<<home>><<artists>><<FAQ>><<hale bopp>><<journal>>
<<special>><<sign guestbook>><<view guestbook>><<feedback>>
Q: Eh... Britone... apaan
sih?
A: Well, aslinya sih, itu
nama yang kami persiapkan untuk majalah yang ingin kami
miliki. Majalah yang khusus membahas
band-band indie Inggris dan dari negara-negara lain yang seringkali dimasukkan
kategori ‘terpinggirkan’ atau ‘bukan mainstream’ atau apalah. Kami terinspirasi sekali oleh
majalah-majalah seperti Q, Vox, dan (almarhum) Select. Kemudian kami mencoba menyebarkan newsletter
via e-mail dengan pembaca yang sangat sedikit.
Sayang akhirnya newsletter tersebut tidak dapat kami teruskan karena
berbagai alasan, tetapi saat itu kami merasa bahwa Britone bukan lagi sekedar
sebuah nama, tetapi telah menjadi semacam society yang kami back-up.
Q: Oke... jadi Ennui itu
apa?
A: Kami bercita-cita
memiliki website Britone sendiri, yang isinya miriplah dengan majalah yang kami
cita-citakan, tapi sampai sekarang hal tersebut belum kesampaian (lagipula menjadi
webmaster sebuah website bukanlah kerjaan mudah dan main-main, bukan!). Akhirnya kami memutuskan membangun homepage
sederhana, subsidier Britone, tetapi yang khusus membahas, memperkenalkan, dan
mendukung band-band/musisi yang belum terlalu terang sinarnya di
Indonesia. Selain tentunya, kami masih
sangat berniat mengembangkan dan menjalin hubungan antar komunitas pendengar
yang menyukai musik seperti yang kami sukai juga.
Q: Kenapa namanya Ennui?
A: Pengertian Ennui
menurut kamus: weariness of mind caused by lack of interesting occupation. Eh, apa ini? :) Begini. Pada awal
kemunculan Suede, oleh media mereka hanya dianggap sebuah ennui. Dan lihat apa jadinya Suede sekarang. Karenanya, mungkin saja kan kalau band-band
yang sekarang ‘hanya’ muncul dalam daftar kami ini, suatu hari nanti menjadi
sebesar Suede!
Q: Kok pakai bahasa
Indonesia? Kurang eksklusif ah...
A: Bukannya kami nggak
bisa Bahasa Inggris lho!! Tetapi lebih
karena kami ingin pembaca Indonesia yang mungkin malas membaca info di majalah
dan internet (karena berbahasa Inggris) dapat membaca apa yang kami berikan
dengan nyaman dan pesannya ‘nyampe’.
Lagipula, kami ingin agar tidak sampai terjadi salah pengertian terhadap
teks dalam bahasa Inggris. Sekedar
cerita aja ya... saya pernah tergelak-gelak waktu membaca artikel mengenai Kula
Shaker di sebuah majalah Indonesia.
Penulis artikel itu membuat kesalahan besar dan konyol dalam menerjemahkan bahan (kebetulan saya punya bahan
yang sama), sehingga informasi yang disampaikan justru jadi tidak akurat. Nah, kami berusaha agar dapat memberikan
info yang terpercaya kepada para pecinta musik... dalam bahasa Indonesia.
FAQ by tp April 2002