Media Indonesia, 2 Maret 2002 19:41 WIB
Insiden Pawai Perdamaian di Ambon, Empat Warga Luka
AMBON (Media): Sedikitnya empat orang warga menderita luka-luka akibat terjadinya
insiden penghadangan terhadap rombongan pawai perdamian Muslim-Kristen di
kawasan Wai Haong, Sabtu siang sekitar pukul 13.20 WIT.
Data yang diperoleh Antara dari sejumlah rumah sakit di Ambon menyebutkan, dua
orang warga menderita luka ringan akibat tusukan benda tajam dan mendapat rawat
jalan. Sedangkan dua lainnya terpaksa menjalani rawat inap di RSUD Dr Haulussy,
dan RS GPM Ambon.
Insiden itu berawal dari pawai perdamaian yang dilakukan para tukang ojek
Muslim-Kristen mengelilingi pusat kota Ambon, sebagai wujud kegembiraan
kesepakatan perundingan damai Maluku di Malino.
Bersamaan dengan itu pun tengah dilakukan sosialisasi 11 butir kesepakatan Malino
kepada warga masyarakat Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, serta Seram
Timur, yang dilakukan oleh Wagub Maluku Bidang Kesra, Pangdam XVI/Pattimura,
serta Kapolda Maluku.
Namun, ketika iring-iringan kendaraan bermotor itu tiba di kawasan Wai Haong,
tiba-tiba muncul sekelompok orang yang langsung melakukan penghadangan.
Akibatnya sebagian besar peserta pawai perdamian panik dan lari menyelamatkan
diri.
Insiden ini pun berbuntut pada bubarnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan di
halaman kantor Gubernur Maluku, setelah sejumlah warga melempari beberapa
jendela kantor gubernur. Sedikitnya delapan unit sepeda motor serta sejumlah becak
yang ditinggalkan oleh pemiliknya dibakar massa.
Situasi dan kondisi Ambon akhirnya kembali mencekam, karena terjadi penumpukan
massa pada kawasan-kawasan tertentu, khususnya daerah perbatasan. Dampaknya
aparat TNI dan Polri terpaksa melepaskan rentetan tembakan peringatan untuk
membubarkannya.
Ratusan warga sempat terperangkap di Ambon Plaza, salah satu pusat perbelanjaan
terbesar di kota Ambon. Sedikitnya tiga unit mobil truk milik TNI Polri dikerahkan ke
pusat perbelanjaan tersebut untuk mengevakuasi warga yang terperangkap.
Sejumlah lokasi terutama yang menjadi tempat pertemuan dan interaksi antarwarga
Muslim-Kristen sejak tiga hari terakhir, mendadak menjadi sepi.
Untuk mengamankan wilayah tersebut Penguasa Darurat Sipil Maluku, Saleh
Latuconsina serta Pangdam XVI/Pattimura Brigjen Mustopo, mengerahkan aparat
keamanan untuk menjaga ketat lokasi-lokasi tersebut.
Aparat keamanan pun diinstruksikan untuk mencari dan mengejar dalang di balik
insiden tersebut guna diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (OL-01)
Copyright © 1999-2001 Media Indonesia. All rights reserved.
|