|
|
|
KUNJUNGAN GUBERNUR JAWA
TENGAH KE ANSAN CITY KOREA SELATAN, MEMBERIKAN DORONGAN KHUSUS
KEPADA BURUH MIGRAN INDONESIA
ANSAN, Kunjungan Bp.Gubernur
Jawa Tengah H Mardiyanto beserta rombongan ke kota Ansan city memberikan
arti yang sangar besar bagi buruh migran Indonesia. Rombongan pemerintah
daerah Jawa tengah yang di pimpin langsung oleh Bp. H.Mardiyanto ini,
mengadakan acara dialog dengan Buruh migran yang di selenggarakan oleh
Indonesia Migrant Center (IMC) di Ansan City untuk perbaikan nasib TKI
di Korea Selatan.
Dialog TKI dengan Gubernur
Bp.Mardiyanto ini, walaupun waktunya hanya sedikit tapi dialog ini
sangat menarik. Wakil-wakil buruh migran jawa tengah, Banjarnegara dan
Purwokerto (Iswabas), Solo, Semarang, Pekalongan, Jepara, Purworejo,
hadir juga wakil TKI asal Jakarta,Jawa Timur,Jawa Barat, NTB, Palembang.
Untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang di hadapi TKI di Korea
Selatan.
Beberapa TKI mengeluhkan
tindakan PJTKI yang sewenang wenang terhadap TKI, PJTKI hanya mau
uangnya saja dan tidak memberikan perlindungan sama sekali. Wakil TKI
bernama Heri menceritakan ketika Ia akan berangkat ke Korea yang harus
menjual tanah, ternak, bahkan menggadaikan rumah untuk biaya ke Korea
Selatan melalui PJTKI, Merasa di bohongi dan di tipu oleh PT Avida yang
mengirimnya, kontrak yang di tanda tangani 3 tahun ketika sudah di
jalani 2 tahun dia di usir dari perusahaan. Dan hal ini banyak di alami
oleh TKI di Korea. Berbagai permasalahan mengenai kecelakaan kerja juga
jarang PJTKI mau membantu dalam pengurusan asuransi,bahkan tidak ada
kepedulian sama sekali padahal ada beberapa TKI yang tangannya
putus,kakinya,jarinya, bahkan meninggal ketika bekerja tapi jarang ada
PJTKI yang mau peduli. Ironisnya lagi KBRI yang seharusnya menjadi
tempat pengayompun memberikan perlakuan yang tidak jauh beda dengan
PJTKI.
Dengan
adanya kunjungan Gubernur Jawa Tengah Bp. Mardiyanto ini ke Ansan,
memberikan angin segar kepada TKI di Korea. Karena Ansan merupakan
kawasan Industri terbesar di Korea Selatan dan banyak TKI asal jawa
tengah dan daerah lainnya bekerja di sini. Dan di Ansan city juga
tonggak perlawanan TKI di Korea dalam memperjuangkan hak-haknya
di mulai.
Kunjungan Gubernur ke Ansan
ini meberikan kebanggaan tersendiri bagi para TKI dan organisasi buruh
migran di Korea, karena Ansan city yang selama ini di cap sebagai kota
gelap oleh KBRI mendapat kunjungan khusus dari BP.gubernur jawatengah.
Pada saat itu juga Bp gubernur jawa tengah di daulat untuk menyampaikan
aspirasi TKI kepada menteri tenaga kerja. Dan juga ke kurang pedulian
KBRI TKI.
Ikut dalam rombongan tersebut
Kepala Disnakertran Bp.Cipto Hartono, Komisi E DPRD Jateng Bp. Ahmad
Daroji,Bp.Ahmad Sediono, Bp Suyatna. Dengan adanya kunjungan tersebut di
harapkan pemerintah jawatengah menindaklajuti dan meningkatkan
perlindungan terhadap TKI dan sesegera mungkin merealisasikan program
satu pintu. Di samping itu harapan TKI agar pemerintah
bersedia membuka bank Pemerintah Di Korea Selatan yang akan
melayani Tranfer uang dan menabung langsung dalam mata uang rupiah.
Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran TKI dalam menabung
uang dan berhemat di negara tempat bekerja.
Dengan di berlakukannya
Working Permit System di Korea Selatan ini, mempengaruhi juga dalam
system pengiriman TKI ke Korea. Karena pemerintah Korea sendiri
menginginkan agar menghapus PJTKI yang telah dianggap melakukan
perdagangan manusia sehingga proses pengiriman TKI ke Korea dengan
system G to G(government to government). Dengan begitu biaya yang harus
di keluarkan oleh CTKI pun dapat di tekan sekecil mungkin. Dan
perlindungan terhadap TKI pun akan lebih jelas.
Kor20031010
-Berita
Terkait I
-Berita
Terkait II
Kembali ke
halaman depan >>>
|
|
กก

Foto bersama di depan
Indonesian Migrant Shelter

Pertemuan dengan
walikota Ansan City
Beberapa peserta
dialog, Anggota ISWABAS(Banjarnegara)dan Ema dari Pekalongan(kanan) |