BAB XVI
PUSAT NERAKA
Sekali lagi Yesus membawa saya ke neraka. Yesus berkata kepada
saya,”AnakKu, untuk tujuan inilah engkau telah dilahirkan, yaitu untuk
menuliskan dan memberitakan apa yang telah Kutunjukkan dan Kukatakan
padamu.
Sebab segalanya benar dan setia adanya. Aku telah memanggilmu tampil ke
depan untuk mengatakan pada dunia bahwa memang ada neraka, tetapi Aku
telah
membuat jalan untuk meloloskan diri dari padanya. Aku tak akan
menunjukkan
kepadamu seluruh bagian neraka, sebab ada hal-hal yang tersembunyi yang
tidak dapa t Kubukakan kepadamu. Namun akan cukup banyak yang Aku
tunjukkan
padamu. Sekarang kemarilah dan lihatlah ekkuasaan kejahatan dan akhir
daripada neraka.” Kami pergi lagi ke perut neraka dan mulai berjalan ke
arah
suatu pintu kecil. Say aberputar untuk melihat ke mana kami sedang
masuk dan
saya lihat kami sedang berada di sebuah talang di samping sebuah sel di
pusat neraka. Kami berhenti di depan sebuah sel dimana di dalamnya ada
seorang wanita yang cantik. Di bagian atas selnya ada tulisan
S.M.(Sebelum
Masehi). Saya mendengar wanita itu berkata, “Tuhan Yesus, aku tahu
engkau
akan datang suatu saat. Tolong, keluarkanlah aku dari tempat penyiksaan
ini.” Ia memakai pakaian zaman kuno, dan ia sangat cantik. Saya tahu
bahwa
ia telah berada di sini selama beberapa abad dan tak dapat mati.
Jiwanya ada
dalam penyiksaan. Ia mulai menarik-narik jeruji selnya dan menangis.
Dengan
lembut Yesus berkata,”Diamlah,” Yesus berbicara pada wanita ini dengan
suara
yang tergetar karena kesedihan. “Wanita, kau tahu mengapa kau berada di
sini.””Ya,”kata wanita itu.”Tetapi aku mau berubah. Aku ingat ketia
Engkau
membiarkan mereka yang lain keluar dari firdaus. Aku ingat akan
kata-kata
keselamatanMu. Aku akan menjadi baik sekarang,” ia menangis. “Dan aku
akan
melayani Engkau,” sambungnyaa lagi. Ia menggenggam jeruji-jeruji selnya
dengan keras dengan genggamannya yang kecil. Ia mulai berteriak,
“Keluarkan
aku!” Keluarkan aku!” Saat itu penampilannya mulai berubah. Pakaiannya
mulai
terbakar. Dagingnya berjatuhan dan yang tertinggal hanyalah
tulang-tulang
yang hangus dan lubang-lubang menganga dimana tadi matanya berada, dan
kerangka kosong yang memenjarakan jiwanya. Saya melotot ngeri ketika
saya
lihat bagaimana ia dalam wujud wanita tua luruh jatuh dilantai.
Kecantikannya telah lenyap meninggalkannya dalam sekejap mata. Saya
tergoncang kerena bayangan yang timbul di pikiran saya bahwa wanita ini
telah berada di tempat ini sejak sebelum Yesus dilahirkan.
Yesus berkata pada wanita itu,”Engkau tahu, ketika kau di dunia,
bagaimana
kehidupanmu akan berakhir. Musa telah memberikan hukum-hukum kepadamu
dan
kau telah mendengarnya. Namun, engkau tidak mentaati hukum-hukumKu,
melainkan sebaliknya engkau memilih untuk menjadi alat setan dan
menjadi
ahli nujum dan tukang sihir. Engkau lebih mencintai kegelapan daripada
terang dan perbuatan-perbuatanmu semuanya jahat. Jika saat itu engkau
bertobat dengan sepenuh hatimu, BapaKu pasti telah mengampunimu. Tetapi
eskarang, terlambatlah sudah,” kataNya. Dengan hati penuh rasa belas
kasihan
kami meninggalkannya. Tak akan ada akhirnya segala rasa sakit dan
penderitaannya. Tulang-tulang tangannya mengapai-gapai ke arah kami
selagi
kami berjalan menjauh.
“AnakKu,” kata Yesus. “Setan menggunakan berbagai cara untuk
membinasakan
dan menghancurkan banyak pria dan wanita yang baik. Ia bekerja siang
dan
malam untuk mencoba membuat banyak orang melayaninya. Jika engkau gagal
memilih melayani Tuhan, engkau telah memilih melayani setan. Pilihlah
kehidupan kekal dan kebenaran akan membebaskan kamu.”
Selagi kami berjalan tak berapa jauh, kami berhenti di depan sebuah
sel
yang lain. Saya mendengar suar laki-laki berseru,”Siapa disitu? Siapa
disitu?” Yesus berkata,”Dia buta.” Saya mendengar suara dan berpaling.
Di
depan kami ada sebuah hantu besar, dengan sayap-sayap yang seperti
terkulai
patah. Hantu ini memandan kami lewat. Saya berdiri mendekat pada Yesus.
Bersama-sama kami memandangi pria yang berbicara tadi. Ia dalam bentuk
kerangka dengan api dan bau kematian menyebar daripadanya. Ia
menggapai-gapai udara dan berteriak.” Tolonglah aku! Tolonglah aku,
cobalah
seseorang tolong aku!” dengan lembut Yesus menegurnya,”Hai pria,
diamlah.”
Pria itu memutar badannya dan berkata “Tuhan, aku tahu Engkau akan
datang
untukku. Aku bertobat sekarang. Tolonglah keluarkan aku. Aku memang
dahulu
seorang pria yang jahat. Aku menggunakan kecacatanku untuk kepentingan
diri
sendiri. Aku dulu menjadi tukang tenung dan menipu banyak orang untuk
setan.
Tetapi Tuhan sekarng aku bertobat. Tolong keluarkan aku sekarang. Siang
malam aku disiksa oleh api ini. Tak ada air disini. Aku amat haus. “Ia
menangis,” tak maukan Engkau memberiku seteguk air untuk kuminum?” pria
itu
masih terus-menerus memanggil-manggil Yesus sewaktu kami berjalan
menjauh.
Saya meunduk karena sedih. Yesus berkata,”Semua tukang tenung dan
pekerja-pekerja kejahatan akan mendapat bagian mereka dalam neraka
dalam
lautan yang membakar denga pai dan belerang. Inilah kematian yang
kedua.”
Kami tiba disebuah sel yang lain, dimana ada seorang laki-laki lain.
Ia
berkata,”Tuhan Yesus, aku tahu Engkau akan datang dan membebaskan aku.
Aku
telah bertobat sejak lama.” Pria itu juga dalam bentuk kerangka yang
terbakar menyala dan berulat serta bercacing. “Oh, engkau pria, engkau
masih
saja penuh kebohongan dan dosa. Kau tahu bahwa engkau adalah seorang
pengikut setan, seorang pembohong yang telah menipu banyak orang.
Kebenaran
tak pernah ada di mulutmu, dan kematianlah yang pantas menjadi upahmu.
Kau
telah mendengar FirmanKu seringkali kau dengar sabdaKu dan engkau
mencemoohkan keselamatanKu dan Roh KudusKu. Engkau berbohong seumur
hidupmu
dan tidak mau mendengarkan Aku. Engkau sama dengan bapamu, si iblis.
Semua
penipu akan mendapat bagian di lautan api. Engkau menghujat Roh Kudus.
Laki-laki itu mulai mengutuki Yesus dan mengatakan banyak kata-kata
yang
jahat tentang Tuhan. Kami berjalan terus. Jiwa ini terbuang selamanya
di
neraka.
Yesus berkata, “Barangsiapa mau datang kepadaKu, ia boleh datang
kepadaKu.
Siapa saja yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan mendapatkan
kehidupan dan kehidupan yang berkelimpahan. Namun, pendosa-pendosa
harus
bertobat selagi mereka hidup di dunia. Terlambatlah jika mereka baru
bertobat setelah mereka tiba di sini. Banyak pendosa ingin melayani
Tuhan
dan setan sekaligus. Seringkali mereka menganggap behwa mereka
memiliki
eaktu yang tak terbatas untuk menerima tawaran anugerah Allah. Mereka
yang
benar-benar bijaksana akan menentukan pilihan mereka hari ini juga,
siapa
yang akan mereka layani.”
Kami segera sampai ke sel berikutnya. Ada tangisan keputusasaan dan
penderitaan yang menyedihkan sekali terdengar dari dalam sel ini. Kami
melihta ke dalam dan tampaklah seorang laki-laki dalam bentuk kerangka
sedang bersimpuh di lantai. Tulang-tulangnya hangus terbakar dan
jiwanya
dalam bentuk kabut kelabu terpenjara di dalam kerangka itu. Saya
menyadari
ada bagian-bagian tubuhnya yang hilang. Asap dan lidah-lidah api
menyelimuti
di sekelilingnya.
Ulat dan cacing berkeriapan di dalam tulang-tilangnya. Yeus berkata,
“Dosa
laki-laki ini sangatlah banyak. Ia adalah seorang pembunuh dan ada
kebencian
di dalam hatinya. Ia tidak mau bertobat, ia bahkan tidak mau percaya
bahwa
Aku mengampuninya. Jika saja ia dulu datang kepadaKu!””MaksudMu, Tuhan,
tanya saya.”Ia berpikir bahwa Engkau tidak akan mau mengampuni
dosa-dosanya
karena membunuh dan membenci itu?””Ya”sahutNya. “Jika saja ia percaya
dan
amu datang kepadaKu, Aku pasti telah mengampuninya. Semua dosanya akan
Kuampuni, dosa-dosa besar dan kecil. Sebaliknya, ia terus menerus
berbuat
dosa dan akhirnya ia mati dalam dosa. Itulah sebabnya mengapa ia berada
di
sini sekarang. Ia telah berulang kali diberi kesempatan uuntuk melayani
Aku,
untuk percaya pada Injil, tetapi ia menolak. Sekarang, semuanya telah
terlambat.”
Sel berikutnya yang kami kunjungi dipenuhi dengan bau busuk yang luar
biasa. Saya dapat mendengar tangisan orang mati itu dan erangan
penyesalannya setiap saat. Saya merasa sangat sedih dan hampir-hampir
saya
jatuh sakit. Saya memutuskan untuk sekuat tenaga memberitakan kepada
dunia
tentang tempat ini. Suara seorang wanita berkata,”Tolonglah aku.” Saya
memandang sepasang mata asli yang tak terbakar api dan bukan rongga
mata
kosong seperti biasa. Saya merasa sangat sedih, saya bergidik dan saya
merasakan rasa kasihan yang sangat dan ikut ,menderita bersama jiwa
ini.
Saya sangat ingin untuk menariknya keluar dan membawanya lari dari sel
itu.
“Alangkah sakitnya,” katanya. “Tuhan Yesus,”katanya. “Sekarang aku mau
melakukan yang benar. Dulu aku pernah mengenalMu dan menjadikanMu
penyelamatku.” Tangan-tangannya mencengkeram jeruji selnya dengan
kencang.
“Mengapakah Engkau tak mau jadi penyelamatku sekarang?”
Gumpalan=gumpalan
besar dagingnya yang terbakar berjatuhan dari tubuhnya dan hanya
tulang-tulang tangannya menggenggam jeruji sel itu. “Engkau bahkan
sembuhkan penyakit kankerku.” Katanya lagi. “engkau menyuruhku pergi
dan
tidak berbuat dosa lagi, jika tidak ingin sesuatu lebih parah menimpa
diriku. Aku telah mencoba, Tuhan, Engkau tahu aku sudah mencoba. Aku
bahkan
mencoba untuk bersaksi bagiMu. Tetapi Tuhan, saya segera tahu bahwa
semua
orang yang memberitakan FirmanMu bukanlah orang-orang terkenal. Aku
ingin
dunia menyukaiku. Aku kembali kepada dunia secara perlahan-lahan nafsu
kedagingan dan duniawi mwnarikku. Night club dan minuman keras menjadi
makin
penting bagiku daripada Engkau. Saya berhenti bergaul dengan
teman-teman
saya yang kristen dan segerea saya dapati diri saya tujuh kali lebih
buruk
daripada sebelumnya. Dan sekalipun aku menjadi kekasih banyak pria dan
wanita, aku tak pernah punya keinginan untuk menjadi yang terbuang. Aku
tak
tahu bahwa aku dikuasai setan. Aku tetap merasakan panggilanMu di dalam
hatiku untuk bertobat dan diselamatkan. Namun aku menolak. Aku tetap
berpikir bahwa aku mempunyai banyak waktu. Besok aku akan kembali pada
Yesus
dan ia akan mengampuni aku serta menyelamatkanku. Namun aku telah
menunggu
terlalu lama. Sekarang terlambat sudah.” Ia menangis. Matanya yang
penuh
kesedihan terbakar oleh api dan habislah. Saya berteriak dan jatuh di
kaki
Yesus. “Oh, Tuhan Yesus,” pikir saya,”alangkah mudahnya bagi seseorang
untuk
jatuh seperti dia.
Akupun dapat seperti dia dan begitu juga orang-orang yang kukasihi
sadarlah, hati para pendosa, bangunlah sebelum terlambat.”
Kami berjalan terus ke sel yang berikutnya. Di dalam sel itu ada
kerangka
seorang pria dan kabut kelabu jiwanya terkurung di dalamnya. Teriakan
kesakitan terdengar dan penyesalan terucap oleh pria ini. Kata-kata
penderitaannya tidak dapat saya lupakan. Yesus berkata,”AnakKu,
beberapa
orang yang membaca buku ini akan membandingakan kejadian-kejadian yang
digambarkan dengan sebuah film khayalan yang pernah mereka lihat.
Mereka
mengatakan bahwa ini semua tidak benar. Engkau tahu bahwa neraka itu
nyata,
karena untuk itulah RohKu membawamu kesini bebrapa kali. Aku telah
menyingkapkan kebenaran padamu, sehingga kamu dapat menyaksikan
semuanya
pada dunia.”
Hai engkau yang tersesat, jika engkau tidak mau bertobat dan dibaptis
dan
tidak mau percaya pada Injil Yesus Kristus, inilah akan menjadi akhir
kehidupanmu. “Pria ini berada di sini,” kata Yesus,”Karena
pemberontakannya.
Dosa pemberontakan sama seperti dosa karena nujum. Sebenarnya, semua
orang
telah mengetahui sabdaKu, mengeti jalan-jalanKu dan telah mendengar
Injil
dan tetap tidak mau bertobat melakukan pemberontakan melawan Aku.
Banyak
dari antara mereka yang berada di neraka sekarang karena dosa ini.”
Pria ini
berkata kepada Yesus,”Dulu kupikir aku akan menjadikan Engkau sebagai
raja
bagi kehidupanku, tetapi aku tidak mau menempuh jalanMu yang lurus dan
sempit. Selalu kuinginkan jalan yang lebar dan luas. Melayani kedosaan
lebih
mudah. Aku tidak mau menjadi benar. Aku mencintai jalan-jalan dosa. Aku
menyukai minuman keras dan melakukan hal-hal duniawi daripada mentaati
perintahMu. Tetapi aku berharap dulu ak mendengarkan orang-orang yang
Kau
utus padaku. Sebaliknya aku melakukan kejahatan dan tak mau bertobat.”
Isak
tangisnya menggoncangkan kerangka tubuhnya dan ia menjerit-jerit penuh
penyesalan. “Selama bertahun-tahun aku telah disiksa dalam tempat ini.
Aku
tahu siapa a=ku ini dan aku tahu akau tak akan pernah keluar dari
tempat
ini. Aku menangis, tetapi tak seorangpun datang untuk menolongku. Tak
seorangpun peduli jiwaku ada disini, tak seorangpun mempedulikan
jiwaku.” Ia
jatuh dan hanya merupakan sebuah gumpulan kecil di lantai dan ia
terus-menerus menangis. Yesus menangis, “BapaKu, BapaKu,
berbelas-kasihanilah,” kami berjalan terus ke sel yang berikutnya.
Seorang wanita sedang duduk sambil mencabuti ulat dan cacig dari
tubuhnya
yang berbentuk kerangka. Ia mulai menangis saat melihat Yesus.
“Tolonglah
aku, Tuhan Yesus, “ia berkata, “Aku mau menjadi baik. Tolonglah,
keluarkan
aku.” Ia bangkit dan memegang jeruji selnya dengan tulang-tulang
tangannya.
Saya merasa sangat kasihan padanya. Ketia ia menangis, sedu sedannya
menggoncangkan tubuhnya. Ia berkata lagi, “Ketika aku masih hidup di
dunia,
aku memuja dewa-dewa dan benyak berhala. Aku tidak mau percaya pada
injil
yang disampaikan para penginjil kepadaku, meskipun aku telah
berkali-kali
mendengarkannya. Pada suatu hari aku mati, aku berteriak menangis pada
dewa-dewaku meminta untuk diselamatkan dari neraka, tetapi mereka tidak
dapat menyelamatkanku. Sekarang ya Tuhan, aku mau bertobat.”Yesus
menjawab,”Sudah terlambat.” Api meliputi kerangkanya ketika kami
berjalan
terus. Tangisnya masih menggema di dalam jiwa sya, bahkan sampai saat
ini.
Setan telah menipunya. Dengan suara penuh kesedihan Yesus berkata,
“Marilah
kita akan kembali lagi besok. Kini telah tiba saatnya unutk pulang.”
BAB XVII
Peperangan di Sorga
Roh Tuhan mengurapi saya dan sekali lagi kami pergi ke neraka. Yesus
berkata,”Aku mengatakan kebenaran kepadamu. Banyak jiwa berada di sini
karena ilmu hitam, penyembahan berhala, perjinahan karena rohani,
ketidaktaatan, tidak percaya, kemabukan, kecemaran daging dan roh.
Marilah,
Aku akan menunjukkan padamu suatu misteri dan akan Kujelaskan padamu
hal-hal
yang tersembunyi. Aku akan tunjukkan padamu bagaimana harus berdoa
melawan
kuasa-kuasa kegelapan. “Kami berjalan ke suatu bagian dari neraka, yang
letaknya di samping jantung tempat yang jahat itu. Yesus berkata,”Kita
akan
segera tiba di rahang neraka. Namun Aku ingin mengungkapkan kepadamu
dan
kepada semua oramg bahwa neraka telah memperbesar dirinya. “Kami
berhenti
dan Ia berkata,” Perhatikanlah dan percayalah.” Saya melihat dan
mendapat
suatu penglihatan yang disingkapkan. Dalam penglihatan itu Yesus dan
saa
berada jauh di atas dunia dan sedang memandangi angkasa luar. Saya
melihat
adanya suatu lingkaran rohani tinggi di atas bumi. Lingkaran itu tak
tampak
dengan mata biasa, tetapi di dalm Roh Kudus, sayadapat melihatnya
dengan
jelas. Saya tahu penglihatan itu berhubungan dengan pertempuran
danpeperangan melawan penguasa-penguasa dan kekuatan-kekuatan di udara.
Saat
saya terus melihat, saya temukan disana sebenarnya ada beberapa
lingkaran.
Dalam lingkaran yang pertama ada banyak roh-roh jahat yang kotor. Saya
lihat roh-roh jahat itu berbentuk tukang-tukang tenung dan mereka mulai
beterbangan di sekitar sorga dan melakukan banyak kehancuran rohani.
Saya
mendengar suara Yesus berkata,”Dalam namaKU, Aku berikan pada
anak-anakKu
kekuatan melawan kuasa-kuasa kegelapan ini. Dengarkan dan belajarlah
untuk
berdoa.”
Saya melihat suatu bentuk yang aneh muncul dari lingkaran yang lain
dan
mulai berputar ke atas dan menyebarkan kutuk-kutuk. Kemudian saya
melihat
ada suatu roh jahat besar bangkit, ia sedang melakukan hal-hal jahat di
bumi. Hantu ini mempunyai suatu kekuatan roh sihir. Ia lalu berputar
dan
tertawa, dan dari ttongkatnya di tangannya, ia menyebarkan kutukan
jahat
pada berbagai bangsa. Saya melihat roh-roh jahat lain bergabung dengan
hantu
penyihir itu dan setan memberinya kekuatan lebih besar lagi.
“Perhatikanlah,
apa yang kau ikat di bumi akan Aku ikat di Sorga.” Kata Yeus.”Setan
harus
diikat di dalam doa, jika doa-doa orang kudus mau efektif pada
hari-hari
terakhir ini.” Dari lingkaran yang lain saya melihat penujum lain
bangkit.
Ia mulai memberi perintah. Hujan dan api turun ke bumi, pada saat ia
berbicara. Ia mengatakan banyak kata-kata yang jahat, ia menipu banyak
orang di bumi. Waktu saya melihat itu, saya saksikan dua roh jahat lain
bergabung dengan penyihir yang berada jauh tinggi di atas bumi. Mereka
ini
adalah penguasa-penguasa kejahatan di udara. Mereka memberi kekuatan
pada
tukang-tukang sihir yang bergabung di suatu tempat untuk melakukan
kejahatan. Pekerja-pekerja kegelapan berhimpun di sekitar mereka.
Roh-roh
jahat datang dan pergi sesuai dengan perintah mereka.
“Perhatikan baik-baik,”kata Yesus, “sebab Roh Kudus sedang
menyingkapkan
suatu kebenaran yang agung kepadamu.” Dalam penglihatan itu saya
saksikan
hal-hal yang mengerikan menimpa dunia. Kejahatan telah merajalela dan
dosa
berlipat ganda. Kuasa-kuasa kegelapan menyebabkan manusiamencuri,
berdusta,
dan menyerahkan diri pada nafsu-nafsu kedagingan. Segala macam roh
jahat di
lepaskan ke dunia. Kata saya kepadaNya,”Yesus, alangkah mengerikannya,
kami
harus waspada mengahdapi mereka semua.” Yesus berkata,”AnakKu, di dalam
namaKU, semua kuasa akan lari. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah
supaya engkau sanggup tetap berdiri di zaman yang jahat ini dan setelah
menghadapi segalanya, engkau dapat tetap berdiri.” Ketika roh-roh jahat
memuntahkan kenajisan dan hasutan ke dunia, saya melihat umat Tuhan
berdoa.
Mereka berdoa di dalam nama Tuhan Yesus dan di dalam iman.Ketika mereka
berdoa sabda Tuhan datang melawan roh-roh jahat, dan roh-roh jahat itu
mulai
kehilangan kekuatan. Saat orang-orang kudus berdoa, kuasa-kuasa
kegelapan
tidak mempunyai kekuatan untuk mencengkeram orang yane mereka kuasai.
Kutukan dan segala pengaruh jahat itu patah, sedangkan orang-orang yang
menjadi lemah, karena kuasa-kuasa dari neraka itu dikuatkan kembali.
Dan
sewaktu pengikut-pengikut berdoa bersuara, malaikat-malaikat dari surga
memasuki pertempuran melawan penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa di
udara, dan
malaikat-malaikat Allah menghancurkan kuasa-kuasa kegelapan. Saya
melihat
dan memperhatikan ada barisan malaikat-malaikat yang turun dari sorga
membentuk pasukan. Tiap baris terdiri 600 malaikat. Kalau umat Tuhan
mempercayai Tuhan, malaikat-malaikat itu menang dan maju. Tuhan memberi
perintah dan kuasa luar biasa besar. Ia memberi kekuatan besar pada
umatNya
dan pada para malaikat untuk menghancurkan pekerja-pekerja setan. Tuhan
sedang berperang melawan kuasa kejahatan di udara. Saat orang-orang
percaya
kepada Tuhan dan berdoa kepadaNya, kuasa kegelapan dihancurkan. Tetapi
bila
ada ketidakpercayaan kuasa kegelapan menang.
“UmatKu harus percaya dan mereka harus sehati satu sama lain dan
sehati
denganKu,”kata Tuhan Yesus,”Jika segalanya diserahkan ke kaki Bapa di
sorga.
Sorga dan bumi sehati, jika kita ingin menghancurkan musuh kita.” Saat
puji-pujian bagi Tuhan dinaikkan umat Tuhan oleh umat Tuhan dari bumi,
kuasa-kuasa kejahatan terpukul mundur. Saya melihat orang-orang kudus
Allah
berdoa, dengan sepenuh hati melawan segala tipuan iblis. Sambil mereka
berdoa, tenung dan kekuatan kutuk yang jahat dipatahkan dan orang-orang
kudus mendapat kemenangan.
Inilah yang terjadi: ketika malaikat-malaikat Tuhan berperang dengan
roh-roh jahat dan kekuatan dari neraka, orang-orang kudus diluputkan
dari
pengaruh roh jahat melaui doa. Karena mereka dibebaskan dan
diselamatkan,
banyak pujian dinaikkan pada Tuhan, puji-pujian ini membawa kemenangan
lebih
besar lagi. Hanya hasil dari doa itu tidak segera nyata terlihat,
puji-pujian itu mereda dan kuasa kegelapan mulai memenangkan
pertempuran.
Saya mendengar seorang malaikat berseru dengan nyaring,”Oh Tuhan, iman
umatKu melemah. Mereka harus memiliki iman, jika mereka menghendaki
Engkau
membebaskan mereka dari serbuan pasukan setan. Tuhan
berbelaskasihanilah
pada ahli-ahli waris keselamatan.” Suara Tuhan Semesta Alam
menyahut,”Tanpa
iman tidaklah mungkin untuk menyukakan hati Allah, namun Tuhan selalu
setia
dan ia akan mengutkanmu.” Kemudian dalam penglihatan lagi saya melihat
Tuhan
mencurahkan Roh KudusNya atas semua orang, dan umatNya percaya bahwa
Tuhan
akan melakukan segala yang merka minta dalam doa karena mereka adalah
milikNya dan dengan tulus hati mengasihiNya. Mereka memiliki iman dalam
Tuhan dan percaya pada sabdaNya, dan Tuhan membebaskan mereka. Kemudian
sabda Tuhan tersebar makin luas di bumi.
Tuhan bersabda,”Segalanya mungkin terjadi bagi mereka yang percaya.
Aku
pegang teguh sabdaKu dan Kugenapinya. Kau penuhi tugasmu dan kau akan
tahu
bahwa Aku pun memenuhi tugasKu. Jika umatKu mau berdiri di pihak
kebenaran
dan bertempur dengan baik, hal-hal yang ajaib akan terjadi, seperti
pada
hari pentakosta.Sebut namaKu dan Aku akan mendengarkanmu. Aku akan
menjadi
Tuhanmu dan engkau akan menjadi umatKu. Aku akan menegakkan engkau
dalam
kebenaran, kukudusan dan ketulusan.
Dalam penglihatan itu saya menyaksikan orang-orang Kristen dilahirkan
kembali dalam bentuk bayi-bayi kecil. Saya melihat malaikat-malaikat
berdiri
di dekat mereka dan melindungi mereka dari segala sesuatu yang
membahayakan
mereka. Saya melihat Tuhan, Allah Roti Kehidupan, bertempur di
medan-medan
perang dan memenangkan peperangan untuk mereka yang lahir
baru,.Kemudian
saya menyaksikan bayi-bayi ini bertumbuh menjadi besar dan menuai di
ladang
kemuliaan Tuhan, mereka melakukan pekerjaan Tuhan dengan hati yang
penuh
sukacita, mengasihi Tuhan precaya kepada Tuhan dan melayani Tuhan. Saya
melihat betapa malaikat-malaikat Tuhan, bersama dengan sabda Tuhan
mengahncurkan kuasa kejahatan dari muka umi. Saya menyaksikan damai
sejahtera meliputi bumi saat segala sesuatunya diletakkan di bawah kaki
Tuhan.
BAB XVIII
PENGLIHATAN YANG TERBUKA DARI NERAKA
“Penglihatan ini untuk masa yang akan datang,”kata Yesus,”Dan ini akan
datang untuk berlalu. Namun Aku datang kembali untuk menjemput
mempelaiNya.
GerjaKu dan mereka tidak akan melihatnya. Berjagalah ! Oh umatKu!
Bunyikanlah sangkakala di ujung-ujung bumi, karena Aku akan kembali
sebagaimana dikatakan dalam FirmanKu.” Saya mengamati ular yang besar
dan
gans yang berada di kaki kiri neraka. Yesus berkata,”Marilah, lihatlah
apa
yang dikatakan Roh Kudus pada dunia.” Saya melihat bahwa tanduk-tanduk
ular
yan ganas itu menembus tubuh banyak orang d bumi. Banyak orang yang
benar-benar dikuasai dan dimiliki sepenuhnya oleh ular itu. Ketia saya
memperhatikan, saya lihat seekor binatang yang besar sekali bangkit
dari
suatu tempat yang luas dan berubah bentuk menjadi seorang pria.
Penduduk
bumi berlari menjauh darinya, sebagian berlari ke hutan rimba, sebagian
lagi
masuk ke gua-gua , bebrapa orang masuk ke stasiun-stasiun di bawah
tanah dan
ke lubang-lubang perlindungan, pokoknya mereka semua mencari tempat
persembunyian apa saja untuk menyembunyikan diri dari pandangan
binatang
itu. Tidak seorangpun memuji Tuhan atau menyebut atau berkata-kata
tentang
Yesus. Ada sebuah suara yang berkata kepada saya, “Dimanakah umatKu?”
Saya
amati dengan teliti dan saya lihat orang-orang berjalan seperti mayat
hidup.
Ada suatu kesedihan yang tak berpengharapan di sekitar itu dan tak
seorangpun berpaling ke kiri atau ke kanan. Saya lihay orang-orang itu
seolah –olah dipimpin oleh suatu kekuatan yang tak kelihatan.
Kadang-kadang
ada suara yang menggema di udara yang berkata kepada orang-orang itu
dan
mereka menuruti perintah suara itu. Merka tidak berbicara satu sama
lain.
Aya melihat juga bahwa angka 666 tertulis di dahi masing-masing orang
atau
di tangan mereka. Saya melihat serdadu-serdadu di atas punggung kuda
menggiring mereka seolah-olah mereka adalah hewan gembalaan. Bendera
Amerika
compang-camping dan robek tergelatak terlantar di tanah. Tak ada
sukacita,
tak ada tawa riang, tidak ada kebahagiaan. Saya lihat dimana-mana ada
kematian dan kejahatan. Orang-orang berjalan beriringan ke sebuah toko
serba
ada. Mereka berjalan dalam barisan seperti tentara-tentara yang putus
asa,
mereka semua berpakaian yang sama, seperti seragam penjara. Sebuah
pagar
yang besar dan panjang mengelilingi toko serba ada itu dan disana sini
ditempatkan penjaga-penjaga. Dimana-mana saya lihat banyak serdadu yang
berpakaian lengkap untuk maju perang. Saya perhatikan orang-orang yang
seperti mayat hidup itu digiring memasuki toko serba ada itu, dimana
mereka
dapat membeli kebutuhan mereka untuk hidup sekedarnya saja. Setiap
orang
yang telah selesai membeli kebutuhannya diangkut dalam sebuah truk
angkatan
bersenjatan yang berwarna hijau. Truk yang dikawal ketat ini dibawa ke
tempat yang lain. Di sini, dalam semacam klinik, orang-orang ini
diperiksa
apakah mereka mgidap penyakit menular ataukah tidak, apakah mereka
mempunyai
cacat ataukah tidak. Ada sejumlah kecil dari antara orang-orang itu
yang
disisihkan, karena tidak lulus dalam pengujian itu dan dianggap tidak
memenuhi syarat. Segera setelah itu mereka yang tidak memenuhi syarat
tersebut dibawa keruang lain. Di dalam ruang itu ada bermacam-macam
tombol
yang mencengangkan, rel-rel yang berjajar di seluruh dinding ruangan
itu.
Sebuah pintu terbuka dan beberapa orang tehnisi masuk keruangan itu.
Salah
seorang tehnisi itu memanggil nama orang-orang yang ditolak itu tanpa
penolakan atau perjuangan, mereka abngkit saat nama mereka disebut dan
mereka berbaris ke sebuah kotak yang besar. Setelah orang-orang itu
masuk ke
dalam kotak itu, seorang tehnisi lain menutup pintu dan menarik sebuah
tongkat yang ada di panel dinding. Beberapa menit kemudian, ia membuka
pintu, mengambil sebuah sapu dan sebuah pengki(cikrak/alat penadah
untuk
kotoran yang disapu), dan ia menyapu apa yang tersisa dari mereka,
hanya
sejumput debu yang tertinggal di lantai. Hanya itu yang tersisa dari
orang-orang yang memenuhi ruangan itu tadi.
Sedang orang-orang yang lulus dalam ujian kesehatan itu, saya lihat
diangkut dengan truk yang sama dan dibawa ke sebuah kereta api. Tak
seorangpun berbicara atau menatap orang lain. Di sebuah bangunan lain
setiap
orang diberi tugas untuk melakukan suatu pekerjaan. Mereka semua
bekerja
tanpa protes sedikitpun. Saya lihat bagaimana mereka bekerja sangat
keras
melaksanakan tugas yang dibebankan pada mereka, dan ketika pada akhir
jam
kerja, mereka dibawa ke bangunan apartemen yang berpagar keliling yang
besar
dan kokoh. Setiap orang menanggalkan pakaian mereka dan pergi tidur.
Keesokkan harinya mereka akan bekerja lebih keras lagi. Saya dengar ada
suatu suara yang keras memenuhi ruang dan udara malam itu. Saya melihat
ada
suatu binatang atau mahkluk yang besar sekali sedang duduk di atas
sebuah
tahta. Semua orang itu mentaati binatang itu. Saya melihat suatu
tanduk-tanduk rohani muncul dan tumbuh di kepalanya. Tanduk-tanduk itu
menjulur dan masuk ke luar di setiap tempat dibumi. Binatang itu
menempatkan
dirinya pada posisi-posisi penting dan di banyak kantor dan ia menjadi
sangat berkuasa. Binatang itu memaksakan diri di berbagai tempat dan
menipu
banyak orang. Orang-orang kaya dan terkenal dikelabuhinya, demikian
pula
mereka yang miskin dan tidak terpandang. Yang kecil dan besar, semuanya
menghormati dan tunduk di bawah perintahnya. Ada sebuah mesin yang
besar
dibawa masuk ke sebuah kantor. Binantang itu menandai mesin itu dengan
stempelnya dan suaranya terdengar keluar dari mesin itu. Ada juga
sebuah
mesin yang lebih besar dan hebat yang dapat -memantau rumah-rumah dan
tempat-tempat usaha anda. Ada satu saja alat semacam ini dan alat ini
dimiliki oleh binatang itu. Bagian-bagian mesin ini dipasang di
rumah-rumah
banyak orang tidak nampak oleh mata telanjang. Tetapi bagian ini dapat
melaporkan dan selalu melaporkan pada binatang ini setiap gerakan yang
dilakukan oleh orang-orang itu. Saya mengawasi ketika binatang ini
memutar
tahtanya dan menghadap pada saya. Di dahinya juga ada angka 666.
Ketika saya mengawasinya, saya melihat ada seorang pria lain dalam
kantor
itu yang marah-marah pada binatang itu. Ia menuntut untuk diperbolehkan
berbicara dengan binatang ini. Ia sangat marah dan berteriak-teriak
serta
membentak-bentak dengan sekuat tenaga. Binatang itu muncul di hadapan
pria
ini dan kelihatan sangat hormat sambil berkata,”Marilah, saya dapat
membantu
Anda menyelesaikan setiap permasalahan yang Anda hadapi.” Binatang ini
membimbing pria yang marah ini ke suatu ruangan yang besar dan
menyuruhnya
berbaring di atas sebuah meja.
Ruangan dan meja itu mengingatkan saya pada ruang UGD di sebuah rumah
sakit.
Pria ini diberi obat bius dan didorong ke bawah suatu mesin yang besar.
Binatang itu memasang kabel-kabel di kepala pria itu dan menjalankan
mesin
itu. Di atas mesin itu tertulis kata-kata,”Mesin penghapus ingatan ini
milik
binatang 666.” Ketika pria itu diangkat dari meja itu, matanya tampak
menatap dalam kekosongan, gerakannya seperti zonbie atau mayat hidup
yang di
dalam film. Saya melihat ada bercak kosong di bagian atas kepalanya dan
saya
tahu bahwa pria ini telah diubah pikirannya denagn cara dioperasi. Pria
ini
telah diubah pikirannya sedemikian rupa, sehingga ia dapat dikontrol
oleh
binatang itu.
Binatang itu kemudian berkata pada pria itu, “Nah Tuan, sekarang
bukankah
merasa lebih enak?” Bukankah tadi saya katakan bahwa saya dapat
mengatasi
permasalahan Anda? Saya telah memberi anda pikiran baru. Anda tidak
punya
kekawatiran dan masalah lagi sekarang.” Pria itu tidak berkata apa-apa.
“Engkau akan mentaati semua perintah saya,” kata binatang itu sambil
memungut sebuah benda kecil dan menyematkannya di kemeja pria itu. Ia
berkata-kata lagi pada pria itu, dan pria itu menjawab tanpa
menggerakkan
bibirnya. Ia bergerak seperti mayat hidup.
“Engkau akan bekerja dan tidak akan menjadi marah atau frustasi lagi.
Engkau
tidak menangis dan merasa sedih. Engkau akan bekerja untukku sampai
saatmu
tiba untuk mati. Aku memiliki cukup banyak orang yang semacam kamu yang
dapat kupengaruhi dan kuatur. Beberapa orang membohongi, mencuri,
menimbulkan peperangan dan melahirkan anak-anak, menjalankan mesin dan
yang
lain mengerjakan pekerjaan lainnya. Ya, sayalah yang mengontrol
segala-galanya.” Iapun tertawa terbahak-bahak dengan penuh kekejaman.
Pria
itu disodori beberapa lembar yang harus ditandatanginya. Dengan senang
hati
ia menyerahkan segala harta kepada binatang itu. Dalam penglihatan
saya,
saya melihat pria itu meninggalkan kantor binatang itu, masuk ke sebuah
movil dan mengendarai mobil itu pulang. Ketika istrinya mengahampiri
dia,
istrinya berusaha untuk menciumnya, namun pria itu tidak memberikan
reaksi
apa-apa.
Ia tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadap istrinya, tak ada
perasaan
apa-apa juga terhadap orang lain. Binatang itu telah membuatnya tidak
bisa
merasakan perasaan apapun. Istrinya menjadi sangat marah kepadanya dan
ia
menjerit-jerit kepada suaminya, tetapi semuanya sia-sia. Akhirnya ia
berkata,”Baiklah, saya akan mendatangi bintang itu. Ia akan tahu apa
yang
ahrus dilakukan.” Setelah ia menelpon sebentar, ia meniggalkan rumahnya
dan
mengendarai mobil ke bangunan yang sama yang baru saja ditinggalkan
oleh
suaminya. Binatang itu menyambutnya dan mengajaknya masuk,
katanya,”Ceritakan kepada saya semua kesulitan Anda. Saya yakin saya
bisa
menolong Anda.” Seorang pria yang sangat tampan menggandengnya dan
menuntunnya ke meja yang sama dimana suaminya telah berbaring. Setelah
operasi yang sama,wanita ini pun menjadi budak yang tak berkepribadian
bagi
binatang itu.
Saya mendengar binatang itu bertanya kepada wanita itu, “Bagaimana
perasaan
anda sekarang?” Wanita itu tidak menjawab apa-apa sampai suatu benda
kecil
disematkan di bajunya. Kemudian ia menyadari bahwa binatang itulah
majikannya, tuhannya dan ia mulai menuji-mujinya.
“Kau akan menjadi seorang yang baik,”katanya ”Kau pasti akan
melahirkan
bayi-bayi yang sehat sempurna dan mereka akan memuja serta melayani
aku.”
Wanita itu menjawab dengan suara seperti robot, “Ya, tuanku, akan
kutaati
perintahmu.” Saya melihat wanita itu lagi. Kali ini ia berada di
bangunan
lain. Disana ada banyak wanita hamil. Wanita-wanita itu berbaring
seolah-olah tanpa daya di atas tempat tidur mereka dan mereka sedang
mendasarkan pujian monoton kepada binatang itu. Semua orang mempunyai
tanda
666 di dahi mereka. Ketika bayi-bayi mereka lahir, bayi-bayi itu dibawa
ke
bangunan lain,dimana perawat-perawat yang telah diubah pikirannya
bertugas
mmelihara mereka. Suster-suster perawat ini juga mempunyai tanda 666 di
dahi
mereka. Binatang ini bertambah kuat dan berkuasa sampai kerajaannya
tersebar
di seluruh dunia. Bayi-bayi ini juga tumbuh menjadi besar, dan pada
suatu
saat merekapun dibawa ke bawah mesin penghancur pikiran itu. Mereka
juga
menyembah bintang itu dan patungnya. Namun mesin ini tidak punya kuasa
sama
sekali terhadap anak-anak Allah.
Saya mendengar suara Tuhan Yesus berkata,”Mereka yang menyembah
binatang
itu dan patungya akan binasa. Banyak orang tertipu dan akan jatuh.
Namun Aku
akan meyelamatkan anak-anakKu dari binatang itu. Hal ini akan terjadi
pada
akhir zaman. Jangan ambil benda binatang itu. Bertobatlah sekarang,
sebelum
terlambat. Binatang itu akan menamakan dirinya sang pembawa damai. Ia
akan
membawa damai kepada banyak bangsa pada saat kacau. Ia akan memberi
dunia
banyak sekali barang-barang yang mahal dan dia akan meyakinkan banyak
orang
bahwa setiap orang akan mendapat upah yang cukup. Ia akan mengadakan
persekutuan dengan banyak bangsa dan orang-orang penting di dunia akan
mengikutinya masuk dalam perlindungan keamanan yang palsu. Sebelum masa
ini
tiba. Aku akan mengangkat sebuah pasukan yang tersiri dari orang-orang
yang
benar-benar percaya kepadaKu, yang akan berdiri dipihak kebenaran dan
keadilan. Pasukan yang penuh kuasa yang dinubuatkan Yoel, yang akan
mendengarkan suaraKu dari terbit sampai terbenamnya matahari. Juga pada
waktu malam hari mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan
menjawab
panggilanKu. Mereka akan bekerja untukKu dan mereka akan berlari,
seperti
orang-orang yang perkasa dalam perang. Mereka akan melakukan karya yang
besar untukKu sebab aku akan selalu beserta mereka.
Semua hal diatas ini dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam suatu
penglihatan
yang jelas. Semua perkataan Yesus keluar dari mulutNya sendiri, dan
perkataan-perkataanNya itu berkenan sampai akhir zaman. Yesus dan saya
kemudian pulang ke rumah dan saya bertanya-tanya dalam hati mengenai
semua
hal yang telah ditunjukkanNya pada saya dan yang telah dikatakanNya
pada
saya, sayapun tertidur dalam doa untuk memohon penyelamatan umat
manusia.
BAB XIX
RAHANG NERAKA
Malam berikutnya Yesus dan saya berjalan di rahang neraka. Yesus
berkata,
“Kita hampir menembus neraka, anakKu. Aku tidak akan menunjukkan padamu
seluruh bagian neraka, tetapi apa yang telah Kutunjukkan padamu, Aku
ingin
kau beritakan pada dunia. Katakan pada mereka bahwa itu nyata. Katakan
pada
mereka bahwa laporan itu juga nyata.”
Ketika kami berjalan, kami berhenti di sebuah bukit yang menghadap
sebuah
lembah kecil. Sejau mata memandang, saya dapat melihat
timbunan-timbunan
jiwa manusia yang berjajar di sisi memenuhi tempat itu. Yesus
berkata,”AnakKu inilah rahang neraka. Setiap kali mulut neraka
menganga, kau
akan mendengar suara yang keras itu.” Jiwa-jiwa itu berusaha untuk
keluar
dari neraka, tetapi tidak dapat, karena mereka ditancapkan atau
tertanam di
sisi-sisi bukit itu. Sewaktu Yesus berkata, saya melihat banyak
bentuk-bentuk yang hitam berjatuhan melewati kami dan berdebam di dasar
lembah. Roh-roh jahat yang berantai besar adalah jiwa dari orang-orang
yang
baru saja meninggal dunia dan mereka tiba di neraka. Kegiatan ini
berlangsung terus menerus siang dan malam. Tiba-tiba ada kesunyian yang
memenuhi tempat itu. Yesus berkata, “Aku mengasihimu , anakKu dan Aku
ingin
engkau memberitakan pada orang-orang di dunia tentang neraka.” Saya
memandang jauh kebawah ke dalam rahang neraka melalui semacam pintu
palka
pada kapal di sisi rahang neraka. Tangisan kesakitan dan penderitaan
terdengar keluar dari sana. “Kapankah ini semua berakhir,” saya
bertanya-tanya dalam hati. Saya akan merasa sangat bahagia dan senang,
bila
bisa beristirahat dari semuanya ini.
Kemudian secara sangat tiba-tiba, saya merasa tersesat dan terhilang.
Saya
tidak dapat menjelaskan mengapa, tetapi dengan sangat sedih. Saya
berpaling
ke tempat dimans Dia tadi berada dan benarlah demikian, tidak ada Yesus
lagi
disana!.” Oh, tidak!” Seru saya, “Jangan sekali lagi! Oh, Yesus,
dimanakah
Engkau?”
Apa yang akan anda bace berikut ini akan membuat Anda ketakutan.
Saya berdoa agar ini akan membuat Anda sangat ketakutan, sehingga akan
mengubahnya menjadi seorang yang beriman. Saya berdoa agar Anda mau
bertobat
dari semua dosa Anda, sehingga Anda tidak akan pergi ke tempat yang
sangat
mengerikan itu. Saya berdoa agar anda mau mempercayai saya, sebab saya
tidak
ingin ini terjadi pada siapapun juga. Saya mengasihi Anda dan saya
berharap
Anda mau sadar sebelum segalanya terlambat.
Jika Anda seorang Kristen and Anda membaca buku ini, yakinlah akan
keselamatan Anda. Bersiap-siaplah untuk bertemu Tuhan setiap saat,
sebab
kadang-kadang tidak ada waktu lagi buat bertobat. Biarlah pelitamu
tetap
menyala dan pelita Anda itu harus senantiasa penuh dengan minyak.
Berjaga-jagalah, sebab Anda tidak tahu kapan Dia akan kembali. Jika
Anda
belum dilahirkan kembali, bacalah Yohanes 3:16-19 dan sebutlah nama
Yesus.
Dia akan menyelamatkanmu dari tempat penyiksaan ini.
Waktu saya berteriak-teriak memanggil Yesus, saya mulai berlari turun
dari
bukit itu mencariNya. Saya dihentikan oleh sesosok hantu yang besar
dengan
sebuah rantai. Ia tertawa dan berkata,” Tak ada tempat bagimu untuk
berlari,
hai wanita Yesus tidak ada disini untuk menyelamatkanmu. Kau berada di
neraka selama-lamanya.” “Oh, tidak!” teriak saya, “Biarlah saya pergi!”
Saya
melawan dengan sekuat tenaga saya, tetapi segera saya diikat oleh hantu
itu
dengan rantai dan dihempaskan ke tanah. Seketia saya berbaring disana,
seketika itu pula ada semacam lapisan lengket seperti air liur yang
menyelimuti saya. Baunya yang liar biasa memuakkan membuat saya merasa
sakit. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri saya. Kemudian
saya
mulai merasa kulit dan daging di tubuh saya berjatuhan dari
tulang-tulang
saya! Saya berteriak-teriak dan menjerit-jerit sekuat tenaga karena
kengeerian yang luar biasa. “Oh, Yesus, “teriak saya, dimanakah
Engkau?”
Saya memandang pada diri saya sendiri, saya melihat bahwa tulang-tulang
mulai berbentuk di daging yang tersisa di tulang-tulang saya. Saya
mulai
berubah menjadi berwarna kelabu, kotor dan daging berwarna kelabu mulai
berjatuhan dari tulang saya. Ada tulang-tulang di sisi badan saya, di
lengan
dan di tangan saya, di kaki saya. Saya berteriak keras, “Oh, tidak,
saya
berada di neraka selamanya! Oh tidak!” Saya mulai merasakan
cacing-caicing
dan ulat-ulat bangkai di dalam diri saya dan saya melihat serta
mendapatkan
bahwa tulang belulang saya makin banyak terlihat, juga ulat-ulat itu
semuanya, saya tahu bahwa mereka ada disana. Saya mencoba menarik
cacing-cacing dan ulat-ulat itu dari tubuh saya, tetapi banayk lagi
yang
datang menggantikan tempat yang tercabut. Saya bernar-benar dapat
merasa
proses pembusukan tubuh saya. Ya, saya mengetahui segala-galanya yang
telah
terjadi di dunia. Saya dapat merasa, melihat, mencium bau, mendengar
dan
mengecap penyiksaan di neraka. Saya dapat melihat di dalam diri saya.
Saya
hanyalah sebentuk kerangka yang kotor, namun saya dapat merasakan
segala
yang sedang terjadi pada diri saya. Saya melihat pada jiwa-jiwa yang
lain
yang serupa dengan saya. Semuanya yang dapt say alihaat hanyalah
jiwa-jiwa
yang seperti saya.
Saya menjerit dalam kesakitan yang saya rasakan, “Oh, Yesus! Tolonglah
aku,
yesus!” Saya ingin mati, tetapi saya tidak dapt mati. Saya merasakan
lagi
api menyala di kaki saya. Saya menjerit, “Dimanakah Engkau, Yesus?”
Saya
berguling-guling di tanah dan menangis melolong-lolong bersama yang
lain.
Kami terbaring di rahang neraka dalam timbunan-timbunan sampah yang
dibuang.
Jiwa kami dicengkeram oleh rasa sakit yang tidak tertahankan. Saya
terus
berteriak lagi dan lagi,”Dimanakah Engkau Yesus? Dimanakah Engkau
Yesus?”
Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, apakah semuanya ini hanya
mimpi.
Bilamakah saya akan terbangun dari mimpi ini? Sungguh-sungguhkah say
aberada
di neraka? Apakah saya telah benar-benar melakukan dosa yang sangat
besar
melawan Tuhan dan kehilangan keselamatan yang telah saya peroleh?
Apakah
yang telah terjadi? Apakah say atelah berdosa melawan Roh Kudus? Saya
ingat
akan semua ajaran Alkitab yang pernah saya dengar, saya tahu pasti
keluarga
saya aada diatas sana. Dalam kengerian yang hebat saya menyadari bahwa
saya
sedang berada di neraka bersama-sama jiwa-jiwa yang lain yang sudah
saya
lihat dan sudah saya saksikan.
Saya merasa sangat aneh karena bisa melihat segalanya menembus diri
saya.
Cacing-cacing dan ulat-ulat bangkai mulai berkeriapan lagi di tubuh
saya.
Saya berteriak-teriak karena ngeri dan sakit. Pada saat yang sama itu
juga
sesosok hantu berkata kepada saya,”Tuhan Yesusmu telah mengecewakanmu,
bukan?” Nah, sekarng engkau milik setan!” Suara tertawanya yang penuh
kejahatan terdengar sambil ia mengangkat tubuh saya dan meletakkannya
diatas
suatu tempat. Saya segera menyadari bahwa saya sedang berada di
punggung
seekor binatang yang mati, tapi dapat bergerak. Binatang itu seperti
saya
juga berwarna kelabu mati, penuh dengan kekotoran dan mulai busuk
dagingnya.
Bau yang sangat busuk tersebar darinya. Binatang itu membawa saya naik
tinggi ke suatu susunan, saya berpikir, “Oh, Tuhan, dimanakah Engkau?”
Kami
melewati banyak jiwa yang sedang menangis memohon diselamatkan. Saya
mendengar suara keras yang muncul dari pintu rahang neraka yang
terbuka, dan
makin banyak lagi jiwa yang jatuh melewati tubuh saya. Tangan saya
sedang
terikat dibelakang tubuh saya. Rasa sakit yang saya derita tidak saya
rasakan terus-menerus. Rasa sakit itu muncul dan pergi secara
tiba-tiba.
Saya menjerit setiap kai rasa sakit itu muncul dan saya menanti dengan
ketakutan kapan rasa sakit itu akan menghilang. Saya
berpikir,”Bagaimana
saya dapat keluar dari sini? Apa yang akan terjadi kemudian? Apakah ini
akhir segalanya? Apa yang telah saya perbuat, sehingga saya harus
mendapat
upah neraka?” “Oh, Tuhan, dimanakah Engkau?” Saya menangis dalam
kesakitan.
Saya menangis, tapi tak ada air mata yang keluar, yang ada hanya sedu
sedan
yang menggoncangkan tubuh saya. Binatang itu berhenti di depan sesuatu.
Saya
melihat keatas dan memandang ruangan yang penuh dengan benda-benda yang
mahal dan indah sekali, juga perhiasan-perhiasan yang berkilau-kilauan.
Ditengah-tengah ruangan itu ada seorang wanita yang berjubah ratu. Saya
bertanya-tanya dalam hati dalam keputusasaan apa arti semua ini.
Saya berkata kepadanya,”Wanita tolonglah saya.” Ia menghampiri saya
dan
meludahi wajah saya. Ia mengutuki dan menyumpahi saya, serta
mengatakana
kata-kata yang najisa terhadap saya. “Oh, Tuhan, apalagi sesudah ini?”
Saya
berteriak. Wanita itu mengeluarkan tawa yang penuh kekejian. Di depan
mata
saya wanita itu berubah bentuk menjadi seorang pria, seekor kucing,
seekor
kuda, seekor ular,, seekor tikus besar dan pria muda. Bentuk apa saja
yang
diinginkan dapt ia lakukan. Dia memiliki suatu kekuatan jahat yang
hebat
sekali. Di atas jubahnya ada tertulis “RATU SETAN.”
Binatang itu bergerak terus selama beberapa jam menurut perasaan saya.
Lalu
binatang itu berhenti. Dengan sentakan yang keras, saya dilemparkan
dari
punggung binatang itu dan jatuh ke tanah. Saya memandang dan melihat
ada
sepasukan orang berkuda yang sedang mendekat. Saya dipaksa berbaring di
sisi
badan saya, ketika pasukan itu lewat. Mereka semua terdiri dari
kerangka-kerangka yang berwarna kelabu mati, yaitu warna kematian.
Setelah
mereka lewat, saya diangkat dari tanah dan dijebloskan ke dalam sebuah
sel
penjara. Ketika seseorang mengunci pintu sel itu, saya memandang
keliling
sel itu dengan ngeri dan saya menangis serta berdoa, tetapi semuanya
tanpa
harapan. Saya menangis dan bertobat seribu kali untuk dosa-dosa yang
telah
saya perbua. Ya, saya memikirkan banayk hal yang seharusnya dapat saya
lakukan untuk membimbing mereka pada Kristus, dan seharusnya saya dapat
menolong seseorang pada saat mereka membutuhkan saya. Saya bertobat
dari
dosa-dosa yang telah saya lakukan dan saya bertobat dari segala sesuatu
yang
tidak saya lakukan.
“Oh, Tuhan, tolonglah aku,”teriak saya. Terus-menerus saya memanggil
Tuhan
untuk menolong saya. Saya tidak bisa melihat mereka yang lain yang
telah
saya lihat. Saya tersungkur di lantai dan saya menangis. Saya merasa
bahwa
selama-lamanya saya telah terhilang.
Berjam-jam waktu berlalu dan kadang-kadang teriakan keras itu datang
dari
jiwa-jiwa yang lain jatuh ke neraka. Saya terus-menerus memanggil
Yesus,
“Yesus, dimanakah Engkau?” Tak ada jawaban yang terdengar.
Cacing-cacing dan
ulat bangkai mulai lagi merayap di dalam diri saya yang berbentuk roh.
Saya
dapat merasakan mereka semua berkeriapan di dalam diri saya. Maut ada
di
mana-mana. Saya tidak mempunyai daging, tidak ada organ tubuh lagi,
tidak
berdarah, tidak bertubuh utuh dan tidak ada harapan. Saya terus menerus
menarik cacing-cacing keluar dari tubuh saya yang berbentuk kerangka
itu.
Saya mengetahui segalanya dan apa yang sedang terjadi. Saya ingin mati
saja,
tetapi tidak dapat. Roh saya akan hidup selama-lamanya.
Saya mulai menyanyi tentang kehidupan dan kuasa dalam darah Yesus yang
dapat menyelamatkan dari dosa. Ketika saya berbuat demikian hantu-hantu
yang
besar sekali yang membawa tombak-tombak datang dan berteriak
membentak,”Hentikan itu!” Mereka menghujani saya dengan tombak mereka
dan
saya merasa api yang panas sekali menyapu diri saya ketika ujung tombak
itu
menusuk saya. Mereka menusuk saya berkali-kali. Mereka menyanyikan
suatu
pujian, “Setanlah tuhan disini, kami membenci Yesus dan semua yang
berpihak
kepadaNya!” Ketika saya menolak untuk berhenti menyanyi, mereka membawa
saya
keluar dari sel itu dan menyeret saya ke suatu tempat terbuka. “Jika
kau
tidak mau diam,” kata mereka,”siksaanmu akan makin berat.” Saya ingat
akan
salah satu ayat Alkitab yang mengatakan tentang malaikat-malaikat yang
jatuh
di belenggu dengan rantai sampai tiba saat pengahliman terakhir. Saya
bertanya-tanya apakah ini saat penghakiman terakhir saya. “Tuhan Yesus,
selamatkanlah orang-orang di bumi,” kata saya sambil menangis.
“Bangunkan
dan sadarkanlah mereka sebelum terlambat.” Banayak ayat-ayat Alkitab
yang
muncul di benak saya, tetapi saya takut pada hantu-hantu itu dan saya
tidak
mengucapkan ayat-ayat itu.
Erangan dan teriakan memenuhi udara yang kotor dan pengap itu. Seekor
tikus
yang besar merayap mendekati saya. Saya menendangnya jauh-jauh. Saya
teringat akan suami dan anak-anak saya. “Oh, jangan biarkan mereka
datang
kesini, “teriak saya, sebab saya merasa yakin saya sedang berada di
neraka.
Tuhan tidak dapat mendengar saya. “Telinga Yang Maha Kuasa tertutup
terhadap tangisan dari neraka,” pikir saya. “Jika saja seseorang mau
mendengarkan saya!” Ada seekor tikus besar yang berlari ke arah kaki
kiri
saya dan menggigit saya. Saya berteriak dan menariknya dari kaki saya.
Ada
rasa sakit yang tak terperikan yang menembus diri saya. Ada api yang
muncul
entah dari mana mulai membakar ke arah saya perlahan-lahan. Beberapa
detik,
beberapa menit, beberapa jam berlalu. Saya adalah seorang pendosa yang
masuk
ke neraka. “Oh, maut datanglah, “saya menangis. Tangisan saya
seolah-olah
memenuhi seluruh rahang neraka. Jiwa-jiwa yang lain ikut menangis
bersama
saya – terhilang selamanya- tak ada jalan-Saya ingin mati, tapi tak
dapat.
“Oh, Tuhan, selamatkanlah aku,” teriak saya. “Tolonglah selamatkan
kami
semua.” Saya ingat seluruh kehidupan saya dan semua orang yang telah
memberitakan Yesus pada saya. Saya ingat saya pernah mendoakan
orangorang
sakit dan bagaimana Tuhan yesus menyembuhkan mereka. Saya ingat akan
sabdaNya yang penuh kasih dan menghibur dan akan kasih setiaNya.
“Kalau saja aku lebih serupa dengan yesus, aku tidak akan berada
disini,”pikir saya. Saya berpikir tentang hal-hal yang baik yang telah
Tuhan
anugerahkan pada saya. Betapa Ia telah memberi saya udara untuk
bernafas,
makanan, anak-anak, sebuah rumah tangga, jika Ia adalah Tuhan yang
baik,
mengapa saya ada disini?”
Saya tidak berdadya untuk berdiri, tetapi roh saya tetap berteriak,
“Keluarkan aku adari sini.” Saya tahu bahwa kehidupan terus berjalan
diatas
saya, dan di suatu tempat teman-teman, dan keluarga saya sedang
melakukan
kehidupan mereka yang biasa. Saya tahu disana ada tawa riang, ada kasih
dan
perhatian di suatu tempat diatas sana. Namun semua perasaan itu mulai
menghilang dan menjadi kabur dalam kesakitan yang mengerikan. Keadaan
yang
remang-remang, dan ada kabut yang kotor memenuhi bagian neraka ini. Ada
cahaya kuning suram dimana-mana, dan bau daging busuk dan kotoran
hampir-hampir tak tertahankan lagi. Menit-menit berlalu seolah-olah
berjam-jam, dan jam-jam seakan-akan merupakan keabadian. Oh, kapankah
semuanya ini akan berakhir? Saya tidak pernah beristirahat atau tidur,
tidak
ada makanan, tidak ada air. Saya merasa sangat lapar, dan saya
merasakan
haus, sangat haus, tak pernah selama hidup saya merasa haus seperti
ini.
Saya merasa sangat lelah dan mengantuk, tetapi rasa sakit itu datang
lagi
dan datang lagi mendera.
Setiap kali rahang neraka terbuka, mereka menghujamkan lagi sejumlah
jiwa
yang terhilang dan terbuang di neraka. Saya ingin tahu apakah ada orang
yang
saya kenal dicampakkan disini? Berjam-jam lewat sejak saya tiba di
rahang
neraka. Namun secara tiba-tiba saya merasakan adanya suatu cahaya yang
memenuhi ruangan. Tiba-tiba pula api mulai berhenti, tikus-tikus besar
berlarian pergi, dan rasa sakit yang luar biasa itu hilang dari tubuh
saya.
Saya melihat keluar, mencari jalan untuk melarikan diri, tetapi tidak
ada
jalan.
Saya heran apa yang sedang terjadi. Saya lihat keluar melalui
lubang-lubang
neraka, saya tahu bahwa sesuatu yang mengerikan sedang terjadi.
Kemudian
neraka mulai bergoncang, lalu api yang membakar itu mulai merajalela
lagi,
kemudian ular-ular dan tikus-tikus besar dan ulat-ulat bangkai! Rasa
sakit
yang tak tertahankan memenuhi jiwa saya ketika penyiksaan itu dimulai
lagi.
“Oh, Tuhan, biarkanlah aku mati,” teriak saya, sambil saya mulai
menggedor
lantai tanah sel saya dengan tangan saya yang hanya tulang belulang.
Saya
berteriak dan menangis, namun tak seorangpun tahu dan peduli.
Tiba-tiba,
saya diangkat dari ruang sel oleh suatu kekuatan yang tak kelihatan.
Ketika
saya sadar kembali, saya sedang berdiri bersama Yesus disamping rumah
saya.
Saya menjerit,”Mengapa Tuhan, mengapa?” Sayapun jatuh dikakiNya dengan
putus
asa. Yesus berkata,”Tenanglah!” Seketika itu juga saya merasakan damai.
Ia
mengangkat saya dengan lembut, kemudian saya tertidur dalam pelukanNya.
Ketika saya bangun, keesokkan harinya, saya merasa sakit. Selama
beberapa
hari saya seolah-olah menjalani lagi kengerian di neraka dan
penyiksaannya.
Pada malam hari saya terbangun dan berteriak-teriak dan mengatakan
bahwa ada
cacing-cacing dan ulat-ulat bangkai yang berkeriapan di dalam saya.
Saya sangat ketakutan akan neraka.