<<home>><<artists>><<FAQ>><<hale bopp>><<journal>>
<<special>><<sign guestbook>><<view guestbook>><<feedback>>
Pics are taken
from this glorious site.
Kalau Inggris punya Robbie
Williams, maka Swedia
punya Andreas Johnson (walaupun Andreas belum pernah menari telanjang di
videonya!). Memang Andreas terkenal karena single pertamanya yaitu Glorious, tapi karir musik
Andreas dimulai jauh sebelum ia merilis single tersebut. Andreas Johnson lahir
di Lund, kota di selatan
Swedia. Setelah hidup berpindah-pindah bersama orangtuanya, akhirnya mereka
menetap di Stockholm.
Kedua orangtua Andreas adalah musisi Jazz. Hal inilah yang menyebabkan Andreas
sudah akrab dengan dunia musik sejak kecil.
Walaupun telah berkunjung ke berbagai tempat, New York adalah kota yang paling
banyak memberikan inspirasi bagi Andreas. “ New York adalah kota yang sangat
memberikan inspirasi, terutama saat kau pertama kali ke sana. Amerika Serikat
dan New York sangat berarti untukku.” Saat kembali ke Swedia, Andreas menjadi
vokalis di band yang bernama Planet
Waves. Planet Waves pernah merilis satu album di bawah label EMI. Setelah band tersebut
bubar, Andreas juga sempat mengeluarkan album solo yang bernuansa country
dengan judul Cottonfish Tales.
Kemudian Andreas pindah ke Warner
Music dan merilis album Liebling
di tahun 2000 (dalam bahasa Jerman, Liebling berarti kekasih). Album ini
diproduseri oleh Kvint.
Selain sebagai produser, Kvint juga mempunyai band sendiri yang bernama Melony. Andreas sangat antusias
dapat bekerja sama dengan Kvint, karena menurut Andreas, Kvint mempunyai
kekuatan untuk memberikan inspirasi dan movitasi untuk dirinya.
Banyak kritikus yang memuji Liebling sebagai album yang berhasil
memadukan rock, pop dan balada. Liebling juga dinilai mempunyai nuansa yang penuh
keindahan tapi juga penuh dengan kepedihan. Ternyata yang banyak berpengaruh
dalam penulisan lagu bagi Andreas adalah orang-orang di sekitarnya, “ Aku
selalu tertarik dengan orang-orang yang memilih jalan hidup mereka sendiri.”
Keberhasilan Liebling banyak dipengaruhi oleh suksesnya single Glorious. Single
yang bernuansa megah ini berhasil menempati posisi nomor 3 di UK Chart dan
berada di Top 10 selama enam minggu. Glorious juga sukses di
chart dunia
lainnya, Andreas sendiri sampai kaget sewaktu Glorius jadi nomor satu di Korea.
Liebling juga membuat Andreas dinominasikan sebagai Best New Artist dan Best
Video di MTV. Tapi selain Glorious, masih banyak lagi lagu bagus di Liebling.
Misalnya, The Games We Play,
Spaceless yang sangat
nge-rock atau Should Have Been
Me, menceritakan bagaimana sedihnya melihat pacar kamu direbut oleh
orang lain. Di lagu terakhir ini kedengaran banget pengaruh orangtua Andreas
pada musiknya.
Tahun 2002 ini, Andreas kembali dengan album baru yang berjudul Deadly Happy, walaupun cover albumnya tidak mencerminkan judulnya. Materi dari album ini ditulis Andreas sewaktu sedang promo tur untuk Liebling. Di Deadly Happy ini Andreas berusaha untuk membuat musik yang lebih bervariasi dan berenergi. Single pertama dari album ini adalah Shine. Album yang direkam di studio Mayfair ini juga memuat lagu-lagu seperti Waterfall, My Love, This Time dan The Pretty Ones. Walaupun lebih nge-rock dari album pertamanya, Andreas patut dikasih tepuk tangan atas usaha dan jerih payahnya. Andreas sukses menyatukan apa yang ia sebut kombinasi dari musik, yaitu warna, rasa dan emosi. (ap Juni 2002)