The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 
Maluku Report 99 - Provided By Masariku Network

Perkembangan Berita Maluku

Satu Mortir "Kiriman" meledak di Lorong Sagu - Kota Ambon

Warga sekitar Lorong Sagu dan kawasan Urimessing, minggu dinihari kemarin, sekitar pkl. 02.30 WIT, dikejutkan dengan adanya sebuah ledakan cukup besar yang diperkirakan adalah sejenis bom rakitan. Namun setelah ditelusuri oleh warga, ternyata ledakan keras itu bukan bom rakitan atau granat, namun sebuah mortir yang diduga dilepaskan dari arah kawasan Airmata Cina sehingga mengagetkan warga setempat.

Mortir tersebut meledak persis di belakang Pustikom, samping kompleks Persekolahan Kristen Urimessing. Akibatnya dapur rumah salah satu keluarga di Lorong Sagu mengalami kerusakan, namun tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut.

Suara Maluku yang kebetulan sedang berada di kawasan itu pada saat ledakan sempat menelusuri kompleks Sekolah Kristen untuk mengetahui persis tempat bunyi ledakan. Sebelum meledak, terdengar satu bunyi yang diperkirakan merupakan bunyi saat mortir dilepaskan dari pelontarnya.

Presiden harus berani nyatakan "Maluku keluar dari Indonesia" - Apa Maluku Tetap jadi sambal pembunuhan orang luar ?

Pemerintah daerah Maluku yang saat ini berada ditangan penguasa darurat sipil. Diminta harus bertanggungjawab terhadap jatuhnya korban jiwa manusia.

Selain itu runtuh dan musnah terbakar rumah-rumah penduduk, korban cacat, kemiskinan secara tiba-tiba dengan penderitaan yang sangat menyayat peri kehidupan manusia Maluku.

Kemudian terjadinya pertikaian berkepanjangan dengan eskalasi yang semakin meningkat pada dua minggu terakhir ini memasuki bulan ke 21, yang benar-benar memprihatinkan Mantan anggota DPR/MPR Drs. Z. J. Apituley kemarin (1/10) mengatakan, permintaan diatas dikemukakan setelah menyikapi situasi dan kondisi Ambon-Maluku dengan munculnya kerusuhan baru dua pekan terakhir ini, mulai dari Saparua dan merembet masuk ke Desa Suli dan Hative Besar pulau Ambon.

Sekarang ini apa yang akan kita harapkan lagi ? Pasalnya, korban jiwa manusia terus berjatuhan. Kemudian apakah Maluku mau tetap menjadi sambal pembunuhan dari orang-orang luar yang tidak bertanggungjawab terhadap negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila ?

TIGA OPSI

Menurutnya lagi, secara tertulis sudah menyampaikan pandangannya kepada pemerintah pusat yaitu melalui Mendagri, Irjen Depdagri dan Menko Polkam.

Opsi pertama, orang-orang yang bukan etnis Maluku harus meninggalkan Maluku. Bila tidak kerusuhan Maluku tidak dapat diselesaikan.

Ternyata opsi ini terjawab sekarang dengan munculnya kerusuhan-kerusuhan baru pada sejumlah Desa di Saparua dan merembet masuk ke desa-desa di pulau Ambon.

Tidak ada watak orang Maluku baik Kristen maupun Islam yang ingin membunuh satu sama lain, karena terikat akan budaya kultur pela gandong, sementara yang membunuh adalah orang luar.

Opsi Kedua, Maluku dijadikan daerah khusus sebagai darurat sipil dan sudah berjalan tiga bulan, namun tidak mencapai sasaran karena ketidak tegasan penguasa darurat sipil membuat eskalasi semakin meningkat.

Menurut Apituley secara pribadi dia tidak bertentangan dengan Gubernur Maluku, selaku penguasa darurat sipil cuma dia agar berbeda pendapat. Sebab masalah Maluku harus diselesaikan secara politik menutur jalur vertikal yaitu pemerintah pusat.

Kalau Maluku diselesaikan secara horisontal maka harus menurut sosial budaya (kultural) dan jangan melalui agama.

Tokoh masyarakat Maluku ini minta para pimpinan umat untuk tidak mempermainkan umatnya. Tetaplah sebagai pemimpin umat yang membina dan bukan membawa umat kepada garis politik praktis. Sudah dua tahun pemimpin umat berunding dan mau bermain politik, ternyata tidak selesai dimana kerusuhan terus berlanjut, saya sangat sesalkan pemimpin umat yang hanya berkapitulasi, kata Apituley.

Opsi ketiga, disebutkan karena opsi pertama dan kedua tidak terjawab, maka Presiden harus berani menyatakan "Maluku harus keluar dari Indonesia", bila Presiden berani menyatakan hal itu, hendaklah tidak ada kecurigaan bahwa hal ini sebagai konspirasi dari apa yang dinamakan Republik Maluku Selatan (RMS) dan itu sama sekali tidak benar karena saya termasuk tokoh yang menentang RMS sejak 1950 hingga sekarang ini.

Soal Penggantian Dansektor Kolonel Inf.A.Siswanto : "Itu kepentingan saya, jangan main paksa"

Menanggapi adanya permintaan sejumlah warga Muslim dalam aksi demonstrasi yang dilakukan beberapa waktu lalu di halaman Kantor Gubernur Maluku, yang menghendaki agar Dansektor I/Ambon Kolonel Inf.A. Siswanto segera diganti, Pangdam menegaskan, hal tersebut adalah kepentingannya dan bukan masalah kepentingan masyarakat.

Kepada wartawan Pangdam katakan bahwa soal penggantian anak buahnya, adalah kepentingan dirinya bukan kepentingan masyarakat untuk mengganti tentara yang ada dibawah kendalinya.

Itu adalah kepentingan saya dan bukan masalah kepentingan masyarakat untuk mengganti tentara-tentara yang ada dalam organisasi disini.

Menurutnya, ia sendiri yang akan melihat hal tersebut, apakah anak buahnya pantas untuk diganti atau tidak. Ditambahkan lagi kalau sekedar memberi saran, silahkan saja dirinya akan menampung semua saran tersebut namun keputusan tetapi berada dalam tugasnya, dan ia juga minta agar masyarakat tidak main paksa kepada pimpinan-pimpinan TNI "jangan main paksa", tegasnya.

Untuk itu, Pangdam minta kepada kelompok-kelompok masyarakat, untuk bisa menghilangkan pemikiran-pemikiran negatif terhadap TNI, sehingga tidak akan membawa TNI kepada kehancuran yang lebih besar.

Kalau sampai TNI menjadi tidak baik, kasihan masyarakat karena mereka nantinya yang akan menerima akibat ketidakbaikan dari TNI tersebut. Oleh karenanya mari kita benahi, kalau memang ada kelemahan-kelemahan yang bisa dilihat dalam tubuh TNI. Secara bersama kita selesaikan dan jangan saling memojokkan, demikian Pangdam Pattimura Brigjen TNI Made Yasa.

Sebagaimana dketahui, aksi demo organisasi pemuda Islam pekan lalu di Kantor Gubernur itu. Selain meminta penguasa darurat sipil dan Pangdam Pattimura untuk menggantikan DanSektor, mereka juga meminta Kapolda agar tidak menyetujui Letkol Pol.Benny von Bullow sebagai Komandan Satpolair Polda Maluku dan pengusutan aksi penembakan di Tanjung Ouw.

Source: Harian Suara Maluku Senin 2 Oktober 2000

 

Received via e-mail from : Peter by way of PJS 


Copyright © 1999-2000 
- Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com