corat-coret maret 2000
 
Dunia Lain Bagiku

Gedung pertunjukkan
sebuah panggung yang siap dilukis aktor-aktor
sudah terisi properti, setting dan lampu-lampu
dan kursi-kursi penonton telah menunggu untuk diisi
adalah 'dunia lain' bagi diriku
sebuah dunia dimana jiwa, hati dan perasaanku 
kulapangkan lebar-lebar...seluas isi panggung
dan kursi-kursi penonton dan sinar lampu
lalu aku jamah, aku sentuh satu persatu
dengan perasaanku sehalus-halusnya
dengan setenang-tenangnya, terus kucoba
kujamah dan kusentuh satu persatu...
hingga diriku, jiwaku benar-benar menjadi satu
masuk, melebur dengan jiwa panggung pertunjukkan
sebuah dunia yang gelap, hitam tapi jelas
dimana lampu-lampu hanya difokuskan kepada objek,
kepada pelaku, kepada gerak, kepada ekspresi, kepada tubuh
yah..alangkah indahnya..karya-karya itu bersinar diterangi
lampu-lampu, dan dunia itu gelap, memang lebih baik gelap..
atau harus gelap, yah ..harus, agar apa yang kurasakan
dan apa yang dirasakan penonton..bisa benar-benar terasa
sebuah penonjolan objek diantara ruang gelap,
sebuah ketotalan ekspresi,..tentang keindahan
tentang derita, tentang tragedi, tentang penindasan,
tentang apa saja, tentang debu-debu, tentang gerak 
tentang kehidupan,.....dunia lain bagiku.

10032000

 
 -------------------------------------

Begitu Mudah

Begitu mudah
jiwa ini berubah
kebiasaan-kebiasaan juga
aku semakin malu 
pada orang-orang dirumah

08032000

 
-------------------------------------

Pagi di Jendela Kamar

Kalau dia tahu pasti dia terbang menjauh
dia sendirian berloncatan di pohon yang rimbun
tidak berkicau hanya berloncatan
dari satu ranting ke ranting yang lain
menghampiri bunga-bunga lalu menghisapnya
dengan paruhnya yang kecil mungil

dia masih terus berloncatan diantara daun-daun
yang bermandikan sinar mentari pagi
dia rasakan kehangatan
dia rasakan kebebasan
dia rasakan kenikmatan

Kalau dia tahu pasti dia terbang menjauh
aku milihatnya dibalik jendela kamarku