The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Laskar Jahad


Laskar Jahad

Haji Thamrin Ely dari Mesjid El Fatah di Ambon dalam suratnya yang diedarkan pada sidang Hak Azasi Manusia PBB di Jenewa bulan April tahun lalu dengan tegas beliau menyatakan bahwa Laskar Jihad datang ke Maluku atas insiatif mereka sendiri.

Sebelum Laskar Jihad berangkat ke Maluku Laskar Jihad mengadakan Tabliq Akbar di Senayan tahun 1999. Hadir sebagai tamu dalam tabliq akbar tsb Hamzah Haz yang sekarang wakil presiden RI dan Dr Amien Rais, ketua DPR RI. Amien Rais dalam kata kata sambutannya memberikan restu kepada Laskar Jihad pada pertemuan tsb.

Dalam wawancara SCTV yang dikutib oleh harian Media Indonesia pada permulaan Mei tahun lalu, Jaffar Umar Tabilb menyatakan bahwa policy TNI adalah policy Laskar Jihad.

Persenjataan Laskar Jihad pada umumnya adalah persenjataan standard TNI. LJ memiliki senjata yang memakai peredam suara, khususnya diapakai untuk menembak jarak jauh.

Ke Maluku untuk hidup mereka tergantung pada penduduk setempat pada desa-desa yang mereka kuasai. Bagi pengungsi diwajibakan memberi sebahagian dari memberikan sebahagian dari jatah berasnya untuk dapur umum Laskar Jihad. Bagi penduduk yang berjualan di pasar pada tempat-tempat yang mereka kuasai dipunggut semacam pajak, yaitu memberikan "sumbangan" untuk dapur Laskar Jihad.

Karena masyarakat terpecah dua, maka instansi pemerintah pun terpecah menji dua. Kepada pegawai seagama dengan mereka diwajibkan memberikan sebahagian dari upah yang mereka terima.

Selain itu diharuskan pada penduduk setempat membayar semacam pajak umum sebanyak Rp. 50.000 per keluarga.

Dalam aksinya LJ mereka membakar dan merusak dua yaitu universitas Pattimura dan Universitas Kristen dan sebuah rumah sakit milik Gereja Katholik. Mereka menjarah barang-barang milik universitas dan rumah sakit tersebut. Sama halnya dalam penyerangan perkampungan atau bahagian dari kota Ambon dilakukan penjarahan barang-barang milik penduduk oleh mereka.

Disamping serangan terbuka, LJ mengadakan serangan dalam unit-unit yang kecil kepada penduduk yang rumahnya agak terpencil, yaitu dengan membunuh tuan rumah atau siapa saja yang mereka temukan. Kadangkala mereka dalam unit yang demikian datang pada malam hari, atau pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit. Biasanya mereka mengetok pintu, dan kalau dibuka, orang yang membuka pintu itu ditusuk kemudian mereka melempar granat kedalam rumah.

Di beberapa tempat diadakan paksaan pindah agama oleh LJ, seperti yang dijalankan di pulau Kesui dan Selatan Pulau Buru.

MASARIKU NETWORK AMBON
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044