The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Delegasi PKB Ambon dan Maluku Nyaris Tersingkir


TEMPO, 20 Jan 2002 2:28:5 WIB

Delegasi PKB Ambon dan Maluku Nyaris Tersingkir

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Keributan terjadi di arena Muktamar Luar Biasa PKB 'Kuningan' di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta, Minggu (20/1) dini hari. Delegasi dari DPC PKB Ambon dan DPW PKB Maluku melayangkan protes keras karena nyaris tersingkir dari pemilihan.

Pasalnya, sembilan orang delegasi –4 dari Ambon dan 5 suara untuk DPW PKB Maluku— tidak tercatat dalam registrasi. Mereka tidak mendapatkan kartu suara. Protes keras dilayangkan. Delegasi dari Ambon dan Maluku merasa ‘dibekukan’ sehinga tidak mempunyai hak suara. Sedang panitia menyatakan registrasi dan pembagian kartu suara sudah selesai.

"Ini pasti permainan kalian yang di dalam. Kalau perlu panggil polisi,” teriak utusan dari Ambon dan Maluku berulang-ulang. Tudingan keras diarahkan pada panitia. Sementara, kalangan Satgas Garda Bangsa berjaga-jaga di pintu masuk. Mereka dengan keras mencegah delegasi Ambon dan Maluku masuk.

Teriakan-teriakan protes melayang keras. Perhatian peserta muktamar sontak tersedot. Sebagian berusaha menenangkan dengan alunan Shalawat Badar. Suasana agak reda. Namun, masalah Ambon dan Maluku belum terselsaikan. Ternyata, Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid mendengar persoalan tersebut.

Titah segera diturunkan Gus Dur. Sembilan delegasi dari DPC PKB Ambon dan DPW PKB Maluku diperbolehkan masuk ruang pemilihan dan mendapatkan kartu suara. Lewat pengeras suara, akhirnya panitia membukakan pintu. Suasana panas pun seketika surut.

Hingga menjelang pukul 02.00 wib, pemilihan Ketua Dewan Syuro dan Ketua Dewan Tanfidziyah PKB belum juga digelar. Registrasi terhadap 511 peserta –berasal dari seluruh DPC dan DPW PKB— baru selesai. Ini saja menyedot waktu sekitar 2,5 jam sejak pendaftaran dimulai pukul 23.30 wib tadi. "Gimana ini, panitia tidak siap. Kurang profesional,” gerutu seorang peserta dari Jawa Timur.

Ia kecewa karena lambannya panitia bekerja. Sementara peserta menumpuk di pintu masuk arena muktamar. Panitia pun memanggil peserta dengan teriakan mulut. Kadang tidak terdengar, kadang terdengar. Beberapa saat kemudian memakai pengeras suara. (Heru C. Nugroho/Syaiful Amin – Tempo News Room)

© tempointeractive.com
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044