The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Kapolda Diminta Serahkan Alat Perjamuan Gereja Neira


Ambon, Siwalima - Guna mengecek kebenaran bahwa sejumlah barang-barang perjamuan milik Gereja Neira di Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang diinformasikan kini sedang diamankan di Mapolsek Pulau Banda, maka Kapolda Maluku Brigjen Pol Firman Gani meminta Kadit Bimas Polda Maluku, Senior Superintendent TPH Manurung untuk mengeceknya.

"Saya juga meminta Pak Manurung mengecek Polsek Pulau Banda tentang keberadaan barang-barang milik gereja di Pulau Banda itu," ujar Kapolda ketika berdialog dengan sejumlah Pendeta di Gereja Maranatha, Selasa kemarin dalam rangka menghadiri sosialiasi yang dilakukan Klasis GPM Pulau Ambon terhadap hasil pertemuan gubernur selaku penguasa darurat sipil dengan para tokoh agama beberapa waktu yang menyepakati untuk berdialog.

Ungkapan Kapolda Firman Gani tersebut menanggapi permintaan Pendeta Ny. Sopacua dari Batu Gajah Bawah agar Kapolda melalui bawahannya untuk mengambil dan mengembalikan barang-barang perjamuan milik Gereja Neira-Pulau Banda yang sempat diselamatkan di Mapolsek Pulau Banda ketika terjadi aksi pembakaran gereja di Pulau Banda. "Kami minta bantuan bapak untuk mengambil dan mengembalikan barang-barang perjamuan kepada pihak GPM, yang kini masih berada di Mapolres Pulau Banda," tukas Pendeta Ny Sopacua.

Sementara itu menyinggung upaya dialog yang kini gencar-gencarnya dilakukan oleh berbagai kalangan di Ambon-Maluku, Kapolda yang didamping Ketua Klasis GPM Pulau Ambon, Pdt AZE Pattinaya mengatakan, satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik di Maluku yakni melalui dialog. Dimana dalam dialog hendaknya didorong oleh motivasi untuk siap memberi dan menerima maaf dari sesama. Selain itu, siap menerima perbedaan pendapat.

"Melalui dialog, kita akan mengakomodasikan semua ketidakadilan baik yang dikemukakan warga Islam maupun Kristen. Namun yang terpenting dari situ, yakni adanya fokus pembicaraan untuk menyelesaikan konflik," tandas Kapolda sembari mengharapkan tuntutan pihak Kristen menjelang dialog hendaknya jangan di luar kemampuan penguasa darurat sipil dan jajarannya. Pasalnya, akan mempengaruhi pelaksanaan dialog yang sudah diinginkan oleh orang Maluku sendiri, yang justru menjadi agenda sangat penting dalam menyelesaikan konflik. (eda)


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com