| The war on West Imperialists terrorism | Blue-Green Revolution |
| Sang Manusia | Gamelan Kosmos | SatuBumi | Masa_Depan |
| Makna 10.000 tahun peradaban | |
| Author |
Download in file wmv : Benturan_Peradaban_ala_Zionisme.WMV Click here
Berapa milyar nama Israel disebutkan dalam kitab suci lantas kenapa bangsa ini
tidak pernah menjadi besar dalam peta sejarah peradaban manusia?
Sejak kecil saya dikenalkan dan hafal atas nabi-nabi yang dicintai dan harus paling dicintai. Yang terindah ceritanya bagi saya adalah kisah Nabi Adam dan Siti Hawa, kisah yang begitu dramatis tentang manusia pertama yang turun ke Bumi. Saya sampai sekarang masih terkesan mendalam tentang falsafah manusia pertama di bumi. Kita memang makhluk yang paling mulia di alam semesta ini karena kesadaran kita bisa menembus ruang waktu masa silam dan kita bisa meramalkan masa depan alam semesta. Coblah kita hitung berapa jumlah nama-nama Israel tersebut dalam kitab suci yang paling kita cintai, gunakan counter katakan mulai menghitung nama-nama Nabi Adam sampai dengan Nabi Isa dan tentu saja nama Bani Israel. Saya yakin nama-nama Israel disebutkan lebih dari 10.000 kali. Itulah sebabnya saya merasa yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya mencintai bangsa yang malang ini.
Tetapi bukalah buku-buku realitas sejarah perjalanan bangsa Israel mulai dari Sejarah Mesir 3000 tahun sebelum Masehi, maka bangsa Israel sesungguhnya adalah imigran di tanah Mesir, karena kultur budayanya adalah pedagang, pengrajin perunggu dan saya yakin bahwa sesungguhnya mata uang koin berasal dari kultur dagang bangsa Israel.. Mungkin saya sesumbar bahwa manusia pedagang pertama di bumi yang menggunakan pertukaran mata uang (koin) adalah dari bangsa Israel.
Tetapi ternyata tonggak yang tercatat sejarah adalah piramida-piramida Mesir, mummi raja Mesir, Sphinx yang boleh dikatakan abadi dalam skala 1500 tahun perjalanan sejarah Mesir, bukannya 1500 tahun tonggak perjalanan sejarah bangsa Israel, dan petanya cuma di wilayah itu-itu saja, Israel tok.
Tatkala Nabi Musa dan pengikutnya bangsa Israel eksodus besar-besaran keluar dari Mesir sekitar 1200 SM, maka bangsa ini memutuskan kembali ke tanah asalnya. Tetapi bayangkan setelah ditinggalkan selama lebih 500 tahun, pulang kampung lagi, tentu kampungnya sudah tidak ada lagi, lantas dari sini kita mulai tahu konflik cerita bangsa Palestina.. Cerita bangsa Israel begitu menariknya dari kisah keturunan Nabi Daud, Nabi Sulaiman sampai cerita Nabi Yusuf. Di masa kecil saya tatkala mendengar cerita ini dari kakek atau guru ngaji saya, biasanya sampai terbawa mimpi khususnya tentang Nabi Sulaiman yang dapat berkomunikasi dengan binatang seperti burung dan singa.
Tetapi setelah saya menjadi dewasa cerita bangsa Isarel ini begitu paradoksnya dengan realitas sepak-terjang bangsa Yahudi dengan Zionismenya, saya sampai termenung-menung membuka lagi kisah berikutnya ketika bangsa Isarel menjadi budak-budak oleh bangsa Sumeria di Mesoptania atau Irak sekarang sekitar 2000 SM setelah benteng Jerussalem dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar. Kronologi cerita bangsa Israel selalu ada di babak-babak peradaban manusia mulai dari 3000 SM di Mesir, 2000 SM di Mesopotania, 1000 SM kembali ke tanah Israel, dan akhirnya puncak cerita adalah kisah bangsa Israel pada zaman penjajahan Kaisar Romawi dan munculnya Nabi Isa pada tahun 0(nol) Masehi. Semuanya kisah sedih perjalanan bangsa Israel yang tidak pernah bisa sekuat dan sebesar bangsa Romawi atau Yunani dalam peta ekspansi dunia.
Kronologi pada tahun 1000 Masehi, ternyata tetap juga membawa kepahitan bagi bangsa Israel ketika pasukan Salib gabungan dari Eropa yakni Inggeris, Jerman, Perancis, Itali membantai besar-besaran penduduk kota Jerussalem yang beragama Islam dan Yahudi. Semua perjalanan peradaban besar selalu diikuti oleh bangsa ini tetapi bangsa ini tidak pernah belajar menjadi kuat dan besar. Aneh bukan ?
Pada tahun 1000 Masehi ini, peradaban kuat yang muncul adalah Islam yang akhirnya kita ketahui akan menjembatani kultur Renaisansi Eropa mempelajari kultur sains dari Yunani dan Romawi. Tidak ada cerita tentang eksodus bangsa Israel semasa zaman keemasan Islam yang berlangsung sekitar lebih dari 500 tahun di Jazirah Timur Tengah, karena budaya Islam menyerap kisah-kisah perjalanan bangsa Israel dalam Al-Qur’an.
Kemudian yang kita ketahui adalah ketika kultur sains teknologi dan industri Barat berkembang setelah masa Renaisansi, maka bangsa Yahudi menjadi begitu dikenal di Eropa karena sering dibantai dan dikambing-hitamkan oleh bangsa Eropa. Orang Yahudi lebih dikenal sebagai orang yang berhubungan dengan uang, pinjam-meminjam uang, perdagangan bahkan orang yang pelit diplesetkan sebagai orang Yahudi. Disinilah kita mulai tahu bahwa kultur bangsa Israel telah menjadi bangsa Barat dan mereka melihat bahwa bangsa Arab dan kultur Islam adalah kultur yang tertinggal peradabannya dalam segi industri dan perdagangan. Bangsa Israel tidak pernah bisa terlepaskan dari kultur pedagang dan kultur materialisme di masa silam. Ingat sejarah mata uang koin dan tentu saja ingat siapa pembawa teori dialektika materialisme ”Das Kapital”, Karl Marx adalah dari orang Yahudi Jerman.
Jadi yang perlu kita ingat tentang bangsa Isarel adalah bahwa sesungguhnya bangsa ini sudah berubah menjadi bangsa Barat tetapi merasa asalnya dari Timur Tengah, ingin kembali lagi ke tanah leluhurnya setelah 1000 tahun melanglangbuana ke Eropa. Mungkin kalau bangsa Cina yang melanglangbuana ke Nusantara dulu, tidak ingin lagi pulang kampung karena lebih suka membangun Borobudur dan kerajaan maritim Sriwijaya dan Majapahit yang kuat di Asia Tenggara. Seharusnya pendiri-pendiri negara Isarel ini belajar dari bapak pendiri bangsa kita, Soekarno ketika dia membuat konsep Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di kepulauan Nusantara ini. Konsep Zionisme jelas konsep eksklusivisme dan kolonialisme tanpa memandang bulu bangsa-bangsa apa, ras-ras apa, agama-agama apa yang telah lama 1000 tahun bercokol di tanah yang dijanjikan itu. Lihatlah bendera negara Yahudi ini yang mempunyai corak satu warna dan sebuah bintang besar yang kesepian, bandingkan dengan negara Palestina yang mempunyai corak multi-warna atau bendera Indonesia Sang Merah-Putih. Kenapa ya bangsa Israel ini menjadi bangsa Barat yang membabi-buta membawa konsep ’Clash of Civilization’ dari Samuel Huntington dan memandang rendah bangsa-bangsa Arab tetangganya?
Saya menjadi menjadi teringat lagi tentang kronologi perjalanan bangsa Israel ini, apakah memang sudah ditakdirkan menjadi bangsa yang tidak pernah bisa besar dalam peta sejarah? Lihatlah sepak-terjangnya saat ini ibarat menjadi tukang-pukul dan preman-nya dari Tuan George Bush?
Dahulu 2000 tahun yang silam bangsa Israel berani melawan hegemoni raksasa Romawi, lantas lahir Nabi Isa. Seharusnya bangsa ini melawan kolonialisme Amerika di Timur Tengah, bukannya menjadi kaki-tangannya kolonial Barat yang mulai redup kekuatannya dengan munculnya kekuatan baru industri raksasa Cina.
Lantas kisah nama-nama baik dari Isarel yang dulu begitu mengagumkan dalam cerita, sekarang terasa getir bagi kita semua, bagi peradaban manusia ini.
Disarikan dari 'Kronologi_kesadaran_semesta' oleh Mohamad SM
Jakarta, 18 July 2006