| 
              Selain 
              memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga 
              dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. 
              Termasuk ketika otak mengalami keletihan. 
 Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat di 
              perkotaan maupun pedesaan. Beragam jenis makanan ringan dari 
              pisang yang cukup populer antara lain kripik asal Lampung, sale (Bandung), 
              molen (Bogor), dan epe (Makassar).
 
 Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia 
              Tenggara, Brasil, dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini 
              berasal dari Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama 
              berkembang di India, yaitu sejak 500 tahun sebelum Masehi dan 
              menyebar sampai ke daerah Pasifik.
 
 Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab, terutama 
              di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata 
              sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal 
              musim. Tidak heran, Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil 
              terkenal sebagai negara pengekspor pisang.
 
 Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia 
              yang mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan 
              Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap 
              tahunnya.
 
 Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua 
              golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang 
              lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, 
              contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain 
              adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, 
              atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
 
 Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain 
              menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan 
              lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, 
              dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, 
              B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam 
              kelancaran fungsi otak.
 
 Energi Instan
 
 Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang 
              secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang 
              dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama 
              (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
 
 Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat 
              dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari 
              nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat 
              jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
 
 Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah 
              tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam 
              menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan 
              karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, 
              sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. 
              Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik 
              digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
 
 Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang 
              mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, 
              sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih 
              lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu 
              timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak 
              kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga 
              menurun.
 
 Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa 
              glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat 
              berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan 
              daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi 
              darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat 
              terbatas keberadaannya.
 
 Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber 
              karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan 
              energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat 
              membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
 
 Namun, 
              kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan 
              sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski 
              demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi 
              dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut 
              kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
 
 Kaya Mineral
 
 Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, 
              dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, 
              mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) 
              dapat diserap tubuh.
 
 Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram 
              per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya 
              mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
 
 Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu 
              betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan 
              pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu 
              tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
 
 Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 
              100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi 
              dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan 
              metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini 
              berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi 
              otak.
 
 Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal 
              dari karbohidrat. 
              Peran 
              vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk 
              aktivitas sehari-hari.
 |