Ambon, Siwalima Ustadz TH Kaplale kembali memuji sikap Nadhatul Ulama (NU) Tual
yang dengan tegas berani menolak kehadiran Laskar Jihad di kawasan Maluku
Tenggara.
"Saya sangat setuju atas sikap yang dilakukan NU Tual, karena memberikan
kesempatan untuk basudara Islam dan Kristen asli Tual menyelesaikan permasalahan
mereka secara tuntas tanpa campur tangan orang lain,"kata Kaplale menjawab Siwalima
di Ambon, Sabtu (11/11).
Menurutnya, sikap tersebut perlu dijunjung tinggi karena didalamnya ada makna yang
utama soal rekonsiliasi. Lewat sikap itu juga, warga Tual, ingin agar suasana kondusif
bisa terus berlangsung.
Ketika ditanya kenapa sikap NU Tual itu tidak dilakukan oleh NU di Ambon. Kaplale
yang juga dosen FISIP Unpatti ini mengatakan, "Saya tidak berhak mengomentari itu
karena saya bukan anggota NU tutur Kaplale.
Kendati demikian, lanjut Kaplale tindakan penolakan terhadap laskar jihad itu harus juga
dilakukan disini. Sekalipun itu sulit. Kenapa? Karena di Ambon bukan saja ada Nadhatul
Ulama tapi juga ada Muhamadiyah. Persoalannya, sejauh mana kedua organisasi Islam
terbesar itu bisa berkoordinasi dengan baik.
"Memang saya tahu penolakan itu bakal sulit karena di sini (Ambon) wadah/organisasi
Islam bukan hanya NU saja, tapi tidak salahkan kalau keduanya berkoordinasi untuk
mencari jalan keluarnya imbuhnya.
Bagi Kaplale yang lebih banyak mengasuh mata kuliah keagamaan itu, sikap tegas NU
Tual itu jika diimplementasikan sangat baik.
Karena itu kepada orang Islam yang ada di kota Ambon ini, dihimbau untuk dapat
menyelesaikan sendiri permasalahan tanpa campur tangan orang luar.
Ya. "Saya himbau untuk kita orang Ambon untuk secepatnya menyelesaikan persoalan
yang kita hadapi tanpa melibatkan laskar jihad, sekalipun mereka masih ada di Ambon
tandas Kaplale. Selain itu, Kaplale meminta kesadaran kedua pihak baik Salam maupun
Sarani yang ada di daerah ini untu untuk secepatnya menentukan sikap terkait dengan
penyelesaian konfik Ambon.
Sebab, akan percuma melarutkan konflik yang hanya menoreh penderitaan bagi anak
cucu kita di kemudian hari. Khusus kepada laskar jihad yang kini masih ada di Ambon
(Maluku) Kaplale meminta untuk terus mendukung penyelesaian konflik yang terjadi
diantara kedua belah pihak. Kenapa? Karena orang luar tidak mungkin mengerti apa
yang sementara terjadi saat ini di Ambon kata Kaplale yakin.
Permintaan Kaplale ini juga sudah pernah dikemukakan kepada Wakil Dubes Australia
ketika bertemu dirinya, Juma't 10/11 lalu.
Dikatakan, kalau saja ada satu visi maka kedua pihak sudah bisa bertemu. Sayangnya,
hingga kini kesenjangan itu masih terus ada. "Jadi, dalam pertemuan itu saya sudah
menjelaskan kepada beliau tentang persoalan yang menyebabkan sehingga masyarakat
Kristen dan Islam Maluku belum juga berdamai tandasnya sembari mengatakan bahwa
untuk mewujudkan perdamaian itu maka sudah saatnya semua orang mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab baik Quran maupun Injil semuanya mengajarkan
yang sama untuk saling mengasihi dan mengampuni terhadap sesama.(mg4) |