corat-coret september 1999
 
Baru Kali Ini
perjalan

Sungguh baru kali ini... 
aku meninggalkan pulau kelahiranku 
kapal sedang bergerak ke pulau lain 
entah berapa jauh 
kapal sedang berada ditengah lautan 
entah berapa luas 

Beberapa jam yang lalu... 
Tuhan telah melukis langit 
dengan goresan-goresan awan 
bergaris-garis, dan lengkung diujungnya 
dan matahari yang terjerat didalamnya 
mewarnainya menjadi jingga 
dan diluar lukisan indah itu... 
yang terlihat adalah air yang mengelilingi 
tidak tenang tapi bergelombang 
seperti mengalir 
membuat hamparan lekukan kecil-kecil 
dan langit yang hampa 
menemuinya di cakrawala 
membuat garis lurus setengah lengkung 
yang jauh, mengelilingi kapal 
sedang matahari bisu menatapnya 
diantara awan yang semakin jingga 
dan matahari bergerak perlahan kebawah 
lalu tenggelam  dalam lautan 
mengakhiri perjalanannya hari ini 

Beberapa jam yang lalu... 
kapal masih diam di dermaga 
menanti orang-orang 
yang akan mengisi perutnya 
tepat pukul 14.00 WIB 
kapal mulai bergerak 
ia menemui kapal-kapal barang 
dan kapal-kapal lainnya 
lalu ia menyapanya satu-persatu 
bergeraklah kapal itu 
melintasi lautan 
membuat gelombang disisi-sisinya 
...buih-buih putih mengiringi 

Beberapa jam yang lalu... 
orang-orang berdesak-desakan 
berebut ruang jalan menuju perut kapal 
mereka benar-benar berdesakan 
bahkan sangat berdesakan 
" anak-anak kecil menangis 
orang tuanya bingung " 
aku ada diantara mereka 
ikut berebut jalan di tangga itu 
tali tasku terjerat diujung besi pegangan 
aku tak bisa maju dan yang dibelakang 
berdesak-desakan itu mendahuluiku 
aku minta tolong tapi tak ada yang mau menolong... 
lalu aku berusaha sendiri melepaskan 
dan akhirnya bisa... 

Sekarang...
langit telah hitam 
jutaan bintang-bintang menghiasi 
menempel, menghampar disana 
lautpun bewarna hitam 
dan masih tetap bergelombang 
sedang cakrawala menghilang 

Kapal masih bergerak, berjalan 
orang-orang tidur dimana-mana 
diruang-ruang kapal dan diluar 
dan beberapa belum tidur 
 

3 sembilan 1999
menjelang dini hari
ditengah lautan
Buletin Malam RCTI berakhir 
tas-tas ada dimana-mana 
orang-orang nggak banyak bicara

menulis tanpa gairah 
sedikit pemaksaan kecil 
yang pertama bukan 'indah' 
tapi setidaknya bisa 
untuk saat ini 

suasana berbeda 
namun hati tidak begitu peka 

aku agak ngantuk 

-------------------------------------


Subuh
kapal sampai di sungai

Subuh...
Bulan yang separuh bersinar di langit
sinarnya memantul di aliran air
nampak berkilau-kilau
kapal sudah berada di sungai
Sungai Kapuas namanya
ia masih bergerak menuju pelabuhan
melawan aliran air sungai yang ke laut
udara sangat dingin
kabut agak menebal di daratan juga diatas sungai
angin kencang menerpa bagian depan kapal
lampu-lampu kapal lain nampak
yang bersinar memudarkan kabut
kelelawar-kelelawar besar-besar
melintas diatas kapal
berbaris menyebrang
orang-orang mulai berkemas
2 malam 1 setengah hari sudah kapal bergerak
dan tiba disini
pontianak...

kemarin malam kapal ini
bertemu kapal-kapal nelayan
pencari ikan yang di penuhi
lampu-lampu...
cahayanya memantul
di permukaan air laut
 

05 September 1999

 
-------------------------------------

Harus Terungkap

Dengan apa
semua harus terungkap
dan tidaklah harus semua
tidak harus semua
tapi kegelisahan ini
yang harus terungkap
ya...harus !

sept '99

 
-------------------------------------

Barangkali Terlalu Jauh

Hujan masih jatuh dan bersuara tenang
membuat orang enggan pergi keluar rumah
sementara berarti lain bagi kami
sebab rumah kami tak punya
dan setiap hari kami ada diluar
panas atau hujan apa artinya
sebab...
langit adalah atap rumah kami
dan bumi adalah lantai
serta halaman kami

27/09/1999

 
-------------------------------------

Pukul 01.32
keheningan malam

Detak jantung mulai lagi tak bisa tenang
dia bergerak terlalu cepat
melebihi kecepatan detik jam dinding
yang lebih terdengar

Pukul 01.32
semut-semut masih belum tidur
mereka bergerak-gerak cepat di dinding

* * *

09 '99

 
-------------------------------------

Dia Seorang Penari

Dia seorang penari
malam itu di sebuah gedung pertunjukan
bersama teman-temannya
dia menari tarian riang
tarian tradisional melayu
dibanding teman-temanya
dia .......
.......................
...................
...............................
...............
........................

September '99

 
-------------------------------------

Habis Gerimis di Kamar

Anjing berhenti dari menggonggong didalam kandang besinya yang tebal-tebal dia sendiri tak berteman sedang di sekitar kandangnya hanyalah pohon-pohon yang berdaun kecil dan lebat tidak dihiasi bunga disekitarnya tidak cahaya yang terang karena kini tengah malam, yang tampak hanyalah bayangan-bayangan. bayangan daun yang hijau kehitaman dan agak keperakan karena telah di basahi gerimis yang telah reda, bayangan tembok yang gelap dan lembab, bayangan kandang itu yang juga gelap hanya anjing itu yang nampak agak putih.

September '99

 
-------------------------------------

Suara-suara Malam

Keheningan malam,
karena para manusia *sang pembuat keramaian ketika siang*
telah terbenam dalam tidurnya masing-masing
kini...dikamar ini hanya jam dinding yang berkuasa
mengisi ruang dengan bunyi dari jarum detik yang terus berdetak
berputar ke kanan 
dan sesekali suara cicak di tembok
sesekali suara nyamuk terbang dekat telinga
lalu terdengar nafasku sendiri yang berat
akupun perlahan tenggelam dalam tidur
semoga lelap...
inilah tidur, diatas kasur empuk di balut selimut hangat

Malam ini mestinya ada suara jangkrik
sebab di depan jendela kamarku adalah rerumputan
yang biasa dihuni oleh serangga

Suara hewan yang masih terdengar
adalah suara cicak yang nempel di dinding ruang tengah
dan suara nyamuk terbang di sekitar kupingku berputar-putar
itu tandanya mereka tidak tidur
mungkin jangkrik sedang tidur
di lubang-lubang tanah yang mereka gali sendiri
atau sedang asik bercengkrama dengan pasangannya
atau sedang makan malam bersama 

Oh..ada lagi yang terlupakan
ya...suara cerurut yang terus mondar-mandir di dapur

malam...
seperti orang-orang yang lain
sekarang aku ingin ketenangan
namun ada sesuatu yang berat didalam dada
seperti gumpalan besar yang mengganjal
aku mencoba meleburnya
dengan menarik nafas dalam-dalam
dan mengeluarkan perlahan
dengan menikmati suara detik jam dinding
dengan enikmati suara gerimis
yang mungkin dingin
dengan menikmati sinar bola lampu kuning 5 watt
terus kubayangkan jiwaku dekat lekat
hingga kurasakan kehangatan

ah...ada yang bersuara di luar
di rerumputan suara serangga bukan jangkrik..entah apa namanya...
suara yang pelan tapi konstan

mana suara hewan lain
aku rindu nyanyian kodok yang bersahut-sahutan

28/09

 
-------------------------------------

Yang Tidak Jadi Dikirim
Untuk Ultah STUPPA

Kau
entahlah aku bingung berkata-kata tentang kau. kau adalah sebuah kelompok karena kau terdiri dari beberapa orang. Ketika pertama aku masuk, aku lihat kau adalah sebuah kelompok yang memiliki tali ikatan anggota yang sangat erat dan kuat, bahkan mungkin karena kuatnya, tali-kau tidak hanya kuat mengikat anggota-anggota kau yang sudah ada, tapi telah kuat untuk menarikoarng-orang diluar kelompok kau adan aku tidak sengaja telah tertarik, mungkin juga teman-temanku yang lain waktu itu. ketika aku telah masuk ternyata engkau tidak sekedar kelompok tapi sebuah kelompok seperti keluarga yang diciptakan oleh anggota-anggotanya yang memiliki latar belakang yang berbeda. ...oh betapa indahnya. di Sekolah (saat masih ada pohon flamboyan ) setiap jam istirahat dan sepulang sekolah kau hadir disana, tepat dibawah pohon flamboyan, jika salah satu membeli makan yang lain ikut merasakan, setiap hari kau hadir disana, diantara keramaian sekolah, tiap hari kau bercanda dan bernyanyi, membuat siswa yang lain menjadi iri. karena asiknya, kau selalu pulang setelah sekolah sepi, setelah semua siswa yang lain pergi. Tapi kau bukan kelompok yang tak punya tujuan, yang kerjanya cuma bisa bercanda dan bernyanyi, tapi kau adalah sebuah kelompok belajar, yah karena untuk belajarlah engkau terbentuk, awalnya belajar tentang dunia panggung, dan belajar tentang orang-orang di sekitar (dalam kelompok) yang akhirnya menjadi seperti keluarga. ketika aku masuk aku rasakan engkau memiliki semangat yang sangat besar untuk belajar, kau memiliki energi yang besar untuk bergerak, dan seiring waktu kau mulai berkembang sendiri dengan cepat, kau terus saja latihan, belajar, latihan ,belajar,..terus dengan semangat  dan energi yang menyala-nyala karena itu kau membuat latihan-latihan menjadi asik, di setiap hari sabtu, bahkan karena asiknya tak cukup hanya hari sabtu tapi ada hari rabu, bahkan karena asiknya aku pernah merasa kecewa kalau tidak ikut latihan satu hari saja. lalu aku bertanya pada teman-teman kemarin latihan apa ? mungkin waktu itu teman-temanku juga pernah merasa seperti aku,..kau tidak hanya belajar di lingkungan dalam sekolah, kau terus bergerak keluar dimana nadi berkesenian masih berdenyut, ke sekolah-sekolah lain bahkan ke kampus-kampus mahasiswa jika ada pementasan disana..kau semakin berkembang lebih besar...sampai...................kini............................ 

13 September 1999