<<home>><<artists>><<FAQ>><<hale bopp>><<journal>>

<<special>><<sign guestbook>><<view guestbook>><<feedback>>

 

<<

 

ESKOBAR

 

Apa yang terlintas dalam benak Anda jika mendengar nama Eskobar?  Barangkali Anda langsung mengasosiasikan nama tersebut dengan negara-negara Amerika Latin ataupun Mediterania.  Tetapi kali ini, band yang punya nama sama dengan nama belakang gembong narkotik Kolombia ini adalah sebuah band yang berasal dari Swedia nun di Eropa Utara sana. 

Eskobar dibentuk tahun 1994, namun saat itu musik Eskobar bukanlah seperti yang kita dengar sekarang.  Saat itu Eskobar terdiri atas Frederik Zäll (gitaris), Daniel Bellqvist (bass dan backing vocals), serta Peter Birming.  Peter kemudian meninggalkan band, digantikan oleh kakaknya, Robert, yang memainkan drum.  Eskobar tidak memiliki vokalis untuk beberapa lama, dan karena mereka tidak berhasil menemukan vokalis baru, Daniel pun terpaksa ‘didaulat’ menjadi vokalis.  Dan ternyata, justru suara Daniel-lah yang kini menjadi salah satu kekuatan utama Eskobar. Hal lain yang juga lucu, awalnya Daniel berniat membuat musik rap lho!  Malah dia sempat tinggal setengah tahun di California dengan putra legenda Motown, Berry Gordy, untuk berkolaborasi.  Untunglah akhirnya Daniel jatuh cinta pada musik guitar-based dan pulang ke Swedia, lantas bergabung dengan Eskobar.

Eskobar memang bukan yang masuk kategori ‘macam-macam’.  Berlandaskan lagu dengan lirik dan melodi sederhana serta musik yang cenderung minimalis, Eskobar pede saja melenggang.  Walaupun saat awal kemunculan mereka, ada saja suara sumbang karena keputusan mereka menulis lagu penuh dalam bahasa Inggris.  Eskobar memang memiliki akar di dunia British pop – meskipun mereka menulis lagu ‘Why London?’ yang seolah menanyakan pilihan seseorang yang mencintai London (sebagai simbol mewakili Inggris?) meskipun itu bukan tempat asalnya.  Arah musik Eskobar baru ‘ditentukan’ tahun 1998.  Eskobar lantas meluncurkan debut cantik mereka, Til We’re Dead di tahun 2000.  Album ini memang mellow, tidak ada lagu yang mampu memicu produksi hormon adrenalin Anda.  Track-track yang ada pendek-pendek, satu hal yang justru menjadi ciri khas Eskobar, yang dipertahankan hingga album kedua.  Lagu-lagu yang menonjol dalam Til We’re Dead adalah On A Train, Good Day for  Dying, dan Love.

Tahun 2001, album There’s Only Now diluncurkan.  Vokal Daniel semakin terasah, dan musik Eskobar pun makin bervariasi.  Album ini berisi 11 lagu yang merata kekuatannya, namun yang boleh dibilang menonjol adalah Into Space, Someone New (duet yang sangat indah antara Daniel dan Heather Nova), dan On The Ground.  Eskobar masih bergaya minimalis dalam There’s Only Now.  Namun yang saya sukai dari mereka, minimalis bukan berarti kehilangan sentuhan yang halus namun berarti.  Tidak percaya?  Sekarang coba Anda pasang kasetnya di walkman (tentu kalau Anda sudah punya albumnya), dengan earphone l di telinga kiri dan r di telinga kanan seperti yang seharusnya.  Dengarkan Someone New, dan beritahu saya suara apa yang Anda dengar di earphone kiri...

Eskobar sendiri merasa mirip dengan Nick Drake atau Mazzy Star.  Bukan dalam artian musik mereka mirip, tapi lebih pada sikap tidak mau kompromi pada permintaan pasar.  “Pokoknya kami buat saja musik yang kami inginkan, musik yang kami suka, bukannya ingin membuat musik yang kedengaran seperti milik orang lain,” Daniel menegaskan. (tp April 2002)

 

Visit Eskobar