MULAI PAGI INI

 

Seperti biasa aku bangun tergesa-gesa,

Langsung mengurus ini dan itu,

Terburu-buru makan, tergopoh-gopoh ke tempat kerja.

Aku tidak mempunyai cukup waktu.

Aku orang sibuk, banyak tugas, banyak acara;

Karena itu aku tidak sempat berdoa

 

Hari itu segala yang kulakukan menubruk ke sana sini.

Persoalan datang bertubi-tubi

“Mengapa Tuhan tidak menolong?”aku bertanya.

Tuhan menjawab, “Tetapi kamu tidak meminta.”

 

Aku ingin hari itu bertabur bunga-bunga keberhasilan,

Namun yang kuhadapi adalah belukar berduri.

Aku heran mengapa Tuhan tidak menunjukkan jalan.

Tuhan pun balas bertanya, “Mengapa kamu tidak mencari?”

 

Persoalan demi persoalan membuat aku terjerembab,

Aku putar otak dan berupaya, namun sia-sia.

Dalam hati aku menggugat mengapa Tuhan tidak memberi jawab.

Tuhan berkata, “Tapi kamu tidak bertanya.”

 

Jalan macet menghadang, jalan buntu menunggu,

Beban masalah menekan aku merunduk.

Pelbagai kunci kucoba untuk membuka pintu.

Tersenyum Tuhan berucap,  “Mengapa kamu tidak mengetuk?”

 

Kepalaku oleng bak kapal bersandar tanpa sauh

Hatiku gelisah meronta seperti ikan dalam pukat

Aku merintih, “Tuhan mengapa Engkau begitu jauh?”

Tuhan menjawab, “Tapi kamu tidak mendekat.”  

Lalu mulai pagi ini,

Aku terlebih dulu menenangkan diri,

Berkonsolidasi, mencari visi, bermeditasi.

Begitu banyak yang hari ini perlu kukerjakan.

Tapi justru itu aku membuka hubungan:

“Selamat Pagi Tuhan...”  

 

EPILOG "SELAMAT PAGI TUHAN"

Author : Dr. Andar Ismail

 

 

HomePage GuestBook MessageBoard Pictures IPIT's Love Story