Baru
Kali Ini
perjalan
Sungguh
baru kali ini...
aku
meninggalkan pulau kelahiranku
kapal
sedang bergerak ke pulau lain
entah
berapa jauh
kapal
sedang berada ditengah lautan
entah
berapa luas
Beberapa
jam yang lalu...
Tuhan
telah melukis langit
dengan
goresan-goresan awan
bergaris-garis,
dan lengkung diujungnya
dan
matahari yang terjerat didalamnya
mewarnainya
menjadi jingga
dan
diluar lukisan indah itu...
yang
terlihat adalah air yang mengelilingi
tidak
tenang tapi bergelombang
seperti
mengalir
membuat
hamparan lekukan kecil-kecil
dan
langit yang hampa
menemuinya
di cakrawala
membuat
garis lurus setengah lengkung
yang
jauh, mengelilingi kapal
sedang
matahari bisu menatapnya
diantara
awan yang semakin jingga
dan
matahari bergerak perlahan kebawah
lalu
tenggelam dalam lautan
mengakhiri
perjalanannya hari ini
Beberapa
jam yang lalu...
kapal
masih diam di dermaga
menanti
orang-orang
yang
akan mengisi perutnya
tepat
pukul 14.00 WIB
kapal
mulai bergerak
ia
menemui kapal-kapal barang
dan
kapal-kapal lainnya
lalu
ia menyapanya satu-persatu
bergeraklah
kapal itu
melintasi
lautan
membuat
gelombang disisi-sisinya
...buih-buih
putih mengiringi
Beberapa
jam yang lalu...
orang-orang
berdesak-desakan
berebut
ruang jalan menuju perut kapal
mereka
benar-benar berdesakan
bahkan
sangat berdesakan
"
anak-anak kecil menangis
orang
tuanya bingung "
aku
ada diantara mereka
ikut
berebut jalan di tangga itu
tali
tasku terjerat diujung besi pegangan
aku
tak bisa maju dan yang dibelakang
berdesak-desakan
itu mendahuluiku
aku
minta tolong tapi tak ada yang mau menolong...
lalu
aku berusaha sendiri melepaskan
dan
akhirnya bisa...
Sekarang...
langit
telah hitam
jutaan
bintang-bintang menghiasi
menempel,
menghampar disana
lautpun
bewarna hitam
dan
masih tetap bergelombang
sedang
cakrawala menghilang
Kapal
masih bergerak, berjalan
orang-orang
tidur dimana-mana
diruang-ruang
kapal dan diluar
dan
beberapa belum tidur
3
sembilan 1999
menjelang
dini hari
ditengah
lautan
Buletin
Malam RCTI berakhir
tas-tas
ada dimana-mana
orang-orang
nggak banyak bicara
menulis
tanpa gairah
sedikit
pemaksaan kecil
yang
pertama bukan 'indah'
tapi
setidaknya bisa
untuk
saat ini
suasana
berbeda
namun
hati tidak begitu peka
aku
agak ngantuk
-------------------------------------
Subuh
kapal
sampai di sungai
Subuh...
Bulan
yang separuh bersinar di langit
sinarnya
memantul di aliran air
nampak
berkilau-kilau
kapal
sudah berada di sungai
Sungai
Kapuas namanya
ia
masih bergerak menuju pelabuhan
melawan
aliran air sungai yang ke laut
udara
sangat dingin
kabut
agak menebal di daratan juga diatas sungai
angin
kencang menerpa bagian depan kapal
lampu-lampu
kapal lain nampak
yang
bersinar memudarkan kabut
kelelawar-kelelawar
besar-besar
melintas
diatas kapal
berbaris
menyebrang
orang-orang
mulai berkemas
2
malam 1 setengah hari sudah kapal bergerak
dan
tiba disini
pontianak...
kemarin
malam kapal ini
bertemu
kapal-kapal nelayan
pencari
ikan yang di penuhi
lampu-lampu...
cahayanya
memantul
di
permukaan air laut
05
September 1999
-------------------------------------
Harus
Terungkap
Dengan
apa
semua
harus terungkap
dan
tidaklah harus semua
tidak
harus semua
tapi
kegelisahan ini
yang
harus terungkap
ya...harus
!
sept
'99
-------------------------------------
Barangkali
Terlalu
Jauh
Hujan
masih jatuh dan bersuara tenang
membuat
orang enggan pergi keluar rumah
sementara
berarti lain bagi kami
sebab
rumah kami tak punya
dan
setiap hari kami ada diluar
panas
atau hujan apa artinya
sebab...
langit
adalah atap rumah kami
dan
bumi adalah lantai
serta
halaman kami
27/09/1999
-------------------------------------
Pukul
01.32
keheningan
malam
Detak
jantung mulai lagi tak bisa tenang
dia
bergerak terlalu cepat
melebihi
kecepatan detik jam dinding
yang
lebih terdengar
Pukul
01.32
semut-semut
masih belum tidur
mereka
bergerak-gerak cepat di dinding
* *
*
09
'99
-------------------------------------
Dia
Seorang Penari
Dia
seorang penari
malam
itu di sebuah gedung pertunjukan
bersama
teman-temannya
dia
menari tarian riang
tarian
tradisional melayu
dibanding
teman-temanya
dia
.......
.......................
...................
...............................
...............
........................
September
'99
-------------------------------------
Habis
Gerimis di Kamar
Anjing
berhenti dari menggonggong didalam kandang besinya yang tebal-tebal dia
sendiri tak berteman sedang di sekitar kandangnya hanyalah pohon-pohon
yang berdaun kecil dan lebat tidak dihiasi bunga disekitarnya tidak cahaya
yang terang karena kini tengah malam, yang tampak hanyalah bayangan-bayangan.
bayangan daun yang hijau kehitaman dan agak keperakan karena telah di basahi
gerimis yang telah reda, bayangan tembok yang gelap dan lembab, bayangan
kandang itu yang juga gelap hanya anjing itu yang nampak agak putih.
September
'99
-------------------------------------
Suara-suara
Malam
Keheningan
malam,
karena
para manusia *sang pembuat keramaian ketika siang*
telah
terbenam dalam tidurnya masing-masing
kini...dikamar
ini hanya jam dinding yang berkuasa
mengisi
ruang dengan bunyi dari jarum detik yang terus berdetak
berputar
ke kanan
dan
sesekali suara cicak di tembok
sesekali
suara nyamuk terbang dekat telinga
lalu
terdengar nafasku sendiri yang berat
akupun
perlahan tenggelam dalam tidur
semoga
lelap...
inilah
tidur, diatas kasur empuk di balut selimut hangat
Malam
ini mestinya ada suara jangkrik
sebab
di depan jendela kamarku adalah rerumputan
yang
biasa dihuni oleh serangga
Suara
hewan yang masih terdengar
adalah
suara cicak yang nempel di dinding ruang tengah
dan
suara nyamuk terbang di sekitar kupingku berputar-putar
itu
tandanya mereka tidak tidur
mungkin
jangkrik sedang tidur
di
lubang-lubang tanah yang mereka gali sendiri
atau
sedang asik bercengkrama dengan pasangannya
atau
sedang makan malam bersama
Oh..ada
lagi yang terlupakan
ya...suara
cerurut yang terus mondar-mandir di dapur
malam...
seperti
orang-orang yang lain
sekarang
aku ingin ketenangan
namun
ada sesuatu yang berat didalam dada
seperti
gumpalan besar yang mengganjal
aku
mencoba meleburnya
dengan
menarik nafas dalam-dalam
dan
mengeluarkan perlahan
dengan
menikmati suara detik jam dinding
dengan
enikmati suara gerimis
yang
mungkin dingin
dengan
menikmati sinar bola lampu kuning 5 watt
terus
kubayangkan jiwaku dekat lekat
hingga
kurasakan kehangatan
ah...ada
yang bersuara di luar
di
rerumputan suara serangga bukan jangkrik..entah apa namanya...
suara
yang pelan tapi konstan
mana
suara hewan lain
aku
rindu nyanyian kodok yang bersahut-sahutan
28/09
-------------------------------------
Yang
Tidak Jadi Dikirim
Untuk Ultah
STUPPA
Kau
entahlah
aku bingung berkata-kata tentang kau. kau adalah sebuah kelompok karena
kau terdiri dari beberapa orang. Ketika pertama aku masuk, aku lihat kau
adalah sebuah kelompok yang memiliki tali ikatan anggota yang sangat erat
dan kuat, bahkan mungkin karena kuatnya, tali-kau tidak hanya kuat mengikat
anggota-anggota kau yang sudah ada, tapi telah kuat untuk menarikoarng-orang
diluar kelompok kau adan aku tidak sengaja telah tertarik, mungkin juga
teman-temanku yang lain waktu itu. ketika aku telah masuk ternyata engkau
tidak sekedar kelompok tapi sebuah kelompok seperti keluarga yang diciptakan
oleh anggota-anggotanya yang memiliki latar belakang yang berbeda. ...oh
betapa indahnya. di Sekolah (saat masih ada pohon flamboyan ) setiap jam
istirahat dan sepulang sekolah kau hadir disana, tepat dibawah pohon flamboyan,
jika salah satu membeli makan yang lain ikut merasakan, setiap hari kau
hadir disana, diantara keramaian sekolah, tiap hari kau bercanda dan bernyanyi,
membuat siswa yang lain menjadi iri. karena asiknya, kau selalu pulang
setelah sekolah sepi, setelah semua siswa yang lain pergi. Tapi kau bukan
kelompok yang tak punya tujuan, yang kerjanya cuma bisa bercanda dan bernyanyi,
tapi kau adalah sebuah kelompok belajar, yah karena untuk belajarlah engkau
terbentuk, awalnya belajar tentang dunia panggung, dan belajar tentang
orang-orang di sekitar (dalam kelompok) yang akhirnya menjadi seperti keluarga.
ketika aku masuk aku rasakan engkau memiliki semangat yang sangat besar
untuk belajar, kau memiliki energi yang besar untuk bergerak, dan seiring
waktu kau mulai berkembang sendiri dengan cepat, kau terus saja latihan,
belajar, latihan ,belajar,..terus dengan semangat dan energi yang
menyala-nyala karena itu kau membuat latihan-latihan menjadi asik, di setiap
hari sabtu, bahkan karena asiknya tak cukup hanya hari sabtu tapi ada hari
rabu, bahkan karena asiknya aku pernah merasa kecewa kalau tidak ikut latihan
satu hari saja. lalu aku bertanya pada teman-teman kemarin latihan apa
? mungkin waktu itu teman-temanku juga pernah merasa seperti aku,..kau
tidak hanya belajar di lingkungan dalam sekolah, kau terus bergerak keluar
dimana nadi berkesenian masih berdenyut, ke sekolah-sekolah lain bahkan
ke kampus-kampus mahasiswa jika ada pementasan disana..kau semakin berkembang
lebih besar...sampai...................kini............................
13
September 1999