![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||
HOME ARTIKEL KONSULTASI GOSSIP KATA BIJAK TENTANG GUNTORO | |||||||||||||||||
Hantu Formalin Gentayangan | |||||||||||||||||
Kembali ke daftar artikel | |||||||||||||||||
Lebih dari 700 jenis makanan di pasar tradisional dan modern di tujuh kota, terbukti menggunakan formalin. Zat berbahaya ini, dipakai oleh para pedagang untuk mengawetkan makanan seperti tahu, bakso, mie, ikan asin dan ikan kering. Geger berlanjut, karena penelitian di sejumlah daerah lain juga menemukan fakta yang sama. Sebetulnya, temuan makanan berformalin ini pernah menggegerkan masyarakat beberapa tahun silam. Kini, geger formalin kembali muncul. | |||||||||||||||||
Hantu formalin, zat pengawet mayat
Pak Min: "Ini setelah formalin ramé ini, saya paling dua kilo." Ibu Dara: "Mereka bertanya, apakah ini paké formalin, gitu." Abidin: "O banyak pengaruhnya. Biasanya orang beli tahu banyak, sekarang takut." Formalin. Zat pengawet mayat itu seolah bangkit dari kuburnya. Yang membangkitkan, kali ini adalah mantra-mantra Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan POM. Dua pekan lalu Badan POM mengumumkan sebagian besar makanan diawetkan dengan zat berbahaya ini. |
|||||||||||||||||
Penelitian Badan POM Jakarta mengungkapkan, 50 merek mie, bakso, tahu, ikan kering dan ikan asin yang beredar di pasar tradisional menggunakan formalin. Zat ini dipakai untuk menjaga agar makanan tetap segar. Awalnya, hantu formalin ini hanya muncul di ibukota, namun belakangan penelitian serupa yang dikerjakan di daerah lain juga menghasilkan kesimpulan sama, formalin lagi-lagi dipakai sebagai bahan pengawet. Bahkan, zat ini juga dipakai untuk mengawetkan ikan laut, cumi-cumi, dan ayam potong.
Suparno: "Bisanya itu ikan-ikan pindang, ikan-ikan laut itu lho bisanya. Kalau ayam kan gak dikasih formalin. Pindang ikan, ikan asin, itu yang biasanya paké formalin. Tahu itu ada yang juga paké, ada yang enggak kok." |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
Mematikan
Hantu formalin dalam jangka panjang memang mematikan. Simak saja penjelasan kepala pusat informasi Badan POM Azizah Nura'ini. Azizah Nur'aini: "Memang kalau untuk yang peka langsung muntah ya. Tapi muntah-muntahnya juga tidak berkepanjangan. Tapi justru berbahayanya di situ. Formalin lalu zat warna merah yang digunakan untuk pewarna pakaian tapi digunakan untuk makanan itu ya rhodamin B. itu efeknya jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Jadi berbahaya sekali. Dan repotnya tidak berefek langsung. Jadi kan sepertinya aman-aman saja. Tidak terlihat potensi bahaya. Tapi sebenernya sangat berbahaya." Bentuk cair atau tablet Formalin sebenarnya nama dagang bagi larutan formaldehida. Di pasaran formalin dapat diperoleh dalam bentuk cair atau tablet. Zat ini biasanya digunakan dokter forensik untuk mengawetkan mayat. Kandungan formalin yang tinggi pada makanan, akan meracuni tubuh, menyebabkan iritasi lambung, kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat, ginjal, alergi, dan bisa menyebabkan kanker, serta menyebabkan perubahan fungsi sel. Dalam kadar yang sangat tinggi, formalin bisa menyebabkan kegagalan peredaran darah yang bermuara pada kematian. Efek jangka pendeknya antara lain berupa iritasi saluran pernapasan, muntah-muntah, pusing, dan rasa terbakar pada tenggorokan. Pengawasan lebih ketat Temuan Badan POM, kontan membuat menteri perindustrian dan menteri kesehatan berang. Menteri perindustrian Fahmi Idris bahkan mendesak polisi mengusut kasus ini. Menurutnya, ini sudah bisa dikategorikan tindak kejahatan. Sementara, menteri kesehatan Siti Fadillah Supari mendesak Badan POM lebih aktif melakukan pengawasan makanan. Siti Fadilah: "Belum ada…. Mungkin bisa dengan badan POM. Nah itu mesti dengan badan POM. Badan POM mestinya lebih giat lagi dalam melakukan pengawasan makanan. Saya kira pengusahanya juga akan ditindak." Mendeteksi formalin pada makanan Lalu, bagaimana kita bisa tahu bahan makanan tertentu mengandung formalin? Memang agak sulit, tapi setidaknya ada beberapa ciri. Pada ayam yang mengandung formalin, ciri yang paling mencolok adalah tidak ada lalat yang mau hinggap. Jika kadar formalinnya banyak, ayam biasanya sedikit kaku. Untuk mendeteksi tahu berformalin lebih mudah lagi. Tahu berformalin biasanya akan membal atau kenyal jika ditekan. Sedangkan tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur. Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan tahu tanpa pengawet paling-paling hanya tahan dua hari. Formalin juga dipakai untuk mengawetkan ikan segar, cumi-cumi dan udang. Oleh para nelayan, biasanya formalin disebut dengan nama pemutih. Selain lebih awet, formalin juga membuat ikan, cumi-cumi dan udang tampak lebih bersih. Sisik-sisiknya mengilat, sedangkan dagingnya agak kenyal. Mata dan insangnya merah, sementara bau yang ditimbulkan dari formalin menyebabkan lalat tak sudi hinggap. Aturan tata niaga & sertifikasi makanan Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah akan segera memberlakukan aturan tata niaga dan sertifikasi makanan bebas formalin untuk industri. Kepala Badan POM Budi Sampurno mengatakan, sertifikasi makanan bebas formalin akan dikeluarkan pemerintah daerah kabupaten/kota. Sementara aturan tata niaga formalin masih dibahas antar departemen. Budi Sampurno: "Saya harus mengatakan, kami harus mengatakan, di pasar-pasar moderen pun makanan-makanan yang mengandung formalin ini juga kita temukan di sana. Jadi itu realitas yang saya sampaikan kepada publik. Sekarang tidak hanya satu, malah sudah tidak hanya satu, malah sudah 20 yang sudah beredar luas, nama-nama produsen yang memerlukan penertiban-penertiban. Saya yakin saat sekarang ini pihak Polri mendalami kasus ini, melacak dan saya yakin ada proses hukum yang akan ditangani oleh pihak Polri. Nah, ini menurut saya yang harus kita fokus adalah pemasok formalinnya, itu harus ditertibkan. Caranya bagaimana, itu banyak hal yang harus dilakukan berbagai pihak." Perdagangan formalin Perdagangan formalin juga akan diawasi. Setiap tahun tak kurang dari 800 ribu matrik ton formalin terjual. Polisi akan mengawasi perdagangan zat berbahaya ini. Sedang dipersiapkan sejumlah aturan untuk menjerat para pelaku penyalahgunaan formalin. Paulus Purwoko: "Sekaligus untuk pendidikan masyarakat kita, patuh terhadap hukum, harus ditunjukkan bahwa yang melanggar harus dihukum. Dan Polri akan memberikan komitmen untuk menindaklanjuti data produsen juga disampaikan oleh Bapak Dan Kom untuk bisa dikumpulkan bukti-bukti cukup supaya bisa memenuhi unsur-unsur pidana yang akan diajukan ke pengadilan." 20 produsen formalin bermasalah Sementara, Badan POM sudah menyerahkan nama 20 produsen formalin bermasalah kepada polisi. Badan POM sudah menemukan pabrik formalin dengan kapasitas produksi 40 ribu matrik ton per bulan, 1000 matrik ton di antaranya dijual ke pasar untuk perorangan, toko kimia dan industri. Mudah-mudahan rangkaian tindakan itu benar-benar diambil, sehingga tidak perlu ada orang yang menderita percuma karena pihak berwajib melanggar sendiri peraturan yang ditetapkannya. Tim Liputan 68H , Radio nederlands 05-01-2006 |