Perkawinan : Impian
Yang Indah?
Sepasang pengantin baru yang masih “mabuk cinta” tentu mempunyai suatu impian tentang perkawinan mereka dan mengharapkan kebahagiaan sempurna dapat ditemukan dalam keluarga yang baru mereka bentuk bersama. Tetapi perkawinan yang ideal tidak jatuh dari langit atau terjadi dengan sendirinya. Keluarga yang baik harus dibangun hari demi hari dengan kerelaan berkurban dan kesediaan menyesuaikan diri. Bila impian itu terlalu tinggi di awang-awang, tentu mereka akan kecewa. Harapan pria terhadap istrinya : Pria mengharapkan cinta istri kepadanya terungkap antara lain dalam hal : - Istri memelihara, mengurus keperluan pribadi suami seperti pakaian, makanan , penampilan, dsb - Istri pandai mengurus rumah tangga sehingga rumah menjadi tempat yang beres, bersih dan menyenangkan bagi suami dan anak-anak. - Istri mendukung pekerjaan suami, tetapi juga memberikan kebebasan kepada suami dalam bekerja tanpa ikut campur tangan dalam urusan dinasnya. - Istri sebagai mitra sejajar dalam membangun keluarga yang penuh pengertian dan dapat menjadi teman berbagi rasa dalam suka maupun duka. - Istri menunjukkan dengan tanda-tanda dan sikapnya bahwa ia memerlukan suaminya, membutuhkan dukungan, perhatian dan cinta kasihnya, tanpa menuntut seluruh perhatian suami melulu untuk dirinya dan kepentingannya sendiri. Dsbnya…tambah sendiri….menurut pengalaman anda. Harapan istri pada suaminya : Wanita mengharapkan agar suaminya menyatakan cintanya kepadanya tidak hanya secara intelektual saja tetapi juga secara emosional, serta mau mengerti, menghargai dan menerima dirinya sebagaimana adanya. Hal ini terungkap antara lain dalam hal : - suami bersikap sebagai ayah, kekasih dan sahabat terhadap isterinya, sehingga istri merasa aman di samping suami dan bebas menjadi dirinya sendiri. - Suami memperhatikan kebutuhan dan kebahagiaan istri, tidak bertindak kasar dan tidak melukai hatinya. - Suami menunjukkan dengan sikap, kata-kata dan perbuatan bahwa ia sungguh menyayangi istrinya, serta membutuhkan dan menghargai kasih sayangnya. - Suami memberikan kebebasan kepada istri dalam hal mengurus rumah tangga, tanpa terlalu mencampuri tetek bengek urusan rumah tangga. - Kesetiaan suami terjamin, yang juga tampak dari keterbukaan, sikap jujur dan dapat dipercaya. - Suami mau memahami perasaan istrinya, sekaligus dapat mengendalikan dan memberi arah pada perasaan istri, dengan sikap yang rasional dan berpendirian tegas dalam komunikasi dari hati ke hati. - Suami menghargai membantu, mendorong dan mendukung karir istrinya serta keterlibatannya dalam lingkungan masyarakat. Dan lain-lain…silahkan tambahkan sendiri…. Para ahli sering menambahkan bermacam-macam harapan lain lagi, seperti harapan biologis (seks), harapan material (kekayaan), harapan sosial (status), dll. Khususnya mengenai kebutuhan seks, perlu diingatkan bahwa fungsi seksual dalam hidup manusia bukan hanya alat pencari kenikmatan atau pelampiasan hawa nafsu, tetapi berfungsi agar manusia dapat lebih sempurna dalam mengungkapkan cinta kasih dan penyerahan diri kepada pasangannya. Cinta kasih diungkapkan secara khas dalam perkawinan dalam bentuk persetubuhan, dimana suami istri sungguh-sungguh bersatu padu jiwa dan raganya. Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut, dibutuhkan usaha dan perjuangan dari suami-istri bersama sebagai pasangan. Bila mereka berhasil dalam memenuhi harapan tersebut, mereka akan mengalami KEPUASAN & KEBAHAGIAAN yang luar biasa. Tetapi bila mereka tidak berhasil, mereka akan mengalami rasa GAGAL & KECEWA yang amat mencekam, yang akan dapat menimbulkan gangguan yang sungguh berat bagi keluarga tersebut. Dan apabila gangguan tersebut ridak dapat diatasi, maka keluarga TERANCAM rusak. © Yayan
Dakhi
|