The Poetry of My life


Dulu saat aku lahir, aku menangis
dan semua orang di sekitarku tertawa bahagia
Kehidupan yang membentang luas
dan dipenuhi suka dan duka belum kurasakan
Yang aku tahu, saat aku menangis
Ibu memberiku ASI dan mengganti popokku
Dan aku merasa nyaman dan tenang
berada dalam pelukan orang tersayang.

Saat aku menjelang remaja
aku bercita-cita menjadi biarawati
dan niat itu kuwujudkan dengan penuh perjuangan
tanpa kenal lelah....
Begitu lugu dan polos....
aku melangkah menapakkan kaki selangkah demi selangkah
namun pasti....
Satu per satu badai datang menerpa....
hingga suatu ketika...
Aku tak dapat bertahan lagi...
Ketika disaat krisis aku menemukan sosok wajah polos
memikat hatiku.

Dalam godaan yang satu ini
Aku tidak dapat melepaskan diri
Aku begitu terpukau oleh pesona kebaikan hatinya...
hingga aku kira dialah jelmaan wajah Yesus
yang kuikuti.
Hari demi hari getaran cinta
smakin membuatku melekat padanya...
Setelah berjuang cukup lama ntuk mempertahankan
panggilanku.....
Kuputuskan tuk keluar dari hidup yang telah kujalani
selama sepuluh tahun.
Terpaksa kulakukan....karena di hati dan pikiran ini..
hanya ada dia.

Kini aku tinggal sendirian
membawa dan memendam cinta yang tak kunjung padam
Terkadang ada tangis yang menghias
perjalanan hidupku..
karena cinta yang ada itu...seperti impian belaka
yang tidak bisa kuraih..apalagi memiliki....
Namun aku masih mampu berkata.... 
untuk menghibur diri bahwa "Cinta tidak harus
memiliki".

Cinta, ketika kedua belah pihak bertepuk bersama....
pesonamu dan kebahagiaan yang ada terjelma
indah..menggetar sukma....
Namun ketika keduanya memilih jalan lain....
karena sesuatu hal telah terjadi....
Kebahagiaan berubah menjadi kepedihan.

Kepedihan dan kepasrahan berpadu...
menghasilkan kerinduan yang amat sangat dalam...
menggetarkan seluruh jiwa dan pikiran....
meruntuhkan tembok ketegaran yang telah dibangun
oleh kepasrahan dan keyakinan.

Saat ketegaran telah goyah....
berbagai pikiran negatif muncul...
Rasa frustrasi yang dalam mengantar
ke pintu kehancuran yang menyerupai kematian yang
tidak diinginkan....
Depresi ... ya...depresi...
Dan yang lebih mengerikan lagi
ketika jiwa dan raga terasa..hampa...kosong....
mirip mayat hidup....
berjalan tanpa arah dan tujuan
yang berakibat pada pekerjaan yang tidak menentu...
sebab terfokus pada keputusasaan yang melanda.

Namun Sang Pencipta tak membiarkan diri ini hancur...
Dalam berbagai bentuk, Dia datang menolong....
Dan memang tertolong, serta dalam taraf penyembuhan
dan pengembalian kesadaran akan dunia yang nyata...
yang terpijak saat ini.

Akankah sembuh total...???
Kuberharap demikian...
Bahkan selain itu masih berharap bisa memahami
lebih dalam makna dari setiap perjalanan
dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupanku...
dulu...saat ini... dan di masa yang akan datang.



Memory Oktober 2002
By Me 

3

© Yayan Dakhi
eMail:
ydakhi@yahoo.com
http://www.oocities.org/ydakhi/


Copyright © 2002