The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Sepak terjang Laskar Jihad di Papua


Sepak terjang Laskar Jihad di Papua

Hilversum, Jumat 22 Maret 2002 13:40 UTC

Sepak terjang Laskar Jihad makin meluas. Tadinya aktivitas sayap militer kelompok Ahlus Sunnah Wal Jamaah ini hanya terdengar di Maluku atau Poso Sulawesi Tengah. Namun kini mereka mulai merambah bumi Papua. Dua wilayah yang kini menjadi basis kegiatan mereka adalah Kabupaten Sorong dan Fak-fak. Kedatangan Laskar Jihad ke Papua ini makin terasa setelah kelompok Kristen dan Islam Maluku berdamai di Malino, Sulawesi Selatan, Februari lalu.

Lembaga Studi Hak Asasi Manusia (Elsham) Papua memperkirakan, jumlah Laskar Jihad di Papua sudah mencapai ribuan orang. Tiap Minggu 70-an orang bertampang Indonesia dan asing tiba di Sorong dengan kapal-kapal kayu yang berlayar dari daerah Maluku dan Maluku Utara. Selain menggunakan kapal kayu, mereka juga bisa mengikuti kapal penumpang besar seperti Dobon Solo, Umsini, Rinjani dan Sinabung.

Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib membenarkan keberadaan anggotanya di Papua. Pengerahan tersebut berlangsung sejak enam bulan lalu dan saat ini sudah sekitar 200 anggota Laskar Jihad berada di bumi Cendrawasih. Menurut Ja'far mereka hanya melakukan dakwah Islam terhadap masyarakat setempat. Sejauh ini menurutnya keberadaan mereka diterima baik oleh masyarakat muslim Papua.

Ja'far Umar Thalib: Ya tujuan kita sebagaimana tujuan kita ke seluruh wilayah Indonesia adalah dalam rangka untuk menebarkan dakwah kepada Al Quranun Sunnah di kalangan kaum muslimin. Tentunya orang-orang Papua sendiri muslimin yang ada di Sorong, Fakfak juga orang-orang Papua penduduk asli yang ada di Timika dan juga Jayapura menyambut dan mengharapkan dan mengundang kami untuk datang ke sana.

Ja'far menambahkan biaya hidup dan kegiatan 200 anggotanya di Papua dikirim dari Laskar Jihad pusat. Namun ia menolak menyebut berapa jumlah dana yang dikirim.

Masyarakat Papua pada umumnya memang telah merasakan kehadiran Laskar Jihad di wilayah mereka. Sejauh ini mereka bisa menerima kehadiran kelompok yang biasa berjubah, bersorban dan berjanggut ini. Namun Diah Anggriani, seorang warga, berharap mereka tidak melakukan kegiatan yang meresahkan.

Diah Anggriani: Sepertinya kelihatan mereka ada. Pakai bajunya kan kelihatan. Dari cara berpakaian kan lain dengan Islam-Islam biasa yang NU. Kelihatannya itu sepertinya di daerah Tanah Hitam saja. Kalau mereka ada ya aman-aman sajalah tidak usah jadi masalah yang lain lagi. Baru-barukan yang meninggalnya Pak Theys orang semua takut. Nah sekarang kalau umpama mereka bikin ramai lagi ya, orang semua maunya damai, jangan ada yang cari masalah.

Meski demikian sebagian warga lainnya mulai merasa gelisah atas kehadiran Laskar Jihad. Anggota Elsham dari divisi pengawasan, Obet Rawar menyatakan sejumlah kegiatan Laskar Jihad dinilai mengganggu ketenangan masyarakat Papua.

Obet Rawar: Memang dakwah. Tetapi laporan yang kami terima terutama dari relawan-relawan kami, bahkan dari umat muslim sendiri, mereka juga tidak menerima dakwah itu karena dakwah-dakwah itu membangkitkan sentimen agama terutama terhadap agama Kristen. Misalnya di Manokwari tahun lalu Laskar Jihad masuk melakukan dakwah di mesjid-mesjid. Lantas mereka yang muslim dan sudah lama tinggal di Manokwari tidak setuju acara-acara seperti itu karena mereka tidak mau terulang lagi peristiwa seperti di Ambon.

Bagaimana tanggapan aparat keamanan Papua? Beberapa waktu lalu polisi kabarnya menangkap seseorang bernama Ahmad Bao di daerah Fakfak. Sebagian kalangan menduga ia adalah anggota Laskar Jihad yang melatih perang masyarakat setempat, merakit bom dan membuat panah beracun. Namun Kepala Kepolisian Papua Made Mangku Pastika menyatakan Ahmad Bao bukan anggota Laskar Jihad. Menariknya, Made Pastika bahkan membantah Laskar Jihad telah hadir di Papua.

Made Mangku Pastika : Ya itu sebenarnya sehubungan dengan pembawaan beberapa barang yang dilarang seperti senjata api rakitan kemudian ada beberapa bahan yang bisa dikategorikan sebagai bahan peledak dan senjata-senjata lain seperti senjata tajam. Tapi bahwa mereka itu adalah Laskar Jihad ya belum bisa dikategorikan seperti itu. Untuk adanya Laskar Jihad itu ya tidak ada.

Selanjutnya Made menghimbau agar masyarakat tak mudah percaya pada orang-orang dari luar, yang mencoba mengusik ketenangan dan kedamaian di Papua.

Inilah yang menarik. Di satu pihak Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib sudah mengatakan anak buahnya berada di Papua, bahkan warga setempat juga sudah menyaksikan orang-orang pendatang berpakaian lain. Namun di lain pihak aparat keamanan justru membantah kehadiran Laskar Jihad. Maka tidaklah jelas apa sebenarnya peran dan tugas aparat keamanan. Dalam situasi ini tidaklah mengherankan kalau dalam soal Laskar Jihad masyarakat tetap curiga, jangan-jangan aparat keamanan justru melindungi atau bahkan terlibat dengan kelompok yang sedang bertikai.

Tim liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044