<<home>><<artists>><<FAQ>><<hale bopp>><<journal>>
<<special>><<sign guestbook>><<view guestbook>><<feedback>>
Nama Travis sekarang ini begitu banyak
dikenal oleh masyarakat dunia, bahkan bisa dibilang mereka berhasil menembus
pasar Amerika yang konon dikatakan susah untuk ditembus oleh band Inggris.
Perjuangan Travis untuk menjadi seperti sekarang tidaklah begitu mudah. Karir
Travis bermula dari sebuah band bernama Glass Onion. Band ini terdiri dari Neil Primrose, Andrew Dunlop dan dua bersaudara Chris dan David Martyn di bass
dan keyboard, sedangkan David
Martyn Sr adalah mentor bagi Glass Onion. Ketika Fran Healy masuk sebagai vokalis, sang mentor
berkata bahwa Fran adalah penulis lagu yang hebat dan Fran akan sukses apabila
ia mengikuti kata hatinya. Yap, Fran pun mengikuti kata hatinya dengan cara
mengeluarkan Martyn bersaudara dari Glass Onion (teganya..). Lalu, Douglas Payne pun masuk mengisi
posisi pemain bass. Padahal Dougie belum pernah memegang bass sebelumnya!
Pekerjaan Dougie sebelumnya adalah sebagai pemahat, asisten di sebuah toko
sepatu dan pernah bekerja di toko Levi’s. Travis pun terbentuk. Nama Travis
diambil dari tokoh favorit Fran di film ‘Paris, Texas’. Francis Healy (23/07/1973) atau Fran
adalah vokalis dan penulis lagu utama di Travis. Sewaktu Fran berumur satu tah
un, orangtuanya
bercerai dan ternyata menimbulkan bekas yang sangat dalam bagi dirinya. Fran
pernah menjadi mahasiswa di Glasgow’s Art School, tapi sayangnya Fran harus drop
out. Andrew Dunlop (16/03/1972) mengisi posisi sebagai pemain gitar. Cowok
yang suka banget baca ini sempat dipuji majalah Select, permainan gitar Andy
disebut-sebut sebagai perpaduan antara Bernard Butler dan Slash. Neil Primrose (20
/02/1972), yang katanya anggota Travis paling seksi, adalah drummer Travis.
Neil tumbuh di kota bernama Strathclyde dan pernah bekerja di bar Horseshoe.
Yang terakhir, Douglas William Payne (14/11/1972), sang pemain bass. Pemain
bass yang tinggi ini lumayan beken, sampai-sampai ada website khusus tentang
Dougie yang bernama Groovy Dougie.
Dengan modal £ 600 yang diberikan nyokapnya Fran, Travis pun memulai untuk
merekam lagu demo mereka. Andy
MacDonald, dahulu pemilik label Go!Disc, tertarik dengan Travis dan akhirnya Travis pun menjadi
band pertama yang berada di bawah label barunya, Independiente. Album debut Travis yang bertitel Good Feeling dirilis pada tahun
1997. Album ini memuat single pertama Travis, U16 Girls dan lagu-lagu lain
seperti All I Wanna Do Is Rock
(tadinya lagu ini berjudul All I Wanna Do Is Fuck..), Tied To The 90’s, Falling dan Happy. Album Good Feeling mempunyai dua versi, yang pertama
covernya berwarna hitam dan konon versi yang satu ini jarang sekali, yang ke
dua berwarna putih dengan Fran cs berjumpalitan di covernya. Good Feeling pun
dimasukkan ke daftar album terbaik tahun 1997 oleh majalah Select. Tapi, mungkin yang
benar-benar mengangkat nama Travis adalah album ke dua mereka yaitu The Man Who (diambil dari judul
sebuah buku). Dengan single-single seperti Driftwood, Writing To Reach You, Why Does It Always Rain On
Me dan Turn, album
ini membuat Travis mendapatkan penghargaan bergengsi di ajang Brit Awards 2000,
Best British Band dan Best British Album. Secara keseluruhan album ini dinilai
tidak begitu baik oleh majalah Q, tapi mungkin single dan video klip yang bagus
yang mendukung suksesnya The Man Who.
Misalnya, lagu anthemic seperti Turn, di videonya Fran bertaruh
dengan ketiga temannya kalau dia bisa melakukan push-up selama satu hari penuh,
atau video WDIAROM yang sama sekali nggak nyambung dengan lagunya (apa
maksudnya kambing mati di video itu?). Tahun 2001 lalu, Travis kembali dengan
album The Invisible Band.
Single pertama dari album tersebut, yaitu Sing, langsung masuk ke berbagai chart. Dengan lirik
yang catchy dan video yang heboh, Travis langsung mendapatkan penggemar
baru, termasuk Julia Roberts
(yap!Sang bintang film). Album yang sangat melankolis ini berisikan lagu-lagu
yang benar-benar berbeda dengan album debut mereka, sebut saja Follow The Light, Dear Diary
dan Last Train. Single Sing-lah yang membuat Travis jadi
dikenal di Indonesia. Lalu berturut- turut, single lainnya pun menyusul,
seperti Side dan Flowers In The Windows, lagu
romantis yang ditujukan untuk tunangannya Fran. Brit Awards kembali ke tangan
Travis pada tahun 2002. Mereka berhak menerima penghargaan Best British Band
untuk ke dua kalinya. Yap, mungkin sekarang adalah masa kejayaan Travis setelah
mereka bekerja keras untuk mencapainya. Tapi yang jelas, Fran menegaskan kalau
mereka nggak mau dilihat karena penampilan mereka. Musik kami lebih penting,
itu yang Fran ingin garis bawahi. (ap Juli 2002)