KOMPAS, Kamis, 21 Februari 2002, 21:20 WIB
Pangkostrad: Tidak Ada Penambahan Pasukan ke Maluku
Ambon, Kamis
Pangkostrad Letjen TNI Ryamizard Ryacudu menegaskan, tidak ada lagi
penambahkan pasukan TNI ke Maluku karena setelah perundingan di Malino Sulsel,
11-12 Februari, situasi di daerah itu semakin kondusif.
"Tidak perlu lagi menambah pasukan TNI di Maluku, karena jumlah personel yang ada
saat ini sudah cukup. Apalagi situasi keamanan semakin kondusif dan sudah mau
damai," katanya, di Ambon, Kamis.
Pangkostrad yang berada di Ambon bersama Menko Polkam Susilo Bambang
Yudhoyono selama dua hari itu, mengatakan, kehadiran personel TNI ke Maluku
bukan untuk berperang, tujuannya adalah melerai pihak-pihak yang bertikai.
"Kehadiran pasukan di Maluku bukan untuk berperang, namun untuk melerai dan
mencegah saudara-saudara yang bertikai, sehingga situasi keamanan semakin
kondusif, dan tidak perlu ada orang yang mau memanas-manasi," katanya.
Oleh karena itu, Pangkostrad mengingatkan, agar jangan ada pihak yang coba-coba
menimbulkan konflik baru di Maluku dengan kekerasan. "Jika ada pihak-pihak yang
ingin mencoba membangkitkan kembali konflik baru di Maluku, TNI akan
menghadapinya dengan tegas," ujar Pangkostrad.
Jenderal berbintang tiga ini mengingatkan b! erbagai komponen bangsa di Maluku
agar jangan lagi mau menjadi provokator. "Baik TNI/Polri, Pemda maupun media
massa hendaknya tidak menjadi provokator, agar konflik selesai," katanya.
Pangkostrad pun menyatakan kesiapan personel TNI untuk membantu dan
mendukung kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sebagaimana daerah lainnya.
Kehadiran pasukan TNI di Maluku bisa dioptimalkan tenaganya guna membangun
daerah ini dari kehancuran, seperti yang dilakukan di Papua dan Poso.
Di bidang hiburan, TNI siap mempertontonkan terjun payung yang bisa ditonton kedua
komunitas yang bertikai, sehingga bisa berkumpul kembali guna membangun Maluku
di berbagai sektor kehidupan," demikian Pangkostrad. (Ant/Cay)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|