The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pasukan BKO Mulai Digelar di Poso. Wapres: Diduga Unsur Luar Ikut Bermain


Sinar Harapan, Sabtu, 8 Desember 2001

Pasukan BKO Mulai Digelar di Poso
Wapres: Diduga Unsur Luar Ikut Bermain

Poso, Sinar Harapan - Mulai Sabtu (8/12) Polda Sulawesi Tengah menggelar operasi penerimaan BKO (bawah kendali operasi) TNI/Polri di Poso.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Zaenal Abidin Ishak, mengatakan pasukan yang di-BKO-kan itu ditugaskan untuk pemulihan keamanan Poso sebab sejak beberapa pekan terakhir ini kondisi di Poso fluaktif, secara tiba-tiba muncul konflik.

Menurut Kapolda, selesai penerimaan pasukan di Lapangan Bola, Sintuwu Maroso, Sabtu (8/12), tugas pemulihan itu berlaku sejak 1 Desember 2001 sampai enam bulan ke depan atau 1 Mei 2002.

Dua bulan pertama dilakukan tahap sosialisasi. Siapa pun yang melakukan kerusuhan aparat keamanan akan melakukan tindakan tegas tanpa pandang bulu akan diproses secara hukum.

Mulai hari ini juga aparat keamanan yang ditugaskan di Poso akan disebar ke daerah-daerah rawan konflik. Kapolda juga menjelaskan sekitar 300 pengungsi asal warga Bali yang ada di Napu hari ini akan diusahakan untuk dikembalikan ke daerahnya karena sudah aman dan petugas ada di sana.

Kasrem 132 Tadulapo, Letkol Infanteri, Dede K. Atmawijaya kepada SH menjelaskan siang ini pukul 13.00 waktu Indonesia Tengah, Pangkostrad Letjen TNI Ryamizard Ryacudu bersama Dankomar Marinir dan beberapa pejabat TNI lainnya, hari ini juga datang ke Poso untuk meninjau persiapan latihan gabungan di Poso.

Sementara itu, Wakil Presiden Hamzah Haz mengatakan, berdasarkan laporan, muncul dugaan bahwa konflik Poso bukan lagi konflik internal, tapi sudah ada unsur-unsur dari luar daerah yang turut bermain. Namun, Wapres enggan menjelaskan lebih lanjut siapa yang ikut terlibat dalam kerusuhan itu.

"Ya, sudah berbagai usaha yang dilakukan, konflik antara masyarakat pengungsi, kita sudah tangani, bahkan kita mengharapkan tahun depan ini sudah diselesaikan," kata Hamzah Haz usai salat Jumat bersama jajaran Polri di Masjid Al-Ikhlas, Jakarta, Jumat (7/12).

Wapres melanjutkan, meski pengamanan daerah Poso sudah ditingkatkan namun pemerintah tetap mengantisipasi dengan menambah jumlah personel keamanan. "Itu secara bertahap sudah membaik karena sudah ditingkatkan kewaspadaannya.

Tentu saja pemerintah tidak membiarkan suhunya makin meningkat," katanya. Mengenai solusi terpadu dalam menyelesaikan konflik Poso, Wapres mengharapkan agar ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. "Ya, tentu saja kalau hanya pemerintah saja tanpa bantuan masyarakat tidak akan selesai," katanya.

Wapres mengharapkan sesuai koridor hukum yang berjalan, pihaknya tidak menghendaki timbul konflik antara masyarakat dengan aparat kepolisian. Kapolri mengatakan, Mabes Polri akan mengirim lagi pasukan sebanyak 10 SSK. Bahkan, pekan depan Kapolri Da'i Bachtiar sendiri akan berkunjung langsung ke lokasi tersebut.

"Meski sudah dirasakan cukup bantuan keamanan, tapi kami tetap mengirim dua batalyon dari TNI, sedangkan dari Polri 10 SSK," katanya.

Da'i menjelaskan, selama 2-3 hari ini situasi di Poso sudah agak tenang, dan pola operasinya pun dilakukan secara terpadu yakni antara TNI, Polri dan Pemda setempat. "Jadi bukan hanya upaya keamanan tapi juga pendekatan kesra," katanya.

Da'i mengatakan, sampai saat ini karena situasinya sudah tenang kembali, maka tidak akan dilakukan pemberlakuan darurat sipil. Penempatan aparat kepolisian di daerah itu juga akan dilakukan secara seimbang. (man/ria)

Copyright © Sinar Harapan 2001
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044