KOMPAS, Kamis, 07 Februari 2002, 14:50 WIB
Masyarakat Maluku Siap Berembuk di Malino
Makassar, Kamis
Sejumlah 70 delegasi masyarakat Maluku masing-masing 35 orang dari kalangan
Islam dan 35 orang dari kalangan Kristen yang mewakili aspirasi masyarakat yang
bertikai sejak 19 Januari 1999, akan hadir dalam pertemuan penyelesaian konfik yang
dijadwalkan berlangsung di Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel, 11-12 Februari 2002.
"Kesiapan mereka untuk menyelesaikan masalah pertikaian bernuansa SARA itu
dicapai setelah melalui proses negosiasi yang melelahkan," kata Menko Kesra Jusuf
Kalla di Makassar, Kamis (7/2).
Jusuf menjelaskan, para wakil yang terdiri dari semua elemen masyarakat itu akan
membawa aspirasi masyarakat yang bertikai sejak dua tahun lalu itu ke meja
perundingan damai di kota dingin Malino.
Alotnya kesepakatan menuju perdamaian itu karena kasus Ambon memiliki skala
yang lebih besar baik dari segi korbannya maupun lamanya konflik tersebut
berlangsung sehingga membutuhkan upaya yang lebih dalam menyelesaikan
masalah bangsa secara simultan.
Menurutnya, penanganan penyelesaian konflik Maluku dicapai setelah beberapa kali
dilakukan negosiasi secara internal di dua kubu tersebut, dan jika kasus itu berlanjut
lagi maka masyarakat Maluku akan menjadi masyarakat yang terkebelakang.
"Indikator dari dugaan itu antara lain karena sekolah ditutup sejak tiga tahun lalu,
perekonomian hancur dan tidak ada lagi yang bisa diharapkan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Menko Kesra mengajak masyarakat Sulawesi Selatan untuk
menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelesaian konflik tersebut sekaligus
memberi dukungan moril atas terselenggaranya perundingan damai yang dijadwalkan
berlangsung dua hari di Malino. (Ant/ima)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|