Published online  September 22, 2005
Bahan Kuliah  Copyright © 2005 by Dr.Satriono

MATA KULIAH ILMU GIZI  FKG UNHAS 2005

VITAMIN

Oleh

Satriono,M.Sc.,SpA(K),SpGK

Department of Pediatric Endocrinology, and Nutrition, Medical Faculty, University of Hasanuddin
Address all correspondence to:  Satriono,M.Sc.,SpA(K),SpGK., Department of Pediatric Endocrinology, and Nutrition, Medical Faculty, University of Hasanuddin,Jl.Perintis Kemerdekaan KM10, Makassar 90245 South Sulawesi Indonesia. E-mail: satriono@upandang.wasantara.net.id
http://www.oocities.org/yok_satriono/ .
 


TUJUAN INSTRUKSIONAL

Karakteristik Vitamin dan efeknya terhadap kesehatan
2.4.1 Definisi dan klasifikasi
2.4.2 Fungsi umum vitamin
2.4.3.Vitamin larut lemak
2.4.3.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.3.2.Klasifikasi
2.4.3.3.Pencernaan, penyerapan,  transportasi
2.4.3.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.3.5.Kebutuhan
2.4.3.6.Sumber
2.4.4..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.4.1.Kelebihan
2.4.4.2.Kekurangan

2.4.5.Vitamin larut air
2.4.5.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.5.2.Klasifikasi
2.4.5.3.Pencernaan, penyerapan,       transportasi
2.4.5.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.5.5.Kebutuhan
2.4.5.6.Sumber
2.4.6..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.6.1.Kelebihan
2.4.6.2.Kekurangan

V I T A M I N
Definisi :
    Vitamin adalah zat2 organik yang diperlukan oleh tubuh  dalam jumlah yang kecil untuk metabolisme yang penting dalam kehidupan.
Vitamin2 tersebut ada yang dapat dibuat oleh tubuh manusia tetapi banyak  pula yang tak dapat disintesis oleh tubuh  sehingga  harus diperoleh  dari makanan. Jumlah Vitamin yang dibutuhkan  1 ug  - 100 mg/hr.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Vitamin :
1. Availability : Tidak semua Vitamin mudah diabsorbsi;misalnya :
   - Niacin dalam cereal terikat sedemikian rupa sehingga tak dapat  diabsorbsi.
   - Vitamin yg larut dalam Lemak sukar diabsorbsi bila ada  gangguan pencernaan Lemak.
2. Antivitamin : Zat-zat yg bersifat antagonis terhadap Vitamin,  zat2 tersebut bisa merupakan derivat Vitamin yang  dihambatnyaatau merupakan zat yang bentuk susunan kimianya hampir sama.   Mekanisme cara penghambatan :
   a. Zat Antavitamin merebut tempat Vitamin dalam molekul Enzym,      sehingga Enzym tersebut tak berfungsi. Misal :  Pyrithiamin        merupakan Antivitamin B1, Desoxypiridoxin merupakan  Antivitamin B6.
   b. Antivitamin berikatan dengan Vitamin membentuk Kompleks  yg      tak dapat diserap melalui dinding usus. Misal : Zat  Avidin   yang  terdapat dalam putih telur mentah akan berikatan  dgn     Bioltin sehingga tubuh tak dapat memperoleh Biotin. Vitamin    Biotin.
   c. Pengrusakan Vitamin, misalnya : Thyaminase yang terdapat pd      ikan mentah akan merusak Vitamin B1.
   Antivitamin  yang dikenal antara lain terhadap Vitamin2 :  B1,   B2,  B3, B6, Panthotenic Acid, Biotin, Asam Folat,  Vitamin  C   dan Vitamin K.
3. Provitamin : Merupakan zat2  yang  terdapat dalam makanan yang    bisa diubah menjadi Vitamin dalam tubuh, misalnya :
   - Caroten adalah Provitamin A.
   - Asam Amino Trypthopan dapat diubah menjadi Niacin (Vit. B3)
4. Biosintesis didalam usus :Flora bakteri normal dalam usus dapat     membuat  Vitamin2 : Vitamin K, Asam Pantotenat,  Biotin  dalam     jumlah  yang cukup, demikian pula Vitamin B1, B2, B6, B12  dan     Niacin  dapat disintesis dalam usus tetapi terbatas  atau  sama    sekali tak ada.
   Sebaliknya  ada beberapa bakteri (mis.  Bacillus  Thyaminolitycus) dapat menghasilkan Aneurinase yaitu Enzym yang merusak    Vitamin B1.
Macam-macam Vitamin :
1. Vitamin yang larut dalam air (Water Soluble Vitamin = WSV) :   Vitamin B Kompleks dan Vitamin C.
2. Vitamin2 yang larut dalam Lemak (Fat Soluble Vitamin = FSV) :
   Vitamin A, D, E dan Vitamin K.
    Asam  Lemak Esensial (Essetial Fatty Acid)  tidak  dimasukkan kedalam  kelompok  Vitamin, karena kebutuhannya per  hari  sangat besar  ;  ini disebut : "Vitamin Like Substance",  demikian  pula beberapa  zat tidak dimasukkan kedalam  Vitamin karena  bukti2nya lemah, misalnya : Pangamic Acid, Orotic Acid, Vitamin T.
 
 

VITAMIN LARUT DALAM AIR
Oleh
Dr.Satriono, M.Sc.,SpA(K)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

2.4.5.Vitamin larut air
2.4.5.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.5.2.Klasifikasi
2.4.5.3.Pencernaan, penyerapan,       transportasi
2.4.5.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.5.5.Kebutuhan
2.4.5.6.Sumber
2.4.6..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.6.1.Kelebihan
2.4.6.2.Kekurangan

Water Soluble Vitamin :
1. Kebanyakan  WSV  yaitu  Vitamin B Kompleks  berfungsi  sebagai
   Coenzim, jadi bersifat sebagai katalisator proses rantai Biokimia. (lihat gambar).
2. WSV diekspresikan melalui urine.
3. WSV  tidak di simpan  dalam (hanya dalam jumlah sedikit) dalam   tubuh,  sehingga  jarang terjadi  Hipovitaminosis.
Fat Soluble Vitamin :
1. Mekanisme kerjanya belum begitu jelas. Ditemukan dalam makanan
   yang mengandung Lemak. Gangguan Absorbsi Lemak akan mengganggu    Absorbsi FSV.
2. Dalam keadaan Normal tak diekskresikan melalui urine, tetapi melalui Faeces.
3. FSV disimpan dalam jumlah cukup banyak, maka dengan intake  yg    berlebihan lebih mudah terjadi Hipervitaminosis.
 



Gambar 1.
Vitamin B kompleks dalam metabolisme Energi
 
 
 
 
 

Keterangan :
Bt=Biotin,    FA=Folic Acid, B12=Cobalanine, PA=Panthotenic Acid,
Nicotinamide, B2=Riboflavin, B6=Pyridoxine,  B1=Thiamine.


 
 
 

VITAMIN B KOMPLEKS :
    Vitamin B Kompleks merupakan sejumlah faktor yang berbeda  dalam susunan kimia dan funsinya, tetapi semuanya larut dalam  air.
Macam-macam Vitamin B Kompleks :
    1. Thiamin  ( Vitamin B1, Aneurine, Anti Beri-beri Substance,       Antineuritic Vitamin).
    2. Riboflavin (Vitamin B2, Lactoflavin).
    3. Niacin (Vitamin B3, Asam Nikotinat = Nicotinic Acid,  Nico       tineamide  p-p  factor of  Goldberger, Pallagra Preventing   Factor)
    4. Panthonic acid (vit. B5, asam pantoten = asam  pantotenat, Chick anti dermatitis faktor).
    5. Pyridoxin  (Vitamin B6, Rat anti  Deramatitis factor, Adermine).
    6. Inositol (Vitamin B7, Mesoinositol).
    7. Biotin ( Vitamin B8, Vitamin H, Anti egg-white injury  factor).
    8. Folic  Acid  Group (Vitamin B9, B10, B11, Vitamin Bc, Asam       Folat,  Vitamin M, PGA = Pteroyl Monoglutamic Acid,  Lacto        bacillus Caseri factor).
    9. Vitamin B12 (Cyanocobalatamine, Cobamide,  Anti-Pernicious
       Anemia factor Extrinsic factor of Castle).
   10. Lipoic Acid (Thioctic Acid).
   11. PABA (Para Animo Banzoic Acid).
   12. Choline.
    Menurut  beberapa orang Sarjana , Vitamin B4  yaitu  campuran Lysine  +  Arganine atau Cysine + Glycocoll +  Arganine,  menurut Sarjana  lainnya terdiri atas Adenine (anti Paralytic  factor  of the rat).
    Pada umumnya Vitamin B Kompleks ini berfungsi sebagai  Coenzyme ( bagian non Protein dari pada Enzyme) membentuk  Holoennzyme.
Holoenzyme  ini menjadi akif dengan adanya regulasi hormonal  dan
ion-ion mineral seperti : Cu, Mg, dsb.
 

 

Gambar 2.
Hubungan Apo enzim koenzim hormon dan mineral

Karena  kebanyakan enzyme2 itu fungsinya  sangat  berhubungan erat, maka kekurangan salah satu faktor (Vitamin) dapat mengganggu  sebuah  rantai proses kimia  yang  menyebabkan  gejala-gejala klinik defisiensi Vitamin B Kompleks yang beraneka warna.
Makanan yang kurang salah satu Vitamin B Kompleks biasanya  merupakan  sumber  yang kurang pula untuk untuk  Vitamin  B  Kompleks lainnya.

Defisiensi Vitamin B Kompleks :
1. Defisiensi Vitamin B1 menyebabkan Beri-beri.
2. Defisiensi Vitamin B2 menyebabkan kelainan Mucosa mulut,   bibir, kulit, mata.    STOMATITIS ANGULARIS
3. Defisiensi Niacin menimbulkan penyakit Pellagra.
4. Defisiensi Vitamin B6 menyebabkan kelainan Saraf, Anemia, kelainan kulit.
5. Defisiensi Vitamin B12 menimbulkan Anemia Megaloblastik /  Per   niciosa.
6. Defisiensi Folic Acid menimbulkan Anemia Megaloblastik.
    Faktor2 (Vitamin2) lainnya daripada Vitamin B kompleks  cukup tersedia  dalam  makanan, sehingga  penyakit  Defisiensi  faktor-faktor ini terjadi selama fungsi saluran pencernaan normal.
 
 
 
 

Vitamin B1 = Aneurine, Thiamin :
Sifat-sifat :
- Larut dalam air, kristal berwarna putih.
- Mudah dirusak dalam larutan Alkali / netral oleh pemanasan.
- Pada larutan Asam bisa tahan sampai 120  C.
Fungsi :
-  Bentuk  aktif daripada Thiamin adalah  TPP  (Thiamin  Pyrophos     phate) atau TDP (Thiamin Diphosphate) yang merupakan Coenzime     Carboxylase untuk Deccarboxylasi dan oksidasi Pyruvic Acid.   TPP juga merupakan Coenzyme dari Enzyme Transketolase pada  Hexose  Monophosphate Shunt (HMP Shunt). Jadi Vitamin  B1  penting untuk metabolisme Karbohidrat, jika kekurangan Vitamin B1 maka Pyruvic Acid dan Lactic Acid dalam darah akan  meningkat,    sedangkan aktifitas Enzyme Transketolase menurun.
-  Vitamin  B1  juga diperlukan untuk  sintesis  Acethyl  Choline,    sehingga  bila defisiensi akan terjadi  gangguan  penghantaran    saraf.
Metabolisme :
    Thiamin  diabsorbsi  dalam usus secara aktif,  hanya  sedikit yang ditimbun (terdapat dalam hati, otak, ginjal, otot);  kelebihannya diekskresi melalui urine.
 
 
 
 

VITAMIN B2 = Riboflavin, Bactofllavin
Sifat-sifat :
- Larut dalam air.
- Terdiri dari Kristal berwarna kuning, ini yang memberikan warna   kuning pada susu. Oleh karena terdapat dalam susu, maka disebut    Lactoflavin.
- Larutannya memberikan Fluorescensi kuning-hijau.
- Tahan terhadap pemanasan dan asam, tetapi dirusak oleh cahaya /    Ultra Violet atau adanya Alkali.

Fungsi :
    Bitamin  B2  akan berkombinasi dengan Ester  Phosphoric  Acid membentuk 2 macam Coenzyme yaitu FMN (Flavin Mononucleotide)  dan FAD (Flavin Adenin Dinucleotide). Kemudian keduanya akan  membentuk  Phrosthetic  group  dari beberapa  sistem  Enzyme.  Kelompok Enzyme  dengan  Prosthetic group ini  disebut  Flavoprotein  yang penting dalam transport Hydrogen.
Vitamin B2 berperanan dalam :
1. Metabolisme Karbohidrat, Asam Amino, Asam Lemak, jadi  penting
   untuk pertumbuhan.
2. Respirasi Seluler.
3. Mungkin juga mempunyai peranan dalam metabolisme Iodopsin, pig
   men retina untuk adaptasi cahaya.
    Pada jaringa-jaringan Vasculer seperti Cornea,oksidasi jaring  an  dengan menggunakan enzyme2 yang mengandung Vitamin  B2.  Jika defisiensi Vitamin B2, maka terjadi Vascularisasi yang berlebihan sebagai usaha untuk menambah Oksigenasi.
Metabolisme :
    Absorpsi  dalam usus. Selama absorpsi terjadi  Phosphorilasi. Ini  akan terganggu bila ada gangguan Gastrointestinal  (misal  : Gastroenteritis, Achlorhydria).
    Disimpan dalam tubuh (Hati, Ginjal, Liem, Otot) dalam  jumlah yang  terbatas, Antivitamin terhadap Vitamin B2 yaitu  Derivatnya yang mengandung Galactityl. Cincin Pyrimidine yang berubah menja di cincin 2 : 4 dinitro Benzena juga mempunyai aktivitas anti B2.

KEKURANGAN:  STOMATITIS ANGULARIS
                                HIPERVASKULARISASI KORNEA
                                MAGENTA TOUNGUE
                                DERMATITIS
 
 

NIACIN = PP factor, Nicotonic Acid, Niacinamide :
Sifat-sifat :
- Nicotinic Acid dan Niacinamide merupakan kristal putih, larut
  dalam air
- Stabil terhadap panas, cahaya, udara dan Alkali.

Fungsi :
Niacine meruapakan bagian dari Coenzyme :
- Coenzyme  I - Nicotinamide Adenin Dinucleotide (NAD).
- Coenzyme II - Nicotinamide Adenin Dinucleotide Phosphate (NADP)

Kedua enzyme ini penting untuk pemindahan hydrogen dalam metabo lisme.
    Coenzime ini diperlukan dalam metabolisme Intermedier  Hidrat Arang  (Glykolisis)  dan respirasi seluler,  yaitu  dalam  sistem Dehydrogenase.  Melihat fungsi-fungsi Biokimia tadi, maka  Niacin penting untuk keutuhan jaringan normal, khususnya kulit, Taraktus Gastrointestinal dan susunan saraf.
    Nicotinic  Acid  (tetapi tidak  Niacinamide)  mempunyai  efek Farmakologis, yaitu :
1. Vasodilatasi Perifer.
2. Bersifat menurunkan Cholesterol serum.

Metabolisme :
    Niacin diabsorpsi dengan mudah dalam usus. Dalam tubuh  kemudian diubah jadi Coenzyme. Penyimpanan dalam tubuh sangat  terbatas. Sebagian besar diekskresikan sebagai bentuk Methyl (misal N-Methyl Nicotinamide, dll) dalam urine.
    Tubuh  bisa  membentuk Niacine dari Precursornya  yaitu  Asam Amino  Tryptophane.  Enam Puluh Mmg Tryptophan sama dengan  1  mg
Niacine.
    Jadi  kadar Niacine dalam makanan sebaiknya disebutkan  dalam "Nicotinic  Acid Equivalent" (=kadar Nicotinic Acid + 1/60  kadar Tryptophan).
    Asam  Amino  Leucine m,eningkatkan keperluan  akan  Nicotinic Acid. Zat yang bersifat antagonis (anti Vitamin) terhadap Niacin, yaitu : 3 - Acetyl Pyridine.
 
 
 
 
 

VITAMIN B6 (Pyridoxin).
Sifat-sifat :
- Yang temasuk kelompok Vtamin B6, yaitu :
       * Pyridoxin (bentuk Alkohol) = Pyridokxol
       * Pyridoxal ( bentuk Aldehide)
       * Pyridoxamine (bentuk Amine)
- Kristal tak berwarna
- Tahan terhadap panas biasa, tetapi dengan pemanasan yang  terla
  lu lama bisa rusak. Vitamin B6 juga dirusak oleh suasana Alkali
  dan sinar Ultraviolet.
Fungsi :
    Dalam  tubuh  Vitamin B6 tadi diubah  jadi  bentuk  Phosphate (Pyridoxal-5-Phosphate  atau Pyridoxamine-5-Phosphate) yang  berfungsi  sebagai  Coenzime Transaminase  dan  Decarboxylase,  dll.
Antara lain penting dalam :
- Metabolisme Asam Amino --- Transfer Amino Group.
- Metabolisme  Kynurenine, yaitu  dalam  metabolisme  Asam Amino
  Tryptophane menjadi Nicotinic Acid. Jika kekurangan Vitamin B6,
Proses rantai kimia akan terganggu dan terbentuklah Xanthurenic   Acid yang dikeluarkan melalui urine.
- Metabolisme Asam Lemak Esensial, dalam perubahan Linoleic  Acid
  menjadi Arashidonic Acid.
- Biosintesis Co--enzyme A.
- Penggabungan Fe dalam sintesis haem yang penting untuk  pembentu
  kan Hb.
- Glycogen Phosphorilase untuk Glycogenolysis, dll.

Kesimpulan :
Bentuk Phosphate Vitamin B6 ini penting sebagai Coenzyme untuk :
- Produksi Energi
- Metabolisme Lemak
- Aktifitas saraf, jika kekurangan bisa terjadi Neuropathi
- Produksi Hemoglobin (Hb).
Metabolisme :
    Vitamin B6 diabsopsi dengan baik didalam usus. Dalam jaringan diubah  menjadi  Coenzyme. Diekskresikan dalam urine  sebagai  4-Pyridoxic Acid yaitu metabolit yang tak aktif.
    Vitamin  B6  bisa diproduksi oleh Microorganisme  dalam  usus manusia.
    Anti  Vitamin terhadap Vitamin B6, yaitu  :
         Desoxypyridoxin, Hidralazyne,
         Isonicotinic Acid Hydrazide (INH, obat untuk  Tuberculosis).
 

VITAMIN B12 :
Sifat-sifat :
- Kristal berwarna merah, merupakan zat Hydroskopis, pada  bagian    sentral terdapat Atom Cobalt.
- Larut dalam air, Alkohol.
- Tahan terhadap pemanasan dalam larutan netral.
- Labil terhadap Asam Kerat, Alkali dan Cahaya.
- Vitamin C, Vitamin B1 bisa menggunakan Stabilitas Vitamin B12.

Fungsi :
    Dalam  metabolisme,  Vitamin B12  penting  untuk  Biosintesis, Labile  Methyl  group yang penting untuk pembentukan  purine  dan pirimidine (bagian dari Nucleic Acid).
Dalam  beberapa  proses  Biokimia dalam tubuh,  Vitamin  B12  ada hubungannya dengan Folic Acid.
    Vitamin  B12  juga berfungsi  dalam  metabolisme  intermedier Hidrat Arang dan Lemak.
    Defisiensi  Vitamin B12 bisa mempengaruhi setiap  sel  tubuh, terutama sel-sel yang cepat membelah sepereti jaringan  pembentuk darah,  traktus-gastro intestinal dan susunan syaraf yang  menyebabkan degenerasi sel saraf pada madula spinalis & saraf perifer.
Metabolisme :
    Untuk  absorpsi Vitamin B12, (extrinstic  factor)  diperlukan instrinstic fantir yang terdapat dalam getah lambung.
Absorpsi Vitamin B12 terjadi di ileum.
Di dalam darah Vitamin B12 terikat dengan Protein serum.
Di ekskresikan melalui urine.
Vitamin B12 disimpan di dalam hati.
Vitamin B12 dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh flora usus.
 

FOLIC ACID :
Sifat-sifat :
- Serbuk kristal berwarna kuning jingga.
- Larut dalam air hangat, tak larut dalam alkohol.
- Struktur kimia terdiri dari inti pteridine + PABA + Glutamic   Acid.
- Stabil dalam larutan Asam.
- Bila dipanaskan dalam susunan netral dan Alkali bisa rusak.

Fungsi :
- Folic Acid di dalam  hati akan diubah menjadi Folic Acid (N5    Formil Tetra Hydro Folic Acid = Citrovorum Factor Leucovorum    Factor)  yang merupakan bentuk aktif daripada Folic Acid.  Perubahan ini dipercepat dengan adanya Vitamin C.
  Folic  Acid  berfungsi  sebagai Carrier  gugusan  Atom  Carbon,    misalnya  Formyl  (-CHO) yang digunakan untuk  proses2  sintesis    dalam tubuh, seperti Nucleic Acid, Protein dll. Dalam  beberapa   proses ini ikut serta Vitamin B12. Folic Acid mempunyai  antagonis yaitu Aninopterin (4--Amino Folic Acid) ia mencegah perubahan  Folic  Acid ke Folinic Acid. Aminopterin  mempunyai  blokir    sintesis nucleic acid.
  Obat2  lain  yang bersifat antagonist  adalah  :  Pyrimethamin, Derivat Barbitrat, Methothrexate.

BIOTIN (VITAMIN H) :
Sifat-sifat :
- Merupakan derivat cyclic daripada urea. Zat yang tak berwarna.
- Larut air dan alkohol.
- Tahn terhadap panas, asam dan alkali.
Fungsi :
    Biotin  berperanan  untuk  reaksi-reaksi  Carboxylasi   dalam metabolisme intermedier (antara) Hidrat Arang, Protein dan Lemak.
Metabolisme :
- Biotin diabsorpsi dalam usus halus.
- Biotin dapat dibuat oleh microorganisme dalam usus manusia.
Telur  mentah  mengandung zat Avidin  yang  merupakan  antagonist terhadap  biotin. Tetapi bila telur dimasak, zat avidin ini  akan  rusak.

PANTHOTENIC ACID :
Sifat-sifat :
- Merupakan minyak yang lengket, warna kuning muda.
- Larut dalam air dan alkohol.
- Tidak stabil terhadap asam, basa dan panas.
Fungsi :
    Merupakan bagian dari Co-enzyme A (Co A). Fungsi Co A  adalah untuk  pembawa  Carboxylic  Acid, misalnya  dengan  asam  asetat, panthotenic acid membentuk Acetyl Co A yang penting untuk metabolisme Lemak, Hidrat Arang dan Protein.

Metabolisme :
    Panthotenic  acid diabsorpsi dalam usus. Dalam jaringan  akan diubah menjadi Co Enzyme A (Co-Acetylase). Zat-zat yang  bersifat Antagonist yaitu Salysilic Acid, Mandelic Acid, juga Omega Methil Panthotenic Acid.

CHOLINE :
Sifat-sifat :
- Kristal Hygroskopis. Tak berwarna.
- Merupakan basa organik yang Kuat. Choline merupakan bagian  Phospholipid (misalnya Lecithin) dan Acethyl Choline.
- Bisa di buat oleh  tubuh,  bila  terdapat  banyak unsur "Labile
  Methyl" seperti Betaine dan Methionine.

Fungsi :
-  Sebagai  Lipotropic Factor, untuk  mencegah  degenerasi  Lemak     dalam Hepar.
-  Dapat diubah menjadi Betaine untuk donor Methyl.
-  Dapat diasetilasikan menjadi Acethyl Choline yang penting untuk penghantaran rangsangan saraf.

INOSITOL :
Sifat-sifat :
- Merupakan zat menyerupai Hidrat Arang (Hexa Hydroxy Cycloxane).
- Zat yang aktif adalah mesoinositol.
- Dalam tumbuh2an, buah, Cereal, terdapat dalam bentuk bebas atau     dalam  bentuk  Phytin (yaitu garam  Cacium  Magnesium  Inositol

  Phosphoric Acid.
- Ditemukan dalam jaringan dan cairan tubuh.
Fungsi :
- Pada manusia belum jelas fungsinya.
- Pada tikus, inositol merupakan Lipotropic Factor.

Para Amino Benzoic Acid (PABA) :
Sifat-sifat :
- Merupakan konstituen daripada Folic Acid.
- Mempunyai sifat antagonis terhadap Sulphonamide.

LIPOIC ACID :
Sifat-sifat :
-  Merupakan  Asam Lemak yang mengandung  S  (6,8-dithio-octanoic          acid  = thioctic acid).
-  Merupakan  faktor  yang penting untuk pertumbuhan pada microor    ganisme.
-  Defisiensi pada manusia belum pernah dilaporkan.
 
 
 

VITAMIN C (Ascorbic Acid)
Sifat-sifat :
-  L-ascorbic acid (Vitamin C) merupakan gula  sederhana  (Simple    sugar), dapat dibuat dari glukose.
-  Merupakan "reducing agent" yang paling aktif (anti oxidant).
-  Merupakan  kristal putih, stabil jika kering dalam  udara  dan   cahaya atau dalam larutan asam.
-  Mudah  larut  dalam air dan mudah  dioksidasi  terutama  dalam     suasana basa dan jika terkena cahaya, panas dan metal terutama   Copper (Tembaga).
Fungsi :
    Fungsi  Vitamin  C biokimianya belum diketahui  jelas  (bukan bersifat sebagai Co-enzyme seperti pada Vitamin B Kompleks).
Vitamin C terlibat dalam reaksi2, sebagai berikut :
1. Oksidasi Asam Amino tertentu, misalnya Tyrosine.
   Pada  bayi  yang  menderita defisiensi Vitamin  C,  p-hydroxy  phenil  piruvic  acid dan homogentisic  acid  ditemukan  dalam  urine,  ini menandakan oksidasi daripada tyrosine  yang  tidak  sempurna. Begitu pula bayi prematur yang diberi makanan tinggi
   Protein  yang banyak mengandung tyrosine akan  mengekskresikan
p-hydroxy  phenyl  lactic acid dan  p-hydroxy  phenyl  pyruvic  acid.
2. Reduksi Folic acid menjadi Folinic acid memerlukan Vitamin C.
3. Vitamin C  penting  dalam pengangkutan Fe (besi) dari Transferrin (dalam plasma) ke Ferritin (dalam jaringan) juga dalam  ab    sorpsi Fe pada usus.
4. Vitamin C  penting  dalam  pembentukan Proline menjadi hydroxy     proline  yang  merupakan komponen  penting  daripada  serabut-serabut Collagen.
Jadi Vitamin C penting dalam :
   1. Respirasi Seluler.
   2. Pembentukan sel darah merah ( Hemoglobin).
   3. Penyembuhan luka (dlm pembentukan jaringan ikat collagen).
Metabolisme :
    Vitamin  C  bisa disintesis  oleh  binatang-binatang  (kecuali kera, marmot, manusia tak bisa membuat Vitamin C).
Mudah diabsorpsi oleh usus, absorpsinya berkurang pada  Achlorhydria,  usia lanjut, juga pada penyakit2 infeksi sdaluran  pencernaan.
    Vitamin C ditimbun dalam jumlah terbatas dalam cairan2  tubuh dan jaringan tubuh terutama glandula suprarenalis.
Kadar  Vitamin C dalam Glandula Suprarenalis ini  akan  berkurang bila  kelenjar  tadi  dirangsang oleh  ACTH  atau  dalam  keadaan stress.
    Vitamin C terutama dikeluarkan  (ekskresi) melalui urine.
 

BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN
    Pada waktu ini diantara vitamin2 yang mendapat perhatian khusus ialah : Vit. A, Vit. B kompleks, Vit. C,  Carotine (pro Vit.A), oleh sebab itu uraian selanjutnya terutama ditujukan pada mineral2 dan vitamin2 tsb. di atas.
    Vitamin pada umumnya terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dalam tumbuh-tumbuhan, khususnya pada bagian-bagian tertentu daripada tanaman (yaitu daun dan buah). Beberapa makanan asal hewan juga kaya akan vitamin .
    Oleh karena dalam kehidupan sehari-hari bagian2 tumbuh-tumbuh an digolongkan dalam sayur-sayuran dan buah-buahan maka untuk praktisnya penggolongan ini yang dipakai.
    Dalam garis besarnya bahan-bahan makanan sumber vitamin dan mineral digolongkan kedalam 3 golongan yaitu :
    I.   Sayur-sayuran
    II.  Buah-buahan
    III. Lain-lain (tumbuh-tumbuhan dan hewan)
    Penggolongan kedalam sayur-sayuran dan buah2an didasarkan atas fungsi bagian-bagian tumbuh2an dan pola makan sehari-hari. Demikianlah yang dimaksud dengan :
- Sayur-sayuran ialah bagian2 tumbuh2an yang dimakan bersama-sama    dengan makanan pokok dan atau lauk pauk (main course/main meal)
- Buah2an ialah bagian2 tumbuh2an ( biasanya buah ) yang  dimakan    sesudah makan (main course) atau di luar waktu makan (sebagai   jajan atau snack).

ad.I Sayur-sayuran :
     Penggolongan sayur-sayuran ada 2 yaitu :
       1. Menurut bagian pada tumbuh-tumbuhan
       2. Menurut warna
     ad.1. Menurut penggolongan ini kita kenal :
           a. Sayuran daun (bayam, kangkung, kol, dll)
           b. Sayuran buah (tomat, labu, dll)
           c. Sayuran lain :
                - akar,/umbi (wortel, kentang, bit, dll))
                - batang (seledri, daun bawang)
                - bunga (bunga kol)
     ad.2. Menurut warna di bagi atas 2 yaitu :
a. Sayuran  berwarnah  hijau,  kuning,  merah,  coklat  (bayam, tomat,  wortel)
           b. Sayuran tak berwarna (kol, labu,bunga kol, dll)

ad.II Buah-buahan :
      Penggolongan buah-buahan ada 2 yaitu :
         a. Buah-buahan berwarna kuning, merah, coklat dll.
         b. Buah-buahan tak berwarna.
      Sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna biasanya men       gandung banyak carotine, sedangkan sayur-sayuran daun hijau  kaya akan Fe, Ca, dan vitamin K.
      Buah-buahan yang manis kaya akan hidrat arang (fructose,       glukose) dan yang asam kaya akan vitamin C (bangsa citrum,   jeruk).

ad.III Lain-lain :
      Mineral dan vitamin juga terdapat pada bahan-bahan makanan         yang tidak termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena  ahan-bahan makanan ini sukar digolongkan menurut fungsinya dalam menu, maka penggolongan dibuat menurut macam   amin/mineral yang terdapat di dalammya.

Fungsi sayur-sayuran dan buah-buahan dalam menu Indonesia
Sayur-sayuran :
    Sayur-sayuran di Indonesia dimakan bersama-sama makanan pokok dan atau lauk pauk dalam bentuk hidangan yang berkuah atau dimakan dalam bentuk mentah/direbus dengan sambal. Jika sayur-sayuran ini dimakan dalam jumlah yang cukup besar, maka dapat memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup banyak.

Buah-buahan :
    Buah di Indonesia umumnya dimakan sesudah makan (main course /meal) dalam bentuk mentah sebagai "pencuci mulut" yaitu bahan makanan untuk menghilangkan rasa amin/lemak sesudah makan.
    Tetapi buah2an sering pula dimakan di luar waktu makan dalam bentu rujak atau asinan atau manisan atau setup (dimasak dengan banyak air gula).
    Seperti juga sayur, buah2an kalau dimakan dalam jumlah besar merupakan merupakan sumber yang kaya akan vitamin dan mineral.
Sayur-sayuran dan buah-buahan selain penting sebagai sumber vitamin dan mineral juga penting sebagai bahan makanan yang kaya akan cellulose.
    Cellulose ini penting untuk memberikan isi (bulk) kepada usus dan menstimulir peristeltik usus.

BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN
Vitamin B kompleks :
Vitamin B1 :
    - Dari h e w a n       : susu, telur, daging, ikan
    - Dari tumbuh-tumbuhan : kacang2an (legumes), cereals (padi-       padian), misalnya:gandum, beras, pada kulit arinya,  sayur mayur, buah-buahan, banyak terdapat pada ragi (yeast).

Vitamin B2 :
    - Dari hewan : susu, telur, hati, daging, keju dll.
    - Dari tumbuh-tumbuhan : sayur-sayuran warna hijau, ragi.

Vitamin B3 (Niacin) :
    Sumber niacin      : daging,ikan,hati,yeast, kacang-kacangan.
    Sumber triptophane : telur, susu, makanan yang kaya protein.

Catatan : Pada beberapa cereals (misalnya jagung), nicotinic acid berada bentuk niacytin, yang tidak bisa diabsorbsi.    Niacin dalam jagung ini bisa dibebaskan dari bentuk   Niacytin dengan menggunakan air kapur (zat yang bersi   fat alkalis). Jagung terkenal mengandung kurang tryptophane. Susu dan  telur kurang mengandung niacin, tetapi kaya akan tryptophane.

Vitamin B6 :
    - Dari hewan : daging, hati, susu, telur.
    - Dari tumbuh-tumbuhan : kacang-kacangan, cereals.

Vitamin B12 :
    - Hanya bersumber dari hewan : hati, ginjal, otot, saraf.

Folid Acid :
    - Bersumber dari sayuran hijau, hati, yeast.
      Perhatian : Susu mempunyai kadar folid acid yang rendah,
                       susu kambing mempunyai kadar folid acid yang  rendah sekali.

Biotin :
    - Sumber : Terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan,
                      misalnya : hati, yeast.

Panthotenic acid :
    - Sumber : Terdapat  pada  seluruh jaringan  hidup. Sumber yg
                      paling  baik terdapat pada : hati, ginjal,  yeast,   kuning telur dan sayuran segar.

Choline :
    - Sumber : Banyak dalam jaringan hewan, misalnya : telur,juga
                     pada cereal dan sayuran.

Vitamin C :
    - dari hewan : hati, telur ikan, telur.
    - dari tumbuh-tumbuhan : jeruk, buah-buahan (terutama yang asam), sayuran segar hijau, kentang.