The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Ustadz Kaplale Himbau Muslim Maluku Contohi Penolakan Jihad

Ambon, Siwalima Ustadz TH Kaplale kembali memuji sikap Nadhatul Ulama (NU) Tual yang dengan tegas berani menolak kehadiran Laskar Jihad di kawasan Maluku Tenggara.

"Saya sangat setuju atas sikap yang dilakukan NU Tual, karena memberikan kesempatan untuk basudara Islam dan Kristen asli Tual menyelesaikan permasalahan mereka secara tuntas tanpa campur tangan orang lain,"kata Kaplale menjawab Siwalima di Ambon, Sabtu (11/11).

Menurutnya, sikap tersebut perlu dijunjung tinggi karena didalamnya ada makna yang utama soal rekonsiliasi. Lewat sikap itu juga, warga Tual, ingin agar suasana kondusif bisa terus berlangsung.

Ketika ditanya kenapa sikap NU Tual itu tidak dilakukan oleh NU di Ambon. Kaplale yang juga dosen FISIP Unpatti ini mengatakan, "Saya tidak berhak mengomentari itu karena saya bukan anggota NU tutur Kaplale.

Kendati demikian, lanjut Kaplale tindakan penolakan terhadap laskar jihad itu harus juga dilakukan disini. Sekalipun itu sulit. Kenapa? Karena di Ambon bukan saja ada Nadhatul Ulama tapi juga ada Muhamadiyah. Persoalannya, sejauh mana kedua organisasi Islam terbesar itu bisa berkoordinasi dengan baik.

"Memang saya tahu penolakan itu bakal sulit karena di sini (Ambon) wadah/organisasi Islam bukan hanya NU saja, tapi tidak salahkan kalau keduanya berkoordinasi untuk mencari jalan keluarnya imbuhnya.

Bagi Kaplale yang lebih banyak mengasuh mata kuliah keagamaan itu, sikap tegas NU Tual itu jika diimplementasikan sangat baik.

Karena itu kepada orang Islam yang ada di kota Ambon ini, dihimbau untuk dapat menyelesaikan sendiri permasalahan tanpa campur tangan orang luar.

Ya. "Saya himbau untuk kita orang Ambon untuk secepatnya menyelesaikan persoalan yang kita hadapi tanpa melibatkan laskar jihad, sekalipun mereka masih ada di Ambon tandas Kaplale. Selain itu, Kaplale meminta kesadaran kedua pihak baik Salam maupun Sarani yang ada di daerah ini untu untuk secepatnya menentukan sikap terkait dengan penyelesaian konfik Ambon.

Sebab, akan percuma melarutkan konflik yang hanya menoreh penderitaan bagi anak cucu kita di kemudian hari. Khusus kepada laskar jihad yang kini masih ada di Ambon (Maluku) Kaplale meminta untuk terus mendukung penyelesaian konflik yang terjadi diantara kedua belah pihak. Kenapa? Karena orang luar tidak mungkin mengerti apa yang sementara terjadi saat ini di Ambon kata Kaplale yakin.

Permintaan Kaplale ini juga sudah pernah dikemukakan kepada Wakil Dubes Australia ketika bertemu dirinya, Juma't 10/11 lalu.

Dikatakan, kalau saja ada satu visi maka kedua pihak sudah bisa bertemu. Sayangnya, hingga kini kesenjangan itu masih terus ada. "Jadi, dalam pertemuan itu saya sudah menjelaskan kepada beliau tentang persoalan yang menyebabkan sehingga masyarakat Kristen dan Islam Maluku belum juga berdamai tandasnya sembari mengatakan bahwa untuk mewujudkan perdamaian itu maka sudah saatnya semua orang mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab baik Quran maupun Injil semuanya mengajarkan yang sama untuk saling mengasihi dan mengampuni terhadap sesama.(mg4) 


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com