SINAR HARAPAN, Rabu, 26 Maret 2003
Kantor Perwakilan PBB di Ambon Diancam Dibakar
Jakarta, Sinar Harapan - Reaksi atas serangan Amerika Serikat (AS) ke Irak masih
terjadi hari Selasa (25/3) di beberapa daerah dengan tuntutan beragam. Di Ambon
misalnya, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) mengancam akan
membakar Kantor Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota Ambon
apabila tetap diresmikan pada hari Sabtu (29/3) sesuai rencana.
Rencana ini langsung diprotes ratusan mahasiswa STAIN yang mengancam
membakar Kantor Perwakilan PBB itu jika tetap diresmikan. Koordinator Perwakilan
PBB untuk wilayah Maluku, Anthony Badha, mengatakan aspirasi mahasiswa hanya
boleh disampaikan melalui surat yang nantinya akan disampaikan kepada Kantor
Pusat PBB di New York.
Menurut staf PBB asal Sudan ini, keberadaan Kantor Perwakilan PBB di Kota Ambon
tidak mencampuri urusan-urusan politik, namun untuk menangani para pengungsi.
Unjuk rasa itu semula dilakukan di Kantor Gubernur Maluku, namun kemudian
dilanjutkan ke Kantor Perwakilan PBB yang terletak di Jl. Anthony Rhebok. Di Kantor
Gubernur Maluku, mereka datang dengan membawa poster dan spanduk serta
berorasi. Namun tidak satu pun pejabat pemerintah yang keluar menemui mahasiswa.
Penjabat Gubernur Maluku, Sinyo Sarundajang, tidak berada di tempat. Setelah tiba
di depan Kantor Perwakilan PBB, niat massa untuk menyampaikan aspirasi juga
tidak ditanggapi serius oleh pihak Perwakilan PBB, karena mereka terlebih dahulu
mencoret dinding kantor itu dengan nada sindiran yang kurang menyenangkan.
Setelah perwakilan pengunjuk rasa gagal melakukan negosiasi dengan staf
perwakilan PBB, mahasiswa marah lalu merusak papan nama kantor perwakilan
tersebut. Berdasarkan pantauan SH, aparat keamanan sengaja membiarkan para
pengunjuk rasa melakukan aksi corat-coret tembok dan merusak papan nama kantor.
(izc/ast/sur/yat)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|