SUARA PEMBARUAN DAILY, 14 Maret 2002
Disangkal SPMM Provokatif
JAKARTA - Komandan Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib menyangkal radio Suara
Perjuangan Muslim Maluku (SPMM) bersifat provokatif, sebab radio itu fungsinya
untuk menyampaikan pengajaran agama Islam dan meluruskan pemberitaan berbagai
media massa di Ambon yang menyudutkan Laskar Jihad.
''Barangkali karena tugas itu maka SPMM dianggap sebagai radio yang provokatif,''
kata Ja'far dalam dalam diskusi publik bertajuk ''Seberapa Besar Andil Media Radio
dalam Memicu Konflik'', Rabu (13/3), di Jakarta. Forum itu diselanggarakan radio
Voice of Human Rights dan tampil pula sebagai pembicara Ketua Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) Jakarta Romy Fibri, pengamat media Ade Armando, dan praktisi
hukum media Hinca Panjaitan.
Menanggapi hal itu, pengamat media Ade Armando memahami kalau SPMM lebih
berpihak kepada Laskar Jihad. Sebab, radio tersebut adalah radio perjuangan yang
lahir dalam situasi perang. Media yang lahir dalam situasi perang, kata dia, tidak
terlalu memperhatikan pemberitaan yang berimbang dan objektif. Kendati demikian,
SPMM tetap harus mengembangkan jurnalisme perdamaian.
''SPMM harus berpihak pada perdamaian. Karena itu, pemberitaan pun harus
diarahkan pada tegaknya perdamaian di Ambon dengan mengembangkan jurnalisme
damai,'' katanya.
Sebelumnya Ja,far juga menyatakan Laskar Jihad mendukung perdamaian di Ambon,
namun mempersoalkan adanya persekongkolan dibalik perjanjian Malino II.
''Kami telah mengajukan konsep-konsep perdamaian kepada Menko Kesra Jusuf
Kalla,'' ujarnya. (AD/M-5)
Last modified: 14/3/2002
|