The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pertemuan Malino untuk Ambon Diundur


KOMPAS, Jumat, 1 Februari 2002 Kompas

Pertemuan Malino untuk Ambon Diundur

Makassar, Kompas

Untuk benar-benar menghentikan konflik yang terjadi di Ambon, sosialisasi kepada dua kelompok yang terlibat langsung dalam pertikaian masih diperlukan. Karena itu, delegasi dua kelompok yang melakukan pertemuan tertutup dengan fasilitator di Makassar 30 Januari lalu, masih akan melakukan pendekatan dengan kelompoknya masing-masing. Setelah itu bersama-sama merembukkan konsep penghentian konflik dan rehabilitasi di Ambon untuk dibawa dalam pertemuan kedua belah pihak di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) pertengahan Februari mendatang.

Menurut Deputi II Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) bidang Koordinasi Kesehatan dan Lingkungan Hidup dr Farid Husain, sosialisasi dalam dua kelompok tersebut dilakukan untuk menemukan kesepahaman internal untuk kemudian bisa dihadapkan dalam meja perundingan dengan kelompok yang selama ini berseberangan.

Saat dihubungi, Kamis (31/1) sore, Farid menyebutkan bahwa dengan pertimbangan adanya agenda sisipan tersebut, pertemuan di Malino pada 5-7 Februari kemungkinan akan diundur sampai 11-12 Februari.

Tentang kemungkinan mundurnya pelaksanaan pertemuan damai untuk Ambon di Malino juga diungkapkan Dr Hamid Awaludin, peninjau pertemuan damai untuk Poso maupun untuk Ambon. Hamid tidak bersedia mengungkapkan mengapa pelaksanaan diundur sampai kira-kira tanggal 10-11 Ferbruari 2002. "Mungkin karena kedua belah pihak masih perlu waktu untuk mempersiapkan materi pembicaraan sekomprehensif mungkin," katanya.

Farid menolak pendapat bahwa diundurnya waktu pertemuan yang dijadwalkan memperlihatkan belum adanya kesepahaman antarkelompok untuk menghentikan konflik. Dalam pertemuan tertutup yang dilakukan Menko Kesra Jusuf Kalla yang juga diikuti Gubernur Maluku Saleh Latuconsina dan Gubernur Sulsel HZB Palaguna dengan perwakilan dua kelompok di dua hotel yang berbeda di Makassar itu, Farid justru menyebut adanya kemajuan berarti dalam penghentian konflik.

Kedua pihak semakin mengerucutkan keinginan untuk sama-sama menghentikan konflik yang harus dibarengi dengan penegakan hukum dan program rehabilitasi sosial. Beberapa persoalan yang dianggap masih harus didiskusikan adalah masalah teknis detail, seperti pengembalian pengungsi serta program rehabilitasi institusi pendidikan, kesehatan, dan permukiman. (p01/pep

© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044