1. Live Style.
      si ayah hanya bekerja sebagai pelayan masyarakat yang tidak punya skill sebagai masyarakat biasa. Ia lalu meninggalkan istrinya dengan 9 anak dengan hanya sepetak sawah. akhirnya, keluarga pun terbiasa dengan hidup yang serba kekurangan. bahkan beberapa anggotanya pernah diancam tidak boleh masuk sekolah karena tidak mampu membayar uang bulanan. lebih parah lagi ada yang diancam nggak boleh masuk sekolah karena hanya tidak punya seragam sekolah. sampai kuliah pun nilai bukanlah hal utama yang dicari, tapi bagaimana caranya agar tetap bertahan kuliah lah yang diutamakan. untuk kesana dan kemari cukup hanya berkendaraan apa yang telah diciptakan Tuhan buat dia. dia terbiasa dengan kehidupan yang sangat sedehana. nggak ngoyo. (contoh realnya tau sendiri lah)
      lain lagi, si ayah yang seorang yang dihormati orang-orang. kehidupan ekonomi yang tidak pernah kekurangan apa pun. anugerah Tuhan berupa kemampuan IQ yang berlebih. serta kemampuan untuk membawahi orang-orang di lingkungannya. mulai dari kehidupan masa kecil sampai besar selalu mendapat apa yang diinginkan.
      keduanya jelas sangat sangat jauh beda. (contoh realnya juga tau kan)


2.Watak / Karakteristik.
      kehidupan keluarga sedikit banyak menyebabkan anggotanya menonjolkan ke-plegmatis-annya. mengalah bukanlah hal yang susah, karena sudah terbiasa dengan hal lain yang lebih dibanding itu. kalah juga bukan hal yang aneh bagi mereka. (contohnya aku)
      berbeda ketika sebuah keluarga cukup mapan, sehingga anggotanya sedikit banyak terpengaruh dengan ke-superior-an tsb. dia terbiasa dengan kemenangan di segala hal. memang karakter orang berbeda-beda. namun lingkungan lah yang turut membentuk karakter tsb. (contohnya ada lah)

3.
Komplemen
      kedudukan suami dan istri adalah komplementer. tidak ada salah satu diatas yang lain. kelebihan suami adalah dikarenakan dia harus memenuhi kebutuhan keluarga.

ik, entah siapa nanti yang jadi jodohnya ika (sebenerya jodohnya ika hanya mungkin 2 orang *), ika harus belajar untuk lebih mengerti daripada dimengerti, harus belajar untuk lebih memahami daripada dipahami, harus belajar untuk lebih mendengarkan daripada didengarkan, dan harus belajar untuk lebih mematuhi daripada dipatuhi. dan mungkin ika bisa belajar mulai saat setelah mbaca tulisan ini.

hanya ingin yang terbaik bagi semuanya ...
wallahu a'lam.

*) 2 orang tsb adalah penulis, atau bukan penulis tulisan ini.

next