu sendiri. Dia tahu bahwa dia akan
ditanya soal "laskar jihad", jika ke Maluku, dan oleh karena itu dia harus
mempersiapkan strategi kelompoknya dengan saksama. Mungkin dengan
menganjurkan "laskar jihad" untuk slow-down dan lebih banyak low-profile, sehingga
dia bisa memikirkan alasan kotor-munafik yang paling tepat dengan memanfaatkan
ketenangan sementara tersebut. Atau, si munafik besar ini bisa saja meniup-niupkan
masalah Status Darurat Sipil sedemikain rupa, sehingga menjadi bahan perbantahan
hangat, lalu masalah intinya jadi terlupakan.
SOURCE: DETIKCOM; DATE : 2002-01-11
Ketika ditanya apakah pola penanganan konflik di Malino akan diterapkan juga di
Maluku, mantan Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI tersebut mengatakan pola di
Malino hanya akan dijadikan perbandingan. "Malino sebagai perbandingan atau
model, karena kondisinya berbeda, tapi pada prinsipnya proses perdamaian yang
berlaku di Malino dapat diangkat di Maluku. Pendek kata, kita pilih model yang tepat
dengan situasi dan kondisi di Maluku," demikian Yudhoyono.(ani)
JOSHUA:
Anda pikir, apakah dia punya konsep ketika ke Poso? Masakan orang yang dijepit
lehernya sehingga terpaksa mendamaikan Poso, masih bekerja dengan konsep dan
perencanaan? Tidak. Dia hanya tinggal meyuruh "laskar jihad" untuk berhenti
membiadab, sebab dia lagi dijepit, lalu mengutus si Yusuf Kala untuk menghubungi
masyarakat Poso untuk berunding. Jika Susilo Bambang Yudhoyono tidak punya
pengaruh yang kuat atas "laskar jihad", apa anda pikir bahwa mereka akan
membiarkan Muslim dan Kristen Poso untuk berdamai? Situasi di Poso laksana
orang mencelup besi membara ke dalam air. Karena hal itu berhubungan dengan
"lsakar jihad", maka penurunan temperatur yang drastis seperti itu, "mencurigakan".
Susilo Bambang Yudhoyono bukan sedang memilih model yang tepat untuk Maluku,
tetapi mencari jalan untuk menyelamatkan "laska jihad"-nya. Mengapa harus
menyelamatkan mereka? Mari kita telusuri.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Mengapa sebenarnya militer dan polisi Indonesia perlu di dorong-dorong Amerika dan
Eropa sebelum mau mengambil sikap terhadap para teroris? Seorang aktivis pro-dem
di Jakarta melihat sejumlah petinggi Orde Baru yang masih bercokol di birokrasi dan
militer ragu-ragu bertindak terhadap lasykar-lasykar itu karena takut mereka akan
buka rahasia.
JOSHUA:
Jika anda masih ingat pada seri "Mengapa Harus Berdusta?" yang dulu sering saya
tayangkan, maka anda akan ingat bahwa jawabannya adalah "Supaya kejahatan
mereka tidak terungkap". Pemerintah Indonesia dan laskar-laskaran sudah sangat
saling terbelenggu dengan berbagai mcam konspirasi kejahatan kemanusiaan.
Mereka ber-"simbiose mutualistis"(hidup bersama yang saling menguntungkan) untuk
mencapai tujuan mereka masing-masing. Mengurai yang satu, berarti yang lainpun
terurai juga. Karena itu, Pemerintah dan laskar - laskarannya harus saling asuh dan
asah, seperti yang tengah diperjuangkan si Susilo Bambang Yudhoyono.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Pada saat-saat Orde Baru menghadapi sakratul maut, banyak petinggi Orde Baru
merangkul kelompok Pam Swakarsa dan lasykar-lasykaran lain dalam rangka tetap
bisa bertahan. Dana-dana Bulog pun disalurkan kepada para pemimpin lasykar itu
yang juga punya hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional. Maka
jaringan mereka ke militer pun menjadi cukup kuat.
JOSHUA:
Yang busuk itu akhirnya berbau juga. Tidak tertutup kemungkinan bahwa dana
nonbugedter Bulog yang lagai ramai dibicarakan dan Yayasan Fiktif yang dihibahi,
berhubungan dengan kegiatan laskar-laskaran dan teror-teroran pemanjang umur
Orba. FPI boleh membakar patung karton si Akbar Tanjung sebagai kamuflase, tetapi
orang sudah tahu siapa si Akbar Tanjung. Gembong utama HMI ini tidak terlepas dari
ICMI di dalam "proyek penghijauan dari dalam" terhadap berbagai lembaga
Pemerintahan, TNI/Polri, serta Golkar itu sendiri. Kita belum berbicara tentang dana
Koperasi dan Iuran Pengusaha yang dikelola si "Adi Sasono", yang bisa jadi, sangat
terkait dengan program ICMI sehingga dia kemudian dianggap layak menduduki kursi
Ketua ICMI. Habibie sendiri, sebagai alat yang dikontrol ICMI, tidak akan terlibat di
dalam kasus si Akbar Tanjung, jika dana tersebut digunakan untuk men-dongkrak
IPTN atau PT.PAL Kita belum berbicara tentang sepak terjang si "bendahara umum
terorisme - Fuad Bawazier",. dan aliran dan bantuan dalam dan luar negerinya.
Korupsi besar-besaran di tubuh TNI, adalah hal menarik yang bisa memaksa si
Wiranto, dkk. untuk tetap menjadi penguasa di tanah ini.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Jadi Orde Baru dahulu, melalui Wiranto, menggunakan teroris untuk bisa bertahan.
Itulah sebabnya orang-orang seputar Susilo Bambang Yudhoyono takut dibuka kedok
mereka.
JOSHUA:
Pam-Swakarsa kemudian musnah dimakan Mahasiswa dan massa yang marah.
Ratih atau .rakyat terlatih. buatan si Wiranto, yang tak tentu ujung-pangkalnya itu,
akhirnya almarhum juga. Padahal, kedua .hit-squads. ini hendak dijadikan
.laskar-lasker resmi. milik penguasa Orba, yang dikendalikan oleh militer, dan
dibiayai oleh Kelompok Cendana dan oleh Kas Negara, resmi (upah Ratih) atau tidak
resmi (dana Bulog, dll). Penguasa Orba dan antek-anteknya harus tetap hidup dan
berjaya, serta .proyek penghijauan. harus tetap dijalankan, jika kejahatan
kemanusiaan seperti kasus Timor-Lorosae, Aceh, Papua, Lampung, Maluku, Poso,
dll., serta kejahatan Penyelewengan Kekayaan Negara, dll., harus tetap di-.peti-es.-
kan. Jalan terbaik untuk itu adalah menggantikan Pam-Swakarsa dan Ratih dengan
.laskar – laskar ilegal. berbasis agama (Islam). Kalau Pam-Swakarsa dan Ratih
mendapat legalitas dari Penguasa, maka "laskar-laskaran ilegal" mendapat "cap
halal" dari Badan ke-Agamaan seperti MUI, dimana umat dibodohi dan ditipu
sedemikian rupa, untuk beranggapan bahwa menentang "laskar-laskaran ilegal"
tersebut, berarti menetang dan memusuhi Islam. Di sanalah, para penjahat
negara/politik, militer/kepolisian dan penjahat iman, menyembunyikan diri dan
kejahatan mereka.
Sekarang, mari kita lihat imbas dari konspirasi kejahatan berskala nasional, tetapi
yang memiliki jaringan internasional, yang muncul di tengah-tengak kemalut konflik
Maluku.
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2002-01-12
Kapolda Maluku menambahkan, konflik antara agama di Maluku sudah mereda. Dia
mengata-kan, kebanyakan tindakan kekerasan berupa teror yang lebih bersifat
individual dan kriminal. Meski demikian, dia mengaku, masih sulit diidentifikasi siap
sebenarnya pelakunya dan dari kelompok mana. Diakuinya, saat ini ada pihak luar
yang telah mereguk keuntungan dari konflik itu.
JOSHUA:
Kapolda (sekarang mantan) Maluku berpikir bahwa orang Maluku yang sudah
dirusuhkan selama tiga tahun, akan kehilangan akal sehat mereka, sehingga akan
mudah menelan argumentasi murahan seperti ini. Teror individual tidak akan menyapu
bersih sebuah desa Kristen seperti Waimulang, Buru Selatan. Orang dungu-pun
sudah bisa menebak, kelompok mana yang menyerang Desa Kristen Rutong, dan
meninggalkan ranjau di sekitarnya. Seorang idiot juga mengerti bahwa setelah jalur
laut / teluk berhasil diubah menjadi kuburan masal bagi warga Kristen Ambon,
sementara PDSD-Maluku menyanyikan lagu "aman terkendali", maka penyerangan
ke Desa Kristen Rutong berada di dalam scenario besar, pemutusan jalur
perhubungan alternatif dan mengisolir warga Kristen Ambon. Apakah ini teror
individual, yang sukar dilacak siapa pelakunya dan apa motifnya? Namanya saja
keren, Farouk Muhammad, padahal akhlak dan inteligensianya tidak lebih baik dari
preman pasar ikan yang tidak tamat SD.
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2002-01-12
"Yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kekuatan radikal bersenjata
terkonsentrasi. Kita tidak perlu mempermasalahkan siapa dan dari kelompok mana.
Dari dua kelompok, ada," kata kapolda.
JOSHUA:
Apa yang saya katakan itu salah? Coba tanyakan pemain sandiwara kejahatan
Jakarta ini, "Apakah nama kelompok radikal Kristen yang bersenjata, yang mampu
membersihkan desa Muslim dalam beberapa jam?" "Manakah kelompok radikal
Kristen bersenjata, yang masih tetap malang-melintang menyebar teror dan meracuni
umat dengan ayat-ayat Alkitab"? Babi-pun masih jauh lebih halal dari yang keluar dari
mulutnya.
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2002-01-12
Menurutnya, kelompok bersenjata itu bukan hanya Laskar Jihad. "Saya pernah,
menangkap empat orang dari sekian puluh preman yang datang dari jakarta, dengan
mabuk-mabukan dan dengan senjata rakitan mereka melempar gereja, mereka orang
kristen," kata Farukh.
JOSHUA:
Apakah ini ucapan seorang Kapolda atau semacam .teks khas produksi laskar
jihad"? Ungkapan "sekian puluh" lebih menyatakan "nafsu untuk mengemukakan
sesuatu yang tidak diketahui, untuk menutup-nutupi sesuatu yang diketahui". Apa
yang harus kita takuti dari segerombolan pemabuk? Apakah mereka ini bisa
meluluh-lantakan sebuah perkampungan Muslim? Pemabuk yang bersenjata rakitan,
tetapi hanya mampu melempar Gereja inikah yang merupakan masalah utama di
Maluku? Seandainya mereka ini dinayar untuk meledakkan Gereja mereka sendiri,
bukankah .yang membayar. mereka itu lebih berat hukumannya dan harus
diungkapkan olah Polisi juga? Mengapa si Farouk Muhammad sepertinya suka
bermain dengan sampah?
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2002-01-12
Menurut-nya, Laskar Jihad memang tetap menjadi perhatian pihaknya. Namun, dia
mengatakan, di Ambon tidak ada lagi tindakan yang dilakukan Laskar Jihad seperti
dulu, secara terbuka.
JOSHUA:
Lihat orang jahat tetapi bodoh berbicara. "laskar biadab" itu tetap diperhatikan, tetapi
bukan untuk dilenyapkan dari Maluku. Apa mungkin si Farouk Muhammad melawan
kebijakan si Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka diperhatikan di dalam artian
dipelihara, sehingga Farouk Muhammad harus mengemukakan beberapa berandalan
pemabuk pelempar Gereja, sebagai kelompok radikal Kristen bersenjata (rakitan),
agar "laskar jihad" tidak berdiri sendiri sebagai perusuh dan pelaknat Maluku. Kita
berbicara tentang kelompok radikal suatu agama yang menyerang kelompok agama
lain, si idiot Farouk Muhammad memajukkan kelompok pemabuk sebagai kelompok
radikal yang menyerang kelompok agama sendiri!?
Sekarang perhatikan kebodohan berikut. "Tidak ada tindakan biadab laskar jihad yang
dilakukan secara terbuka", artinya "mereka sekarang membiadab secara
tersembunyi". Dari mana si Kapolda idiot ini tahu bahwa tindakan biadab itu dilakukan
oleh "laskar jihad" secara tersembunyi, sedangkan dia akui sebelumnya bahwa yang
terjadi sekarang adalah teror individual yang pelakunya sulit diidentifikasi? Farouk
Muhammad adalah perpanjangan tangan si Susilo bambang Yudhoyono di Maluku.
Dengan ini mari kita kembali ke Jakarta.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Menlu RI Hassan Wirajuda sudah berusaha meyakinkan masyarakat tentang
pernyataan Wakil Menhan Amerika Serikat Paul Wolfowitz, bahwa Amerika Serikat
tidak mungkin melakukan intervensi militer langsung untuk memberantas terorisme di
Indonesia. Memang pemerintahan Megawati tampaknya yakin Amerika Serikat tidak
mungkin mempertimbangkan aksi militer langsung di Indonesia.
JOSHUA:
Apa dasar dari omong kosong ini? Bukan karena Pemerintah RI akan membersihkan
sendiri negara ini dari kotoran terorisme dan jaringan internasionalnya, tetapi mereka
hanya mengandalkan tameng .urusan dalam negeri., dan secara tidak resmi
bergantung pada kelicikan MUI dkk, dibalik argumentasi .menyerang Islam".
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menhankam Matori Abdul Djalil,
Menkeh dan HAM Yusril Ihza Mahendra dan Kapolri Da'i Bachtiar Rabu lalu sepakat
soal itu. Mereka merujuk pada kebijakan aksi militer Amerika Serikat di Filipina yang
bersifat tidak langsung. Amerika membiarkan Filipina sendiri mengatasi
permasalahannya dengan kelompok Teroris Islam di sana.
JOSHUA:
Di dalam kemunafikan, manusia tidak sadar akan memperlihatkan sisi terdungu dari
dirinya. Badut-Badut Indonesia ini merujuk ke Filipina, padahal kasus disana dan
disini berbeda seperti siang dan malam. Di Filipina, "teroris dan Pemerintah
bermusuhan", tetapi di Indonesia, "teroris dan Pemerintah bersekutu". AS memang
hanya perlu membantu Pemerintah Filipina, tetapi sangat perlu untuk mengetok
kepala Pemerintah Munafik di Indonesia, atau bila perlu, mencekik leher mereka
seperti yang dilakukan terhadap si Asusilo Bambang Yudhoyono.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Sebagaimana dikatakan Paul Wolfowitz, pemerintah Indonesia sebenarnya sudah
bersikap unfriendly terhadap teroris di Indonesia. Dan Wirayuda pun sudah
menekankan bahwa Indonesia bukan saja unfriendly, tetapi lebih dari itu sudah lama
melakukan berbagai aksi pemberantasan terorisme, jauh sebelum tragedi 11
September 2001.
JOSHUA:
Tidak sukar untuk menangkap leher pembohong Wirauyuda ini. Mintakan saja "daftar
kegiatan pemberantasan terorisme" yang katanya sudah dilakukan oleh Pemerintah
Munafik ini, sebelum 11 September 2001, maka dia akan kencing di celananya.
Apakah ada pelaku pengeboman dan dalang kerusuhan yang pernah diadili dan
divonis? Jikapun pernah, semua itu dilakukan di dalam rangka
mengkambing-hitamkan GAM di Aceh, warga Kristen di Poso, dan RMS-Kristen
(tuduh mereka) di Maluku, serta Rakyat Papua!! Benar atau tidak, Penipu Wirayuda?
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Hassan Wirajuda juga menanggapi pernyataan Wolfowitz soal potensi terorisme di
Indonesia. Wolfowitz menyebutnya di pojok kecil di Poso, Sulawesi Tengah. Ini oleh
Wirajuda dianggap sebagai kurang tepat dan sudah kadaluwarsa.
JOSHUA:
Itulah yang saya katakana tadi, "kemunafikan memperlihatkan sisi yang paling idiot
dari seorang Menteri Luar Negeri". Perhatikan apa yang menjadi alasan munculnya
pernyataan si idot ini.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Hassan menekankan tercapainya kesepakatan damai melalui Deklarasi Malino yang
sedang dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali. Suara seperti ini jelas
tidak banyak berbeda dengan suara kalangan Lasykar Jihad. Hasan Wirajuda setelah
rapat Polkam Rabu lalu, seolah ingin menunjukkan bahwa permasalahan terorisme di
Maluku dan Poso sudah teratasi.
JOSHUA:
Memang benar seperi yang diungkapkan di sini. Logika si Hasan Wirayuda ini tidak
lebih baik dari punya "laskar jihad". Kesepakatan Damai di Poso, bukanlah bukti
bahwa masalah terorisme di dalam negara ini sudah dituntaskan. "laskar-laskaran
biadab beriman" itu masih merajalela di mana-mana. Apakah semua warga Kristen
Poso sudah bisa kembali ke tanah leluhur mereka? Maluku masih dilaknati oleh
perampok bertuhan yang bergelar "laskar jihad", yang juga sudah mulai menjalari
Papua. Teror masih saja dilakukan dengan dalih .anti judi. dan .anti maksiat., dan
"forum-foruman" masih merajalela membela nafsu serakah dan fanatisme buta
mereka, dengan berkedok membela Islam. Lama kelamaan, si Hasan Wirayuda bisa
didaulat sebagai "Al Ustadz".
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Kini Bambang Yudhoyono dan rekan-rekannya di kabinet harus menghadapi
kenyataan, mau tak mau harus membasmi para teroris di Indonesia. Jaringan teroris
kalau tidak dihentikan akan lebih gawat lagi, dan akan memancing Amerika Serikat
mengirim pasukannya ke Indonesia.
JOSHUA:
Sebenarnya, pengiriman Pasukan AS ke Indonesia bisa saja urung karena mendapat
tantangan keras dari umat Islam yang sudah tertipu dan keracunan, sehingga
Pemerintah Munafik ini tidak terlalu kuatir tentang hal itu. Yang mereka takutkan
adalah jika AS dan rekan-rekannya melakukan embargo ekonomi terhadap Indonesia
yang sudah melata di dalam debu ini, sebab mereka tahu bahwa mereka tidak bisa
mengharapkan .susu onta. dari para Habib yang lebih terlihat seperti tengkulak. .
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Yang menarik Kepala BIN Hendropriyono sempat membuka kehadiran jaringan Al
Qaidah di Poso. Tetapi karena desakan-desakan yang amat kuat, ia akhirnya meralat
ucapannya. "Sekarang dengan ditingkatkannya desakan-desakan Amerika mungkin
orang-orang semacam Hendropriyo-no akan lebih berani mengungkapkan peran
golongan teroris Islam di Indonesia," ujar sumber tersebut.
JOSHUA:
Hal ini juga membuktikan bahwa "tidak ada sesuatu kebaikan yg. muncul secara
alami dari dalam diri pentolan - pentolan Pemerintah Munafik sekarang ini. Semuanya
harus melalu tekanan dan himpitan dari luar. Kalaupun ada satu dua yang baik,
mereka tidak akan berumur panjang, seperti Bpk. Bahrudin Lopa, atau tergeser dan
dicampakkan, jika tidak ingin menderita bathin sebagai bunglon.
SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2002-01-11
Sementara itu Ketua Umum Forum Komunikasi Ahlusunnah Wal Jamaah Ayip
Syafruddin menilai Amerika Serikat sedang mencari celah untuk masuk ke Indonesia
dan menghentikan kebangkitan Islam.
© Hak cipta 2002 Radio Nederland Wereldomroep
JOSHUA:
Alangkah malangnya Muslim yang percaya pada .sarjana psikopat bergigi mancung
ini.! Apakah sebuah Kebangkitan Islam harus ditandai dengan merebaknya
.perusuhan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, penyunatan biadab,
penghancuran, pengeboman, penymbelihan manusia dan pemutar-balikan kebenaran?
Apakah Kebangkitan Islam memang seperti yang dilakukan Rezim Taliban dengan
menindas dan membodohi kaum Wanita? Apakah si Setan Teror, Osama bin Laden,
layak didaulat sebagai seorang .Tokoh Kebangkitan Islam"? Apakah .pekerja. dari
negara yang sedang mengalami Kebangkitan Islam, harus merupakan .pilihan
terakhir. bagi Negara Islam Malaysia? Mengapa kalian percaya pada .iblis berjubah.
seperti si idiot Ayip Syafruddin yang menyesatkan ini???
Jika saya adalah "Tukang Periuk", negara ini adalah periuk yang harus saya lumatkan
sampai halus, kemudian membentuknya kembali. Tetapi untuk membentuknya lagi,
saya harus berpikir dua kali untuk itu, karena saya manusia biasa. Jika Tuhan yang
menghancurkan, pasti Dia akan membentuknya kembali. Tetapi jika Tuhan
membiarkan iblis yang menghancurkan, artinya Dia tidak ingin periuk itu dibentuk
lagi. Sedang di dalam tangan siapakah Indonesia ini?
Salam Sejahtera!
JL.
|