Republika, Selasa, 04 Maret 2003 18:33:00
Pelaku Petrus Poso Belum Tertangkap
Palu-RoL-- Polda Sulteng mengaku terus memburu sejumlah oknum pelaku
penembakan misterius (petrus) yang sempat mengacaukan situasi di bekas daerah
konflik Poso sepanjang tahun 2002, sebab masih ada di antara mereka belum
tertangkap.
''Ini tugas berat kami yang diprioritaskan penanganannya,'' kata Kadispen Polda
Sulteng AKBP Drs Agus Sugianto di Palu, Selasa. Ia mengakui jajaran instansinya
pada tanggal 19 dan 26 Februari 2003 berhasil menangkap tiga oknum pelaku petrus
yang beberapa waktu lalu sempat beraksi di wilayah Poso.
AI (23), Na (22), dan An (25), diciduk aparat keamanan beberapa saat setelah mereka
melakukan aksi perampokan menggunakan senjata api di desa Kasimbar, Kabupaten
Parigi-Moutong (140km barat kota Poso). Saat dibekuk di dua tempat berbeda, polisi
berhasil menyita antara lain dua pucuk jenis api organik (jenis Colt dan FN) serta dua
senpi rakitan laras panjang dengan 77 butir amunisi kaliber 38mm dan M-16 dari
tangan mereka sebagai barang bukti.
Namun, ketika dilakukan interogasi oleh tim penyidik Polda Sulteng, ketiga mereka
mengaku sempat terlibat dalam serangkaian kasus penembakan gelap di wilayah
Poso beberapa waktu lalu yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. ''Tapi para
oknum yang warga kecamatan Poso Kota dan sudah tertangkap itu hanya sebagian
dari pelaku petrus yang sebelumnya beraksi di bekas daerah konflik tersebut,''
ujarnya. Menjawab pertanyaan, Kadispen Agus mengatakan pihaknya terus
mengumpulkan alat bukti dan keterangan para saksi guna memperkuat penangkapan
terhadap sejumlah oknum lain yang sudah dicurigai terlibat dalam kasus petrus di
wilayah Poso. ''Pokoknya kasus ini masih terus kami kembangkan, namun
cepat-tidaknya penemuan para oknum pelaku lainnya sangat tergantung sejauhmana
keterbukaan warga Poso memberikan laporan,'' katanya.
Meski demikian, lanjut Agus, dalam pengusutan ketiga tersangka yang tertangkap
itu, belum ada indikasi keterlibatan mereka dalam kasus penyerangan bus PO
Batutumonga di jalur jalan Trans-Sulawesi pada ruas Tentena-Pendolo pada 8
Agustus 2002 yang menewaskan Lorenso Taddei (34), turis berkebangsaan Italia
serta mencederai sejumlah penumpangnya.
''Sekalipun sudah beberapa kali menjalani pemeriksaan, polisi belum menemukan ada
indikasi keterlibatan mereka dalam kasus penyerangan bus yang menewaskan turis
Italia itu,'' katanya. Data dihimpun ANTARA menyebutkan, sepanjang
Januari-Desember 2002 tercatat sedikitnya 21 kali kasus penembakan misterius
terjadi di wilayah Poso, dengan mengakibatkan lebih 15 orang tewas.zis Antara/pra
© 2002 Hak Cipta oleh Republika Online.
|