ManadoPost Online, Rabu, 15 Januari 2002
Laskar Jihad Bukti Penindasan Minoritas
UUD 1945 sangat melindung hak dan kepentingan minoritas. Bahkan pasal 28
tentang HAM telah memberikan bukti bahwa bangsa Indonesia tidak pernah mengakui
adanya dikotomi mayoritas dan minoritas. Tapi kenyataannya, diskriminasi masih
tetap terjadi.
Hal ini menurut pakar hukum Drs EP Rumayar SH karena tingkat pengawasan dari
pemerintah sangat lemah. Dia sependapat bahwa UUD 45 sudah melindungi
kepentingan minoritas, tapi menurutnya perlindungan tersebut tidak mampu
diejahwantahkan secara nasionalis oleh pelaksana.
Kenapa? Menurut mantan Ketua DPRD Minahasa ini, karena penegakan hukum yang
dilakukan selama ini masih terjebak pada hubungan emosi dan kepentingan politik.
Padahal dalam menegakan supremasi hukum, perangkatnya harus mampu berdiri di
atas segala kepentingan.
Karena terjebak pada sikap 'mendua' ini, akhir yang menjadi korban adalah minoritas.
Tapi kenyataannya, pemerintah tidak mampu memberikan sikap tegas, meski sudah
terbukti kaum minoritas mendapatkan perlakuan yang tidak adil.
Salah satu yang sangat mengusik adalah tampil kekuatan Laskar Jihad sebagai sipil
bersenjata. Meski telah melakukan penindasan terhadap minoritas, tapi
kenyataannya tidak ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menangkap atau
membubarkan organisasi yang berlindung di balik agama ini.
Bagi kaum Islam sendiri, tindakan main hakim sendiri yang dilakukan Laskar Jihad
tidak bisa diterima. Pengurus MUI Sulut Ustad Soetardi Karim BA ketika memberikan
ceramah pada acara doa bersama dan halal bi halal pemerintah, BKSAUA dan
masyarakat kecamatan Kawangkoan Minggu (13/1), secara tegas menyatakan bahwa
Islam menolak segala bentuk kekerasan.
Soetardi Karim mengatakan, justru dalam ajaran Islam selalu ditekankan cinta kasih
baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Dan Islam mengajarkan
umatnya untuk mampu melindungi umat beragama lainnya. ''Karena memang kita ini
adalah bersaudara. Makanya sangat disayangkan bila orang yang bersaudara ini
harus berkelahi. Islam menolak tindakan kekerasan,'' ujarnya.(***)
Risbang © Copyright 1996, MANADO POST Online
|