 |
a. Duduk (Padmasana, Sidhasana, Vajrasana)
OM PRASADA STHITI SARIRA SIVA
SUCI NIRMALA YA NAMAH SVAHA
Artinya :
Om Sang Hyang Widhi Wasa, Yang Maha Suci,
pemelihara kehidupan, hamba puja dikau
dengan sikap yang tenang.
b. Pranayama :
1. Puraka (menarik nafas)
OM ANG NAMAH
2. Kumbaka (menahan nafas)
OM UNG NAMAH
3. Recaka (mengeluarkan nafas)
OM MANG NAMAH
Artinya :
Om Sang Hyang Widhi Wasa, Pencipta,
Pemelihara, dan Pelebur alam semesta
hamba puja Dikau.
c. Kara Sodhana (Sarira Suddha)
OM SODDHAMMAM SVAHA
OM ATI SODHA MAM SVAHA
Artinya :
Om Sang Hyang Widhi Wasa,
sucikanlah hamba dari segala dosa.
d. Puja Tri Sandhya :
1. OM OM OM BHUR BHUVAH SVAH,
TAT SAVITUR VARENYAM,
BHARGO DEVASYA DHIMAHI,
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
2. OM NARAYANA EVEDAM SARVAM,
YAD BHUTAM YASCA BHAVYAM,
NISKALANKO NIRANJANO NIRVIKALPO,
NARAYANO NA DVITYO ASTI KASCIT
3. OM TVAM SIVAH TVAM MAHADEVA,
ISVARAH PARAMESVARAH,
BRAHMA VISNUSCA RUDRASCA,
PURUSAH PARIKIRTITAH
4. OM PAPO' HAM PAPA KARMAHAM,
PAPATMA PAPASAMBAVAH,
TRAHI MAMPUNDARIKAKSAH,
SABAHYABHYANTARAH SUCIH
5. OM KSAMASVA MAM MAHADEVAH,
SARVAPRANI HITANKARA,
MAM MOCA SARVAH PAPEBHYAH,
PALAYASVA SADA SIVAH
6. OM KSANTAVYAH KAYIKO DOSAH,
KSANTAVYO VACIKA MAMA,
KSANTAVYO MANASO DOSAH,
TAT PRAMADAT KSAMASVA MAM,
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM
Artinya :
1. Om Sanghyang Widhi Wasa yang me-nguasai
ketiga dunia ini, Engkau Maha Suci,
sumber segala cahaya dan kehidupan,
berikanlah budi nurani kami penerangan
sinar cahaya-Mu Yang Maha Suci.
2. Om Sanghyang Widhi Wasa,
sumber segala ciptaan, sumber semua
makhluk dan kehidupan, Engkau tak ternoda,
suci murni, abadi, dan tak ternyatakan,
Engkau Maha Suci dan tiadalah
Tuhan yang kedua.
3. Om Sanghyang Widhi Wasa,
Engkau disebut juga Siwa, Mahadewa,
Brahma, Wisnu dan juga Rudra, karena
Engkau adalah asal mula segala yang ada.
4. Om Sanghyang Widhi Wasa,
hamba-Mu penuh kenestapaan,
nestapa dalam perbuatan, jiwa, kelahiran.
Karena itu Oh Hyang Widhi,
selamatkanlah hamba dari kenestapaan ini,
dan sucikanlah lahir bathin hamba.
5. Om Sanghyang Widhi Wasa Yang Maha Utama,
ampunilah hamba-Mu, semua makhluk
Engkau jadikan sejahtera, dan Engkau
bebaskan hamba-Mu dari segala kenestapaan
atau tuntunan suci-Mu Oh Penguasa kehidupan.
6. Om Sanghyang Widhi Wasa,
ampunilah segala dosa dari perbuatan,
ucapan, dan pikiran hamba, semoga segala
kelalaian hamba itu Engkau ampuni.
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga damai
di hati, damai di dunia, dan damai selalu.
a. Persiapan Sembahyang.
Persiapan sembahyang meliputi persiapan
lahir dan persiapan bathin. Persiapan lahir
meliputi sikap duduk yang baik, pengaturan
nafas dan sikap tangan.
Termasuk dalam persiapan lahir ialah
sarana penunjang sembahyang seperti pakaian,
bunga dan dupa, sedangkan persiapan bathin
ialah ketenangan dan kesucian pikiran.
Langkah-langkah persiapan dan sarana
prasarana sembahyang adalah sebagai berikut :
1. Asuci Laksana
Pertama-tama orang membesihkan badan dan
kesejukan lahir mempengaruhi ketenangan hati.
2. Pakaian
Pakaian waktu sembahyang supaya diusahakan
pakaian yang bersih serta tidak mengganggu
ketenangan pikiran.
Pakaian yang ketat atau longgar,
warna yang menyolok hendaknya dihindari.
Pakaian harus disesuaikan dengan
dresta (kebiasaan) setempat,
supaya tidak menarik perhatian orang.
3. Bunga dan Kwangen
Bunga dan Kwangen adalah lambang kesucian,
supaya diusahakan bunga yang segar,
bersih dan harum. Jika dalam persembahyangan
tidak ada kwangen dapat diganti dengan bunga.
Ada beberapa bunga yang tidak baik untuk
sembahyang. Menurut Agastyaparwa,
bunga tersebut adalah :
Bunga yang berulat, bunga yang gugur
tanpa digoncang, bunga-bunga yang berisi semut,
bunga yang layu, yaitu bunga yang lewat
masa mekarnya, bunga yang tumbuh di kuburan.
Itulah jenis-jenis bunga yang tidak patut
dipersembahkan oleh orang yang baik-baik.
4. Dupa
Apinya dupa adalah simbul Sanghyang Agni,
saksi dan pengantar sembah kita kepada
Sanghyang Widhi, setiap yadnya dan pemujaan
tidak luput dari penggunaan api.
Hendaknya ditaruh sedemikian rupa sehingga
tidak membahayakan orang-orang disebelah.
5. Tempat duduk
Tempat duduk hendaknya diusahakan duduk
tidak mengganggu ketenangan untuk sembahyang.
Arah duduk ialah menghadap Pelinggih.
Jika mungkin agar menggunakan alas duduk
seperti tikar dan sebagainya.
6. Sikap duduk
Sikap duduk dapat dipilih sesuai dengan
tempat dan keadaan serta tidak mengganggu
ketenangan hati. Sikap duduk yang baik
untuk pria ialah sikap duduk bersila dan
badan tegak lurus, sikap ini disebut Padmasana.
Sikap duduk bagi wanita ialah sikap Bajrasana
yaitu sikap duduk bersimpuh dengan dua tumit
kaki diduduki. Dengan sikap ini badan menjadi
tegak lurus. Kedua sikap ini sangat baik untuk
menenangkan pikiran.
7. Sikap tangan
Sikap tangan yang baik pada waktu sembahyang
ialah "Cakuping kara kalih" yaitu kedua
telapak tangan dikatupkan diletakkan
didepan ubun-ubun. Bunga atau kwangen
dijepit pada ujung jari.
b. Urutan-urutan Sembah
Urutan-urutan sembah, baik pada waktu
sembahyang sendiri ataupun sembahyang
bersama adalah seperti dibawah ini,
dengan catatan apabila dipimpin oleh
Sulinggih atau Pinandita maka umat
melafalkan mantram/doa di dalam hati.
1. Sembah tanpa bunga (Muyung)
Mantram :
OM ATMA TATTVATMA SODDHA MAM SVAHA
Artinya :
Om Atma atmanya kenyataan ini,
bersihkanlah hamba.
2. Menyembah Sanghyang Widhi sebagai Sanghyang Aditya
Mantram :
OM ADITYASYAPARAM JYOTI
RAKTA TEJO NAMO'STUTE
SVETAPANKAJA MADHYASTHAH
BHASKARAYO NAMO'STUTE
Artinya :
Om, Sinar Surya Yang Maha Hebat,
Engkau bersinar me-rah, hormat pada-Mu,
Engkau yang berada di tengah teratai putih,
hormat pada-Mu pembuat sinar.
Sarana : bunga
3. Menyembah Tuhan sebagai Ista Dewata
Mantram :
OM NAMA DEVA ADHISTHANAYA
SARVA VYAPI VAI SIVAYA
PADMASANA EKAPRATISTHAYA
ARDHANARESVARYAI NAMO NAMAH
Artinya :
Om, hormat kami kepada dewa yang bersemayam
pada tempat utama kepada Siwa yang
sesungguhnya berada dimana-mana, kepada
Dewata yang bersemayam pada tempat duduk
bunga teratai sebagai satu tempat,
kepada Ardhanaresvari hamba menghormat.
Sarana : kwangen
4. Menyembah Tuhan sebagai Pemberi Anugerah
Mantram :
OM ANUGRAHA MANOHARA,
DEVADATTANUGRAHAKA,
ARCANAM SARVAPUJANAM,
NAMAH SARVANUGRAHAKA,
DEVA DEVI MAHASIDDHI,
YAJNANGA NIRMALATMAKA,
LAKSMI SIDDHISCA DIRGHAYUH
NIRWIGHNA SUKHA VRDDHISCA
Artinya :
Om, Engkau yang menarik hati, pemberi anugerah.
Anugerah pemberian Dewa, pu-jaan semua pujaan,
hormat pada-Mu pemberi semua anugerah.
Kemahasidian Dewa dan Dewi, berwujud Yadnya,
pribadi suci, kebahagiaan, kesempurnaan,
panjang umur, kegembiraan dan kemajuan.
Sarana : kwangen
5. Sembah tanpa bunga (Muyung)
Mantra :
OM DEVA SUKSMA PARAMACINTYAYA
NAMAH SVAHA
Artinya :
Om, hormat pada dewa yang tak terpikirkan
yang maha tinggi, yang maha gaib.
~~~~ (Setelah persembahyangan selesai dilanjutkan
dengan mohon Tirta (air suci) dan Bija). ~~~~
OM GANGGA AMRTA SUDHA MAM SVAHA
OM SARIRA PARISUDHA MAM SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, Engkau adalah
sumber kehidupan abadi dan suci,
semoga diri hamba menjadi bersih dan suci.
a. Menghadapi makanan :
OM ANG KANG KASOLKAYA ISANA YA NAMAH
SVASTI SVASTI SARVA DEVA BHUTA
SUKA PRADHANA PURUSA SANG YOGA YA NAMAH
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, yang bergelar Isana,
hamba persembahkan seluruh makanan ini
kehadapan-Mu, semoga semua makhluk berbahagia.
b. Yajna Sesa :
OM SARVA BHUTA SUKA PRETEBHYAH SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, hamba berikan
sedikit kepada Sarwa Bhuta agar ia bahagia.
c. Mulai makan :
OM ANUGRAHA AMRTADI SANJIVANI
YA NAMAH SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga makanan ini
menjadi penghidupan hamba lahir bathin yang suci.
OM DIRGHAYUR ASTU AVIGHNAM ASTU,
SUBHAM ASTU OM SRIYAM BHAVANTU,
SUKHAM BHAVANTU, PURNAM BHAVANTU,
KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga makanan
yang telah masuk kedalam badan hamba
memberi kekuatan, keselamatan, panjang umur,
dan tak kena halangan apapun.
Demikian pula agar hamba mendapat bahagia,
suka cita dengan sempurna.
OM AVIGHNAM ASTU NAMO SIDHAM
OM SIDHIRASTU TAD ASTU ASTU SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga atas
perkenan-Mu tiada suatu halangan
(bagi kami memulai pekerjaan ini),
dan semoga sukses.
OM DEVA SUKSMA PARAMA ACINTYA
YA NAMAH SVAHA,
SARVA KARYA PRASIDHANTAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa dalam wujud
Parama Acintya yang maha gaib dan
maha karya, atas rakhmat-Mu maka
pekerjaan ini sukses. Semoga damai selalu.
OM ASATO MA SAT GAMAYA
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRITYOR MAMRITAM GAMAYA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, tuntunlah kami
dari jalan sesat ke jalan yang benar,
dari jalan gelap ke jalan yang terang,
hindarkan kami dari kematian menuju
kehidupan sejati.
OM TRAYAM BHAKAM YA JAMAHE,
SUGHANDIM PUSTHI VARDHANAM,
URVARU KHAM IVA BHANDHANAT,
MRTYOR MUKHSYA MAMRTAT
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa Yang Maha Mulia,
kami memuja-Mu, hindarkanlah kami
dari keraguan ini. Bebaskanlah kami dari
belenggu dosa, bagaikan mentimun
terlepas dari tangkainya,
sehingga kami dapat bersatu dengan-Mu.
OM OM JAYA JIVAT SARIRA RAKSAN DADASIME
OM MJUM SAH VAOSAT MRTYUN-JAYA
NAMAH SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa Yang Maha Jaya,
yang mengatasi segala kematian,
kami memuja-Mu, lindungilah kami
dari marabahaya.
OM DIRGAYURASTU TAD ASTU ASTU SVAHA
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa, semoga bahagia
dan panjang umur atas karunia-Mu.
OM SARVA VIGHNA, SARVA KLESA,
SARVA LARA ROGA VINASA YA NAMAH
Artinya :
Om Sanghyang Widhi Wasa,
semoga segala halangan, segala penyakit,
segala penderitaan dan gangguan
binasa oleh-Mu.
Sumber : Buku HIMPUNAN DOA AGAMA HINDU,
oleh : DISBINTAL TNI-AD, 1998
|
 |