The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Ambon Info
Statistics
Links
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

Refferal

Feedback

Pattimura

  References

 

  Want to Help?


"PENGUASA" ATAU "PECUNDANG" DARURAT SIPIL???
 From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com
Subject: "PENGUASA" ATAU "PECUNDANG" DARURAT SIPIL??? Date: Thu, 16 Nov 2000 12:14:51 GMT
Tanggapan-tanggapan Joshua yang lain:
LASKAR 'jihad' PERUSUH MENGHASUT LAGI!!!
DUSTA DAN KEBODOHAN LASKAR PERUSUH
MENANGGAPI SURAT TERBUKA DARI LASKARJIHAD

Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa, Tidaklah terlalu berlebihan jika dari pihak yang disebut sebagai "Penguasa", kita harapkan adanya 'kebijaksanaan dan tindakan' yang mengandung "kuasa"!!! Apalagi bila "Penguasa" itu berhubungan dengan keadaan "Darurat", yang dalam hal ini disebut sebagai "Darurat Sipil", maka sudah sewajarnyalah bila kita di hadapkan dengan berbagai ucapan dan tindakan "tegas" yang berbobot "kuasa" !!!

Kenyataannya, "Penguasa Darurat Sipil" di Ambon/Maluku ini lebih mirip ke "Pecundang Darurat Sipil"!!! "Ketiga Pendekar DS" masing-masing "Gubernur Maluku", "Pangdam XVI Pattimura-Maluku", dan "Kapolda Maluku", berkata dan betindak persis seperti "tiga kurcaci berseragam" yang bingung dan ketakutan.

Apalagi "komponen pendukung ketiga kurcaci ini", lebih parah lagi. Kata orang Ambon/Maluku, "Mereka seperti sontong (cumi-cumi), yang sebentar, maju, tetapi begitu ada halangan, lalu mengeluarkan tinta untuk mengaburkan air laut, lalu mundur dan menghilang"!!!

Setelah "silaturahmi bersejarah" Pecundang Darurat Sipil (PDS) dengan para sarjana wakil dari kelompok "perusuh/penjarah/ pendusta/pembunuh dan pezinah", yang saya istilahkan sebagai "berdansa dengan setan" itu, terlihat seperti adanya sesuatu "ikrar saling menguntungkan" antara PDS dengan kelompok setan, yang mengaku "Islam" itu.

Bila laskar murtad itu dipukul mundur pada suatu daerah Kristen (misalnya Desa Galala- Halong), maka ada daerah Kristen lain yang sengaja dibiarkan sebagai "pengimbang" atau "tumbal" (misalnya Desa Sirisori Amalatu). Walaupun kebiadaban 'laskar haram jadah' itu terjadi pas di bawah batang hidung ketiga kurcaci PDS tersebut, mereka hanya mampu berputar-putar dengan "pendekatan persuasif", seraya "memohon" agar laskar itu jangan lagi "mengharamkan" tanah Ambon/Maluku dengan kebiadaban mereka!!! Ketiga kurcaci PDS ini hanya mampu menyimpan "kenangan manis" tentang pantat dan janggut si "jaffar umar thalib", yang disebarkan lewat pidato di Al Fatah yang "kasusnya" sudah terkubur bersama jenazah para korban hasutan tersebut, atau terbenam di bawah puing-puing Gereja Sirisori Amalatu yang bercampur dengan 'sperma dan lendir zinah' laskar haram jadah tersebut!!! Lalu... yang dicekal dan babak-belur hampir mati, adalah anak-anak muda yang kedapatan membawa 'panah wayer' di tepi jalan dan lorong rumah mereka yang tinggal fondasinya saja!!!

Mereka "bisu" ketika beberapa mayat laskar perusuh itu teridentifikasi sebagai "anggota TNI", lengkap dengan "kartu anggotanya"!! Mereka pura-pura "tuli", ketika mayat-mayat laskar perusuh teridentifikasi sebagai "orang asing"!!!

Sekarang, hanya karena "satu mayat perusuh berpakaian loreng" yang kebetulan "bukan anggota TNI", sifat "sontong" (cumi-cumi) kurcaci PDS ini muncul dengan komentar-komentar yang amat antusias untuk "mengaburkan persoalan sebenarnya" di dalam "kekeruhan air tinta" kepengecutan mereka!!!

Kita seharusnya melawan "kejahatan" dengan "kebenaran", dengan membawa "kejahatan" itu ke dalam "terang kebenaran"!!! Tetapi karena bermental dasar "kurcaci", mereka hanya mampu sampai pada "terdeteksi adanya oknum/kelompok/sipil/militer, yang ingin melanggengkan konflik", tanpa "berani" menyebutkan SIAPA yang sudah terdeteksi itu!!!

Mereka selalu suka bermain dalam gelap dengan berbagai alasan politis murahan seperti "menjaga suasana", dll. Mereka lebih suka memberi "teka-teki" kepada rakyat melalui berita yang tidak lengkap, supaya jika nantinya "kepentingan" mereka terancam, maka teka-teki itu menjadi PR warga Ambon/Maluku untuk seumur hidup!!!

Coba perhatikan bahwa terhadap ke-12 anggota laskar haram jadah yang "tertangkap basah" membawa perlengkapan perang standar militer, masih perlu dilakukan "penyelidikan"!!!

Sejak kapan kasus orang yang "tertangkap basah" memerlukan penyelidikan??? Setelah sekian lama main kucing-kucingan dengan alasan "penyidikan keledai dungu" tersebut, persoalan semakin dikaburkan dengan masalah "siapa yang menangkap" dan "siapa yang tidak setuju" dengan penangkapan tersebut!!!

Kapolres Ambon dan PP. Lease, "Wahyudin", malah mengatakan bahwa ke-12 setan kecil itu ditangkap ketika sedang berada di "Pos Air Salobar"!!! Salah satu 'kurcaci' PDS itu malah pernah berkicau bahwa "perlu diselidiki, apakah mereka sedang hendak beraksi, atau kebetulan lewat dan sedang beristirahat"!!! Astaga!!! Pada hal, si kampret yang lagi tidur disamping isterinya, diseret dari atas tempat tidur dan dikerjain bolak-balik hingga memar dan retak tulang hidungnya di pos Polisi, hanya karena "dicurigai" baru habis menguras isi rumah si babah Cai-Cai!!! Pendekar atau memang kurcaci???

Berbagai pihak seperti anggota KPPHAMM, Mayjen TNI (Purn) Soegiri, SH., mengatakan bahwa "etnis Maluku tidak berichtiar untuk melanggengkan konflik", tiga "kurcaci PDS" ini menelan liur ular si ustadz iblis, "jaffar umar thalib", sambil menyambut kedatangan tambahan 415 laskar haram jadah itu di Ambon!!!

Setelah Maluku Tenggara dengan inisiator NU-Malra "menolak kehadiran laskar biadab" itu di sana, apakah masih ada manusia dengan "pikiran dan ahlak yang sehat", menganggap rombongan iblis ini sebagai "Muslim yang baik"??? Mana ada "tukang kayu" yang datang dari jauh sambil menjinjing "gergaji"?? Apakah "kamuflase sepandir dan semunafik" begitu canggih sehingga mampu mengelabui mata dan hati orang banyak, termasuk para "kurcaci PDS"??? Kalau mereka datang dengan "palu dan pahat", maka tujuannya adalah "mencongkel ubin lantai Gereja" Kalau mereka mendatangkan "dokter", maka kerjaan utama si dokter adalah "membantu kelahiran anak-anak haram"!!! Kalau mereka datang membawa "sekop dan pacul" maka sasarannya adalah "menjarah kuburan warga Kristen"!!! Apa masih belum cukup bukti, hei para pengecut DS yang berpura-pura pandir??

Sehemat saya, Presiden RI, K.H. Abdurahman Wahid, "belum" mencabut larangan Beliau terhadap masuknya "laskar najis" itu ke Ambon/Maluku"!!! Nanti juga, para "politisi busuk" seperti "profesor siluman, amien rais" mencuap-cuap sambil menuding Gus Dur Mega sebagai "tidak becus" mengatasi konflik Ambon/Maluku, padahal langgengnya konflik tersebut paling banyak karena "tiga kurcaci PDS yang pengecut ini"!!!

Bagaimana tidak saya katakan?? Baru saja si "kurcaci baju hijau" jadi Pangdam, Unpatti dan Desa Poka-Rumahtiga ludes "dijarah dan dirusakkan"!!! Jika saja Brimob berhasil menendang anjing-anjing perusuh itu, sebentar lagi pasti ada "kebijaksanaan refreshing atau sirkulasi" dari markas para kurcaci PDS tsb!!

Perbuatan bersifat "bencong" dari satuan Yonif-403 dengan membantu 'laskar najis' menghancurkan Desa Sirisori Amalatu yang 'dikawalnya', dan "melakukan maksiat" di dalam reruntuhan Gereja di desa tersebut, sekarang hendak 'dipoles putih' dengan isu-isu bahwa yang menangkap "ke-12 anjing gila" itu adalah satuan Yonif-403 yang adalah "sekutu mereka" juga!!!??

Dengan tidak memandang muka Presiden, 3 kurcaci PDS ini "bermain sendiri" di bawah, dengan macam-macam alasan dungu dan picik!!! Salah tindakan pengecut mereka adalah "mau saja menelan liur beracun jaffar umar thalib, dan membuka Ambon/Maluku untuk dinajisi dengan kehadiran laskar haram jadah tersebut!!!

Apa gunanya memelihara "15.219 ekor lintah"??? Apakah dari dulu Islamnya orang Ambon/Maluku 'kurang Islam'????? Laskar biadab ini datang dengan "menunggangi Islam" untuk berdakwah dengan "mortir dan granat", sambil "menumpas gerakan separatis RMS" dengan "menjarah dan berzinah"!!! Bagaimana "iblis" bisa memulihkan kehidupan "manusia" untuk menjadi lebih baik???

"Muhammad Ghifary" ini pikir bahwa orang Ambon/Maluku ini sama goblok dengan nenek-moyangnya!!! Tikus Arab ini mengira bahwa di Ambon/Maluku sini tidak ada "tukang batu dan kayu, teknisi, montir, peran cang bangunan, ahli teknik sipil, pengajar serta tenaga medis dan ustadz (guru agama)"!!! Mengapa mereka tidak tunjukkan "bakti mulia" itu di Jawa Tengah yang "terendam banjir" dengan korban harta dan jiwa serta ancaman wabah penyakit?

Padahal, jika semangat PELA-GANDONG hidup kembali di dalam adat "Masohi", maka orang Ambon/Maluku akan lebih dari mampu untuk membangun daerahnya sendiri!!! Tapi apa yang dilakukan "kurcaci PDS"?? "Membiarkan lagi "sampah membersihkan sampah"!!!

Hanya ada "dua alasan utama" mengapa laskar haram jadah ini begitu "bermuka badak", dengan berbagai alasan "dusta" dan "dungu" untuk tetap "menajiskan" Ambon/Maluku dengan kebejatan mereka!!! Pertama, mereka ini kelompok iblis jahanam yang mengharamkan "kembalinya persaudaraan Pela/Gandong" di Ambon/Maluku, supaya "bejadnya yang tersembunyi" tidak akan "diekspose" warga Muslim yang mereka tindas lewat perkosaan dan pembantaian, dan supaya mereka bisa tetap menguasai warga Muslim Ambon/Maluku dengan 'topeng kesolehan', sambil menyuntik virus sektarian yg. rendah dan berbahaya!!!

Kedua, mereka ini ibarat anjingan kurap kelaparan di lorong-lorong pasar, yang baru memperoleh "tempat sampah" penuh sisa-sisa makanan!!! Biar di usir dan dipentung, mereka bukannya lari, tetapi malah mem perlihatkan taringnnya!!! Sebentar lagi, akan datang "tulang tulang segar" dari "Negara-negara Donor" berupa "milyaran fulus" dalam bentuk "dolar, gulden dan franc" ke Ambon/ Maluku! Apakah "tulangtulang" maha banyak ini tidak menjulurkan lidah dan melelehkan liur anjinganjing kurap yang kelaparan itu??? Belum apa-apa, si ustadz iblis gila itu sudah menggonggong kemana-mana bahwa Desa Kristen Waai dan Suli itu milik warga Islam!!! Lumayan rakus kan????????

Laskar tak bermalu ini kemudian menggunakan istilah "laskar jihad" pendatang (dari luar) kepada ke-415 ekor kambing dungu yang mencoba membodohi kita dengan menjingjing "gergaji", sehingga ada "laskar jihad lokal"!!! Jika maksudnya bukan bahwa yang sisa dari ke "15.219 ekor lintah" itu sebagai "etnis Ambon/Maluku" karena sudah cukup lama dan banyak merakusi nutrisi di sini, maka yang dimaksud adalah Muslim Ambon/Maluku!!!

Padahal, saya tahu bahwa hanya ada beberapa Muslim Ambon/Maluku yang begitu "dungu", sehingga mau ditipu oleh "si laknat berbaju ustadz", dan bebeberapa Muslim "turunan Arab" yang masih merasa dirinya "lebih Islam" dari Muslim Pribumi, dengan rancana busuk untuk menistai Indonesia dengan "kotoran Arab" mereka!!! Bagaimana bisa orang Ambon/Maluku yang cerdik tidak mencium bau mulut si jaffar umar thalib yang seperti kakus ber jalan itu??? Saleh Latuconsina sebagai seorang Muslim ber gelar Doktor saja tidak mampu menyampaikan pendiriannya sebagai pribadi seorang Muslim etnis Ambon/Maluku, terhadap laskar perusuh haram jadah itu!!! Kurcaci tidak???

Warga Ambon/Maluku sendiri harus sadar akan hal itu, dan bersatu untuk menendang anjing-anjing rakus itu kembali ke lorong-lorong pasar mereka sendiri!!! Bila para kurcaci PDS terlalu pengecut dan munafik untuk "membenarkan yang benar" dan "menyalahkan yang salah", maka rakyat sendiri yg. harus mengambil dan menunjukkan sikap tegas di dalam semangat persaudaraan Pela-Gandong!!!

Saudara-saudara kita di Maluku Tenggara sudah melakukannya, kenapa kita di sini tidak bisa??? Kita harus bisa dengan terlebih dahulu menghilangkan sifat-sifat buruk orang Ambon/Maluku yang salah satunya juga seperti "anjing bodoh"!!! Ketika "Jakarta" melempar tulang ke Ambon/Maluku, maka kita mulai saling cakar dan gigit sampai hampir mati, sehingga seekorpun tidak lagi mampu untuk menggigit tulang tersebut!!! Lalu "pusat" pun mengirim anjing ketiga yang dengan santai menggondol tulang dari kita yang lagi sibuk menjilati luka-luka yang berdarah!!!! Lowongnya berbagai posisi "kepala daerah" seperti di MTB dan Malteng, adalah tulang-tulang yang kelihatannya sudah mulai mengundang perkelahian!

Berhatihatilah dan mulailah belajar mengalah, menerima dan mendukung, demi kebersamaan dan persaudaraan!!! Kalau cuma mambangun "barak pengungsi" saja kita sudah harus tidak jujur dan saling curiga, apa kita layak melakukan yang lebih besar????? Kalau kita dikatakan "belum siap" untuk otonomi daerah, itu bukan karena kerusuhan atau karena masalah fisik, seperti di katakan beberapa orang!!! Kita perlu berbenah diri!!!! Itu saja!

Saudara-saudara di "Papua" juga mesti berhati-hati dan bersatu!!! Tulang 3 posisi gubernur sudah dilempar ke Papua dan kalian akan berkelahi sama sendiri, jika kalian tidak waspada! Jangan percaya dengan alasan "pembangunan pada daerah yg. terlalu luas tidak efektif"!!!

Ingat pepatah 'pejah belah dan jajah'!!! Jangan mau ditipu dan tetaplah bersatu sebagai Papua yang satu!!! Sudah ada 700 ekor anjing-anjing lapar yang datang diam-diam ke Papua, karena mencium harumnya bau "daging rusa" dan "manisnya buah matoa" di sana!!! Bersatulah kalian para 'satgas' dan rakyat, supaya kaki kalian kuat seperti 'Persipura' untuk menendang keluar anjing-anjing lapar tersebut!!!

Kepada CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA, saya perlu ingatkan bahwa almarhum Benedictus Tanasal (48) "bukan CHINESE" tetapi "anak Ambon", "anak Indonesia", dan kasus kriminal ini harus diperjuangkan untuk DITUNTASKAN!

Salam Sejahtera!

JL.

Received via email from:  Joshua Latupatti


Copyright © 1999-2000 
- Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com