The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bank Dunia Alokasikan Rp 4,4 Milyar untuk SD-MI di Maluku Tenggara


KOMPAS, Minggu, 24 Februari 2002, 10:59 WIB

Bank Dunia Alokasikan Rp 4,4 Milyar untuk SD-MI di Maluku Tenggara

Tual, Minggu

Bank Dunia melalui Proyek Peningkatan Pendidikan Dasar (P3D)tahun 2001, mengalokasi dana sebesar Rp 4,4 milyar untuk membangun 19 unit sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tersebar di Kabupaten Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara Barat (MTB).

Pimpinan Bagian Proyek P3D Drs Jansen Leunupun kepada Antara di Tual, Minggu (24/2), mengatakan pembangunan sarana pendidikan ini diselaraskan dengan tuntutan kebutuhan kedua daerah, yang sebagian desa-desanya belum memiliki fasilitas pendidikan memadai, berikut tenaga guru yang masih terbatas, sehingga proses mencerdaskan bangsa, masih jauh dari kualitas yang diharapkan.

Tahap pertama pembangunan sarana pendidikan ini diprioritaskan pada desa-desa terisolir dan berkatagori desa miskin yang swadaya masyarakatnya tidak bisa diharapan dapat mendukung pembangunan sebuah gedung sekolah untuk kebutuhan pendidikan anak.

Sedangkan tahap berikut akan diarahkan untuk kebutuhan rehabilitasi berat, sehingga secara bertahap gedung SD dan MI di daerah ini dapat dibangun parmanen, dilengkapi perabot dan kelengkapan pendidikan lain, yang dapat menunjang kelancaran dan kenyamanan proses belajar dan mengajar.

Pelaksanaan proyek sarana pendidikan (Sardik) ini diakui, baru dibangun 11 unit dengan presentasi pekerjaan telah mencapai 90 persen sedangkan selebihnya akan dibangun tahun 2002. Proyek bantuan Bank Dunia ini dikerjakan secara swakelola oleh Komite Sekolah yang telah dibentuk di desa yang bersangkutan, tanpa melalui tender rekanan, namun kualitas pekerjaannya diawasi ketat oleh konsultan teknik sipil yang berpengalaman sehingga tidak perlu diragukan.

Guru Honor

Selain pembangunan Sardik, menurut Leunupun, Bank Dunia juga merekrut 40 orang sarjana pendidikan untuk menjadi guru honor pada sejumlah SLTP dan MI di pedesaan, yang selama bertahun tahun mengalami kesulitan tenaga guru bidang studi khusus.

Para guru tersebut dikontrak selama tiga sampai empat tahun dengan biaya hidup Rp 300.000 per bulan, di samping biaya transportasi dari dan ke tempat tugas. Program ini merupakan wujud nyata dari sikap kesungguhan pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas bagi masa depan pembangunan negara dan bangsa.

Ia berharap agar program semacam terus dilanjutkan di waktu mendatang sehingga kualitas pendidikan di daerah terpencil dan berkatagori miskin dapat ditingkatkan, seiring dengan tuntutan dan dinamika kemajuan bangsa. (glo)

© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044