Memelihara Lautan Matahari

Oleh :
Ari Setya Ardhi





matahari perkawinan telah membakar jasad
cinta, melunaskan pertengkaran
masa lalu, melebur nurani kita dalam
kekekalan laut kebersamaan, berdebut
melepas sampan kelangenan. berlayar
menembus kaki-kaki cahaya, berjagalah
dengan siluet kesederhanaan
di sini telah kau berikan langit
dan aku serahkan cakrawala
menjelma keteduhan yang harus terpelihara

kita sudah memelihara lautan matahari
mempertukarkan benih-benih raga
sepanjang alur sungai rembulan
yang menanam jangkar kesetiaan
biarkan kilau pagi menyelinap
di antara tetes embun, kemudian
menyibak keremangan malam. suara-suara
ombak menjelajahi pantai-pantai kepasrahan
namun, kita terus menjaring istirah, tanpa
perlu membaca tanda-tanda kekalahan!
dekap, dekaplah kemudi yang terlanjur
meradang, membebaskan luka-luka kemarau

memelihara lautan matahari,
kita telah menjadi waktu nelly,
bersama menatah tanggal almanak
yang terus berderu, mengukur
angin dan sinar, menghitung pasir
maupun ilalang, hingga buih kangen
berdebur dalam getaran hadrah rampak melayu,
mega berarak-arak melambaikan bayang-bayang sarendro
kita tak perlu lagi mempertimbangkan kemenangan
yang memang menjadi milik kita.
 

Jambi, 7 Desember 1999
 

PUISI Ari Setya Ardhi
Media Indonesia on line 06052000

 
 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain