FKM News Network, 25 Maret 2003
Muslim Radikal/Islam Fundamentalis Beraksi Di Kota Ambon,
Merusak Gedung Kantor Perwakilan PBB Yang Belum
Diresmikan Penggunaannya
Masa pemuda Muslim Radikal/Islam Fundamentalis, yang diperkirakan berjumlah
puluhan orang mendatangi gedung kantor Perwakilan PBB di jalan Anthony Rebhok
Ambon, (gedung yang menurut rencana akan diresmikan penggunaannya pada
tanggal 29 Maret 2003), dengan meneriakkan yel-yel anti Amerika dan takbir, mereka
memaksakan untuk masuk ke halaman gedung tersebut, tetapi pintu pagar gedung
tertutup rapat dan dikunci, sehingga mereka hanya merusak atribut/logo
lembaga-lembaga PBB yang telah terpasang pada bagian depan kantor dan
mencorat-coret pada dinding tembok pagar depan, dengan tulisan-tulisan seperti :
Amerika Teroris-------PBB Boneka Amerika---Dilarang PBB meresmikan kantor
Boneka------Kantor PBB ini tidak bisa diresmikan dan masih banyak lagi
tulisan-tulisan lain yang sangat mengejek dan menghina Amerika serta PBB.
Sumber-sumber kontra intelijen FKM menginformasikan bahwa, sebahagian besar
pengunjuk rasa/massa demonstran adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Ambon dan rata-rata mereka bukan anak bangsa Maluku, tetapi
penduduk Maluku/Kota Ambon yang berasal dari luar Maluku seperti orang-orang
Jawa, Sulawesi, Buton dan lain-lain.
Jelas sekali bahwa massa demonstran ini sepertinya difasilitasi oleh pemerintah dan
TNI, karena tindakan anarkhis yang dipertontonkan oleh mereka disaksikan langsung
oleh satuan TNI yang berada pada pos jaganya, yang berjarak ± 25 meter dari lokasi
gedung kantor Perwakilan PBB, tanpa berbuat apa-apa bahkan hanya tertawa-tawa
melihat ulah para demonstran.
Rencana pengresmian gedung Kantor Perwakilan PBB di kota Ambon ini, sangat
membangkitkan gairah anak bangsa Maluku/Alifuru, baik Kristen maupun Muslim
untuk terus memperjuangkan Hak, Harkat dan Martabat sebagai sebuah bangsa yang
Merdeka dan Berdaulat, karena dengan adanya Kantor Perwakilan PBB di Maluku
berarti kontrol dan pantauan dunia Internasional terhadap pemerintah Neo Kolonialis
Indonesia semakin jelas dan ketat, sebaliknya posisi perjuangan anak bangsa
Maluku/Alifuru semakin aman.
Dengan demikian ada upaya-upaya secara sistematis untuk menggagalkan
pengresmian Kantor PBB ini, dan siapa yang berada dibalik peristiwa ini, sudah dapat
kita jawab sendiri.
Amboina, 25 Maret 2003.
SYALOOM DAN WASSALAM
MENA MURIA!
"Undure, undure apa datang dari muka jang undureeee !!!" [Thomas Matulessy]
|