Karakteristik Vitamin dan efeknya terhadap kesehatan
2.4.1 Definisi dan klasifikasi
2.4.2 Fungsi umum vitamin
2.4.3.Vitamin larut lemak
2.4.3.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.3.2.Klasifikasi
2.4.3.3.Pencernaan, penyerapan, transportasi
2.4.3.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.3.5.Kebutuhan
2.4.3.6.Sumber
2.4.4..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.4.1.Kelebihan
2.4.4.2.Kekurangan
2.4.5.Vitamin larut air
2.4.5.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.5.2.Klasifikasi
2.4.5.3.Pencernaan, penyerapan,
transportasi
2.4.5.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.5.5.Kebutuhan
2.4.5.6.Sumber
2.4.6..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.6.1.Kelebihan
2.4.6.2.Kekurangan
V I T A M I N
Definisi :
Vitamin adalah zat2 organik yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah yang kecil untuk metabolisme yang penting dalam
kehidupan.
Vitamin2 tersebut ada yang dapat dibuat oleh tubuh manusia tetapi banyak
pula yang tak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus diperoleh
dari makanan. Jumlah Vitamin yang dibutuhkan 1 ug - 100 mg/hr.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Vitamin :
1. Availability : Tidak semua Vitamin mudah diabsorbsi;misalnya :
- Niacin dalam cereal terikat sedemikian rupa sehingga
tak dapat diabsorbsi.
- Vitamin yg larut dalam Lemak sukar diabsorbsi bila ada
gangguan pencernaan Lemak.
2. Antivitamin : Zat-zat yg bersifat antagonis terhadap Vitamin,
zat2 tersebut bisa merupakan derivat Vitamin yang dihambatnyaatau
merupakan zat yang bentuk susunan kimianya hampir sama. Mekanisme
cara penghambatan :
a. Zat Antavitamin merebut tempat Vitamin dalam molekul
Enzym, sehingga Enzym tersebut tak berfungsi.
Misal : Pyrithiamin merupakan
Antivitamin B1, Desoxypiridoxin merupakan Antivitamin B6.
b. Antivitamin berikatan dengan Vitamin membentuk Kompleks
yg tak dapat diserap melalui dinding usus.
Misal : Zat Avidin yang terdapat dalam putih telur
mentah akan berikatan dgn Bioltin sehingga
tubuh tak dapat memperoleh Biotin. Vitamin Biotin.
c. Pengrusakan Vitamin, misalnya : Thyaminase yang terdapat
pd ikan mentah akan merusak Vitamin B1.
Antivitamin yang dikenal antara lain terhadap Vitamin2
: B1, B2, B3, B6, Panthotenic Acid, Biotin, Asam
Folat, Vitamin C dan Vitamin K.
3. Provitamin : Merupakan zat2 yang terdapat dalam makanan
yang bisa diubah menjadi Vitamin dalam tubuh, misalnya
:
- Caroten adalah Provitamin A.
- Asam Amino Trypthopan dapat diubah menjadi Niacin (Vit.
B3)
4. Biosintesis didalam usus :Flora bakteri normal dalam usus dapat
membuat Vitamin2 : Vitamin K, Asam Pantotenat, Biotin
dalam jumlah yang cukup, demikian pula Vitamin
B1, B2, B6, B12 dan Niacin dapat disintesis
dalam usus tetapi terbatas atau sama sekali
tak ada.
Sebaliknya ada beberapa bakteri (mis. Bacillus
Thyaminolitycus) dapat menghasilkan Aneurinase yaitu Enzym yang merusak
Vitamin B1.
Macam-macam Vitamin :
1. Vitamin yang larut dalam air (Water Soluble Vitamin = WSV) :
Vitamin B Kompleks dan Vitamin C.
2. Vitamin2 yang larut dalam Lemak (Fat Soluble Vitamin = FSV) :
Vitamin A, D, E dan Vitamin K.
Asam Lemak Esensial (Essetial Fatty Acid)
tidak dimasukkan kedalam kelompok Vitamin, karena kebutuhannya
per hari sangat besar ; ini disebut : "Vitamin
Like Substance", demikian pula beberapa zat tidak dimasukkan
kedalam Vitamin karena bukti2nya lemah, misalnya : Pangamic
Acid, Orotic Acid, Vitamin T.
VITAMIN LARUT DALAM AIR
Oleh
Dr.Satriono, M.Sc.,SpA(K)
TUJUAN INSTRUKSIONAL
2.4.5.Vitamin larut air
2.4.5.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.5.2.Klasifikasi
2.4.5.3.Pencernaan, penyerapan,
transportasi
2.4.5.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.5.5.Kebutuhan
2.4.5.6.Sumber
2.4.6..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.6.1.Kelebihan
2.4.6.2.Kekurangan
Water Soluble Vitamin :
1. Kebanyakan WSV yaitu Vitamin B Kompleks
berfungsi sebagai
Coenzim, jadi bersifat sebagai katalisator proses rantai
Biokimia. (lihat gambar).
2. WSV diekspresikan melalui urine.
3. WSV tidak di simpan dalam (hanya dalam jumlah sedikit)
dalam tubuh, sehingga jarang terjadi Hipovitaminosis.
Fat Soluble Vitamin :
1. Mekanisme kerjanya belum begitu jelas. Ditemukan dalam makanan
yang mengandung Lemak. Gangguan Absorbsi Lemak akan mengganggu
Absorbsi FSV.
2. Dalam keadaan Normal tak diekskresikan melalui urine, tetapi melalui
Faeces.
3. FSV disimpan dalam jumlah cukup banyak, maka dengan intake
yg berlebihan lebih mudah terjadi Hipervitaminosis.
|
VITAMIN B KOMPLEKS :
Vitamin B Kompleks merupakan sejumlah faktor yang
berbeda dalam susunan kimia dan funsinya, tetapi semuanya larut dalam
air.
Macam-macam Vitamin B Kompleks :
1. Thiamin ( Vitamin B1, Aneurine, Anti Beri-beri
Substance, Antineuritic Vitamin).
2. Riboflavin (Vitamin B2, Lactoflavin).
3. Niacin (Vitamin B3, Asam Nikotinat = Nicotinic
Acid, Nico tineamide p-p
factor of Goldberger, Pallagra Preventing Factor)
4. Panthonic acid (vit. B5, asam pantoten = asam
pantotenat, Chick anti dermatitis faktor).
5. Pyridoxin (Vitamin B6, Rat anti Deramatitis
factor, Adermine).
6. Inositol (Vitamin B7, Mesoinositol).
7. Biotin ( Vitamin B8, Vitamin H, Anti egg-white
injury factor).
8. Folic Acid Group (Vitamin B9, B10,
B11, Vitamin Bc, Asam Folat,
Vitamin M, PGA = Pteroyl Monoglutamic Acid, Lacto
bacillus Caseri factor).
9. Vitamin B12 (Cyanocobalatamine, Cobamide,
Anti-Pernicious
Anemia factor Extrinsic factor
of Castle).
10. Lipoic Acid (Thioctic Acid).
11. PABA (Para Animo Banzoic Acid).
12. Choline.
Menurut beberapa orang Sarjana , Vitamin B4
yaitu campuran Lysine + Arganine atau Cysine + Glycocoll
+ Arganine, menurut Sarjana lainnya terdiri atas Adenine
(anti Paralytic factor of the rat).
Pada umumnya Vitamin B Kompleks ini berfungsi sebagai
Coenzyme ( bagian non Protein dari pada Enzyme) membentuk Holoennzyme.
Holoenzyme ini menjadi akif dengan adanya regulasi hormonal
dan
ion-ion mineral seperti : Cu, Mg, dsb.
|
Karena kebanyakan enzyme2 itu fungsinya sangat berhubungan
erat, maka kekurangan salah satu faktor (Vitamin) dapat mengganggu
sebuah rantai proses kimia yang menyebabkan gejala-gejala
klinik defisiensi Vitamin B Kompleks yang beraneka warna.
Makanan yang kurang salah satu Vitamin B Kompleks biasanya merupakan
sumber yang kurang pula untuk untuk Vitamin B Kompleks
lainnya.
Defisiensi Vitamin B Kompleks :
1. Defisiensi Vitamin B1 menyebabkan Beri-beri.
2. Defisiensi Vitamin B2 menyebabkan kelainan Mucosa mulut,
bibir, kulit, mata. STOMATITIS ANGULARIS
3. Defisiensi Niacin menimbulkan penyakit Pellagra.
4. Defisiensi Vitamin B6 menyebabkan kelainan Saraf, Anemia, kelainan
kulit.
5. Defisiensi Vitamin B12 menimbulkan Anemia Megaloblastik /
Per niciosa.
6. Defisiensi Folic Acid menimbulkan Anemia Megaloblastik.
Faktor2 (Vitamin2) lainnya daripada Vitamin B kompleks
cukup tersedia dalam makanan, sehingga penyakit
Defisiensi faktor-faktor ini terjadi selama fungsi saluran pencernaan
normal.
Vitamin B1 = Aneurine, Thiamin :
Sifat-sifat :
- Larut dalam air, kristal berwarna putih.
- Mudah dirusak dalam larutan Alkali / netral oleh pemanasan.
- Pada larutan Asam bisa tahan sampai 120 C.
Fungsi :
- Bentuk aktif daripada Thiamin adalah TPP
(Thiamin Pyrophos phate) atau TDP (Thiamin
Diphosphate) yang merupakan Coenzime Carboxylase
untuk Deccarboxylasi dan oksidasi Pyruvic Acid. TPP juga merupakan
Coenzyme dari Enzyme Transketolase pada Hexose Monophosphate
Shunt (HMP Shunt). Jadi Vitamin B1 penting untuk metabolisme
Karbohidrat, jika kekurangan Vitamin B1 maka Pyruvic Acid dan Lactic Acid
dalam darah akan meningkat, sedangkan aktifitas
Enzyme Transketolase menurun.
- Vitamin B1 juga diperlukan untuk sintesis
Acethyl Choline, sehingga bila defisiensi
akan terjadi gangguan penghantaran saraf.
Metabolisme :
Thiamin diabsorbsi dalam usus secara
aktif, hanya sedikit yang ditimbun (terdapat dalam hati, otak,
ginjal, otot); kelebihannya diekskresi melalui urine.
VITAMIN B2 = Riboflavin, Bactofllavin
Sifat-sifat :
- Larut dalam air.
- Terdiri dari Kristal berwarna kuning, ini yang memberikan warna
kuning pada susu. Oleh karena terdapat dalam susu, maka disebut
Lactoflavin.
- Larutannya memberikan Fluorescensi kuning-hijau.
- Tahan terhadap pemanasan dan asam, tetapi dirusak oleh cahaya /
Ultra Violet atau adanya Alkali.
Fungsi :
Bitamin B2 akan berkombinasi dengan
Ester Phosphoric Acid membentuk 2 macam Coenzyme yaitu FMN
(Flavin Mononucleotide) dan FAD (Flavin Adenin Dinucleotide). Kemudian
keduanya akan membentuk Phrosthetic group dari
beberapa sistem Enzyme. Kelompok Enzyme dengan
Prosthetic group ini disebut Flavoprotein yang penting
dalam transport Hydrogen.
Vitamin B2 berperanan dalam :
1. Metabolisme Karbohidrat, Asam Amino, Asam Lemak, jadi penting
untuk pertumbuhan.
2. Respirasi Seluler.
3. Mungkin juga mempunyai peranan dalam metabolisme Iodopsin, pig
men retina untuk adaptasi cahaya.
Pada jaringa-jaringan Vasculer seperti Cornea,oksidasi
jaring an dengan menggunakan enzyme2 yang mengandung Vitamin
B2. Jika defisiensi Vitamin B2, maka terjadi Vascularisasi yang berlebihan
sebagai usaha untuk menambah Oksigenasi.
Metabolisme :
Absorpsi dalam usus. Selama absorpsi terjadi
Phosphorilasi. Ini akan terganggu bila ada gangguan Gastrointestinal
(misal : Gastroenteritis, Achlorhydria).
Disimpan dalam tubuh (Hati, Ginjal, Liem, Otot)
dalam jumlah yang terbatas, Antivitamin terhadap Vitamin B2
yaitu Derivatnya yang mengandung Galactityl. Cincin Pyrimidine yang
berubah menja di cincin 2 : 4 dinitro Benzena juga mempunyai aktivitas
anti B2.
KEKURANGAN: STOMATITIS ANGULARIS
HIPERVASKULARISASI KORNEA
MAGENTA TOUNGUE
DERMATITIS
NIACIN = PP factor, Nicotonic Acid, Niacinamide :
Sifat-sifat :
- Nicotinic Acid dan Niacinamide merupakan kristal putih, larut
dalam air
- Stabil terhadap panas, cahaya, udara dan Alkali.
Fungsi :
Niacine meruapakan bagian dari Coenzyme :
- Coenzyme I - Nicotinamide Adenin Dinucleotide (NAD).
- Coenzyme II - Nicotinamide Adenin Dinucleotide Phosphate (NADP)
Kedua enzyme ini penting untuk pemindahan hydrogen dalam metabo lisme.
Coenzime ini diperlukan dalam metabolisme Intermedier
Hidrat Arang (Glykolisis) dan respirasi seluler, yaitu
dalam sistem Dehydrogenase. Melihat fungsi-fungsi Biokimia
tadi, maka Niacin penting untuk keutuhan jaringan normal, khususnya
kulit, Taraktus Gastrointestinal dan susunan saraf.
Nicotinic Acid (tetapi tidak Niacinamide)
mempunyai efek Farmakologis, yaitu :
1. Vasodilatasi Perifer.
2. Bersifat menurunkan Cholesterol serum.
Metabolisme :
Niacin diabsorpsi dengan mudah dalam usus. Dalam
tubuh kemudian diubah jadi Coenzyme. Penyimpanan dalam tubuh sangat
terbatas. Sebagian besar diekskresikan sebagai bentuk Methyl (misal N-Methyl
Nicotinamide, dll) dalam urine.
Tubuh bisa membentuk Niacine dari Precursornya
yaitu Asam Amino Tryptophane. Enam Puluh Mmg Tryptophan
sama dengan 1 mg
Niacine.
Jadi kadar Niacine dalam makanan sebaiknya
disebutkan dalam "Nicotinic Acid Equivalent" (=kadar Nicotinic
Acid + 1/60 kadar Tryptophan).
Asam Amino Leucine m,eningkatkan keperluan
akan Nicotinic Acid. Zat yang bersifat antagonis (anti Vitamin) terhadap
Niacin, yaitu : 3 - Acetyl Pyridine.
VITAMIN B6 (Pyridoxin).
Sifat-sifat :
- Yang temasuk kelompok Vtamin B6, yaitu :
* Pyridoxin (bentuk Alkohol) =
Pyridokxol
* Pyridoxal ( bentuk Aldehide)
* Pyridoxamine (bentuk Amine)
- Kristal tak berwarna
- Tahan terhadap panas biasa, tetapi dengan pemanasan yang terla
lu lama bisa rusak. Vitamin B6 juga dirusak oleh suasana Alkali
dan sinar Ultraviolet.
Fungsi :
Dalam tubuh Vitamin B6 tadi diubah
jadi bentuk Phosphate (Pyridoxal-5-Phosphate atau Pyridoxamine-5-Phosphate)
yang berfungsi sebagai Coenzime Transaminase dan
Decarboxylase, dll.
Antara lain penting dalam :
- Metabolisme Asam Amino --- Transfer Amino Group.
- Metabolisme Kynurenine, yaitu dalam metabolisme
Asam Amino
Tryptophane menjadi Nicotinic Acid. Jika kekurangan Vitamin
B6,
Proses rantai kimia akan terganggu dan terbentuklah Xanthurenic
Acid yang dikeluarkan melalui urine.
- Metabolisme Asam Lemak Esensial, dalam perubahan Linoleic Acid
menjadi Arashidonic Acid.
- Biosintesis Co--enzyme A.
- Penggabungan Fe dalam sintesis haem yang penting untuk pembentu
kan Hb.
- Glycogen Phosphorilase untuk Glycogenolysis, dll.
Kesimpulan :
Bentuk Phosphate Vitamin B6 ini penting sebagai Coenzyme untuk :
- Produksi Energi
- Metabolisme Lemak
- Aktifitas saraf, jika kekurangan bisa terjadi Neuropathi
- Produksi Hemoglobin (Hb).
Metabolisme :
Vitamin B6 diabsopsi dengan baik didalam usus. Dalam
jaringan diubah menjadi Coenzyme. Diekskresikan dalam urine
sebagai 4-Pyridoxic Acid yaitu metabolit yang tak aktif.
Vitamin B6 bisa diproduksi oleh Microorganisme
dalam usus manusia.
Anti Vitamin terhadap Vitamin B6, yaitu
:
Desoxypyridoxin, Hidralazyne,
Isonicotinic Acid
Hydrazide (INH, obat untuk Tuberculosis).
VITAMIN B12 :
Sifat-sifat :
- Kristal berwarna merah, merupakan zat Hydroskopis, pada bagian
sentral terdapat Atom Cobalt.
- Larut dalam air, Alkohol.
- Tahan terhadap pemanasan dalam larutan netral.
- Labil terhadap Asam Kerat, Alkali dan Cahaya.
- Vitamin C, Vitamin B1 bisa menggunakan Stabilitas Vitamin B12.
Fungsi :
Dalam metabolisme, Vitamin B12
penting untuk Biosintesis, Labile Methyl group
yang penting untuk pembentukan purine dan pirimidine (bagian
dari Nucleic Acid).
Dalam beberapa proses Biokimia dalam tubuh,
Vitamin B12 ada hubungannya dengan Folic Acid.
Vitamin B12 juga berfungsi dalam
metabolisme intermedier Hidrat Arang dan Lemak.
Defisiensi Vitamin B12 bisa mempengaruhi setiap
sel tubuh, terutama sel-sel yang cepat membelah sepereti jaringan
pembentuk darah, traktus-gastro intestinal dan susunan syaraf yang
menyebabkan degenerasi sel saraf pada madula spinalis & saraf perifer.
Metabolisme :
Untuk absorpsi Vitamin B12, (extrinstic
factor) diperlukan instrinstic fantir yang terdapat dalam getah lambung.
Absorpsi Vitamin B12 terjadi di ileum.
Di dalam darah Vitamin B12 terikat dengan Protein serum.
Di ekskresikan melalui urine.
Vitamin B12 disimpan di dalam hati.
Vitamin B12 dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh flora usus.
FOLIC ACID :
Sifat-sifat :
- Serbuk kristal berwarna kuning jingga.
- Larut dalam air hangat, tak larut dalam alkohol.
- Struktur kimia terdiri dari inti pteridine + PABA + Glutamic
Acid.
- Stabil dalam larutan Asam.
- Bila dipanaskan dalam susunan netral dan Alkali bisa rusak.
Fungsi :
- Folic Acid di dalam hati akan diubah menjadi Folic Acid (N5
Formil Tetra Hydro Folic Acid = Citrovorum Factor Leucovorum
Factor) yang merupakan bentuk aktif daripada Folic Acid. Perubahan
ini dipercepat dengan adanya Vitamin C.
Folic Acid berfungsi sebagai Carrier
gugusan Atom Carbon, misalnya Formyl
(-CHO) yang digunakan untuk proses2 sintesis
dalam tubuh, seperti Nucleic Acid, Protein dll. Dalam beberapa
proses ini ikut serta Vitamin B12. Folic Acid mempunyai antagonis
yaitu Aninopterin (4--Amino Folic Acid) ia mencegah perubahan Folic
Acid ke Folinic Acid. Aminopterin mempunyai blokir
sintesis nucleic acid.
Obat2 lain yang bersifat antagonist adalah
: Pyrimethamin, Derivat Barbitrat, Methothrexate.
BIOTIN (VITAMIN H) :
Sifat-sifat :
- Merupakan derivat cyclic daripada urea. Zat yang tak berwarna.
- Larut air dan alkohol.
- Tahn terhadap panas, asam dan alkali.
Fungsi :
Biotin berperanan untuk reaksi-reaksi
Carboxylasi dalam metabolisme intermedier (antara) Hidrat Arang,
Protein dan Lemak.
Metabolisme :
- Biotin diabsorpsi dalam usus halus.
- Biotin dapat dibuat oleh microorganisme dalam usus manusia.
Telur mentah mengandung zat Avidin yang merupakan
antagonist terhadap biotin. Tetapi bila telur dimasak, zat avidin
ini akan rusak.
PANTHOTENIC ACID :
Sifat-sifat :
- Merupakan minyak yang lengket, warna kuning muda.
- Larut dalam air dan alkohol.
- Tidak stabil terhadap asam, basa dan panas.
Fungsi :
Merupakan bagian dari Co-enzyme A (Co A). Fungsi
Co A adalah untuk pembawa Carboxylic Acid, misalnya
dengan asam asetat, panthotenic acid membentuk Acetyl Co A
yang penting untuk metabolisme Lemak, Hidrat Arang dan Protein.
Metabolisme :
Panthotenic acid diabsorpsi dalam usus. Dalam
jaringan akan diubah menjadi Co Enzyme A (Co-Acetylase). Zat-zat
yang bersifat Antagonist yaitu Salysilic Acid, Mandelic Acid, juga
Omega Methil Panthotenic Acid.
CHOLINE :
Sifat-sifat :
- Kristal Hygroskopis. Tak berwarna.
- Merupakan basa organik yang Kuat. Choline merupakan bagian
Phospholipid (misalnya Lecithin) dan Acethyl Choline.
- Bisa di buat oleh tubuh, bila terdapat banyak
unsur "Labile
Methyl" seperti Betaine dan Methionine.
Fungsi :
- Sebagai Lipotropic Factor, untuk mencegah
degenerasi Lemak dalam Hepar.
- Dapat diubah menjadi Betaine untuk donor Methyl.
- Dapat diasetilasikan menjadi Acethyl Choline yang penting untuk
penghantaran rangsangan saraf.
INOSITOL :
Sifat-sifat :
- Merupakan zat menyerupai Hidrat Arang (Hexa Hydroxy Cycloxane).
- Zat yang aktif adalah mesoinositol.
- Dalam tumbuh2an, buah, Cereal, terdapat dalam bentuk bebas atau
dalam bentuk Phytin (yaitu garam Cacium Magnesium
Inositol
Phosphoric Acid.
- Ditemukan dalam jaringan dan cairan tubuh.
Fungsi :
- Pada manusia belum jelas fungsinya.
- Pada tikus, inositol merupakan Lipotropic Factor.
Para Amino Benzoic Acid (PABA) :
Sifat-sifat :
- Merupakan konstituen daripada Folic Acid.
- Mempunyai sifat antagonis terhadap Sulphonamide.
LIPOIC ACID :
Sifat-sifat :
- Merupakan Asam Lemak yang mengandung S (6,8-dithio-octanoic
acid = thioctic acid).
- Merupakan faktor yang penting untuk pertumbuhan
pada microor ganisme.
- Defisiensi pada manusia belum pernah dilaporkan.
VITAMIN C (Ascorbic Acid)
Sifat-sifat :
- L-ascorbic acid (Vitamin C) merupakan gula sederhana
(Simple sugar), dapat dibuat dari glukose.
- Merupakan "reducing agent" yang paling aktif (anti oxidant).
- Merupakan kristal putih, stabil jika kering dalam
udara dan cahaya atau dalam larutan asam.
- Mudah larut dalam air dan mudah dioksidasi
terutama dalam suasana basa dan jika terkena
cahaya, panas dan metal terutama Copper (Tembaga).
Fungsi :
Fungsi Vitamin C biokimianya belum diketahui
jelas (bukan bersifat sebagai Co-enzyme seperti pada Vitamin B Kompleks).
Vitamin C terlibat dalam reaksi2, sebagai berikut :
1. Oksidasi Asam Amino tertentu, misalnya Tyrosine.
Pada bayi yang menderita defisiensi
Vitamin C, p-hydroxy phenil piruvic acid
dan homogentisic acid ditemukan dalam urine,
ini menandakan oksidasi daripada tyrosine yang tidak
sempurna. Begitu pula bayi prematur yang diberi makanan tinggi
Protein yang banyak mengandung tyrosine akan
mengekskresikan
p-hydroxy phenyl lactic acid dan p-hydroxy
phenyl pyruvic acid.
2. Reduksi Folic acid menjadi Folinic acid memerlukan Vitamin C.
3. Vitamin C penting dalam pengangkutan Fe (besi) dari
Transferrin (dalam plasma) ke Ferritin (dalam jaringan) juga dalam
ab sorpsi Fe pada usus.
4. Vitamin C penting dalam pembentukan Proline menjadi
hydroxy proline yang merupakan komponen
penting daripada serabut-serabut Collagen.
Jadi Vitamin C penting dalam :
1. Respirasi Seluler.
2. Pembentukan sel darah merah ( Hemoglobin).
3. Penyembuhan luka (dlm pembentukan jaringan ikat collagen).
Metabolisme :
Vitamin C bisa disintesis oleh
binatang-binatang (kecuali kera, marmot, manusia tak bisa membuat
Vitamin C).
Mudah diabsorpsi oleh usus, absorpsinya berkurang pada Achlorhydria,
usia lanjut, juga pada penyakit2 infeksi sdaluran pencernaan.
Vitamin C ditimbun dalam jumlah terbatas dalam cairan2
tubuh dan jaringan tubuh terutama glandula suprarenalis.
Kadar Vitamin C dalam Glandula Suprarenalis ini akan
berkurang bila kelenjar tadi dirangsang oleh ACTH
atau dalam keadaan stress.
Vitamin C terutama dikeluarkan (ekskresi)
melalui urine.
BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN
Pada waktu ini diantara vitamin2 yang mendapat perhatian
khusus ialah : Vit. A, Vit. B kompleks, Vit. C, Carotine (pro Vit.A),
oleh sebab itu uraian selanjutnya terutama ditujukan pada mineral2 dan
vitamin2 tsb. di atas.
Vitamin pada umumnya terdapat dalam jumlah yang
cukup banyak dalam tumbuh-tumbuhan, khususnya pada bagian-bagian tertentu
daripada tanaman (yaitu daun dan buah). Beberapa makanan asal hewan juga
kaya akan vitamin .
Oleh karena dalam kehidupan sehari-hari bagian2
tumbuh-tumbuh an digolongkan dalam sayur-sayuran dan buah-buahan maka untuk
praktisnya penggolongan ini yang dipakai.
Dalam garis besarnya bahan-bahan makanan sumber
vitamin dan mineral digolongkan kedalam 3 golongan yaitu :
I. Sayur-sayuran
II. Buah-buahan
III. Lain-lain (tumbuh-tumbuhan dan hewan)
Penggolongan kedalam sayur-sayuran dan buah2an didasarkan
atas fungsi bagian-bagian tumbuh2an dan pola makan sehari-hari. Demikianlah
yang dimaksud dengan :
- Sayur-sayuran ialah bagian2 tumbuh2an yang dimakan bersama-sama
dengan makanan pokok dan atau lauk pauk (main course/main meal)
- Buah2an ialah bagian2 tumbuh2an ( biasanya buah ) yang dimakan
sesudah makan (main course) atau di luar waktu makan (sebagai
jajan atau snack).
ad.I Sayur-sayuran :
Penggolongan sayur-sayuran ada 2 yaitu :
1. Menurut bagian pada tumbuh-tumbuhan
2. Menurut warna
ad.1. Menurut penggolongan ini kita kenal
:
a. Sayuran
daun (bayam, kangkung, kol, dll)
b. Sayuran
buah (tomat, labu, dll)
c. Sayuran
lain :
- akar,/umbi (wortel, kentang, bit, dll))
- batang (seledri, daun bawang)
- bunga (bunga kol)
ad.2. Menurut warna di bagi atas 2 yaitu :
a. Sayuran berwarnah hijau, kuning, merah,
coklat (bayam, tomat, wortel)
b. Sayuran
tak berwarna (kol, labu,bunga kol, dll)
ad.II Buah-buahan :
Penggolongan buah-buahan ada 2 yaitu
:
a. Buah-buahan berwarna
kuning, merah, coklat dll.
b. Buah-buahan tak
berwarna.
Sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna
biasanya men gandung banyak carotine,
sedangkan sayur-sayuran daun hijau kaya akan Fe, Ca, dan vitamin
K.
Buah-buahan yang manis kaya akan hidrat
arang (fructose, glukose) dan yang
asam kaya akan vitamin C (bangsa citrum, jeruk).
ad.III Lain-lain :
Mineral dan vitamin juga terdapat pada
bahan-bahan makanan yang
tidak termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena ahan-bahan makanan
ini sukar digolongkan menurut fungsinya dalam menu, maka penggolongan dibuat
menurut macam amin/mineral yang terdapat di dalammya.
Fungsi sayur-sayuran dan buah-buahan dalam menu Indonesia
Sayur-sayuran :
Sayur-sayuran di Indonesia dimakan bersama-sama
makanan pokok dan atau lauk pauk dalam bentuk hidangan yang berkuah atau
dimakan dalam bentuk mentah/direbus dengan sambal. Jika sayur-sayuran ini
dimakan dalam jumlah yang cukup besar, maka dapat memberikan vitamin dan
mineral dalam jumlah yang cukup banyak.
Buah-buahan :
Buah di Indonesia umumnya dimakan sesudah makan
(main course /meal) dalam bentuk mentah sebagai "pencuci mulut" yaitu bahan
makanan untuk menghilangkan rasa amin/lemak sesudah makan.
Tetapi buah2an sering pula dimakan di luar waktu
makan dalam bentu rujak atau asinan atau manisan atau setup (dimasak dengan
banyak air gula).
Seperti juga sayur, buah2an kalau dimakan dalam
jumlah besar merupakan merupakan sumber yang kaya akan vitamin dan mineral.
Sayur-sayuran dan buah-buahan selain penting sebagai sumber vitamin
dan mineral juga penting sebagai bahan makanan yang kaya akan cellulose.
Cellulose ini penting untuk memberikan isi (bulk)
kepada usus dan menstimulir peristeltik usus.
BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN
Vitamin B kompleks :
Vitamin B1 :
- Dari h e w a n
: susu, telur, daging, ikan
- Dari tumbuh-tumbuhan : kacang2an (legumes), cereals
(padi- padian), misalnya:gandum, beras,
pada kulit arinya, sayur mayur, buah-buahan, banyak terdapat pada
ragi (yeast).
Vitamin B2 :
- Dari hewan : susu, telur, hati, daging, keju dll.
- Dari tumbuh-tumbuhan : sayur-sayuran warna hijau,
ragi.
Vitamin B3 (Niacin) :
Sumber niacin : daging,ikan,hati,yeast,
kacang-kacangan.
Sumber triptophane : telur, susu, makanan yang kaya
protein.
Catatan : Pada beberapa cereals (misalnya jagung), nicotinic acid berada bentuk niacytin, yang tidak bisa diabsorbsi. Niacin dalam jagung ini bisa dibebaskan dari bentuk Niacytin dengan menggunakan air kapur (zat yang bersi fat alkalis). Jagung terkenal mengandung kurang tryptophane. Susu dan telur kurang mengandung niacin, tetapi kaya akan tryptophane.
Vitamin B6 :
- Dari hewan : daging, hati, susu, telur.
- Dari tumbuh-tumbuhan : kacang-kacangan, cereals.
Vitamin B12 :
- Hanya bersumber dari hewan : hati, ginjal, otot,
saraf.
Folid Acid :
- Bersumber dari sayuran hijau, hati, yeast.
Perhatian : Susu mempunyai kadar folid
acid yang rendah,
susu kambing mempunyai kadar folid acid yang rendah sekali.
Biotin :
- Sumber : Terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan,
misalnya : hati, yeast.
Panthotenic acid :
- Sumber : Terdapat pada seluruh jaringan
hidup. Sumber yg
paling baik terdapat pada : hati, ginjal, yeast,
kuning telur dan sayuran segar.
Choline :
- Sumber : Banyak dalam jaringan hewan, misalnya
: telur,juga
pada cereal dan sayuran.
Vitamin C :
- dari hewan : hati, telur ikan, telur.
- dari tumbuh-tumbuhan : jeruk, buah-buahan (terutama
yang asam), sayuran segar hijau, kentang.